NovelToon NovelToon
Celeste & Para Dewa

Celeste & Para Dewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Romansa Fantasi / Epik Petualangan / Perperangan / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:906
Nilai: 5
Nama Author: kirlsahoshii

Di dunia yang diatur oleh kekuatan enam Dewa elemen: air, angin, api, tanah, es, dan petir, manusia terpilih tertentu yang dikenal sebagai Host dipercaya berfungsi sebagai wadah bagi para Dewa untuk menjaga keseimbangan antara kekuatan ilahi dan kesejahteraan Bumi. Dengan ajaran baru dan lebih tercerahkan telah muncul: para Dewa sekarang meminjamkan kekuatan mereka melalui kristal, artefak suci yang jatuh dari langit.

Caela, seorang perempuan muda yang tak pernah ingat akan asal-usulnya, memilih untuk menjadi Host setelah merasakan adanya panggilan ilahi. Namun semakin dalam ia menyelami peran sebagai Host, ia mulai mempertanyakan ajaran ‘tercerahkan’ ini. Terjebak antara keyakinan dan keraguan, Caela harus menghadapi kebenaran identitasnya dan beban kekuatan yang tidak pernah ia minta.

Ini cerita tentang petualangan, kekuatan ilahi, sihir, pengetahuan, kepercayaan, juga cinta.

**

Halo, ini karya pertamaku, mohon dukungannya ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kirlsahoshii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perayaan

Matahari berdiri tinggi di atas kota Riverbend, memancarkan cahaya keemasan pada menara marmer putih dan kanal safir berkelok yang berkilauan seperti kristal yang mengalir. Hari ini tampak tidak seperti hari-hari biasanya di Riverbend. Untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, lonceng di sungai tengah kota berdentang, bukan sebagai peringatan tetapi sebagai perayaan.

Berita telah menyebar dengan cepat ke seluruh kota ini. Pengadilan untuk ritual sudah berakhir. Sang Hosts telah terpilih oleh Dewa. Jalan-jalan di Riverbend kini dipenuhi orang. Bunga-bunga mengapung di sepanjang kanal, hanyut di samping perahu-perahu yang dihiasi sutra dan spanduk berwarna biru tua dan perak senada dengan warna Dewa Air. Para musisi memainkan suling dan alat musik dawai di setiap sudut, anak-anak melemparkan kelopak bunga ke udara, tawa mereka bergema di gang-gang berbatu. Mereka semua tak sabar menanti berita baik.

Caela berdiri di balkon besar Kastil Riverbend, jubah upacara putihnya kini dipasangkan dengan selempang halus yang disulam dengan simbol Varuna—gelombang spiral di dalam lingkaran cahaya. Rambutnya dihiasi dengan batu-batu sungai yang berkilauan seperti embun. Raja berdiri di sampingnya dengan bangga dan berseri-seri. Dia pun juga tak sabar untuk menyampaikan berita baik pada rakyatnya.

"Rakyatku," suara Raja menggelegar di seluruh halaman, "keseimbangan telah bergeser. Yang terpilih berjalan di antara kita!"

Kerumunan bersorak. Caela melangkah maju, jantungnya berdebar kencang. Dia masih tidak yakin dengan perannya, dengan keberadaan di dalam dirinya, dengan beban yang sekarang dipikulnya. Namun pada saat itu, melihat wajah-wajah yang tersenyum di bawah, ada sesuatu yang tenang dalam dirinya. Dia bukan lagi sekadar gadis dari desa. Dia adalah wadah Dewa Air Varuna. Dia agak gugup dengan semua ini dan berpikir, apakah perannya akan sangat memengaruhi kota ini? Namun kini dia sudah menjadi simbol salah satu kekuatan Dewa.

**

Di saat yang sama di kota Stonebridge, kota yang penuh dengan pilar juga bebatuan kuno, langitnya seperti biasa lebih buram seperti ingin hujan. Kota ini juga merupakan tempat di mana letak Kuil Dewa Tanah berada dan sudah memiliki Hostnya.

Di dalam sebuah ruangan besar, terlihat seorang perempuan dengan jubah hitam, bermata cokelat dan berambut hitam yang terikat hingga ujung atas, dia sedang melihat ke arah jendela dan memperhatikan burung gagak yang berkumpul di atas langit. Di dekatnya, duduk seorang pria berambut cokelat dan bermata merah darah duduk di meja hall, dia juga melihat ke arah gagak tersebut. Saat mereka berdua terdiam melihat gagak tersebut, tiba-tiba, seorang penjaga kastil tiba-tiba masuk, dan memberi hormat pada mereka.

“Yang Mulia Shala, ada berita dari Riverbend, kalau mereka hari ini mengumumkan sosok Host baru Dewa Air, Varuna.” katanya singkat.

Sang Ratu berjubah hitam itu tersenyum puas mendengarnya, dia pun membalikkan badan dan berkata pada pemberi pesan tersebut, “Sungguh berita baik, terima kasih, kau boleh pergi,” katanya.

Pemberi pesan tersebut pun memberikan hormat dan izin keluar kembali. Pria didekat Ratu menaikkan alis sedikit terkejut dengan pesan yang barusan di terimanya itu. Dia pun hanya terdiam dan kembali melihat ke arah gagak yang seperti sedang berseru dan saling bersahutan.

“Fae,” panggil Sang Ratu.

“Ya, Ibu?” balas si pria berambut cokelat itu.

“Segera rencanakan keberangkatan ke Central,” katanya.

“Baik, Yang Mulia,” Fae berdiri dan langsung keluar dari hall. Melalui sela-sela jendela yang hanya terbuat dari batu itu, Fae melihat ke arah keluar dan tiba-tiba langkahnya terhenti. Pandangannya tiba-tiba hanyut kembali pada gagak yang sedang berseru tersebut, seperti menyampaikan sebuah pesan.

“Gelombang telah berubah. Namun badai belum datang,” suara Dewa datang kembali kini ke dalam benak Caela dan Fae di saat yang bersamaan, di tempat yang berbeda.

“... Biarkan badai itu datang,” Caela dan Fae bergumam kecil.

***

1
Firenia
bukannya harusnya yg rambut putih yg khawatir /Sweat/
menderita karena kmu
Aku jadi bisa melupakan masalah sehari-hari setelah baca cerita ini, terima kasih author!
kirlsahoshii: Makasih ya udah mampir 😊🤍
total 1 replies
0-Lui-0
Ngakak sampai sakit perut 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!