Kisah dua sahabat bernama Clara Adelin dan Intan Nuraini..
Kisah mereka dimulai dari persahabatan masa SMA namun sebuah konflik membuat persahabatan mereka putus .
Akan kah kisah mereka kembali seperti dulu lagi...
yuk ikuti terus kisah.... 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Cassandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CLARA PULANG KE RUMAH
Setelah curhat dengan Intan,Clara memutuskan pulang kerumah neneknya seperti biasa dengan ojek.
Chiko yang melihat itu hanya diam membiarkan hingga motor nya harus berbelok kearah kediamannya.
Sedangkan Intan sudah dijemput oleh Orang tuanya saat di Taman tadi.
Sesampainya di kediaman nenek nya ternyata Reva berdiri di depan teras melipat tangan nya didada menunggu nya.
"Kemana saja loe jam segini baru pulang habis keluyuran loe ingat kamu disini hanya numpang tau diri dikit minimal." ucap Reva sinis
"Bukan urusan loe!! Dan kalau loe lupa rumah ini juga rumah nenek gue..., terserah gue dong omah ajah tidak masalah." sarkas Clara dan Reva menatap kesal
Tangan Reva terkepal dia geram dengan jawaban Clara yang langsung skakmat.
"Apa mau marah ngomong saja sama omah? Ga berani kan Loe ..
dasar omong doang yang gede nyali ga punya CK..."
Clara pun masuk setelah Reva kalah telak tentang perdebatan.
"CK sialan bikin mood gue berantakan saja..." batin Clara sambil melangkah
Dari arah belakang tiba-tiba Reva mendekat dan berdiri didepannya pura-pura jatuh.
"Aduh ...sakit...hiks...." Clara melongo dengan kelakuan Reva sepupu nya
"Heh drama apa loe !!"
"Hiks...Clara aku minta maaf kalau ada salah tapi kenapa harus dorong aku .. hiks...." Reva pura-pura menangis
"ADA APA INI....!!" Suara bariton menggema di tangga
Deg
Jantung Clara berdetak kencang mendengar suara Omah nya dan Om Ardan papah Reva yang notabenenya tidak suka dengan nya.
"Kau apakan putriku!!" Clara terpaku walaupun dirinya bar-bar tetap saja dia hanya anak-anak
"Ardan apa-apaan Kamu!! kenapa membentak cucuku Clara??" Omah Hasna membela Clara
"Papah hiks....Clara dorong Reva pah hanya karena Reva tanya dia dari mana baru pulang udah sore begini." Reva memeluk Ardan dengan tangisan palsu nya
"Putriku hanya bertanya kau bertindak kasar jangan karena kamu keponakan istri saya dan cucu keluarga ini kamu bisa seenaknya Clara Adelin!!" sentak Ardan semakin keras
"Cukup Om!! Om menuduh ku tanpa bukti apa buktinya aku dorong DIA!!" tunjuk Clara
"DIAM!! Apa hak mu menunjuk-nunjuk putriku hah! dasar urakan." suara Ardan semakin keras dan menusuk
"Oma ...Oma apa percaya dengan Reva dibanding dengan Clara..., Oma sungguh dia hanya pura-pura jatuh Clara bahkan tidak menyentuh nya."
"Alasan kamu....!"
"Mas ..ada apa ini!! kenapa kamu membentak keponakan ku, dia dititipkan disini karena mba Arini dan mas Bagus sedang pergi kalau ada masalah bisa kan bicara baik-baik." ucap Karin bijak
"Cukup kamu membela nya Karin! Lihat karena kamu sering membelanya dia jadi besar kepala dan apa kamu tahu dia tadi dorong Reva."
"Tidak Tante...Reva jatuh sendiri bukan karena Clara ,Clara bersumpah Tante." Clara menunduk ingin menangis dia sendiri disini tanpa orangtua nya dan bertahan sendiri
"Mas udah lihat Reva juga baik-baik saja tidak perlu kamu se_kasar itu dengan Clara."
"Ah percuma bicara dengan mu ...,ayo Reva kamu sebaiknya masuk ke kamar papah bantu kamu naik."
"Iya pah .., mamah kenapa belain dia ?? Reva kecewa sama mamah."
"Sayang .. bukan seperti itu." (Clara....Tante tau kamu tidak bersalah karena dari awal Reva sepupu mu tidak suka kamu disini maafkan Tante sayang tidak tegas dengan nya selama ini)
Karin menatap iba pada Clara yang selalu disalahkan oleh suaminya yang terlalu menyayangi Reva Putri mereka hingga tanpa mau tahu kebenarannya selalu menyalahkan.
Karin memeluk Clara hangat ,omah Hasna menghela nafas panjang dan berat sungguh ia tidak mengerti kenapa cucu nya Reva tidak suka dengan Clara yang sama-sama anggota keluarga.
"Maafkan putri Tante Clara...,"
"Tak pa Tante .. makasih sudah bela Clara hanya Tante dan omah yang baik disini , Clara masuk kamar ya tan ...omah permisi."
"Iya Sayang."
Omah Hasna dan Karin menatap kepergian Clara sendu merasa bersalah Clara hanya dititipkan namun dia malah selalu tersiksa disini.
Karin merasa bersalah pada Kaka nya karena gagal menjaga amanat untuk selalu menjaga Clara dan membuat Clara tersenyum.
"Maafkan Karin mas Bagus ...mba Arini...maafkan suami dan putriku.." Gumam Karin sambil menatap foto keluarga besarnya
♥️♥️♥️
Di kamar Clara Adelin
"Hiks ...mah pah Kaka, Clara ingin ikut kalian." Clara terisak
"Pah mah maaf Clara lebih baik pulang kerumah,Clara tidak kuat tinggal disini...om Ardan dan Reva selalu menyulitkan ku, maaf mah pah." air mata Clara turun ke pipinya
Clara membereskan pakaian dalam koper dan tak lupa membawa buku-buku nya masuk juga kedalam tas nya.
Clara memutuskan akan izin pulang saja ke kediaman nya di perumahan.
Masalah orangtuanya ia akan pikirkan esok saat mamah nya menelfon.
Untuk sekarang Clara hanya butuh ketenangan saja dan ia butuh pikiran yang tegas karena dua hari lagi ia ulangan, ia tidak ingin nilainya turun karena tekanan.
Sementara di kamar Reva merasa senang karena Clara berulang kali disalahkan oleh Papah nya ia yakin Clara pasti akan menyerah dan pulang ke rumahnya.
###
Dimeja makan
"Omah....maaf Clara mau minta izin pulang ke rumah saja ya, terimakasih sudah mau jaga clara selama ini dan tentang mamah dan papah biar Clara saja yang bicara." ucap Clara tiba-tiba spontan Karin menoleh
"Clara..Tante tidak setuju...,"
"Mah biarkan saja sih dia pergi...sadar diri juga dia numpang!!"
"REVA!! Mamah tidak pernah ajarin kamu kata-kata kasar seperti itu??"
Reva tersentak dan hampir menangis ini pertama kalinya mamah nya membentak, "Hiks....pah mamah jahat." Reva terisak sambil memeluk papahnya
"Apaan sih mah, kamu belain Clara sampai membentak putrimu sendiri demi anak orang lain...papah benar-benar kecewa dengan mu mah." Ardan kembali bersuara
"Ini karena tidak sopan santun nya dia pah, papah terlalu memanjakan dia lihat Reva jadi pribadi yang tidak berpendidikan." Karin kesal
"Maaf Tante..., Om Ardan Clara akan tetap keluar kok dari sini setelah makan malam, Tante maaf Clara tetap pamit dan omah Clara akan pulang naik taxi tadi Clara sudah pesan."
"Clara cucuku kamu yakin nak..., Omah merasa bersalah dengan mu, kamu juga cucu omah cucu sah juga sama halnya Reva."
"Tidak apa-apa omah..., Clara ingin belajar hidup mandiri."
"Eum Clara sudah selesai Omah...Tante dan seperti nya taxi Clara sudah sampai Clara mau keatas ambil barang Clara."
Clara pun naik dan beberapa saat Clara pun turun dengan koper kecil dan tas ransel.
"Omah... Tante Clara pamit...dan Om Clara pamit Om."
Omah Hasna dan Karin memeluk Clara berbeda dengan Ardan cuek tak peduli.
Tak berselang Clara pun masuk taxi dan melambaikan tangannya kearah omah nya dan Karin.
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam...." karin mengembun
Tangannya melambai tapi mata sendu menahan tangis rasa bersalah semakin dalam didadanya begitupun omah Hasna.
♥️♥️♥️
Clara menatap luar dengan sendu ,menatap kota Jogjakarta yang ramai penduduk.
Dia rindu dengan keluarga nya yang berada di Sulawesi entah bagaimana keadaan Kaka nya sekarang.
Dia ingin menelfon tapi takut orangtuanya khawatir karena dia hanya sendiri dirumah tanpa penjagaan.
.
.
BERSAMBUNG