NovelToon NovelToon
Tawanan Cinta Tuan Jeremy

Tawanan Cinta Tuan Jeremy

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Obsesi / Romansa / Gangster / Office Romance
Popularitas:36.8k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Xeena Restitalya, hidupnya selalu tidak menyenangkan setelah ibunya meningal. Ayahnya tak pernah peduli dengannya setelah memiliki istri dan juga anak lelaki.

Xeena harus berjuang sendiri untuk hidupnya. Diusianya yang sudah 25 tahun, dia bersyukur masih diberi kesempatan bekerja di tengah sulitnya mencari pekerjaan.

Tapi siapa sangka, bos di tempat kerjanya yang baru itu begitu terobsesi kepadanya.

"Tetaplah di sisiku, kemanapun kau pergi, aku tetap akan bisa menemukanmu, Xeena."

Jeremy Suryoprojo atau Jeremy Wang, dia merupakan bos Xeena.

Pria yang selalu acuh terhadap orang lain itu tiba-tiba tertarik kepada Xeena.

Xeena yang hanya ingin hidup dengan tenang kini malah berurusan dengan bos obsesif sekaligus ketua Geng Wang.

Lalu bagaimana kehidupan Xeena setelah bertemu dengan Jeremy?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawanan Cinta 08

Suara ayam berkokok menandakan pagi sudah mulai menjelang. Xeena juga sudah bangun, dia sangat bersyukur karena perutnya tak lagi sakit.

Sebelum mandi, Xeena membuat sarapan lebih dulu. Sebagai orang yang menumpang, Xeena merasa harus melakukan sesuatu bagi temannya. Ya, wanita itu membuatkan sarapan untuk Melky.

Meskipun Melky tidak meminta, dan juga dia tidak pernah berpikir macam-macam, Xeena tetap bersikap tahu diri. Melky sudah banyak membantunya, sehingga dia pun juga harus melakukan sesuatu bagi Melky.

Dalam pertemanan menerima dan memberi pun adalah sesuatu yang keharusan. Jika satu sisi terus yang menerima ataupun sebaliknya, maka pertemanan tidak akan pernah bisa bertahan lama.

"Oke udah beres. Sekarang lanjut mandi," ucap Xeena setelah selesai membuat sarapan. Dia nampak puas dengan hasil masakannya sendiri.

Bagi Xeena memasak bukan hal yang sulit. Selain dia memang sudah mandiri dari kecil, Xeena juga sering mengikuti pelatihan di BLK atau Balai Latihan Kerja untuk menambah skill. Sehingga wanita itu memiliki banyak kemampuan. Xeena juga pernah bekerja di dapur sebuah restoran, jadi memasak berbagai macam menu baginya bukan hal yang sulit.

"Lho, udah bangun. Aku udah bikin sarapan. Aku berangkat ya."

Xeena berpamitan kepada Melky yang baru saja bangun tidur.

"Makasih ya, kamu tuh lho mbok ndak usah repot-repot gitu. Tapi beneran makasih. Kamu sendiri udah sarapan?" sahut Melky. Dia bangun ketika Xeena bersiap di kamar satunya. Dan Melky sangat takjub melihat meja makan yang sudah tersaji makanan pagi itu.

"Aku bawa bekel. Nanti ku makan di kantor."

"Oke, jangan telat makan ya. Nanti aslam mu kumat lagi."

Xeena mengangguk, dia juga mengacungkan ibu jarinya ke arah Melky sebagai jawaban bahwa dia akan mengingat apa yang Melky ucapkan.

Persiapan untuk berangkat kerja pun sudah sangat siap. Barang penting yang wajib ia bawa dalam tas nya yakni obat asam lambungnya juga sudah Xeena pastikan ada di dalam.

"Baiklah, mari berangkat. Ya Tuhan, semoga pekerjaan ku kali ini manjang dan juga minim masalah. Amien."

Bruummm

Xeena mengendarai motornya untuk berangkat ke kantor SJ Grup. Baginya hari ini adalah hari baru. Hari dimana dia tidak lagi ada di rumah. Hari dimana dia tidak lagi mendengarkan omelan Wita dan tidak melihat tingkah kekanakan Aldo. Dan juga hari dirinya tidak melihat ketidak pedulian Sangaji.

"Ternyata rasanya selega ituuuu,"ucap Xeena dengan senyumnya yang lebar.

Udara pagi kota Yogyakarta yang masih belum banyak kendaraan berlalu lalang, masih termasuk segar. Dia benar-benar merasa hidup sekarang ini.

Tidak butuh waktu lama, akhirnya Xeena sampai juga di SJ Grup. Dia memarkirkan motornya dan masuk. Tempat yang akan Xeena tuju yakni langsung lantai 13 karena pesan dari HRD memang demikian.

"Besok kamu langsung aja ke lantai atas. Nanti di sana kamu akan bertemu OB yang bernama Marwan. Dia satu-satunya OB di sana. Aku juga akan memberi tahu Marwan kalau akan ada kamu."

Seperti itu lah ucapan dari HRD kemarin. Xeena bernafas lega karena kehadirannya sudah diberitahukan. Dengan begitu maka akan mudah bagi dirinya untuk berdaptasi.

Tring

Pintu lift terbuka. Xeena sudah berada di lantai 13. Hal pertama yang harus dia lakukan adalah masuk ke pantry, dimana itu merupakan kantornya mulai sekarang.

"Selamat pagi, Pak. Saya Xeena, saya adalah OG baru,"sapa Xeena ketika dirinya masuk ke dalam pantry dan sudah melihat ada orang dengan seragam yang sama.

"Oh kamu yang kata Bu Santi itu ya. Jangan panggil Pak, umurku belum tua-tua amat. Salam kenal ya Xeena. Kita hanya berdua di sini. Kamu pasti udah denger kan soal OB atau OG yang keluar masuk. Nah, semoga kali ini kamu bertahan lama. Aku mumet soalnya kalau sendirian terus hahaha."

Xeena tersenyum. Penilaian pertama Xeena terhadap Marwan adalah dia pria yang ramah dan juga baik. Dan semoga kedepannya pun demikian.

"Oh jadi begitu? Lalu kenapa Kang Marwan masih bertahan?"

Sambil bersiap-siap, Marwan menceritakan perihal kenapa OB dan OG di lantai 13 tidak banyak yang betah. Semua itu karena bos mereka adalah orang yang rewel dan kemauannya sering sulit diikuti. Mereka juga tidak sanggup dengan omelan si pimpinan.

"Ya mau gimana lagi. Nyari kerja sulit, Xeen. Umurku udah 30 tahun dan aku cuma lulusan SMA. Aku juga udah punya anak dan istri. Jadi bertahan di sini adalah sebuah pilihan. Ditambah, gaji OB di lantai ini lebih besar dari OB dan OG di lantai lainnya. Pak Bos juga ndak yang galak-galak banget kok asalkan kita tau treatment nya. Ya udah, kita mulai ya. Sekarang kita bagi tugas. Aku ... ."

Obrolan mereka cukup sampai di situ dulu. Marwan lalu menjelaskan apa saja yang akan mereka lakukan. Lantai 13 ini hanya ada mereka berdua, jadi pekerjaan akan lumayan banyak. Nilai plusnya setelah pekerjaan selesai, tidak banyak permintaan dari karyawan karena hanya ada 3 di sana, yakni bos utama, asisten dan sekertaris.

Xeena memulai pekerjaannya. Dia diminta oleh Marwan untuk memulai merapikan ruang rapat. Marwan tetap mengambil tanggung jawab ruangan bos dan asisten bos. Dia tidak ingin Xeena yang melakukannya karena takut ada kesalahan.

Jika nanti ada kesalahan, maka dirinya juga yang repot. Kalau Xeena tidak betah bekerja di situ, maka Marwan akan solo karir dan itu akan sangat melelahkan.

"Kang, ruang rapat udah. Aku lanjut lantai aja ya."

"Oke Xeen. Sapu terus pel ya. Pel nya kalau bisa jangan yang lift. Cari area pojok jendela lebih dulu karena bentar lagi mereka bertiga akan datang."

Xeena mengangguk paham apa yang diintruksikan oleh Marwan. Ia pun segera melakukan pekerjaannya tanpa mengeluh sedikitpun. Bekerja keras seperti ini adalah hal yang biasa.

Tring

"Eii ada orang baru. Selamat pagi."

"Oh selamat pagi, Bu. Iya saya OG baru."

Seorang wanita dengan setelah celana panjang dan juga blazer berwana navy keluar dari lift. Sepintas dilihat, Xeena langsung tahu bahwa itu adalah sekertaris sang pimpinan.

"Aku Olive, namanya Mbak siapa? Soalnya belum pakai nametag."

"Saya Xeena, Bu. Iya, Nametag saya belum jadi."

Oliver tersenyum, dia adalah sekertaris yang sudah bekerja selama 5 tahun di sana. Mulai dari masih Haryo Suryoprojo yang jadi pimpinan, hingga sekarang putranya yang menggantikan.

"Semoga Mbak Xeena betah ya di sini. Saya biar ada temennya juga,"ucap Olive ramah.

"Terimakasih Bu, Amien. Semoga sepeti itu."

tak tak tak

Olive tersenyum lalu melenggang pergi menuju ke tempatnya. Xeena lalu melanjutkan pekerjaannya tersebut. Tapi sesuatu masuk ke dalam kepalanya secara tiba-tiba.

"Kalau di sini cuman ada 3 orang. Sekertaris, asisten sama Bos, terus yang aku temuin kemarin itu siapa ya?"

TBC

1
Rita
bapak kok ra ono roso ngesakno ning anak
Rita
dudu anake tah ojo2
Rita
ya udah sih klo bikin repot knp dijemput ya sdh aja biarkan diluar
Srie Handayantie
masaa iyaa bapak tiri si sangajii inii, kalau bapak kandung setidaknya punya rasa sayang sdikit saja sama anak
Uba Muhammad Al-varo
Sangaji bukan bpknya Xeena kali,pingin/Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/kepalanya Sangaji
Dewi kunti
maaaaaak boleh nggak sih bpke xeena tak Jambak trus tak seret no ndalan bene keplindes truk😠😠😠😠
GiZaNyA
bapaknya Xeena emang minta digetok kok Kepala nya biar sadar sama kelakuannya ke Xeena kayak apa...
Fani Indriyani
dasar wong gendeng koe Sangaji,anak dewe ko yo tego...
Heni Mulyani
lanjut
Nayi Siti
lapor k pak bos Mel
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝑿𝒆𝒆𝒏𝒂 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒑𝒂𝒌 𝒅𝒖𝒓𝒋𝒂𝒏𝒂 😤😤😠
partini
wong tua ediannnn ,,eh ga ada yg jaga Tah langsung nyelonong wae
A R
pindah kontrakan aja mel. biar si manusia ikan ga muncul
Ema
Tidak punya perasaan bapaknya Xeena lihat anaknya sakit malah dingin banget sikapnya.
Azahra Rahma: betul mungkin sudah mati rasa dia
total 1 replies
Hafizah Aressha R
iyo mel.
santai wae
partini
piye to maseh,,koe kui jomblo malah makcomblangin orang
Eni Istiarsi
diih sesama jomblo juga Mas Bos ini
Rita
dadakan cosplay biro jodoh si bos
Rita
dibikin overthinking ma si bos jd g siap terima😁
Dewi kunti
si Bon ditawak2 e ky dagangan wae
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!