Selir Yang Bangkit Dari Kematian

"Kamu terlambat, Kakak Ipar!"

Seru Huan-Ran dengan suara yang besar tapi terdengar sangat anggun.

"Maafkan Aku. Ada yang mengikuti Kami, jadi Kami harus melewati jalan pintas"

Sahut Bao Jia, Ia tersenyum kemudian menghampiri Huan-Ran.

Pangeran kedua itu mengerutkan keningnya, Sepertinya masalah Kakak iparnya benar-benar rumit. Apakah akan terjadi perang saudara atau apa?

"Ada yang mengikuti Kalian? Siapa?"

"Kamu juga tidak tahu. Masalah itu, lupakan saja dulu. Sekarang, bantulah Aku untuk mendeteksi barang-barang yang Aku bawa ini, apakah ada hal aneh seperti racun atau apapun itu?"

"Hmn, Baiklah. Berikan padaku. Aku akan memeriksanya"

Bao Jia menoleh ke arah Liang Yi, kemudian menganggukkan kepalanya sebagai kode untuk menyerahkan barang-barang itu pada Huan-Ran.

Huan-Ran mengeluarkan satu persatu barang yang di bawa oleh Bao Jia dan mulai memeriksanya secara seksama.

"Ngomong-ngomong, museum ini biasanya selalu ramai di kunjungi, hari ini kenapa sepi sekali?"

Bao Jia bertanya, tentu saja kepada Huan-Ran.

"Menurutmu bagaimana? Kenapa bisa sepi?"

"Apa... Kamu yang melakukanya?"

"Tentu saja, Pangeran Kedua datang untuk mengunjungi museum, siapa yang akan berani menganggu. Aku tadinya sedikit khawatir kamu akan diusir oleh pelayan pribadiku jika memaksa masuk. Untungnya, Kamu malah masuk dari jalan pintas"

"Meskipun melalui jalan pintas, Aku tetap melewati pintu depan. Tidak ada tuh yang melarangku masuk!"

Ucap Bao Jia...

"Hahaha, Aku hanya bercanda Kakak Ipar, tentu saja Aku sudah mengatakan pada pelayanku bahwa Kamu akan datang menemuiku"

"Hmn! Baguslah. Ngomong-ngomong, berhentilah memanggilku Kakak Ipar. Aku akan melepas status selirku tidak lama lagi"

Huan-Ran yang sedang fokus memeriksa kemungkinan racun pada barang bawaan Bao-Jia pun sontak terhenti.

"Apa? Kenapa? Kalau tidak salah, Aku dengar Kamu tergila-gila pada Huang Fu bahkan bersedia mati untuknya. Apa itu cuma gosip?"

"Anggap saja begitu. Lagipula, Aku memiliki tujuan hidup yang baru, Cinta... Bagiku kata itu hanyalah omong kosong. Semacam, takhayul?"

"Hahaha, pasti ada sesuatu yang terjadi. Apa Kamu keberatan jika Aku memintamu bercerita. Siapa tahu Aku bisa memberimu saran yang bagus"

"Tidak perlu, itu adalah masalah pribadiku. Aku bisa menyelesaikannya sendiri. Aku butuh bantuanmu hanya untuk urusan Ayahku dan penghianat dalam klan Bintang Emas. Masalah Aku dan Kakakmu, itu sama sekali tidak penting sekarang"

"Ya,ya, baiklah. Aku tidak akan memaksa kalau begitu"

Huan-Ran pun melanjutkan kegiatannya untuk memeriksa.

Beberapa saat kemudian.

"Aku sudah memeriksa semuanya, tapi tidak ada yang mencurigakan, semua bahan makanan itu tidak mengandung racun atau bahan berbahaya yang menyebabkan sakit berkepanjangan. Tapi, dari pakaian Ayahmu, sepertinya Aku mencium aura tercemar"

"Apa? Aura tercemar?"

"Aku tidak bisa memastikannya. Sepertinya Aku harus memeriksa Ayahmu secara langsung. Tapi, jika dugaanku benar, Aura tercemar itu mirip dengan sihir hitam suku Sou-yi, suku misterius yang mempelajari kultivasi iblis. Itu sebabnya suku itu di punahkan dan jiwa mereka di segel di bawah kekuatan Dewa Kuno yang melindungi kekaisaran ini"

"Tapi jika sudah punah, kenapa masih ada yang menggunakan sihirnya?"

"Seperti yang Aku katakan, Aku belum bisa memastikannya. Itu adalah dugaanku. Maka dari itu, Aku harus datang memeriksa Ayahmu secara langsung, baru bisa tahu benar tidaknya"

Bao Jia menundukkan kepalanya, Perasaannya kini diliputi rasa takut.

Melihat itu, Huan-Ran berkata,

"Jangan khawatir, Jika Ayahmu masih beraktivitas secara normal, berarti sihirnya masih bisa di hilangkan, Karena, sihir hitam sangat berbahaya jika sudah bercampur dengan darah dan energi manusia yang di serangnya. Ia akan menekan jiwa orang itu bahkan menghancurkannya. Jadi, kesimpulanku, Ayahmu masih sangat mungkin untuk bebas dari sihir itu. Tenang saja, serahkan padaku!"

Ucap Huan-Ran dengan bangga. Bao Jia tersenyum padanya kemudian menjawab,

"Aku tidak tahu apa alasanmu mau membantuku, tapi, sungguh Aku sangat berterimakasih, dan Aku akan menepati janjiku padamu sesuai kesepakatan Kita"

"Ahhh, tenanglah, Aku bukan orang yang perhitungan. Aku melakukan ini, mungkin karena Aku merasakan hal yang sama"

"Hal yang sama?"

"Ya, perasaan ingin menghancurkan orang-orang yang berkhianat"

Ucap Huan-Ran dengan suara pelan tapi terdengar sangat emosional di telinga Bao Jia. Namun, Bao Jia tidak berkomentar apa-apa. Biarlah nanti, Jika Huan-Ran bersedia, Dia yang akan menceritakannya sendiri pada Bao Jia. Setidaknya, mereka sekarang berteman bukan?

Meski ingatannya tentang Huan-Ran di kehidupan sebelumnya benar-benar tidak jelas, bahkan tidak ada yang membekas, tapi Bao Jia memiliki keyakinan bahwa Huan-Ran tidak akan berbuat keji padanya atau keluarganya.

"Baiklah, jadi, Kapan Kamu bisa datang untuk memeriksa Ayahku?"

"Kapan Kamu akan kembali ke Istana?"

"Aku mendapat izin untuk menginap di rumah Ayahku selama 5 hari. Jadi masih ada sisa 4 hari lagi"

"Baiklah, Aku akan datang besok, untuk waktunya, Aku akan mengirimkan pesan seperti biasa"

"Baiklah, tapi.... Kamu akan datang memeriksa Ayahku sebagai pangeran kedua? Apa itu tidak akan menggegerkan istana?"

Tanya Bao Jia, Huan-Ran pun mengangguk setuju.

"Kalau begitu, Aku akan datang sebagai orang lain. Lagipula, Aku cukup ahli dalam menyamar, Jadi kamu cukup perkenalkan Aku sebagai tabib muda dari keluarga leluhur Lou Yan"

"Mm! Aku mengerti. Kalau begitu Aku kembali dulu. Sampai jumpa besok"

"Ya, sampai jumpa!" Bao Jia pun meninggalkan museum Zhi-jin bersama Liang Yi melewati jalan yang sama seperti saat mereka datang.

Sementara, Huan-Ran memandangi punggung Bao Jia hingga menghilang di balik pintu.

Pemuda tampan itu kemudian tersenyum tipis.

"Nona Bao Jia, Berusahalah sebaik mungkin untuk hidupmu ini"

Ia kemudian menghilang dari sana secepat kilat. Beserta para pelayan dan pengawal 'buatannya', karena semua itu hanyalah sihir semata.

Bersambung...