NovelToon NovelToon
Dimanja Sahabat Sendiri

Dimanja Sahabat Sendiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Dokter / Office Romance
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mila julia

Aruna hanyalah perawat psikologi biasa—ceroboh, penuh akal, dan tak jarang jadi sasaran omelan dokter senior. Tapi di balik semua kekurangannya, ada satu hal yang membuatnya berbeda: keberaniannya mengambil jalan tak biasa demi pasien-pasiennya.
Sampai suatu hari, nekatnya hampir membuat ia kehilangan pekerjaan.

Di tengah kekacauan itu, hanya Dirga yang tetap bertahan di sisinya. Sahabat sekaligus pria yang akhirnya menjadi suaminya—bukan karena cinta, melainkan karena teror orang tua mereka yang tak henti menjodohkan. Sebuah pernikahan dengan perjanjian pun terjadi.

Namun, tinggal serumah sebagai pasangan sah tidak pernah semudah yang mereka bayangkan. Dari sahabat, rekan kerja, hingga suami istri—pertengkaran, tawa, dan luka perlahan menguji batas hati mereka.
Benarkah cinta bisa tumbuh dari persahabatan… atau justru hancur di balik seragam putih yang mereka kenakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila julia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8.Mama Rempong

Aruna buru-buru terkekeh kecil, terdengar kering. “Heh? Nggak lah, lo kepedean banget, Ga. Maksud gue… gue kira lo tuh kayak… nge-stalk gue doang. Lo kan emang suka tiba-tiba nongol.”

Dirga tidak tertawa. Matanya tetap menusuk, rahangnya mengeras. “Run, jangan ngeles. Gue tahu nada suara lo tadi. Itu bukan bercanda.”

Aruna memutar bola mata, pura-pura sibuk merapikan rambutnya. “Ya ampun, paranoid banget sih. Gue cuma… kaget lo tiba-tiba ngaku ngawasin gue. Makanya refleks ngomong gitu. Udah ah, nggak usah dibahas.”

"Jadi setelah lo liat sendiri, gimana hasil terapi kilat gue tadi?. "Tanya aruna mengalihkan pembicaraan.

Dirga teralihkan karna pertanyaan Aruna ia kembali fokus membahas permasalahan Utari. “Jangan pernah ulangi tanpa koordinasi lagi. Nggak semua pasien cocok buat exposure spontan.”

Aruna menggigit bibir bawah, agak grogi.

Dirga maju sedikit, nadanya tegas tapi tetap tenang. “Sebelum lo bawa pasien keluar, minimal pastikan tiga hal. Pertama, quick risk check: dia punya riwayat serangan panik parah? pernah ada ide bunuh diri? ada masalah medis kayak jantung atau epilepsi? Kalau iya, jangan dibawa. "

"Kedua, informed consent: jelasin singkat tujuannya apa, risikonya apa, langkah amannya apa. Pastikan pasien ngerti dan setuju, catat persetujuan itu. "

"Ketiga, safety plan: siapa yang mendampingi, titik aman, jalur balik kalau dia panik. Lo paham maksud gue kan?”

Aruna terdiam, menelan ludah. “Iya, gue paham. Gue cuma mau bantu cepat.”

“Niat lo gue apresiasi,” lanjut Dirga, nadanya melembut. “Tapi ingat, kita pakai tahapan—graded exposure. Mulai dari bayangan dulu, terus tempat sepi, baru kafe pojok. "

"Hari ini kebetulan lo pas, tapi jangan bikin kebiasaan. Sekarang gini, lo bikin laporan lengkap: baseline gejala Utari, intervensi apa aja yang lo lakuin, reaksi dia, informed consent, siapa yang mendampingi, plus rencana tindak lanjut. Gue butuh sore ini jam lima. Gue review, habis itu kita susun sesi lanjutan yang lebih aman.”

Aruna langsung manyun, tapi tetap mengangguk malas. “Oke, gue kerjain. Dan… makasih udah nutupin tadi.”

Dirga akhirnya tersenyum tipis, agak nakal. “Jangan bikin gue harus nutupin lo terus, Run.Gue takutnya ntar lo malah terpesona sama gue. ”ucap Dirga tersenyum jahil.

Aruna berdecak "iihhh.. sorry ya itu nggak bakal kejadian. " ucap Aruna menutup pintu ruangan Dirga.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aruna menutup pintu mobil begitu sampai di apartemen, langkahnya gontai. Dirga tanpa banyak kata mengambil tas dari tangannya, menggandengnya pelan. Aruna menerima perlakuan itu dengan datar. Biasa. Tidak ada istimewa. Begitulah mereka sejak dulu—terbiasa saling mengisi tanpa perlu bicara banyak.

FLASHBACK

Dulu, Dirga bukan siapa-siapa di kelas. Anak pendiam yang selalu duduk di pojok, tatapannya sering kosong, seolah dunia lain lebih menarik daripada obrolan anak sekolah. Tidak ada yang benar-benar berusaha mendekat, semua menganggapnya terlalu dingin.

Kecuali Aruna.

Aruna, dengan sifat bawelnya, malah sengaja menukar posisi duduknya. Dari meja depan yang nyaman, ia pindah ke bangku paling belakang. Tepat di sebelah Dirga.

Awalnya, Dirga tetap cuek. Ia hanya melirik sekilas setiap kali Aruna menyapanya. Namun Aruna tidak berhenti. Hampir setiap hari, ia meninggalkan sesuatu di meja Dirga: kertas kecil berisi ringkasan pelajaran, buku catatan dengan coretan warna-warni, atau sekotak susu dengan tulisan tangannya, “Jangan lupa diminum, biar nggak lesu.”

Lama-lama, tembok dingin itu mulai retak. Dirga memang tidak banyak bicara, tapi ia mulai membuka buku catatan Aruna, mulai meneguk susu yang diselipkan diam-diam, dan kadang-kadang Aruna menangkap bibirnya terangkat sedikit, nyaris seperti senyum.

Semakin mengejutkan saat Aruna tahu bahwa tetangga baru di samping rumahnya ternyata adalah keluarga Dirga.

Sejak itu, dunia mereka benar-benar bercampur. Mereka sering berangkat sekolah bareng, Aruna menyeret Dirga ikut main ke rumahnya, atau sebaliknya. Kadang Aruna memaksa Dirga ikut acara arisan keluarga, duduk kikuk di antara ibu-ibu yang cerewet. Kadang Dirga membalas dengan menemaninya belajar sampai larut malam.

Hubungan itu terus tumbuh. Perlahan, sifat bawel Aruna menular, membuat Dirga yang tadinya kaku sesekali melempar komentar pendek tapi tepat sasaran. Dan meski masih pendiam, Dirga mulai terbiasa dengan kehadiran Aruna yang riuh.

Mereka tidak pernah benar-benar mendefinisikan hubungan itu. Tapi semua orang bisa melihat, ada sesuatu yang berbeda. Ada ikatan yang sulit dijelaskan, yang perlahan berubah dari sekadar teman sebangku menjadi sesuatu yang lebih dalam.

Dan begitulah sampai hari ini. Perhatian-perhatian kecil dari Dirga sudah jadi kebiasaan, bukan sesuatu yang perlu diperdebatkan. Walau teman-teman mereka sering berkomentar seakan hubungan itu lebih dari sekadar sahabat, Aruna sudah kebal. Bahkan kebencian Maya terhadap Dirga—yang menuduhnya mempermainkan perasaan—tidak pernah benar-benar mengubah cara pandangnya. Karena Aruna tahu, apa yang ada di antara mereka bukan permainan.

Aruna menekan kode sandi apartemen, pintu terbuka perlahan. Ia melangkah masuk dengan Dirga tepat di belakangnya.

Namun langkah keduanya mendadak terhenti.

Mereka membeku di ambang pintu.

Di ruang tamu, duduk manis di sofa, dua sosok yang paling ingin mereka hindari kini ada di sana.

"Mama."

"Bunda."

.

.

.

Bersambung.

Wah wah wah bisa -bisanya dua emak - emak rempong ini datang di saat - saat mendebarkan ini. perasaan kemaren Aruna sama Dirga baru aja kabur dari desa karna capek di teror cucu tapi sekarang yang minta cucu malah nyamperin ke kota 🤣🤣

Thank you guys , jangan lupa tinggalkan jejak dan komen like and shere ya guys👋❤🥰

lanjut next bab kuyy👇👇👇

1
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 para ibu suri datang 🎉🎉🎉🎉🎉siap siap ada gebrakan ap lagi
vj'z tri
semua terserah padamu aku begini adanya ku hormati keputusanmu apapun yang akan kau katakan aselole🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
😏😏😏😏 langsung berubah tuh muka liat yang bening 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
biasa ajj bro gak sah 👆👆👆👆 tak gigit jari mu 😏😏😏
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 belum lama di sebut dah nongol ajj dr.salma
vj'z tri
🤔🤔🤔🤔🤔🤔 ada yang di sembunyikan aruna
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 sesuai prediksi BMKG tepat sasaran
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 wes toh kalau penguasa bumi sudah bertindak yang lain lewat sen kanan belok kiri
Kutipan Halu: ngk bisa ngelawan yaa kak🤣
total 1 replies
vj'z tri
masa iya drama nya langsung ketawan 🤣🤣🤣
Kutipan Halu: emaknya punya 1001 cara tapi anaknya punya 1002 cara dong biar ngk ketauan😁
total 1 replies
vj'z tri
woi bukan bercanda ga ,pak dokter pie sih 😮‍💨😮‍💨😮‍💨
Kutipan Halu: tolong di luruskan kak🤣
total 1 replies
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 lah kok baru buka langsung di ajak ngakak berjamaah toh ini
Kutipan Halu: wkwkwk buat mengawali hari yg indah ini kak😁
total 1 replies
vj'z tri
sah 🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉
vj'z tri
setelah berjuang menyelesaikan bertumpuk tumpuk kerjaan bisa tengok kemari 🤩🤩🤩🤩 warga baru melapor 🤭🤭🤭
kalea rizuky
abis ne nangis darah lu dir klo Aruna ada yg naksir
Kutipan Halu: wkwkwk jangan yaa kak yaa jangan sampai enggk maksudnya😁😁
total 1 replies
ig:@kekeutami2829
kl smlm emng bneran g kbayang malunya gimana. gue keramas pagi aja suka malu sendiri /Sob/
kalea rizuky
lanjut donk
Kutipan Halu: oke kak, tungguin terus ya kakak kesruan dari Aruna dan Dirga☺☺
total 1 replies
kalea rizuky
calon pelakor nih
Kutipan Halu: Aduh semoga aja nggak ya kak😁
total 1 replies
ig:@kekeutami2829
ga ada bgituan run /Facepalm/
Kutipan Halu: wkwkkw
total 1 replies
ig:@kekeutami2829
bisa2nya pak dokter 😆
Kutipan Halu: maklum kak biasanya ngafalin resep tiba2 ngafalin ijab kabul 🤣
total 2 replies
Lonafx
halo kak, izin mampir..

baru bab awal udah disambut ijab kabul aja 😁 selamat ya atas pernikahannya Aruna dan Dirga
Kutipan Halu: iyaa kak doakan semoga SAMAWA😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!