NovelToon NovelToon
DELMAR

DELMAR

Status: tamat
Genre:Teen / Komedi / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

"Puas lo udah ngehancurin hidup gue. Inikan yang lo mau? gue tahu lo bahagia sekarang?" Ucap Delmar setelah dia sah menjadi suami Killa.

"Kenapa aku yang disalahin? disini yang korban itu aku apa dia? Aku yang diperkosa, aku yang hamil, tapi kenapa aku yang salah?" Killa bertanya dalam hati.

Siapa sih yang gak mau nikah sama orang yang dicintai? Begitupun Killa. Dia pengagum Delmar sejak dulu. Tapi bukan berarti dia rela mahkotanya direnggut paksa oleh Delmar. Apalagi sampai hamil diusia 16th, ini bukanlah keinginannya.

Cerita ini sekuel dari novel Harga sebuah kehormatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

NGIDAM

Killa masuk kedalam kamar sambil membawa sepiring nasi dan sebotol air mineral. Melihat Del masih asik dengan gamenya, dia ikutan duduk dibawah disebelah Del.

"Ini kak." Killa meletakkan makanan disamping Del.

"Hem." Del hanya berdehem tanpa menoleh sedikitpun ke arah Killa maupun makanan yang dia bawa.

Teringat kata kata Cea jika Del suka di manja, dia memberanikan diri untuk bertanya.

"Mau Killa suapin?"

Del menoleh ke arah Killa dengan tatapan absurd. Jantung Killa berdetak cepat saat mendapat tatapan dari Del. Tapi satu yang jadi permasalahan, dia tak paham dengan arti tatapan itu.

Untuk beberapa detik, Killa hanya diam. Berharap Del mengeluarkan kata kata yang bisa membuatnya paham harus berbuat apa.

"Kok diem aja?"

"Hah." Killa yang sibuk dengan pikirannya, tersentak mendengar ucapan Del.

"Ck." Del berdecak kesal lalu kembali fokus pada gamenya nya. Dia menganggap Killa terlalu lemot untuk memahami kemauannya.

"Cepetan, makanannya keburu dingin." Ucapnya tanpa menoleh ke arah Killa.

"I, iya kak." Killa baru nggeh kalau Del minta disuapin.

Dengan senyum dibibirnya, Killa menyodorkan sendok yang sudah berisi nasi dan lauk kedepan mulut Del.

"Aak." Ucap Killa dengan ragu ragu. Jujur saja, saat ini dia sangat gugup.

Del langsung membuka mulut dan menerima suapan dari Killa. Sumpah demi apapun, Killa begitu bahagia saat ini. Dengan telaten dia menyuapi Del sambil mengagumi wajah tampan dihadapannya itu.

"Ngapain senyum senyum, udah mulai stress Lo." Sarkas Delmar.

"Kirain kak Del fokus ke game aja. Nyatanya ngelirik aku ya, buktinya tahu kalau aku senyum."

"Huk huk huk." Del langsung tersedak mendengar Killa yang dengan pedenya merasa diperhatikan.

Killa membuka tutup air mineral dan langsung menyerahkan kepada Del. Dengan cepat cowok itu segera meminumnya.

"Sial." Del membanting stik gamenya. "Gara gara lo gue jadi mati kan?" ketusnya sambil memelototi Killa.

"Maaf." Killa menunduk lalu menyendokkan makanan kepada Del. "Lanjutin gih makannya."

"Ogah, ilang laper gue."

"Tapi ini masih banyak, sayang kalau gak dimakan, mubadzir"

"Ya lo makan aja kalau takut mubadzir."

"Ya udah Killa aja yang makan." Killa langsung memasukkan nasi yang sudah siap disendok kedalam mulutnya sendiri.

Del menatap jijik sambil geleng geleng kearah Killa.

"Gak jijik lo makan sisa gue, dah gitu sendoknya bekas gue pulak?"

"Enggak kok, justru sebenarnya dari tadi Killa tuh pengen banget makan makanan ini. Tapi takutnya Kak Del marah kalau aku ikutan makan satu piring dengan sendok yang sama."

"Gak jelas lo."

"Kayaknya Killa ngidam makan makanan sisanya Kak Del deh." Ucap Killa sambil terus melahap makanan yang terasa begitu nikmat dimulutnya.

"Hah." Del melongo mendengarnya. "Yang bener aja lo. Masak anak gue pengen makanan sisa. Kalau ngidam yang keren dikit. Anak gue gak level makan makanan sisa. Lo aja yang rakus, pakai alasan anak gue yang pengen." Del tak terima dengan ngidam Killa yang menurutnya murahan itu.

"Ya udah, besok beliin Killa es cream satu kulkas ya Kak. Kayaknya anak kita pengen deh."

"Idih, ogah. Itu mah lo aja yang pengen. Yang hamil kan lo, jadi kalau ngidam cari aja sendiri, gak usah ngerepotin gue."

"Tapi kan ini juga anak Kakak. Jadi-----"

"Udah mending lo diem." potong Del. "Lo tuh kalau ngomong ngirit, tapi sekali ngomong, bikin gue darah tinggi. Bisa gak sih hamil lo dipercepat Kil, 3 bulan gitu langsung lahiran. Nunggu 8 bulan bisa bisa kena stroke gue."

"Kak Del kan juara umum, jurusan IPA pulak. Masa gak Del gak paham kalau hamil itu mesti 9 bulan. Kalau lahir prematur juga palingan 8 bulan."

"Gedek gue ngomong ama lo Kil."

Tiba tiba ponsel Del berbunyi.

"Ambilin ponsel gue." Titahnya. Kebiasaannya memerintah tak pernah bisa hilang. Padahal dia lebih dekat dengan nakas dibanding Killa. Tapi tetap saja dia enggan bergerak dan lebih memilih menyuruh Killa.

Tak ingin protes, Killa segera beranjak lalu mengambil ponsel Del. Hatinya terasa tercubit saat melihat nama My love dan foto Laura disana. Killa menyodorkan ponsel tersebut kepada Del.

"Diem lo, Laura telepon, jangan berisik."

"Hallo beb."

"______"

"Lagi main game." Ucap Del sambil melengkungkan bibirnya. Bad mood nya gara gara Killa langsung hilang setelah mendengar suara Laura.

Del meletakkan telunjuknya didepan bibir, memberi isyarat kepada Killa agar diam. Matanya menatap piring nasi lalu beralih ke pintu.

Killa paham dengan isyarat dari Del. Dia segera mengambil piring nasi dan membawanya keluar.

"Iya beb, aku juga kangen kamu."

"___"

"Iya, besok aku temenin."

Killa buru buru keluar, mendengar Del telepon dengan Laura hanya membuat dadanya terasa sesak.

...********...

"Ma, hari ini kita jadi jalankan?" Tanya Cea saat mereka tengah berkumpul untuk sarapan. Hari ini minggu, jadi sarapan lebih santai dari biasanya.

"Jadi dong, besok pagi kan mama sama papa berangkat ke Maldives. Jadi mama harus perawatan dulu." Jawab Rain sambil melirik malu malu ke arah suaminya.

"Mama jadi honeymoon ke Maldives?" Tanya Dilan sambil menatap ke arah sang mama.

"Yang pengantin baru siapa? yang honeymoon siapa? gak jelas." Sindir Cea sambil nyengir. Pasalnya sang kakak yang baru menikah, tapi malah mama dan papanya yang mau honeymoon.

"Berisik lo." Desis Del tanpa menatap Cea.

"Jadi dong honeymoonnya, kan udah rencana mau bikinin kalian adik." Jawab Sean sambil memegang tangan Rain.

"What!"

"Enggak!"

"No!"

Itulah pekikan yang keluar dari mulut Dilan, Cea dan Del secara serempak.

"Gak kompak banget sih kalian." Sean hanya menanggapi santai protes dari anak anaknya. "Kenapa gak ada yang jawab yes sih?"

"Enggak, Del gak mau punya adek lagi. 2 orang adik aja udah ngerepotin. Apalagi Cea, minta uang mulu kerjaannya."

"Cea juga gak mau punya adik. Apalagi kalau sampai adiknya cewek, ogah. Cea gak mau nantinya dibanding bandingin kayak Kak Del sama kak Dilan." Cea sering mendengar orang orang yang membandingkan kedua kakaknya. "Pokoknya Cea harus jadi anak mama dan papa yang paling cantik." Ucap Cea menggebu gebu sampai berdiri.

"Ck, lebay banget sih lo Ce." Delmar memutar bola matanya jengah.

"Dilan setuju kan sayang?" Rain mencari dukungan.

"Enggak." ternyata jawaban Dylan diluar ekspektasinya.

"Lagian mama sama papa gak malu apa kalau punya anak seumuran sama cucunya?" Jujur saja Del kesal dengan rencana orang tuanya. "Del mau punya anak ma, pa. Bentar lagi mama mau jadi kakek sama nenek."

"Enggak!" Jawab Sean sambil membanting sendoknya.

Semua atensi langsung tertuju padanya.

"Kok enggak sih pa?" Rain mengernyit heran. Padahal sudah jelas mereka mau punya cucu.

"Ya, papa masih belum aja siap jadi kakek." Ucap Sean keki, karena semua mata menatap ke arahnya.

Wajah Killa sontak berubah mendengar ucapan mertuanya. Dia memegang perutnya seakan anaknya sama sekali tidak diharapkan.

"Papa apaan sih ngomong gitu." Rain menendang kaki suaminya lalu menunjuk dagu kearah Killa. Dia tak enak saat melihat ekspresi Killa yang tiba tiba berubah.

"Jangan salah paham Killa. Papa bukannya tak ingin jadi kakek. Hanya saja belum siap dipanggil kakek. Mending nanti kalau anaknya sudah lahir, disuruh manggil ayah aja ya ke papa. Biar gak kelihatan tua."

Rain menutup mulutnya menahan tawa. Geli sekali mendengar suaminya ogah dipanggil kakek.

"Ish, kenapa gak sekian suruh manggil om aja." Ledek Cea sambil geleng geleng kepala.

"Terima takdir kalau emang udah tua." Sahut Rain terus menahan ketawanya.

"Tua dari mananya? papa masih cocok nganter sekolah anak TK. Masih cocok jadi papa muda."

"Idih, papa muda, kakek muda yang bener." Celetuk Del hingga membuat semua orang disana menahan tawa.

"Gak usah sok muda kamu. Mau taruhan sama papa, cepet cepetan nyari cewek. Pasti papa menang dari kamu. Pesona papa ini takkan bisa kamu tandingi." tantang Sean.

"Ayok siapa takut." Del menjabani tantangan papanya. Dylan dan Cea menatap horor ke arah papa dan kakaknya. Didepan istri istrinya, menera berani taruhan nyari cewek.

Brakk

"Berani! " Rain mengeram dengan suara tertahan dengan tatapan mengintimidasi ke arah Sean.

Sean langsung mengkerut melihat ekspresi istrinya.

"Becanda beb." Sahut Sean sambil mengelus lengan istrinya sambil tersenyum.

"Dih, bucin." Ledek Del sambil menyebikkan bibirnya.

"Diam Del. Kamu itu sama saja dengan papa kamu, sebelas dua belas." Rain menatap tajam ke arah Del, hingga yang ditatap menunduk takut. "Kamu itu kloningannya papa. Dari wajah sampai sifat dan segalanya sama. Gak usah ngatain papa bucin ataupun lebay. Mama yakin kamu juga sama aja kayak papa."

Cih gue bucin? ya kali. Yang ada cewek cewek yang bucin ke gue, batin Del.

"Nanti kakek akan nginep disini selama papa dan mama gak ada. Dan kamu Del, sebagai anak yang paling tua. Tugas kamu jagain adek adek dan istri kamu." Ucap sang papa dengan nada tegas.

"Situ yang enak enak honeymoon, Del yang direpotin." Gerutu Del dengan pelan. Takut terdengar papa maupun mamanya.

"Kak Killa kita ajak sekalian ya ma. Biar pas mama perawatan Cea bisa jalan jalan sama kak Killa."

"Emangnya kak Killa gak ada rencana jalan sama Kak Del? Kali aja mereka mau kencan, kan pengantin baru?"

"Nggak ada ma, bawa aja dia. Ajakin perawatan sekalian biar cantik." Del sangaja menekankan kata cantik, seolah olah saat ini Killa tak cantik sama sekali.

"Kok ngomongnya gitu sih Kak. Killa kan udah cantik." Rain menatap Killa, takut gadis itu tersinggung dengan ucapan Del. Killa hanya menunduk, sambil menyantap makanannya.

"Tau nih kak Del, jahat banget mulutnya, kayak gak pernah disekolahin." Sahut Cea gemas.

"Berisik lo anak kecil." Del melirik Cea dengan tatapan tajamnya.

"Udah gak usah bertengkar dimeja makan." Lerai Sean sambil menatap karah Del dan Cea bergantian.

"Kamu kemarin kemana Del, kenapa gak ikut ke cafe? Masak satu keluarga kumpul semua kamu gak ikut sendiri?" tanya sang mama.

"Del ada janji sama temen ma."

"Nih liat, cantik banget kan hasil karya kita." Cea menyodorkan ponselnya pada Del. Dia menunjukkan foto fotonya kemarin saat di cafe.

Del melihat beberap foto Killa bersama Del dan Dilan. Seketika dia merasa bersalah sudah menuduh Killa jalan dengan Manu.

1
Eko Nur Yanto
Luar biasa
➳ᴹᴿˢ᭄ᴾᵘᵗᵃᵉ_𝐖𝐈𝐋𝐆𝐀⛅️🍒⃞⃟🦅
aku tim Manu Killa
➳ᴹᴿˢ᭄ᴾᵘᵗᵃᵉ_𝐖𝐈𝐋𝐆𝐀⛅️🍒⃞⃟🦅
mau aja kill sama manu panas panasin dia lah biar delmal cemburu
Rahimab Ima
kehidupan Aiden dan Sasa setelah nikah gimna yaa jadi penasaran
Rahimab Ima
sejauh ini baru ikut komen
🥹😭😭dada aq Thor sesak juga baca chapter ini
Rahimab Ima
antara Miko dan ray
Amalia Khaer
bahaya bener ya pergaulan anak SMA
Amalia Khaer
Sasa
Amalia Khaer
liat hp nya hadehhhh
Amalia Khaer
kira2 siapa yaa dalangnya
Amalia Khaer
ahahahaaaa rasain Del. pengen jdi penyelamat sang mantan yaa jdi hrus bnget sndirian nolongnya.
Amalia Khaer
sayangnya GK bisa liat karmanya Sasa krna mening**l
Amalia Khaer
yakin 100% persen ank Rey Klo GK salah 🤣
Amalia Khaer
Sasa pastinya
Borahe 🍉🧡
Posesif amat pak hahah
Amalia Khaer
🤣😂😂😂😂
Amalia Khaer
pengen muntah.
belajar dri sikapnya Del yg terdahulu, awalnya manis berakhir dengan kata2 yg bener2 GK masuk di akal saking sakitnya.
Amalia Khaer
ckk.. msih rapuh pendiriannya si Kila. jgn kalah dri si Delmar dong, Kil. KLO GK di tegasin, bakal semena2 dianya
Amalia Khaer
ck.. knpa kamarnya TDK di kunci sih
Amalia Khaer
bener2 ngeblank gue liat pola pikir si Del ttg suami istri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!