"Umi, mau ngenalin kamu dengan anak teman Umi Zah.." . Jelas Umi dengan Lembut. Sungguh, bagai tertusuk peri di hatiku. Dari dulu Umi tak perna membicarakan soal perjodohan untukku. Dan begitu sedih hatiku karna Aku benar benar tak mampu menolak apapun keinginan Umi. Dan yang membuat aku dilema adalah aku sudah merimah sebuah ta'aruf dari santriwan juga di sini yang sudah bergelar seorang Ustadz.Meski aku belum menceritakan semua pada keluargaku.
Dan lebih mengejutkan lagi aku harus mau menerimah perjodohan ini, untuk menuntun calon suamiku yang Notabennya adalah anak Geng Motor. Lantas, dapatkah aku mencintainya..? dan menjadikan keluarga kecil kami sakinah mawaddah warrohmah..??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna Anisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengapa ini Terjadi
Waktu pagi sudah tiba, dan terlihat seperti biasa. Semuanya berkumpul di meja makan. Namun, lagi lagi Al tidak turun untuk ikut sarapan.
"Apa Al masih ngambek ma..?? " tanya papa sambil memasukkan roti kedalam mulutnya.
"Dari kemarin sore dia gak keluar dari kamarnya pa.. Mama juga tidak tau ada masalah apa. Apa Mungkin , gara-gara soal kemarin pa..?? "
"Aku kemarin sore juga mencoba untuk melihat keadaannya ma. Tapi dia cuma bilang capek dan gak mau di ganggu. " Sonya pun ikut bicara.
"Kalau begitu nanti coba Mama bujuk dia Ma. Tadi malam pas makan malam juga Papa gak lihat dia. " titah Papa Jaya.
" iya pa.. "
***
Sementara Azizah pagi ini sudah mengemas semua barang barangnya. Hari ini, dia kembali ke Pesantren. Semalam dia telah mengutarakan ke inginannya ke pada Abi dan Uminya. Jika sebelum hari H pernikahannya, dia masih ingin di pesantren, sambil terus mematangkan hafalannya.
"Nduk, sebelum berangkat balik ke Pesantren sarapan dulu ya. Umi sudah masakin ke sukaan kamu. Lagian Abi juga masih manasin mesin mobilnya. " suara Umi terdengar lirih..
"iya Umi, bentar lagi Azizah lagi merapikan kamar mi.. " sambil melipat selimutnya.
Setelah beberapa menit Azizah sudah siap . Sudah sarapan bareng sama Abi dan Umi. Memakan masakan Uminya bagi Azizah sangatlah nikmat. Dan juga yang selalu dia rindukan saat saat di Pesantren.
Lalu ia kembali ke kamar dan mengambil tas kecilnya dan kembali menutup pintu kamarnya. Sedang Abi sudah menunggu di dalam mobil dan Uminya sudah berdiri di teras rumah.
Kemudian ia menyalami dan memeluk serta mencium Uminya.
"Mi, Azizah balik ke Pesantren dulu ya mi. "
"iya nduk, jaga diri baik baik ya sayang. Umi selalu merindukanmu nak.. " Umi sambil menyeka air matanya. Bukan hanya sekarang dari dulu sejak pertama Azizah ke Pesantren, sudah pasti Umi akan menangis, saat Azizah harus balik ke Pesantren. Namun, tidak dengan Azizah. Dulu dia memang harus menangis sejadi jadinya jika harus kembali ke pesantren. Tapi lama kelamaan , justru dia akan sangat merindukan aktivitasnya di Pesantren. Jika terlalu lama di rumah.
"Assalamualaikum mi.. "
"Waalaikum salam nduk.. hati-hati ya nduk.. "
Dia pun masuk ke mobil, dan Abi mulai melajukan mobilnya dan meninggalkan pekarangannya...
***
"Al... Al.. Buka pintunya Sayang.. "
Suara mamanya yang terdengar sedikit keras membuatnya membuka mata.
"Iya ma... " seraya menyambar ponselnya dan melihat pukul berapa ini. Kok mamanya membangunkannya.
Dia hidupkan ponselnya ternyata sudah pukul 9. Lalu ia duduk dan mengatur keseimbangan dirinya. Kemudian beranjak dan membukakan pintu untuk Mamanya.
"Kamu begadang Al. Kok gak bangun-bangun. Sudah jam 9. Apa gak ada kuliah hari ini..?? " tanya mama .
"Al hari ini gak masuk kuliah ma.. " jawab Al dengan malas.
" Memang kenapa kok kamu kayak nya suram gak semangat gitu. "
"Ma. Al mau mandi dulu ya. " Malah berusaha menghindar dan tak menjawab pertanyaan mama.
Cepat cepat ia mengambil handuk dan langsung masuk ke kamar mandi.
Mama pun merasa ada yang gak biasa dengan putra kesayangannya itu. Tapi biarlah nanti di bicarakan lagi. Lalu Mama keluar dari kamar Al dan menutup pintunya.
Selesai mandi dan berganti pakaian Al keluar dari kamarnya. Dan mengambil kunci motornya. Lalu menghidupkan mesin motornya. Dari dalam Mama mendengar suara motor Al menyala, mama bergegas untuk keluar.
"Al, kamu mau kemana..?? " suara Mama Ratih dari dalam.
"Al mau kerumahnya temen ma.. " jawabnya sambil menaik i motornya.
" Sarapan dulu Al.. " titah Mama Ratih. Tapi, itupun tak di indahkan oleh Al. Dia langsung melajukan motornya dengan kecepatan kencang. Yang membuat Mama Ratih khawatir.
***
Hari ini Al datang ke tempat teman temannya Geng Motor. Ia berharap dapat melupakan semua tentang gadis Bidadarinya.
Begitu sampai dia langsung turun dan di sambut teman temannya.
"Halo bro.. " sapa salah satu teman temannya.
"Kemana saja lho bro. Kok gak pernah nongol" sapa yang lain sambil mendekat.
"Ada. Cuma lagi fokus sama kuliah saja.. "
"Hah... Sejak kapan ni anak fokus sama kuliah..?? " Canda salah satu temannya.
Saat melihat siapa yang datang. Para wanita wanita cantik dan se*si itu menghampiri Al. Dan bergelanyut di pundak Al dengan manja.
"Hay Al.. Kamu makin ganteng deh Al.. " bisiknya manja menggoda..
Al hanya menanggapi dengan senyum tipis dan wajah datar.
Al memang sengaja kesini untuk bermain main dengan banyak wanita. Mungkin dengan begini dia bisa melupakan Wajah cantik Azizah. Tapi sayang, tak satupun wanita di sini yang mampu membuat hatinya berdetak begitu kencang. Seperti saat ia menatap wajah teduh Azizah.
Fikirannya mengajak kembali pada Gadis Bidadarinya . Tanpa ia pinta, sekilas wajah Ayu Azizah hadir dalam benaknya. Hatinya kembali gusar. Dia berdecak kesal pada dirinya sendiri. Mengapa dia benar benar tak bisa melupakan gadis, yang sudah jelas jelas telah di lamar oleh orang lain.
Dia mengusap wajahnya dengan kasar. Lalu menaik i motornya kembali dan pergi begitu saja.
Teman-temannya pun merasa heran dan tak biasa .. Apa yang terjadi pada Al...??
**
Dia melajukan motornya dan tanpa dia pinta ia berhenti di depan Pesantren. Sekali lagi dia berhenti di sini. Namun, Aahh hati kecilnya merasa tak kuasa akan keadaan. Sedang pikirannya, membuatnya tak mampu berdiam diri untuk melupakan Gadis nya begitu saja.
Seketika matanya terbelalak saat melihat Gadisnya mengantar seorang bapak-bapak untuk pergi dari area pesantren . Dia melihat gadisnya melambaikan tangan dan tersenyum pada orang tua tadi. Kemudian Gadisnya kembali ke dalam setelah mobil itu keluar dari halaman pesantren.
Ada sedikit kelegahan di hatinya, saat melihat senyum cantik dari Gadis bidadarinya.
"Ckk.. dia milik orang Al.. sadar Al... " dia bicara sendiri pada dirinya. Namun, tak dapat di pungkiri hatinya benar benar bahagia saat dapat melihat wajah Gadis Bidadarinya.
Setelah hati dan pikirannya terasa lebih tenang. Dan suara kroncong dari perutnya, mengingatkan bahwa ia belum makan dari tadi malam. Ia pun melajukan motornya untuk pulang.
***
"Zah.. Gimana acaranya..??? " Vina tiba tiba melontarkan pertanyaan nya. Karena merasa penasaran .
" Iya semua berjalan lancar. Dan aku pun menerimanya Vin. " sambil memasukkan satu buku ke rak bukunya.
"Zah... Apakahmu bahagia dengan keputusanmu ini.. " Vina kembali bertanya.
"eem.. Vin bagiku kebahagian Umi dan Abi adalah kebahagian yang utama . Dan jika Abi dan Umi bahagia lantas alasan apa untuk aku tidak bahagia..?? " ia mencoba untuk menyamarkan suara beratnya. Walau yang pasti . Dia masih belum bisa menerima setidaknya dia sudah berusaha demi Abi dan Umi. Dan kedepannya hanya ia pasrahkan kepada Yang Kuasa.
***
semangat🥀
dukung terus karya saya ya kak
tunggu part selanjutnya🥰🥰🙏🙏