Seorang Pemuda biasa dari Dunia Modern yang melakukan Transmigrasi ke dalam novel yang tidak diketahui olehnya, menjadi Pangeran Kelima Kekaisaran yang sekaligus merupakan Duke Muda dari Utara, Kepribadiannya berubah menjadi Dingin dan Tidak acuh tepat setelah dia menjadi penguasa Utara dan memerintahkan Wilayah Utara. 2 Kepribadian berbeda dari Pemuda Biasa saja dan Lemah di kehidupan sebelumnya dan sekarang menjadi Duke Muda yang Dingin, apakah dia akan tetap berperan menjadi Duke Muda yang Dingin atau memutuskan merubah kepribadiannya menjadi dirinya sendiri sebelum terlambat, pada akhirnya itu tergantung pada keputusan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfan von Arcadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8: Young Lady Emilia Blackmoor
(Saat Alfan menunggu, pintu terbuka dan Lady Emilia Blackmoor masuk. Dia adalah seorang bangsawan wanita yang cantik dan anggun seperti yang dikabarkan. Dengan keluwesan seekor singa betina, dia bergerak dengan anggun ke dalam ruangan dengan gaun panjangnya. Dia memberikan senyuman sopan kepada Alfan dan membungkuk dengan anggun.)
**Lady Emilia Blackmoor:** "Salam hormat, Duke Alfan. Saya harus mengucapkan terima kasih atas waktu yang Anda luangkan untuk menerima saya yang datang tanpa diundang dan mendadak."
(Emilia melihat ke arah Alfan dan sangat terkejut, tapi dia berhasil menjaga ketenangan nya dan ekspresi nya. Maid Pribadi nya Luvia juga sangat terkejut tapi tetap bersikap netral)
**(Dalam pikiran, Emilia: Dia benar-benar berbeda seperti yang di rumor dan informasi, penampilan nya benar-benar sangat tampan dan lagi tubuhnya benar-benar sangat besar dan sangat tinggi)**
**(Dalam pikiran, Luvia: Dia benar-benar sangat besar dan sangat tinggi? Dalam informasi seharusnya dia masih berusia 19 Tahun dan akan berusia 20 Tahun)**
(Rambut hitam legamnya yang panjang terurai di bahunya dan membingkai wajahnya yang halus, dengan mata berwarna merah delima. Tubuhnya benar-benar sangat seksi dan payudaranya sangat besar, seperti milik HeadMaid Luna.)
(Emilia datang bersama pelayan pribadinya, yang sama cantik dan menawan seperti dirinya. Pelayannya tampak tenang dan namun terlihat lembut. Pelayan itu berdiri di samping Emilia, tampak tenang dan penuh kewibawaan.)
(Alfan bangkit dari kursinya dan menjawab dengan dingin, berusaha menjaga ketenangannya dan bertindak seperti Duke Alfan sebelumnya.)
**Alfan:** "Nona muda Emilia Blackmoor. Ini... sungguh mengejutkan melihat Anda di sini. Silakan duduk.
**(Dalam pikiran, Alfan: Ugh, Aku berharap aku berakting dengan baik, rasanya sungguh memalukan berpura-pura dingin dan tidak acuh)**
(Meskipun sikapnya tenang, Alfan tak bisa menahan diri untuk tidak memperhatikan cara gaun Nyonya Emilia melekat pada lekuk tubuhnya, menonjolkan lekuk tubuhnya yang indah. Kehadirannya memikat dan menggoda, seperti seorang femme fatale.)
**Alfan:** "Saya yakin Anda memiliki alasan yang baik untuk kunjungan mendadak ini, Nona Muda dari Keluarga Blackmoor. Silakan duduk."
(HeadMaid Luna berdiri tepat di belakang Alfan, tetap diam dan tanpa ekspresi, tapi dia mengawasi semuanya)
**(Dalam pikiran, Luna: Hm? Dia memiliki kehadiran dari seorang wanita yang licik dan manipulatif)**
(Bagaimanapun juga HeadMaid Luna adalah wanita dengan insting tajam dan dia juga sangat peka terhadap hal buruk)
(Emilia dengan anggun duduk di kursi di hadapan Alfan, roknya membentang di sekitarnya seperti kolam gelap dan lembut. Kaki panjangnya disilangkan dengan indah saat ia bersandar ke belakang, matanya berkilau dengan sedikit kecerdikan dan kelicikan.)
**Lady Emilia Blackmoor:** "Anda benar, Duke Alfan. Memang ada alasan untuk kunjunganku. Tapi sebelum kita mulai, aku harus mengatakan bahwa penampilanmu sangat berbeda dari yang kubayangkan."
**(Dalam pikiran, Emilia: Dia baru berusia 19 Tahun tapi tubuhnya benar-benar sangat besar dan sangat tinggi, melebihi semua pria yang pernah aku lihat)**
(Emilia melirik tubuh Alfan yang kuat dan ramping. Meskipun usianya masih muda, penampilannya sungguh kuat dan tampan.)
**(Dalam pikiran, Emilia: Tapi yang terpenting penampilan nya benar-benar sangat tampan, melebihi apa yang aku bayangkan)**
**Lady Emilia Blackmoor:** Lebih tepatnya, hal itu melebihi segala yang bisa saya bayangkan saat saya melihat anda secara langsung.
(Alfan menyadari tatapan liciknya, memperhatikan cara pandangnya seolah-olah sedang menilai dirinya, hampir seolah-olah dia sedang mengukurnya. Kata-katanya, ditambah dengan tatapannya, membuatnya merasa sedikit tidak nyaman. Alfan berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan tampilan tenangnya, mengangguk singkat sebagai tanda persetujuan.)
**(Dalam pikiran, Alfan: Ugh, berhenti melihatku karena itu benar-benar sangat memalukan)**
**Alfan:** Saya senang mendengar bahwa saya berhasil melampaui ekspektasi Anda. Tapi cukup tentang itu. Anda mengatakan ada alasan untuk kunjungan ini. Apa yang ingin Anda bicarakan?
**(Dalam pikiran. Alfan: Sebelum itu mari gunakan kekuatan ku untuk melihat status informasi pribadi nya)**
(Saat Alfan menggunakan kemampuannya yang baru untuk memeriksa jendela status, layar holografik muncul di depannya, menampilkan informasi detail tentang Emilia.)
_____________________________
**Nama: Emilia Blackmoor**
**Usia**: 20 tahun.
**Status Hubungan**: Lajang. Putri dari Duchess Emily Blackmoor.
**Gelar**: Mutiara Hitam dari Kekaisaran Silverlake
(Nona Muda dari Keluarga Blackmoor)
**Kepribadian**: Dewasa, Bijaksana, Cerdas, Licik, Manipulatif, Serakah, Ambisius, Haus Kekuasaan, Penggoda, Kejam, Berdarah Dingin. Tapi dia bisa menjadi wanita yang sangat setia, dia juga sangat menyayangi keluarganya.
**Penampilan**: Kecantikan muda dan anggun, Emilia memiliki kulit halus yang kecokelatan, fitur wajah yang halus, dan rambut hitam legam. Namun, bagian paling menakjubkan darinya adalah mata merah tua seperti rubi berdarah, seolah-olah menjadi tanda aura gelap dan jahat pada penampilannya yang murni dan mulia. Dengan proporsi tubuh yang kurva seperti jam pasir dan beberapa bagian tubuh yang montok, terutama payudara J-CUP yang sangat besar, Emilia benar-benar merupakan definisi hidup dari femme fatale yang menggoda.)
**Keterampilan**: Keahlian Pedang tingkat master, Sihir tingkat tinggi, Strategi militer tingkat tinggi, Keterampilan Politik tingkat tinggi, Sihir Manipulasi, Sihir Pesona, Racun, Penyembuhan.
_____________________________
(Alfan mengangguk ringan, menyerap informasi yang ditampilkan di layar status. Kini ia memiliki pemahaman yang lebih baik tentang siapa yang sedang ia hadapi. Emilia memang cantik dan memikat, tetapi dia juga bisa melihat bahwa dia cerdas dan licik, dengan kecerdasan politik yang tajam dan bakat dalam manipulasi dan perebutan kekuasaan. Dan dia juga menyadari bahwa kemampuannya sangat mengesankan, dengan keahlian dalam pedang dan sihir. Gelar "Mutiara Hitam Kekaisaran" memang sangat tepat.)
**(Dalam Pikiran, Alfan: Dia benar-benar wanita yang sangat berbahaya, sama seperti Luna tapi perbedaannya hanya dalam hubungan ku dengan mereka)**
(Alfan menganggap wanita di dunia Fantasy benar-benar sangat berbahaya meskipun mereka memiliki kecantikan yang memikat. Luna tetap berdiri di belakang Alfan sambil menatap Emilia dan maid pribadinya)
**(Dalam pikiran, Luna: Aku benar-benar tidak ingin wanita sepertinya berada di sisi tuanku dan pria ku)**
(Saat Alfan memikirkan hal itu, ia tak bisa menahan diri untuk tidak memperhatikan kontras antara hubungannya dengan Luna dan pertemuannya yang tak terduga dengan Emilia. Ia tahu bahwa Luna adalah sosok yang mematikan dan licik dengan caranya sendiri, tetapi ia merasa ada rasa kepercayaan dan kedekatan yang tak ia rasakan dengan Emilia. Luna tetap berada di belakangnya, diam dan tak bergerak, wajahnya tak menunjukkan apa pun.)
**(Dalam pikiran, Luvia: Dia dipenuhi aroma darah seperti ku? Dia juga seorang assassin wanita tapi aku tidak yakin dengan status nya di dunia pembunuh)**
(Sementara itu, pelayan pribadi Luvia dari Emilia berdiri di samping nona muda nya Emilia, meniru profesionalisme Luna. Matanya melirik ke atas untuk menatap mata Luna, dan untuk sejenak, tatapan mereka bertemu, tetapi dengan cepat keduanya mengalihkan pandangan. Alfan dapat merasakan ketegangan aneh di udara, seolah-olah ada persaingan atau ketidaksukaan yang tak terucap antara kedua pelayan wanita itu.)
**(Dalam pikiran, Alfan: Kehidupan ku yang kedua ini benar-benar merepotkan tapi juga sangat menyenangkan, terutama saat aku bisa melihat wanita-wanita cantik dari dunia fantasi.)**
**Alfan**: Baiklah, sekarang jelaskan inti pembicaraan ini.
(Alfan menatap mereka dengan dingin dan tenang, meskipun jujur saja, ini adalah insting alami tubuhnya.)
(Emilia tertawa kecil, memperhatikan pendekatan Alfan yang tajam dan langsung. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak terhibur oleh sikap dinginnya.)
**Lady Emilia Blackmoor:** "Selalu langsung ke intinya, ya. Aku tidak mengharapkan hal lain dari Duke of the North."
(Dia bersandar di kursinya, matanya berkilat dengan keceriaan.)
**Lady Emilia Blackmoor:** "Langsung ke intinya. Aku di sini karena ingin membicarakan suatu proposal denganmu, Duke Alfan."
(Sementara itu, suasana di ruangan itu tegang. Luna tetap tenang dan tanpa ekspresi, sementara pelayan pribadi Emilia Blackmoor juga berdiri diam di sampingnya. Jelas bahwa kedua pelayan itu mengamati pertemuan ini dengan sangat cermat, dan Alfan tak bisa menahan diri untuk tidak merasakan ketegangan halus di antara keduanya.)
**Lady Emilia Blackmoor:** "Saya yakin Anda tahu bahwa ibu saya, Duchess Emily Blackmoor, sedang mencari calon yang cocok untuk pernikahan saya."
(Alfan tetap diam dan mencoba mengingat hal tersebut di dalam ingatan yang dia dapatkan dari tubuh ini, sambil melihat ke arahnya)
(Saat Alfan berusaha mengingat kenangan Duke sebelumnya, dia memang ingat pernah mendengar rumor tentang Duchess Emily Blackmoor yang mencari calon suami untuk putrinya. Hal ini merupakan praktik umum di kalangan keluarga bangsawan, karena pernikahan sering digunakan untuk membangun aliansi dan memperkuat kekuasaan politik.)
(Dalam ingatan Alfan juga tahu bahwa keluarga dari Emilia termasuk salah satu yang paling kaya dan berpengaruh di Kekaisaran, yang membuatnya menjadi calon istri yang sangat diinginkan bagi setiap pria lajang yang layak. Namun, ia juga ingat pernah mendengar bisikan tentang sikap dingin dan perhitungan Duchess, dan sepertinya Emilia telah mewarisi ambisi ibunya.)
(Dia melirik Emilia, mengamatinya dengan seksama. Dia memang seorang wanita yang cantik dan menarik, dengan pesona yang memikat yang tak bisa dia pungkiri. Namun, dia juga tahu bahwa ada lebih dari sekadar kecantikannya, dan dia waspada terhadap kekuasaan dan pengaruh yang dimiliki keluarganya. Dia juga berpikir bahwa mungkin lamaran pernikahan ini bukan sekadar saran romantis yang polos, melainkan sebuah langkah politik, cara bagi keluarga Blackmoor untuk memperkuat cengkeraman mereka atas kekuasaan lebih jauh lagi.)
**(Dalam pikiran, Alfan: Aku tidak pernah menyangka akan mengalami hal ini secara langsung di dunia fantasi, sesuatu yang hanya kubaca dan lihat di novel.)**
**Alfan**: Jadi, apakah kamu ingin melamarku dan meminta ku menikah denganmu?
(Bagaimanapun juga di novel yang Alfan baca, alur ceritanya akan sama seperti ini meskipun sejujurnya Alfan bahkan tidak tahu jenis novel apa ini, tapi pada akhirnya memiliki banyak kesamaan cerita)
(Alfan melihat kembali ke dalam ingatan tubuhnya. Selain statusnya sebagai Duke of the North, Alfan von Silverlake juga merupakan Pangeran Kerajaan Silverlake, jadi dia benar-benar memiliki status sosial yang sangat tinggi.)
**(Dalam pikiran, Alfan: Sial, tubuh ini benar-benar beruntung dalam segala hal, tapi sekarang semuanya milikku.)**
(Sementara itu, Luna tak bisa menahan rasa cemburu saat mendengarkan proposal Emilia Blackmoor. Dia melihat cara Alfan memandang sang nona muda, dan dia tidak menyukainya. Namun, dia berusaha menjaga ekspresinya tetap netral, menyadari bahwa bukan haknya untuk campur tangan.)
**(Dalam pikiran, Luna: Aku percaya dengan tuanku dan priaku, bagaimanapun juga kami sudah menghabiskan momen Intim bersama)**
(Alfan juga diam, memikirkan dengan cermat proposal tersebut. Di satu sisi, Emilia adalah pasangan yang ideal—kaya, cantik, dan berstatus tinggi. Namun di sisi lain, dia tidak bisa mengabaikan perasaan tidak nyaman yang terus tumbuh di dalam dirinya sejak Emilia tiba.)
(Alfan tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik ke arah Luna, yang berdiri diam-diam di belakangnya. Kenangan tentang malam mereka bersama masih segar di benaknya, dan bekas ciuman yang dia tinggalkan di tubuhnya menjadi pengingat fisik akan pertemuan intim mereka.)
(Dia tahu bahwa Luna sedang memperhatikan interaksi itu dengan seksama, dan dia penasaran apa yang sedang dipikirkannya.)
(Sementara itu, Emilia terus tersenyum dengan sopan, tanpa menyadari kegelisahan yang sedang terjadi di pikiran Alfan. Dia tampak tenang dan percaya diri, seolah-olah dia tidak ragu bahwa Alfan akan menerima lamaran tersebut.)
**Lady Emilia Blackmoor:** "Tentu saja, saya mengerti bahwa keputusan untuk menjalin pertunangan bukanlah hal yang bisa diambil dengan enteng. Saya yakin Anda memiliki banyak hal yang harus dipertimbangkan. Tapi saya meyakinkan Anda, saya percaya aliansi ini akan sangat menguntungkan bagi kedua keluarga kita."
**(Dalam pikiran. Alfan: Meskipun sejujurnya, aku ingin memiliki banyak wanita cantik dan kuat, tapi disisi lain, aku baru saja memulai kehidupan baru ku dan hubungan dengan Luna, yang benar-benar mencintai pemilik tubuh ini.) **
**Alfan**: Itu benar, itu akan menguntungkan untuk keluarga kita, tapi sayangnya, kamu sudah terlambat, Nona Muda Emilia Blackmoor.
(Alfan menarik Luna ke pangkuannya. Alfan benar-benar ingin menjadi dirinya sendiri dan tidak terikat oleh kepribadian pemilik tubuh ini sebelumnya)
**Alfan**: Aku sudah punya kekasih.
**(Di pikiran, Luna: Aku sangat senang karena Tuan Alfan memilihku secara langsung dan tidak mencoba menyembunyikan hubungan kita di malam sebelumnya.)**
(Alfan melingkarkan lengan secara posesif di pinggang Luna, menariknya lebih dekat ke dirinya. Dia menikmati ekspresi terkejut di wajah Emilia, menikmati momen kelemahannya.)
**Alfan:** "Aku sudah menghabiskan malam yang penuh gairah dengan pelayan kesayanganku Luna, dan ada tandacinta dan fisik di tubuhnya sebagai buktinya."
(Dia tersenyum sinis, suaranya dipenuhi tantangan. Emilia dan Maid Pribadinya terlihat sangat terkejut namun kembali terlihat tenang)
(Emilia dengan cepat mengendalikan diri, matanya sedikit menyempit saat memandang Alfan dan Luna. Namun, ekspresinya tetap netral, meskipun matanya berkilat dengan rasa kesal dan marah atas perkembangan tak terduga ini.)
**Lady Emilia Blackmoor:** "Aku mengerti. Aku tidak tahu bahwa kamu memiliki... hubungan intim dengan pelayan utamamu."
**(Dalam pikiran, Emilia: Astga, ini benar-benar di luar perkiraan ku dan ini berita yang sangat mengejutkan, Duke yang terkenal dingin dan selalu menolak wanita ternyata memiliki hubungan seperti ini)**
(Dia berhenti sejenak, lalu menambahkan dengan nada sarkastis.)
**Lady Emilia Blackmoor:** "Tidak setiap hari seorang bangsawan tingkat tinggi tidak menyembunyikan hubungannya, apalagi dengan memilih seorang pelayan sebagai kekasihnya."
(Alfan hanya tersenyum sinis, tangannya masih melingkar erat di pinggang Luna, seolah menantang Emilia untuk menantangnya lebih jauh. Luna, di sisi lain, bersandar ke dada Alfan, hatinya berdebar-debar campuran antara kebanggaan dan kegugupan.)
**Alfan:** "Apakah ada masalah?"
(Suaranya masih tenang dan acuh tak acuh, tapi tidak ada yang bisa menyangkal rasa kepemilikan dalam tatapannya saat ia menatap mata Emilia.)
(Mata Emilia semakin menyempit, rasa kesalnya terlihat dari gerakan kecil bibirnya. Dia datang ke sini dengan niat melamar pernikahan, dan hal terakhir yang dia harapkan adalah Duke of the North memberitahunya bahwa dia sudah memiliki hubungan, dan dengan Pelayan Utamanya, tidak kurang.)
**Lady Emilia Blackmoor:** "Ini bukan masalah, secara harfiah. Saya hanya merasa... aneh, bagi seorang pria sepertimu untuk memilih seorang pelayan biasa sebagai kekasihnya apalagi secara resmi."
(Meskipun banyak bangsawan yang memiliki hubungan dengan pelayan mereka, itu hanya untuk kesenangan dan hiburan semata tanpa hubungan resmi. Maid Luvia melihat ke arah Luna)
**(Dalam pikiran, Luvia: Aku tidak menyangka wanita sepertinya bisa menjalani kehidupan romantis juga)**
(Pandangan matanya sebentar melirik ke arah Luna, memperhatikan penampilan Kepala Pelayan. Dia cantik dan anggun, tapi pada akhirnya tetap seorang pelayan rendahan, dan bukan jenis pasangan yang pantas untuk seorang Duke.)
**Lady Emilia Blackmoor:** "Kamu bisa memilih dari para wanita cantik dan kaya raya dari keluarga bangsawan mana pun di Kekaisaran. Namun, kamu memilih Kepala Pelayanmu, bukan seorang wanita bangsawan yang pantas."
(Tiba-tiba Emilia tertawa kecil dan tersenyum licik, tatapannya pada Alfan menunjukkan tekad yang kuat.)
**(Dalam pikiran, Emilia: Tapi semuanya benar-benar menjadi semakin menarik, meskipun ini di luar dugaanku)**
(Dia sedikit condong ke depan, menyandarkan dagunya di tangannya sambil terus memandangnya, dengan sorot mata yang menantang.)
**Lady Emilia Blackmoor:** "Kamu tahu, belum terlambat untuk mempertimbangkan kembali pilihanmu. Lamaran pernikahan saya masih berlaku, meskipun kamu telah membawa Pelayan Utama ke tempat tidurmu. Kamu tidak akan menemukan pasangan yang lebih baik daripada seorang wanita dari keluarga Blackmoor."
(Dia melirik Luna sebentar, senyum mengejek terlukis di bibirnya. Seolah-olah Emilia benar-benar memberi Luna tantangan.)
**Lady Emilia Blackmoor:** Aku akan mengatakannya dengan jelas, terlepas dari tujuan awalku demi kepentingan keluargaku, sekarang aku benar-benar tertarik denganmu, Duke Alfan.
(Dia tidak bisa lagi menyangkal bahwa dia menikmati permainan kecil ini. Tantangan dan keteguhan hati sang Nona Muda dari Keluarga Blackmoor terhadap Kepala Pelayan Luna akan menjadi cerita yang sangat menarik.)