NovelToon NovelToon
Light That Resides In Endless Darkness

Light That Resides In Endless Darkness

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintapertama / Poligami / Reinkarnasi / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:443
Nilai: 5
Nama Author: kuncoro agus

Semuanya dimulai dari 2 makhluk pertama di ketiadaan yang tiba-tiba muncul, mereka tidak bisa berbicara langsung, merasakan, atau makan-minum seperti makhluk hidup pada umumnya. Namun seiring berjalannya waktu dan tahu apa yang harus dilakukan, keduanya mulai menciptakan sesuatu di diri mereka, tubuh fisik, organ dalam, makhluk-makhluk lain yang nantinya berada dibawah perintah mereka, hingga nama-namanya.

Kedua makhluk pertama bernama Klaus dan Marcus, tetapi di situ mulai ada pertanyaan muncul dibenak mereka 'Apa arti hidup? Kenapa aku bisa berada disini?' Kenapa hanya ada kami berdua pada awalnya?'. Mereka beserta seluruh makhluk lainnya pun mulai mencari apa itu arti hidup, hingga Marcus sudah memiliki jawabannya sendiri yang membuat kehidupan Klaus berubah drastis...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kuncoro agus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Saat mendengar pertanyaan panjang dari tuannya itu Jingwei menjawab dengan ragu sambil menganggukkan kepalanya

"Mungsksisn baisod dibaialsng begitudn tuansb?" (M-mungkin bisa dibilang begitu tuan?)

Klaus heran mendengar jawaban ragu bawahannya itu, lalu menyimpulkan sesuatu dengan menganggukkan kepalanya sambil menutup matanya.

"Baiklahtjk aku mengertiifk, MARCUS!!!" (Baiklah aku mengerti, MARCUS!!!)

Setelah teriakan keras itu terdengar, Marcus yang tadinya tidak terlihat dimanapun, setelah 1,2 detik langsung berada di samping Jingwei. Dia langsung bersandar pada pundak Jingwei menggunakan lengannya sambil menguap.

"Hooaaamm, Adsjsj apdodj Klaus? Apakahtd bawahantk mu ini buth banutskb lagisks?" (Hoaaaamm, Ada ada Klaus? Apakah bawahan mu ini butuh bantuan lagi?)

Klaus menjawab dengan menggelengkan kepalanya, Marcus menatap heran temannya sambil menggaruk kepalanya. Klaus pun melanjutkan,

"Bantukssb yansgs dia butuhakdjsn sedirirki berbandn, kurahsjs bawjakd ku ini bauturh prngawansk dairid kita" (Bantuan yang dia butuhkan sedikit berbeda dari sebelumnya, kurasa bawahan ku ini butuh pengawasan dari kita)

Marcus langsung terdiam sejenak mendengar jawaban temannya itu, Klaus yang malas menjelaskan panjang lebar, mengepakkan tangannya ke depan seolah memintanya untuk ke sini.

Marcus hanya bisa menurut saja dan saat sudah menghampiri Klaus, tiba-tiba Klaus menunjuk dahi Marcus dengan telunjuknya.

Kemudian cahaya putih muncul di dahinya dan setelah itu terlihat sebuah ingatan tentang kejadian yang dialami Jingwei sebelumnya. Marcus yang mengerti pun langsung mengambil posisi duduk sila dan berteriak,

"Baiklah Klaus! Cepatskd seleks insid smehdj dnajd akujk bisansn bersnataidb lebihsbs cepatkskd!" (Baiklah Klaus! Cepat selesaikan ini semua, dengan begitu aku bisa bersantai lebih cepat! )

Klaus menghela nafas karena jawabannya temannya itu, dan langsung mencoba menyelesaikan masalah baru yang dialami bawahannya.

Setelah berbagai pengetahuan, teori, dan arahan dari tuan dan teman tuannya itu, Jingwei yang awalnya menyia-nyiakan kekuatan dalam menciptakan ‘ultra laniakea’ langsung mengerti apa yang harus dilakukannya, dalam waktu 7 triliun tahun mereka bertiga berhasil menciptakan sekitar 110 miliar alam semesta.

Sebelum lanjut perlu di ingat kalau Klaus dan Marcus adalah dewa cahaya, dan mungkin ada yang bertanya mengapa kekuatan mereka yang awalnya hanya berupa cahaya putih malah memiliki warna seperti warna merah, hitam dan lain-lain? Itu dikarenakan mereka juga bisa memanipulasi warna, konsep, dan kegunaan kekuatan mereka sesuka hati mereka berdua.

Lalu untuk masalah yang dialami Jingwei saat ini mungkin ada yang belum mengerti apa maksudnya, yaitu saat Jingwei mulai membantu tuannya untuk menciptakan alam.

Dia terlalu banyak menggunakan kekuatannya yang dimana saat satu alam sudah mulai terbentuk ada sisa-sisa kekuatan kosmik nya lalu menyebar ke sekitarnya dan malah menciptakan alam baru dengan sendirinya, membuat itu tidak bertahan lama. Itulah mengapa saat dia menjelaskan ke tuannya kalau ada yang menurun drastis menjadi 200 miliar tahun atau lebih bawah lagi, namun berakhir hancur dengan sendirinya.

Itu juga lah, mengapa saat dia menciptakan alam pertamanya itu berhasil, namun untuk yang keduanya tidak, lalu selanjutnya berhasil. Siklus itu terus terjadi berulang kali hingga 71 triliun tahun lamanya dan kekuatan atau apapun yang dibutuhkan untuk menciptakan sebuah alam semesta, malah Jingwei keluarkan lebih besar 1,7 kali lipat dibandingkan tuannya, dan hal itu merupakan sebuah pemborosan yang cukup besar. Meskipun begitu dia lebih berbakat dibandingkan tuan dan teman tuannya jika dilatih dengan benar.

Selagi aku membantu Jing wei, akan ku jelaskan gambaran struktur awal dari alam semesta yang aku, Marcus dan Jing wei sedang ciptakan.

Mulai dari planet kecil,

Ke dua planet besar,

Ke tiga bintang kecil,

Ke empat tata Surya,

Ke lima bintang besar,

Ke enam black hole kecil,

Ke tujuh galaksi,

Ke delapan seluruh galaksi,

Ke sembilan black hole besar,

Ke sepuluh alam semesta,

Ke sebelas black hole 'absolut tak terukur',

Ke dua belas seluruh alam semesta yang terlindung di dalam 'gelembung',

Dan terakhir Ultra Laniakea yang 'absolut tidak terhitung ukurannya'. Bahkan aku sendiri ga yakin seberapa besar pelindung ini...ngomongin soal itu kami bertiga sedang disatu sekarang.

Setelah berhasil membantu Jingwei, ketiganya menghela napas bersamaan lalu duduk dengan posisi terlentang.

"Bagaimansya Jingwei? Apsks kau sudahjdid mengeruitt?" (Bagaimana Jingwei?, apakah kau sudah mengerti?) Klaus bertanya.

Jingwei menjawab dengan menganggukkan kepalanya.

Marcus tiba-tiba terpikirkan satu hal,

"Hei Klaus? Bagaismsn jiaksd kita bertiga mulaidd membauddtdj makshludkd lain speorrbtu Jingwei? Kau tahujdid kan maksudku? (Hei Klaus? Bagaimana jika kita bertiga mulai menciptakan mahkluk lain seperti Jingwei? Kau tahu kan maksudku?) Marcus bertanya dengan menyilangkan kedua tangannya.

Klaus yang mengerti maksud dari temannya itu berpikir sejenak sambil menutup dagu dengan tangannya.

"Kau benarkh Marcus, bagasidkdb jiaksd begdidn...kau, aku dantk Jingwei mulaiod menciptdbjdsb mahkluskd dansjsk saaathdjd sudhahsk selesiks kitaks akansn berkualpdj did saatui temaptu ladui memebibsing emrneks satuek perstuos" (Kau benar Marcus bagaimana jika begini...kau, aku dan Jingwei mulai menciptakan mahkluk-mahkluk baru dan saat sudah selesai kita akan berkumpul di satu tempat lalu membimbing mereka satu persatu)

Jingwei yang mendengar saran tuannya langsung bersemangat sambil menganggukkan kepalanya, begitu juga dengan Marcus yang mengangguk puas sambil tersenyum yang sedikit ‘berbeda’ kali ini. Klaus yang melihat senyuman temannya itu bertanya,

"Ada apakd Marcus? Apakshs kaudid sudahskd tidkksbs sabarkd untjrkr memulaians?" (Ada apa Marcus? Apakah kau sudah tidak sabar untuk memulainya?)

Marcus yang ditanya itu langsung menggelengkan kepalanya kemudian menjawab dengan tegas namun santai,

Tidak Klaus, ayo kiatsism semua mualsis rencasjksnyajs (tidak Klaus, ayo kita semua mulai rencananya!)

Mereka bertiga langsung berdiri bersamaan dan memulai rencananya.

10 juta tahun pun sudah terlewat dan jumlah mahkluk atau bisa dibilang bawahan baru ini ada 85. Setelah selesai menciptakan mahkluk-mahkluk baru itu terlintas satu masalah di pikiran Jingwei, tuannya dan teman tuannya.

Mungkin ada yang bisa menebak apa masalahnya, ya benar...nama mereka semua. Setelah mereka bertiga berkumpul ditempat yang sudah ditentukan, Klaus yang baru sadar masalah baru ini, hanya bisa pasrah sambil menghela napas panjang, Jingwei yang melihatnya langsung merangkul tuannya dengan lembut dan bilang,

"Tidakk apa-aplss tuannkuk, sayaui sebahi bawahantka andaak ini akanwkos membantuais andaka dengaskks semuais kemampausnsb saya!" (Tidak apa-apa tuanku, saya sebagai bawahan anda ini akan membantu anda dengan semua kemampuan saya)

Klaus yang mendengar kata pemberi semangat dari bawahannya itu langsung menatap Jingwei dengan haru sambil menganggukkan kepalanya kemudian menatap para makhluk baru ini lalu menghela nafas panjang lagi.

"Baiklahss kaliajkd semuais, mwusnskins kalsin herans kenapa kalianksls disinisls, atau meilssjb pertanyaan semacamnaysis kan? Namunt kalian janganak kahkawaiit karwenanns kalsidns semauia memeislisji tujuansns dan alajssn mengapaks kalian semuaodks disnsi" (baiklah kalian semua, mungkin kalian heran kenapa kalian disini atau memiliki pertanyaan semacamnya kan? Namun kalian jangan khawatir karena kalian semua memiliki tujuan dan alasan mengapa kalian semua disini)

Mendengar pernyataan dari Klaus, dari semua makhluk baru itu ada satu yang berada di posisi paling belakang yang mulai kesal dan ingin memberontak, lalu dia langsung mendorong semua orang di sekitarnya seperti memaksa ingin ke paling depan. Setelah di paling depan dia langsung berteriak dengan keras sambil menunjuk-menunjuk Klaus.

"AAAHHHH, yang benarsj sajakks, apak sebenatshs aeirt kitaans semuais disisnisk HAH?!. Apa kausio bisa membuktiknt pernyataanmsusi mu sebelumns HAH?!, apa kau ini bajiahsysj yansgs menguasai tempat inisks HAH?!. CEPAT JAWAWBSKS PERTANAYANA KU ITU BAJINGAJS!!!" (AAAHHHH, yang benar saja, apa sebenarnya arti kita semua disini HAH? Lagipula siapa kau itu memerintah kita semua semaumu, apa kau ini bajingan yang menguasai tempat ini?! CEPAT JAWAB PERTANYAAN KU ITU BAJINGAN!!!)

Jingwei yang mendengar tuannya dihina habis-habisan dengan kata kasar seperti itu, langsung mengeluarkan aura membunuhnya dan menatap dengan marah ke makhluk yang menghina tuannya tersebut.

Kau bajingan!!, apa kauk tahuu artit dari perkataan mut hah?! Dengan menghinakt tuan ku sepertik itu kau pikirk kau tahuk artti kau diciptakan hah?! Kau harunya berpikirk dulut sebelumt berbicarak!! (Kau bajingan!! Apa kau tahu arti dari perkataan mu hah?! Dengan menghina tuan ku seperti itu kau pikir aku akan diam saja? Kau harusnya berpikir dulu sebelum berbicara!!) Sambil mengepalkan kedua tangannya dengan keras

Makhluk yang menghina Klaus itu langsung terdiam sejenak lalu memalingkan wajahnya sambil merasakan sekujur tubuhnya gemetaran karena aura Jingwei, dan menggelengkan kepalanya cukup lama kemudian berteriak lagi.

AAHH, diam kau, diam!!. Aku tidak tahutk haruskt berbuatk apalagdid!!! (AAHH, diam kau, diam!! Aku tidak tahu harus berkata apalagi!!)

Akhirnya setelah menahan amarah dan emosi lain dalam dirinya, dia...

1
ahok wijaya
Seru banget nih cerita, aku gk bisa berhenti baca! 💥
Thảo nguyên đỏ
Wajib banget dibaca!
Yaky De la rosa
Wah, beneran seru nih cerita, pengen beli bukunya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!