NovelToon NovelToon
Dimanja Sahabat Sendiri

Dimanja Sahabat Sendiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Dokter / Office Romance
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mila julia

Aruna adalah seorang perawat di poli psikiater yang bekerja bersama sahabat lamanya, Dirga — seorang dokter psikiater . Persahabatan mereka yang telah terjalin sejak SMA berlanjut hingga dewasa, bahkan keluarga mereka pun saling mengenal dekat. Namun kehidupan Aruna berubah ketika ia mulai menerima teror misterius dari seseorang yang terus mengintainya. Ketakutan membuatnya mencari perlindungan pada Dirga tanpa berani menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Di tengah tekanan batin itu, keduanya juga menghadapi desakan orang tua masing-masing untuk segera menikah.

Dalam kebingungan dan rasa terdesak, Aruna dan Dirga akhirnya sepakat menikah. Bagi Dirga, pernikahan itu hanyalah cara memenuhi keinginan keluarga. Namun bagi Aruna, keputusan itu menyimpan alasan tersembunyi . Seiring waktu, Dirga mulai melihat sisi lain dari Aruna: trauma, luka, dan rahasia masa lalu yang membuatnya hancur dalam diam.
Akan kah Cinta akan menyatukan mereka atau mungkin akan memisahkan keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila julia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8.Mama Rempong

Aruna buru-buru terkekeh kecil, terdengar kering. “Heh? Nggak lah, lo kepedean banget, Ga. Maksud gue… gue kira lo tuh kayak… nge-stalk gue doang. Lo kan emang suka tiba-tiba nongol.”

Dirga tidak tertawa. Matanya tetap menusuk, rahangnya mengeras. “Run, jangan ngeles. Gue tahu nada suara lo tadi. Itu bukan bercanda.”

Aruna memutar bola mata, pura-pura sibuk merapikan rambutnya. “Ya ampun, paranoid banget sih. Gue cuma… kaget lo tiba-tiba ngaku ngawasin gue. Makanya refleks ngomong gitu. Udah ah, nggak usah dibahas.”

"Jadi setelah lo liat sendiri, gimana hasil terapi kilat gue tadi?. "Tanya aruna mengalihkan pembicaraan.

Dirga teralihkan karna pertanyaan Aruna ia kembali fokus membahas permasalahan Utari. “Jangan pernah ulangi tanpa koordinasi lagi. Nggak semua pasien cocok buat exposure spontan.”

Aruna menggigit bibir bawah, agak grogi.

Dirga maju sedikit, nadanya tegas tapi tetap tenang. “Sebelum lo bawa pasien keluar, minimal pastikan tiga hal. Pertama, quick risk check: dia punya riwayat serangan panik parah? pernah ada ide bunuh diri? ada masalah medis kayak jantung atau epilepsi? Kalau iya, jangan dibawa. "

"Kedua, informed consent: jelasin singkat tujuannya apa, risikonya apa, langkah amannya apa. Pastikan pasien ngerti dan setuju, catat persetujuan itu. "

"Ketiga, safety plan: siapa yang mendampingi, titik aman, jalur balik kalau dia panik. Lo paham maksud gue kan?”

Aruna terdiam, menelan ludah. “Iya, gue paham. Gue cuma mau bantu cepat.”

“Niat lo gue apresiasi,” lanjut Dirga, nadanya melembut. “Tapi ingat, kita pakai tahapan—graded exposure. Mulai dari bayangan dulu, terus tempat sepi, baru kafe pojok. "

"Hari ini kebetulan lo pas, tapi jangan bikin kebiasaan. Sekarang gini, lo bikin laporan lengkap: baseline gejala Utari, intervensi apa aja yang lo lakuin, reaksi dia, informed consent, siapa yang mendampingi, plus rencana tindak lanjut. Gue butuh sore ini jam lima. Gue review, habis itu kita susun sesi lanjutan yang lebih aman.”

Aruna langsung manyun, tapi tetap mengangguk malas. “Oke, gue kerjain. Dan… makasih udah nutupin tadi.”

Dirga akhirnya tersenyum tipis, agak nakal. “Jangan bikin gue harus nutupin lo terus, Run.Gue takutnya ntar lo malah terpesona sama gue. ”ucap Dirga tersenyum jahil.

Aruna berdecak "iihhh.. sorry ya itu nggak bakal kejadian. " ucap Aruna menutup pintu ruangan Dirga.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aruna menutup pintu mobil begitu sampai di apartemen, langkahnya gontai. Dirga tanpa banyak kata mengambil tas dari tangannya, menggandengnya pelan. Aruna menerima perlakuan itu dengan datar. Biasa. Tidak ada istimewa. Begitulah mereka sejak dulu—terbiasa saling mengisi tanpa perlu bicara banyak.

FLASHBACK

Dulu, Dirga bukan siapa-siapa di kelas. Anak pendiam yang selalu duduk di pojok, tatapannya sering kosong, seolah dunia lain lebih menarik daripada obrolan anak sekolah. Tidak ada yang benar-benar berusaha mendekat, semua menganggapnya terlalu dingin.

Kecuali Aruna.

Aruna, dengan sifat bawelnya, malah sengaja menukar posisi duduknya. Dari meja depan yang nyaman, ia pindah ke bangku paling belakang. Tepat di sebelah Dirga.

Awalnya, Dirga tetap cuek. Ia hanya melirik sekilas setiap kali Aruna menyapanya. Namun Aruna tidak berhenti. Hampir setiap hari, ia meninggalkan sesuatu di meja Dirga: kertas kecil berisi ringkasan pelajaran, buku catatan dengan coretan warna-warni, atau sekotak susu dengan tulisan tangannya, “Jangan lupa diminum, biar nggak lesu.”

Lama-lama, tembok dingin itu mulai retak. Dirga memang tidak banyak bicara, tapi ia mulai membuka buku catatan Aruna, mulai meneguk susu yang diselipkan diam-diam, dan kadang-kadang Aruna menangkap bibirnya terangkat sedikit, nyaris seperti senyum.

Semakin mengejutkan saat Aruna tahu bahwa tetangga baru di samping rumahnya ternyata adalah keluarga Dirga.

Sejak itu, dunia mereka benar-benar bercampur. Mereka sering berangkat sekolah bareng, Aruna menyeret Dirga ikut main ke rumahnya, atau sebaliknya. Kadang Aruna memaksa Dirga ikut acara arisan keluarga, duduk kikuk di antara ibu-ibu yang cerewet. Kadang Dirga membalas dengan menemaninya belajar sampai larut malam.

Hubungan itu terus tumbuh. Perlahan, sifat bawel Aruna menular, membuat Dirga yang tadinya kaku sesekali melempar komentar pendek tapi tepat sasaran. Dan meski masih pendiam, Dirga mulai terbiasa dengan kehadiran Aruna yang riuh.

Mereka tidak pernah benar-benar mendefinisikan hubungan itu. Tapi semua orang bisa melihat, ada sesuatu yang berbeda. Ada ikatan yang sulit dijelaskan, yang perlahan berubah dari sekadar teman sebangku menjadi sesuatu yang lebih dalam.

Dan begitulah sampai hari ini. Perhatian-perhatian kecil dari Dirga sudah jadi kebiasaan, bukan sesuatu yang perlu diperdebatkan. Walau teman-teman mereka sering berkomentar seakan hubungan itu lebih dari sekadar sahabat, Aruna sudah kebal. Bahkan kebencian Maya terhadap Dirga—yang menuduhnya mempermainkan perasaan—tidak pernah benar-benar mengubah cara pandangnya. Karena Aruna tahu, apa yang ada di antara mereka bukan permainan.

Aruna menekan kode sandi apartemen, pintu terbuka perlahan. Ia melangkah masuk dengan Dirga tepat di belakangnya.

Namun langkah keduanya mendadak terhenti.

Mereka membeku di ambang pintu.

Di ruang tamu, duduk manis di sofa, dua sosok yang paling ingin mereka hindari kini ada di sana.

"Mama."

"Bunda."

.

.

.

Bersambung.

Wah wah wah bisa -bisanya dua emak - emak rempong ini datang di saat - saat mendebarkan ini. perasaan kemaren Aruna sama Dirga baru aja kabur dari desa karna capek di teror cucu tapi sekarang yang minta cucu malah nyamperin ke kota 🤣🤣

Thank you guys , jangan lupa tinggalkan jejak dan komen like and shere ya guys👋❤🥰

lanjut next bab kuyy👇👇👇

1
vj'z tri
🫣🫣🫣🫣 akhirnya Dirga tahu juga 🥹🥹
vj'z tri
😱😱😱😱🫣🫣🫣 tidak run kamu dlm bahaya
Hanik Andayani
nanti juga ketahuan run ,
Hanik Andayani
busyet ini emak2 pada kepo , 😄
Wida_Ast Jcy
hahaaa.... mainannya ini malah buat copot jantung kak🤣🤣🤣🤣 aduh
vj'z tri
kalau lu masih gak berubah ren setelah dengar ini 🤧🤧🤧🤧aku ingin marah lampiaskan tapi ku hanyalah sendiri disini ingin aku tunjukkan pada siapa saja yang ada bahwa hatiku kecewa🤧🤧🤧🤧
Kutipan Halu: wkwkwk
total 1 replies
dilafnp
pacaran jalur halal ternyata..
dilafnp
udah nikah aja nih? padahal aku ngarepnya tadi ada flirting flirting pas di tempat kerja
dilafnp
liat biodata keduanya aja kebayang gue romancenya 😍😍
iqbal nasution
buktikan dirga... harga diti itu
iqbal nasution
kalo udah nikah, harus macam2.
vj'z tri
🤧🤧🤧🤧 pada bicara seenak udel nya sendiri
Kutipan Halu: iyaa kan kk makannya banyak org2 kasus pelecehan ngk mau speak up😭😭
total 1 replies
vj'z tri
cie cie bakal nyengir terus ini 🤣🤣🤣
Kutipan Halu: kawal sampai kawin kk🤭🤭
total 1 replies
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 kaus ora koe
Mingyu gf😘
hayo loh ketahuan gak nih🤣
Hanik Andayani
menunggu konflik , tapi jangan konflik berat kak👍
Hanik Andayani
wkwkwk hadeh ganteng2 ini orang bikin esemosi pak dokter 🤣
Hanik Andayani
nah kan ganteng , semangat baca nih , aku mampir ya kak
Hanik Andayani
ah terlalu 😄
Hanik Andayani
cantik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!