Ketika kamu ikhlas menerima semua takdir di hidupmu,maka Allah akan membalas tuntas semua kepahitan mu dengan beribu kebaikan.
Percayalah bahwa segala sesuatu yang baik untuk mu tidak akan Allah izinkan pergi dari mu, kecuali akan di ganti dengan yang lebih baik lagi (Ali Bin Abi Thalib).
Nasehat itulah yang menjadi penguat seorang gadis bernama Hasya Nur Shafiyyah,saat hidupnya di penuhi ujian pahit dan sakit, setelah ia menikah dengan pria pilihan Kakak nya.
" Kau boleh meminta apapun dari ku Hasya, kecuali nyawa dan perceraian, karena hanya kematian yang akan memisahkan kita" Ezar Atharizz calief.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
Di villa pribadi milik Ezar..
" Nona membutuhkan sesuatu?" melihat Hasya yang turun dari lantai dua dan mendatangi dapur,bi Jum segera menghampirinya dan bertanya apakah nona muda nya itu membutuhkan sesuatu.
Hasya tersenyum tipis melihat perhatian art paruh baya itu,wanita berusia sekitar hampir seusia ibunya,nada bicaranya juga lembut dan sopan, sedikit ada kesamaan dengan ibunya,dan Hasya merasa sedikit senang berinteraksi dengan wanita yang di panggil bi Jum itu.
" Saya hanya ingin membantu bibi saja, apakah ada yang bisa saya bantu? Di dalam kamar terus terasa bosan juga bi" .
" Nona duduk saja,biar bibi sama Nani saja yang mengerjakan semua nya,ini adalah pekerjaan kami dan sudah menjadi tanggung jawab kami" bi Jum menarik kursi yang berada di mini bar yang terdapat di dapur bersih villa itu.
Hasya melihat seorang wanita yang masih lumayan muda, mungkin jika kakak pertama nya masih hidup,wanita itu sebabnya dengan kakak pertama nya.
" Nona kalau bosen bisa jalan-jalan di sekitar villa,di belakang juga ada kebun kecil,hasil kerajinan para maid jika sudah selesai dengan tugas masing-masing, biasanya sayuran nya untuk kami konsumsi sendiri di dapur khusus para pelayan" bi Jum sedikit menceritakan tentang villa itu pada Hasya.
" Oh ya..? ada tempat seperti itu juga di sini, berarti bisa berkebun bi? Tapi saya lebih suka menanam bunga, kira-kira tuan Ezar mengizinkan tidak ya ni,jika saya menggunakan sedikit tanah nya untuk kebun bunga" Hasya terlihat begitu polos saat bertanya pada bi Jum,seakan ia mengatakan bahwa ia hanya tamu di villa itu.
" Tuan pasti mengizinkan,tidak mungkin tuan tidak mengizinkan,hanya saja mungkin jika nona berkebun secara langsung pasti tuan tidak mengizinkan,mana mungkin tuan mengizinkan istri nya yang cantik menjadi kotor dan kena matahari" ada candaan yang terselip dalam ucapan bi Jum.
Hasya tersenyum, wajahnya tersipu malu saat bi Jum menyebutkan status nya dengan Ezar, mereka suami istri,ia istri dari pemilik villa itu,lalu apakah itu artinya ia adalah nyonya di villa megah itu? Duh rasanya Hasya begitu gugup.
" Bibi bisa aja, sepertinya tidak akan sampai seperti itu juga deh bi" Hasya sedikit memberikan bantahan.
Ia bahkan belum yakin suaminya itu benar-benar mencintainya, bahkan sejak pertemuan pertama mereka Ezar lebih banyak diam, hingga tadi setelah pernikahan pun pria itu hanya berbicara saat memberinya perintah untuk segera berkemas karena akan pindah ke villa.
Saat berada di dalam mobil, mereka bahkan duduk bersisian,tapi Ezar tak mengeluarkan satu patah katapun padanya, hingga pria itu turun dari mobil dan memerintahkan supir pribadinya untuk mengantarkan sang istri ke villa.
Ezar bahkan tak berpamitan atau mengatakan sesuatu padanya saat turun,pria itu juga tidak mengatakan akan pulang pukul berapa,sore atau malam,atau bahkan mungkin tidak pulang ke villa, mengingat bahkan setelah pernikahan mereka, laki-laki itu langsung melanjutkan pekerjaan nya.
Hasya menjadi teringat tentang permintaan sang kakak,saat pertama kali mengatakan padanya ada seorang pria yang melamarnya pada sang kakak dan ingin menikahi nya dalam waktu dekat,saat itu Hasya bertanya mengapa tiba-tiba?.
Safea kakak nya mengatakan bahwa itu adalah permintaan pria itu, bahkan Safea mengatakan bahwa pria itu bukanlah orang sembarangan, mereka akan mendapatkan kesulitan jika menolak,pria itu pria berkuasa yang bisa melakukan apa saja pada orang kecil seperti mereka.
" Nona mau lihat-lihat dulu? Akan bibi temani" bi Jum menawarkan dirinya untuk menemani Hasya berkeliling di sekitar villa.
Hasya terlihat berfikir sejenak, menimbang, apakah sekiranya tidak akan merepotkan wanita paruh baya di depan nya itu.
" Apakah tidak akan merepotkan bibi? lain waktu saja kalau bibi sedang ada pekerjaan,itu tidak terlalu penting,jangan sampai mengganggu pekerjaan bibi" Hasya bukan menolak,tapi ia tidak akan mungkin menganggu pekerjaan bi Jum.
BI Jum tersenyum mendengar jawaban Hasya,wanita pilihan tuan nya ini benar-benar wanita yang sangat baik,tidak hanya wajahnya saja yang cantik,tapi juga hatinya begitu lembut dan menghargai orang lain.
" Nona tenang saja,tidak akan mengaggu pekerjaan siapapun,bibi di sini hanya bertugas mengawasi para pekerja, mempersiapkan kebutuhan tuan jika tuan berada di villa, berbelanja segala kebutuhan,dan sekarang bibi di tugaskan untuk melayani nona"
" Buat apa saya harus di layani segala bi,Bibi bekerja seperti biasa saja,saya tidak perlu di layani dan untuk kebutuhan tuan saat berada di villa,mulai sekarang biar jadi tanggung jawab saya" Hasya merasa bahwa ia adalah istri Ezar,jadi yang paling wajar melayani suaminya adalah ia sebagai istrinya.
" Tapi tuan sedikit pemilih nona, bahkan kamar pribadinya saja hanya bibi yang di izinkan masuk untuk merapikan nya,maid lain tidak ada yang di izinkan oleh tuan,itu berlaku sejak tuan masih remaja" bi Jum sedikit membocorkan tentang karakter Ezar.
" Lalu di mana kamar nya bi? Bukan di kamar yang saya tempati sekarang" Hasya merasa harus mendapatkan jawaban tentang pertanyaan nya yang sejak tadi setelah ia tak menemukan satu pasang pun pakaian pria di ruang ganti di kamarnya.
" Kamar yang berada di sebelah kamar nona,bibi rasa tuan masih canggung satu kamar dengan nona, mungkin tuan merasa harus membiasakan diri terlebih dahulu,itu karena selama ini belum pernah ada wanita yang tuan bawa tinggal di villa pribadi nya ini" .
Hasya mengangguk,ia juga merasa sedikit lega karena tidak langsung berada di dalam satu kamar dengan Ezar, walaupun pria itu adalah suaminya,tapi mereka masih terasa begitu asing.
Sedangkan bi Jum mengira, Ezar dan Hasya menikah karena perjodohan orang tua,bi Jum tau bahwa kedua orang tua tuan nya itu sudah beberapa kali membicarakan tentang perjodohan pada Ezar dan pria muda itu selalu menolak nya dengan tegas.
Hingga akhirnya pagi-pagi tadi Ezar memerintahkan BI Jum untuk mempersiapkan kamar yang berada tepat di sebelah kamarnya, karena ia akan menikah pagi ini dan membawa istri tinggal di villa pribadi milik nya.
Itu sebabnya bi Jum langsung tau status Hasya saat supir pribadi tuan nya membawa seorang wanita muda dan cantik ke villa itu siang tadi.
Berbeda lagi dengan Hasya,ia semakin yakin dengan perasaan nya yang mengatakan bahwa ada sesuatu antara Ezar dan Kakak nya,ada yang Kakak nya sembunyikan darinya, sedangkan Ezar pasti tengah berniat akan memanfaatkan keberadaan nya.
" Jadi bagaimana nona? Apakah nona ingin tour villa ini? Ayo bibi temani"
Akhirnya setelah berfikir,Hasya memilih menerima tawaran dari BI Jum, wanita paruh baya itu terlihat begitu baik dan tulus padanya, sepertinya Hasya merasa nyaman berinteraksi dengan nya.
kami juga berusaha rajin kasih poin...he..he..