Julia Hart, seorang wanita 28 tahun terpaksa bekerja menjadi penyanyi di sebuah klub malam. Demi menghidupi ibunya yang sakit - sakitan. Serta harus menyekolahkan dua orang adiknya yang masih sekolah.
Setidaknya semua berjalan normal. Julia berusaha menjalani harinya dengan baik. Ia juga mengabaikan tatapan sinis penuh penilaian buruk, dari setiap orang yang menghujat pekerjaannya sebagai penyanyi klub malam.
Tapi kehadiran seorang lelaki berwajah malaikat nan polos, berhasil memasuki hidupnya. Namun sayang, Julia tertipu oleh lelaki yang ternyata seorang playboy dan suka mempermainkan hati wanita.
Mampukah Julia mempertahankan cintanya untuk lelaki itu?
Apakah lelaki itu memiliki perasaan yang sama, atau hanya ingin mempermainkan dan mencampakkannya seperti wanita murahan?
Ataukah memang takdir akan berpihak pada Julia dengan mendapatkan kebahagiaannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Hasibuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lelaki itu
🎶 🎶 🎶 🎶
Kissy face, kissy face
Sent to your phone but,
I'm trying to kiss your lips for real
Red hearts, red hearts
That's what I'm on yeah
Come give me something I can feel
Oh oh oh
Don't you want me like I want you, baby
Don't you need me like I need you now
Sleep tomorrow but tonight go crazy
All you gotta do is just meet me at the
apateu apateu
apateu apateu
apateu apateu
Uh, uh huh uh huh
apateu apateu
apateu apateu
apateu apateu
Uh, uh huh uh huh
It's whatever it's whatever it's whatever you like
Turn this apateu into a club
I'm talking drink, dance, smoke, freak, party all night
geonbae geonbae girl what's up
Oh oh oh
Don't you want me like I want you, baby
Don't you need me like I need you now
Sleep tomorrow but tonight go crazy
All you gotta do is just meet me at the
apateu apateu
apateu apateu
apateu apateu
Uh, uh huh uh huh
apateu apateu
apateu apateu
apateu apateu
Uh, uh huh uh huh
Hey so now you know the game
Are you ready?
Cause I'm comin to get ya
Get ya, get ya
Hold on, hold on
I'm on my way
Yeah yeah yeah yeah yeah
I'm on my way
Hold on, hold on
I'm on my way
Yeah yeah yeah yeah yeah
I'm on my way
Don't you want me like I want you, baby
Don't you need me like I need you now
Sleep tomorrow but tonight go crazy
All you gotta do is just meet me at the
apateu apateu
apateu apateu
apateu apateu
Just meet me at the
(Uh huh uh huh)
🎶 🎶 🎶 🎶
(apt by: Rose blackpink n Bruno mars)
......................
Riuh suasana lantai sangat gemuruh, mengiringi performa Julia, yang menyanyikan sebuah lagu yang sedang booming saat ini. Ia tersenyum puas melihat antusias para pengunjung klub malam ini.
Ia memandangi ke sekitar dan melihat banyak mata yang menatapnya penuh minat. Ia menunduk sebagai tanda selesainya ia bernyanyi malam ini.
Musik kembali berganti dengan musik dj. Dan lautan orang yang yang ada di sana kembali menari dan menikmati malam mereka.
Julia melangkah keluar dari tempatnya bernyanyi. Langkah kakinya yang diiringin oleh seorang pengawal berbadan besar terhenti, ketika ia berhadapan dengan dua orang lelaki.
Julia menahan nafas melihat salah satu lelaki itu. Dan kedua lelaki itu memperhatikannya dalam diam.
'Inikan lelaki itu!' Jukia berseru dalam hatinya.
Meski begitu ia mencoba bersikap netral, seolah tidak terpengaruh apapun. Walaupun degup jantungnya bertalu sangat cepat.
Julia kembali menunduk pada keduanya dan melanjutkan langkahnya kembali menuju ruangannya. Tidak berusaha menyapa mereka.
Julia yang menghilang di salah satu lorong menjadi perhatian kedua lelaki itu. Tatapan keduanya menyipit melihat pengawalan itu.
"Kamu melihatnya Matt?" Theo Clark, salah satu dari dua lelaki itu langsung bertanya.
"Hm."
Matthew hanya berdehem dan masih memperhatikan kepergian wanita itu.
"Wanita itu menjadikan klub malam ini sangat meriah. Para pengunjung klub begitu menikmati pertunjukannya." Theo kembali bergumam.
"Suaranya sangat indah."
Matt berkomentar. Ia melanjutkan langkah menuju meja paling exclusiv. Tempat mereka akan menghabiskan waktu malam ini.
"Wow.Pujian yang sangat jarang keluar dari mulutmu Matt." Theo terkekeh melihat reaksi Matt.
"Aku yakin suaranya juga akan sangat merdu, saat ia mendesah kuat di bawah tubuhku." Matt kembali bersuara.
"Hahahaha."
Theo tertawa puas begitu tiba di meja mereka. Ia meraih sebuah botol alkhol dan menuangnya ke dalam gelas kaca. Meminumnya dengan perlahan. Masih memperhatikan Matthew yang seolah tenggelam dalam dunianya.
"Aku akui suaranya memang merdu. Tapi apakah seindah itu?" Ia bertanya saat melihat Matt minum alkohol dengan malas - malasan.
"Tapi mengingat pengawal yang menyertainya. Jelas jika wanita itu istimewa bagi Xander." Theo bergumam, mengabaikan pertanyaannya barusan yang tidak di jawab oleh Matt.
"Terlalu di lindungi." Matt sependapat.
"Aku yakin jika Xander menyukai perempuan itu." Ia yakin dengan perkataannya.
"Jadi kamu ingin mencoba wanita itu?" Theo menoleh pada Matt, dan menatap lelaki itu penasaran.
"Yah. Seperti biasa." Matt mengangguk dengan seringai miring.
"Tapi bagaimana dengan Xander?" Theo jelas penasaran dengan itu.
"Jika wanita itu tertarik denganku. Itu bukan salahku. Salahkan Xander yang tidak bisa menjaga wanitanya." Dengan cuek Matt kembali menyesap minumannya.
"Aku yakin jika ini adalah penyebab Xander tidak mengatakan apapun soal klub ini pada kita. Ia memiliki seseorang yang berharga di sini." Theo tersenyum di sertai gelengan kepala.
"Dan kamu dengan jelas, jika keberuntungan selalu berpihak padaku bukan?" Menoleh pada Theo ia kembali menikmati minumannya.
"Jika wanita itu tertarik padaku. Xander tidak akan bisa melakukan apapun untuk itu." Matt berkata dengan angkuh.
"Siapa wanita yang tidak tertarik denganmu? Mengetahui namamu saja sebagai Matthew Burmann, akan membuat para wanita berdesakan untuk menjadi wanitamu. Jadi aku tidak akan heran jika kmau bisa mendapatkan penyanyi tadi." Theo mengangguk dengan yakin.
"Permisi pak." Seorang lelaki berbadan tegap menghampiri meja Matt dan Theo.
"Pak Xander meminta anda berdua menemuinya di ruangannya berada."
Pernyataan itu membuat Matt dan juga Theo saling melirik. Mereka tersenyum mendengar ucapan itu.
"Antarkan kami ke ruangannya."
Matt langsung berdiri dan meletakkan gelasnya begitu saja di atas meja. Hal yang juga di lakukan oleh Theo.
"Silahkan pak." Lelaki itu mempersilahkan Matta dan Theo agar mengikutinya.
"Kita tidak memberitahunya akan datang ke klub ini bukan?" Theo berbisik sambil melangkah.
"Tapi jelas, ia melihat kita dari ruangannya." Matt balas berbisik.
Semakin menguatkan pikirannya jika Xander sangat melindungi wanita tadi.
Ia semakin penasaran apa yang akan di katakan oleh Xander pada mereka. Dan ia akan lihat seberapa istimewa wanita tadi untuk Xander.
Namun satu yang sudah menjadi keputusan Matt. Jika ia akan mendapatkan wanita itu.
Wanita cantik dengan suara indahnya.
Matt tetap akan mendapatkannya meskipun Xander akan melarang. Ia adalah seorang Mattew Burmann.
Dan tidak pernah ada seorang wanita yang bisa menolak pesonanya. Terlebih seorang wanita yang ia temui di sebuah klub.
Sudah jelas jika wanita itu akan mudah di dapatkan bukan? Karena bagi Matt, tidak ada wanita baik - baik yang bisa berkeliaran di sebuah klub malam.
"Aku penasaran apa hubungan Xander dengan wanita tadi." Theo kembali bergumam.
"Aku juga penasaran soal itu."
Hanya itu yang menjadi jawaban Matt. Mereka kembali melangkah menuju ruangan Xander. Seperti yang diinginkan oleh lelaki itu.
.......................
jadi strong woman Thor