NovelToon NovelToon
Mafia Itu Suamiku

Mafia Itu Suamiku

Status: tamat
Genre:Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:784.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: elaretaa

TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA

BAB 1-147

Keyna dibuat bingung dengan apa yang ia alami saat ini, dimana ia harus menikah dengan seorang lelaki yang baru saja ia temui. Keyna akui semua ini terjadi karena kecerobohannya, tapi ia tidak pernah berpikir akan dilamar secara tiba-tiba oleh lelaki tersebut.

Selama pernikahan tersebut, Keyna selalu di manja layaknya seorang putri, tapi ia tidak tau jika lelaki yang menjadi suaminya adalah seorang mafia yang kejam.


Bagaimana kelanjutan ceritanya? Apakah Keyna akan mencintai lelaki tersebut? dan Mengapa lelaki tersebut ingin menikah dengan Keyna yang baru saja ia temui?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuan, Maafkan Kami

Keyna sendiri sudah tidak sadarkan diri dan Devan langsung menghampirinya dan menggendong Keyna menuju mobilnya, "Mike, kau panggil yang lain dan bawa mereka ke gudang, aku akan membawa Keyna ke rumah sakit," ucap Devan.

"Baik Tuan," ucap Mike.

Devan mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata karena yan ia khawatir saya ini hanya Keyna calon istrinya.

Sesampainya di rumah sakit, Devan langsung menggendong Keyna hingga ditangani oleh dokter pilihannya tentunya, setelah menunggu beberapa saat Dokter pun keluar, "Bagaimana Dok?" tanya Devan.

"Nona tidak apa-apa Tuan, hanya terdapat beberapa luka memar di tubuhnya mungkin sebentar lagi Nona akan segera bangun," ucap Dokter tersebut.

"Kau yakin?" tanya Devan untuk memastikannya.

"Iya Tuan, kalau begitu saya permisi," pamit Dokter tersebut lalu pergi.

Devan pun masuk kedalam ruang rawat Keyna dan melihat calon istrinya yang masih menutup matanya hingga beberapa saat kemudian handphone Devan bergetar dan Devan segera mengangkat panggilan tersebut "Halo, Ma," ucap Devan.

"Kamu nih kemana aja sih udah malem juga?" tanya Mama Vanka.

"Devan lagi di rumah sakit, Ma," ucap Devan.

"Di rumah sakit kok bisa? kamu lagi sakit, Van?" tanya Mama Vanka.

"Bukan Devan. Tapi, Keyna," ucap Devan.

"Hah! Keyna! menantu mama?" tanya Mama Vanka.

"Iya, Ma," ucap Devan.

"Kok bisa sih, Van. Sekarang Mama bakal ke rumah sakit," ucap Mama Vanka.

"Gak usah Ma, Keyna udah mendingan kok lagian Keyna juga butuh istirahat kalau Mama ke sini takutnya Keyna gak bisa istirahat," ucap Devan.

"Iya juga sih, yaudah kalau gitu kamu harus kabarin terus loh gimana keadaan calon menantu Mama," ucap Mama Vanka.

"Iya, Ma. Kalau gitu Devan tutup dulu," ucap Devan lalu memutuskan sambungan teleponnya.

Devan pun memperhatikan wajah cantik Keyna, Devan begitu terpesona pada calon istrinya itu yang tetap terlihat cantik meskipun ia menutup mata hingga beberapa saat kemudian Keyna pun mulai mengerjapkan matanya, "Eunggghhh," lenguh Keyna dan mulai membuka matanya.

Devan yang mendengarnya pun segera menghampiri Keyna, "Kok aku bisa disini?" tanya Keyna dengan suara yang sangat pelan, namun untung saja Devan masih dapat mendengarnya.

"Tadi kenapa masih di luar bukannya tadi kau udah masuk kedalam rumah?" tanya Devan.

Pertanyaan Devan yang tegas dan dingin membaut suasana ruangan tersebut semakin mencekam bahan Keyna yang baru saja bangun pun lantas sadar dan kembali mengingat kejadian beberapa saat lalu.

"Jawab pertanyaan saya," ucap Devan.

"Papa sama Mama keluar dan gak ada makanan di rumah makanya aku keluar buat beli beberapa bahan makanan dan juga cemilan," ucap Keyna yang merasakan takut karena tatapan tajam Devan padanya.

"Apa tidak ada pembantu?" tanya Devan dan Keyna pun menggelengkan kepalanya.

"Di rumah gak ada pembantu, semuanya pekerjaan rumah Mama yang ngerjain kalau pun ada itu juga pembantu yang di panggil Mama mungkin cuma seminggu sekali aja," ucap Keyna.

"Yaudah sekarang gimana ada yang sakit?" tanya Devan dengan nada dingin.

"Udah gak kok, em aku cuma haus aja," ucap Keyna lalu Devan pun mengambilkan air putih dan memberikannya pada Keyna.

"Kalau udah mendingan sekarang kita pulang," ucap Devan.

"Yaudah ayo," ucap Keyna yang menaruh gelas tersebut ke atas meja dan mencoba berdiri tentunya dengan dibantu Devan.

Keyna pun berjalan dengan di bantu Devan hingga tempat parkir dan masuk kedalam mobil, beberapa saat kemudian mereka pun sampai di rumah Keyna, Keyna keluar dari mobil Devan dan setelah itu masuk kedalam rumahnya yang tentunya masih di bantu oleh Devan.

"Makanan udah ada di dapur, jangan keluar kemana-mana paham," ucap Devan dengan tatapan tajam dan nada dinginnya yang lagi-lagi membuat Keyna takut dan hanya menganggukkan kepalanya.

"Tunggu," ucap Keyna yang membuat langkah Devan terhenti lalu ia pun menatap lekat calon istrinya itu.

"Kenapa?" tanya Devan.

"Hemm, i-itu kok kamu bisa tau aku ada disana?" tanya Keyna.

Bukannya menjawab pertanyaan Lea, Devan justru melempar botol parfum pada Keyna, "Kau melupakan itu," ucap Devan lalu pergi dari rumah Keyna.

"Astaga Keyna, kamu bodoh banget kenapa ini bisa ketinggalan sih," gumam Keyna.

***

Devan pun keluar dari rumah Keyna lalu masuk kedalam mobil dan bukannya pulang ke rumahnya, mobil yang Devan tumpangi justru menuju gudang tempat pria-pria yang mengganggu Keyna tadi.

Sesampainya di gudang, Mike sudah berdiri menyambut Devan, "Gimana dengan mereka?" tanya Devan.

"Semua sesuai dengan perintah anda Tuan," ucap Mike.

Devan pun melangkahkan kakinya menuju pria-pria tersebut hingga sampai disana ia melihat ketiga preman tersebut yang sudah babak belur, "Bagus juga kerja kalian yang sudah membuat karya seni pada mereka," ucap Devan.

"Tu-tuan, maafkan kami, kami tidak akan mengulanginya lagi," ucap pria A.

"Kalian pikir, kalian bisa keluar dari sini dengan muda. Asal kalian tau, saya tidak masalah jalau orang lain yang mau kalian lecehkan atau mau kalian apakan saya tidak peduli, tapi kalian salah pilih perempuan. Karena kalian memilih perempuan yang akan menjadi istri seorang Devano Radya Erland yang artinya dia juga akan jadi menantu perempuan dari keluarga Erland," ucap Devan.

"Tuan, maafkan kami, tolong jangan bunuh kami hiks hiks hiks," ucap pria-pria tersebut dengan rintihan yang semakin keras saat melihat Devan mengambil sebuah pistol dan mulai membukanya.

"Hemm sayang sekali saya bukan seorang pemaaf," ucap Devan lalu mengarahkan pistol tersebut ke arah pria A yang memakai kupluk.

"Tu-tuan ma-maafkan saya," ucap pria itu

"Saya sudah bilang bukan kalau saya itu bukan seorang pemaaf," ucap Devan.

Dor...

Teriak pria A karena terkena tembakan Devan. Ya, Devan menembak pria A tepat pada bagian mata sebelah kanan.

"Sekarang giliran siapa yang harus saya eksekusi ya?" tanya Devan pada dirinya sendiri lalu mengarahkan pistolnya ke arah pria C yang ada di tengah.

"Tuan saya salah tolong jangan bunuh saya," ucapnya.

"Siapa yang mau bunuh, saya hanya menikmati bagaimana saat kalian kesakitan," ucap Devan.

Dor...

Lagi-lagi teriakan pria tersebut terlontar karena Devan menembak pipi preman tersebut.

"Kau yang mendorong perempuan tadi kan," ucap Devan.

Pria B belum mengeluarkan sepatah dua patah, tapi tanpa basa basi lagi Devan langsung menembakkan pelurunya ke leher preman tersebut.

Dor...

teriakan ketiga pria yang sudah mengganggu Keyna pun membuat banyak orang yang ada di sana merinding karena melihat bagaimana kejamnya Devan.

Devan pun menuju ke arah Mike dan memberikan pistolnya, "Kau urus sisanya, aku sedang tidak ingin membunuh mereka kau saja yang membunuhnya," ucap Devan lalu keluar.

Sedangkan, Mike pun mulai mengerjakan tugas yang di perintahkan Devan yaitu membunuh para preman yang sudah mengganggu Keyna.

Devan mengendarai mobilnya menuju kediaman Erland dan sesampainya di rumah, Devan di hadang oleh Mama Vanka, "Mana menantu Mama kok gak kamu bawa pulang?" tanya Mama Vanka.

"Ma, kan dia punya rumah sendiri, ya Devan anter dia pulang lah," ucap Devan.

"Kamu nih ya Dev, kan menantu Mama lagi sakit," ucap Mama Vanka.

"Lagian dia gak terlalu parah juga Ma, udah ya Devan ke kamar dulu," ucap Devan lalu menuju kamarnya.

"Dasar ya Devan padahal kurang beberapa hari lagi dia nikah, tapi masih aja," gumam Mama Vanka.

Sedangkan Devan yang sudah di dalam kamar langsung membersihkan tubuhnya dan setelah selesai Devan lalu merebahkan tubuhnya karena ia sangat lelah untuk hari ini, saat sedang mencoba menutup mata tiba-tiba Devan teringat akan Keyna saat ia berada di rumah sakit.

Namun beberapa saat kemudian handphone Devan pun menyalah menandakan terdapat pesan masuk dan Devan pun membuka isi pesan tersebut yang ternyata dari Keyna.

*Terima kasih karena hari ini kamu udah dua kali nolongin aku,*

Tanpa berekspresi Devan langsung meletakkan kembali ponselnya dan menuju alam mimpi.

Pagi harinya Devan bangun dan seperti biasanya ia akan berolahraga terlebih dahulu di ruang fitness yang ada di kediaman Erland lalu selesai olahraga Devan pun membersihkan tubuhnya dan bersiap menuju kantor.

"Ma, Papa mana kok Devan gak liat dari kemarin?" tanya Devan.

"Ya, gimana kamu mau liat orang kamu sibuk di kantor gitu," ucap Papa Alex.

"Biasa pP ada banyak hal yang harus Devan urus di kantor," ucap Devan.

"Tapi, kamu itu mau nikah loh dua hari lagi masa harus ke kantor sih," ucap Papa Alex.

"Ya, mau gimana lagi Pa," ucap Devan.

"Oh iya! Papa denger kemarin kamu bunuh 3 orang di gudang?" tanya Papa Alex.

"Loh, kenapa Dev? kok kamu bunuh 3 orang di gudang? mereka buat masalah ya sama kamu?" tanya Mama Vanka.

"Oh itu iya, Devan bunuh mereka soalnya mereka udah gangguin Keyna dan Keyna hampir aja dilecehin sama mereka," ucap Devan.

"Hah! jadi kemarin menantu Mama hampir dilecehin sama orang lain? terus jangan bilang kalau Keyna masuk rumah sakit gara-gara mereka?" tanya Mama Vanka dan diangguki Devan.

"Emang pantes sih mereka itu, berani-beraninya buat menantu keluarga Erland terluka," ucap Mama Vanka.

"Pa, Ma. Devan berangkat dulu," ucap Devan lalu pergi.

.

.

.

Tbc.

1
christina paya wan
geram jg ya sb keyna gak ada bijak2nya dgn situasi
Mirury
thorr sory ya ko critanya kurang gimna ya MSA istri sendiri dibunuh,,saya mundur thorr kurang gimna gitu saya bacanya 🙏🙏
elaretaa: Iya kak, gapapa. Maaf jika cerita ini kurang sesuai dengan keinginan kakaknya🙏 Terimakasih sudah pernah membaca cerita author🥰
total 1 replies
christina paya wan
sampai bab ni ceritanya masih jln di tempat yg sama..boring..
Sunarti W Spdi
kerja bagus
Itanasya Tasya
1 je perkataan keluarga yg kejam..maaf ye saya baca cerita nya smpai di sini saja.bukan saya tak suka jalan cerita nya.tapi novel nya terlalu extreme.. sorry....
Aulia ramadhani
blm tw dia klo Devan marah😂
Siomay Mbanggel
semoga setelah anknya lahit devan bisa berubah dan bisa nyatu lgi
Aulia ramadhani
kasian keyna, cb aj gk usah krj disana lg
Siomay Mbanggel
mna terusannya semakin seru nih
Susi Khayla
devan kpn sadar nya y
Susi Khayla
kpn unboxing thorrrr klamaan
Mustarika
masih bingung bacanya alias blm paham
SR.Yuni
maaf nih Thor emang mafia sekelas Devan rumahnya gak ada bodyguard dan cctv kah???
Eka Uderayana
thanks Thor 🙏 fighting 💪
gue ykin anak yg ada di dlm prut celine itu rangga
Idih ngaku² aj lo lacur
ÐRÄ̈QÚ́È̀È̀ñ̃••LÖVÈLɎZ: ini mas
total 1 replies
yg tolol disini itu si keyna seh
Novita ariyanti
bagus
Marisi Tampubolon
mantap
~♡_♡~
semangat author
elaretaa: terimakasih kak 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!