Seorang pria berusia sekitar kurang lebih 25 tahun, ia memiliki pekerjaan sebagai seorang petani dalam sebuah game mmorpg yang setiap hari ia bekerja mencari nafkah dalam game dengan menjual berbagai item
di saat malam hari ia lupa untuk mematikan layar komputer dan terjadilah peristiwa yang mengejutkan bahwa terdapat pesan aneh yang secara tiba-tiba muncul di layar komputer dengan bahasa asing
dan disitulah pemuda tersebut mengalami hal mistis yang secara aneh ketika ia membuka matanya kembali ia sudah berada di dunia yang berbeda
Catatan : ini karya novel pertama saya dan saya langsung membuatnya langsung dari inspirasi yang muncul jadi jika ada kata yang kaku atau mungkin aneh tolong beritahu saya, saya akan sebaik mungkin untuk memperbaikinya
dan mohon maaf jika terjadi sebuah revisi yang secara tiba-tiba, untuk sampul hanya sementara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buluk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah kedai
Beberapa hari sebelumnya atau lebih tepatnya sebelum h-2.
Huska yang seperti biasa spawn di alun-alun, tapi hari ini ia tidak berniat terlalu gila leveling.
Ia akan memainkan sebuah peran terlebih dahulu layaknya seorang yang berasal dari dunia ini, datang dari alun-alun ia perlahan berjalan mencari sebuah toko makanan.
Ia ingin sedikit menghamburkan uang untuk berbelanja, karena uang tidak terlalu berarti dan sudah semakin menumpuk, yang hampir mencapai 7 juta itu pun ia sering beli potion menyicil sehari seribu atau 2 ribu potion.
Sesampainya di sebuah toko makanan Huska berjalan masuk membuka pintu.
Pemilik toko tersebut melihat pintu terbuka dan seorang pemuda berjalan masuk kedalam.
"Selamat datang"ujar pemilik toko sambil tersenyum ke arah pemuda tersebut.
Huska duduk di salah satu meja dan kursi yang berjejer rapih layaknya restoran, hanya saja ini versi sederhananya, hanya di hiasi kayu tanpa alas dan dekorasi.
Pemilik toko tersebut berjalan ke arah pemuda itu, ia adalah seorang wanita muda, mungkin berumur 25 tahun, memakai seragam pelayan sederhana dengan rambut hitam di ikat, paras yang mempesona di seluruh tubuhnya dan bisa di bilang cantik walaupun tidak secantik wanita yang sering perawatan atau model, cantiknya masuk dalam kategori standar.
Wanita itu memberikan ku sebuah buku pesanan dengan wajah tersenyum.
"Terima kasih"kataku.
Wanita tersebut setelah memberi buku ia mundur beberapa langkah hingga tepat di belakangku menunggu.
Karena toko kedai ini terlihat sepi dan tidak banyak aktivitas jadi wanita tersebut menunggu pesanan Huska.
"Aku mau sup baso, daging panggang yang di olesi bumbu merah, nasi, dan sebuah sate, oh dan untuk minumannya jus jeruk dan 1 buah bir"
Huska tidak tahu nama-nama makanan tersebut, karena yang tertulis dalam sistem hanya bacaan seperti itu, ia tidak bisa melihat buku resep, yang ia lihat hanya dari sebuah panel.
Memang buku resep di pegang Huska tapi ia tidak bisa membacanya seperti di sensor dan blur.
Wanita yang di belakang ketika aku berbicara hal tersebut ia langsung mengeluarkan pena dan alat tulis, mencatat 1 persatu pesanan yang aku pesan.
Huska melihat gerakan pelayan tersebut dan sangat penasaran apa ia bisa melihat tulisan sang pemilik toko tapi ia mengurungkan niatnya.
"Apa ini saja pesanan anda tuan?"jawabnya dengan nada sopan.
"Ya itu saja"Angguk ku
"Baiklah mohon tunggu sebentar"katanya sambil menunduk sedikit lalu pergi dan berjalan menuju area resepsionis dan melangkah menuju dapur di balik pintu.
Huska menunggu dengan sabar di meja sambil membuka website game lewat sebuah game.
********
"Dek saatnya bekerja dan bantu kakak, karena pelanggang tersebut memesan banyak makanan"katanya setelah memasuki sebuah dapur.
Adik pemilik kedai yang sedang sibuk mengupas bumbu di dapur mendengar perkataan kakanya dan mulai berhenti mengupas bumbu dan menoleh ke arah kakanya.
"Apa? Kita akhirnya mendapatkan pelanggan"
"Ya"katanya dengan mengangguk.
"Aku akan berganti pakaian terlebih dahulu, kamu siapkan bahan-bahannya, Kaka taruh pesanannya di meja jadi silahkan lihat"
"Oke"
Wanita tersebut berjalan menuju ke ruang ganti baju di sebelah dapur atau lebih tepatnya tempat gudang bahan-bahan.
Sang adik yang sekitar berusia 15 tahun dengan rambut sebahu, memakai pakaian sehari-hari biasa, wajahnya cantik dan ceria, matanya bewarna merah yang menjadikan cukup menakutkan sekaligus indah di pandang.
Sang adik berdiri dan mulai mendekati meja untuk melihat pesanan dan segera mengumpulkan bahan-bahan sesuai pesanan dengan sangat gesit dan profesional.
Itu berlangsung beberapa menit untuk mengumpulkan semua bahan dan merapikannya dan sang kakak pun selesai berganti pakaian untuk memasak lebih awal sebelum sang adik menyelesaikannya.
Ia sengaja membuatnya agar lama, karena tidak ingin menganggu konsentrasi adiknya yang bersemangat.
Karena adiknya adalah orang pemalu, ketika seseorang memperhatikannya bekerja maka ia akan tiba-tiba menjadi ceroboh.
"Sudah selesai?"katanya sambil keluar dari area gudang.
"umm"
"Oke sekarang bantu kakak mengupas semua bahan tersebut dan membersihkannya"
"Oke kak"
Mereka berdua pun mulai bekerja sama, saling mengerjakan tugas masing-masing, mulai dari membersihkan, mengupas, memotong dan yang lainnya.
Secara tidak terduga 1 jam pun berlalu dalam sekejap mata.
Semua masakan akhirnya telah selesai di buat, di sajikan di sebuah nampan besar yang di isi dengan makanan mulai dari sup, daging, sate dan sebuah jus.
"Kakak akan membawa makanan ini, kamu tolong ambilkan sebuah bir di gudang"
"Oke"
Setelah berbicara dengan adiknya wanita itu mulai mengambil nampan yang berisi makanan, perlahan keluar dari dapur berjalan menuju ke arah depan untuk menemui pelanggan.
Tak lama kemudian wanita itu tiba di depan meja Huska dan secara perlahan mulai menyajikannya dengan anggun.
"Terima kasih sudah menunggu"
"Ternyata lebih lama dari dugaanku"katanya sambil menatap makanan yang sudah di sajikan.
Di dalam game memang terlihat lama, tapi perbandingan di kenyataan hanya berjalan 30 menit untuk 1 jam di dalam game.
Perbedaannya hanya 1 banding 2.
"Maaf kami tidak memiliki koki, jadi yang bekerja hanya aku dan adikku"katanya sambil menundukkan sedikit kepalanya.
"Jadi begitu"renungku.
"Tidak apa, terima kasih"
"Ya"
Huska tidak tahu bahwa kedai ini hanya di jalankan oleh sepasang adik kakak yang berada di sebuah desa, ini adalah pertama kalinya ia mendatangi kedai tersebut jadi ia tidak tahu apapun.
Ia mendatangi kedai hari ini karena penasaran dan ingin sedikit bersantai, ia sudah bosen mengunjungi sebuah bar, juga ia tidak menyangka bahwa kedai ini juga menyediakan alkohol.
Huska mulai memakan santapannya ketika wanita tersebut sudah pergi dan tak lama kemudian seorang gadis datang menghampiri Huska membawa sebuah bir dan gelas.
Saat Huska melihat gadis itu mendatangi sambil makan, ia sedikit kaget, bukan karena penampilan gadis itu yang unik tetapi ada sebuah icon misi di atas kepalanya.
'Menarik, ternyata di sebuah kedai ada sebuah misi tersembunyi tanpa di sangka, juga gadis ini sedikit berbeda, ia memiliki mata yang merah'
Katanya dalam hati sambil melirik gadis tersebut yang berjalan menuju ke arahnya sambil makan secara perlahan.
Tak lama kemudian gadis itu sampai di depannya dengan wajah sedikit gugup dan gemetar.
"ma..af..Telah...menu..nggu"dengan nada sedikit gagap.
"Ya tidak apa"jawabku sambil tersenyum ke arah gadis tersebut.
"Nak kamu memiliki mata yang indah"kataku dengan keceplosan tanpa di sengaja.
"Ehhh"
Gadis itu semakin gugup dan buru-buru menaruh bir dan gelas di meja dan mulai berlari.
"Apa aku mengatakan sesuatu yang salah?"katanya dengan bingung.
Tanpa terlalu peduli ia terus melanjutkan makannya, ia tidak terlalu buru-buru untuk memulai sebuah misi, karena misi tersebut tidak akan hilang.
Ia akan mendekati gadis tersebut untuk berinteraksi, karena npc yang memiliki sebuah icon bisa dengan mudah di interaksi untuk pemain, tidak perlu npc terlebih dahulu untuk memulai interaksi.