Aku tak pernah membayangkan bahwa aku akan merasakan kepahitan dalam hidup. keluargaku yang memiliki aset kekayaan yang melimpah tiba-tiba saja bangkrut mendadak, dan yang lebih gilanya lagi Papah dan Mamah memaksa aku menikah dengan kepercayaan sang papah yang terkenal dingin dan datar itu. Aku sudah dapat membayangkan bagaimana kehidupan pernikahanku bersamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijaloverrr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Jam sudah menunjukkan Pukul delapan malam. Keluarga Widjaya ditambah Pandu saat ini sedang berkumpul diruang tamu. Tidak ada yang memulai pembicaraan sedari tadi, Mereka semua memilih bungkam. Alicah yang sudah bosan mulai angkat bicara.
“Pah, jadi gimana sekarang?” gusar Alicah, ia tidak mau hidup susah sedari kecil ia selalu hidup dalam kemewahan. Mendengar pertanyaan Putrinya, Danu menatap Alicah dengan Sendu. “Maafin,” satu kata yang membuat air mata Alicah kembali keluar.
“ Hiks….gak mungkin pa, kitakan termasuk jajaran orang kaya dinegara ini. Masa bisa jatuh miskin hiks..” Alicah belum bisa menerima semua ini, semua terasa bagai mimpi.
“mungkin beberapa hari ini kita harus keluar dari rumah ini.” Danu tertunduk sedih membayangkan rumah yang dia tempati sejak lahir harus ia tinggalkan.”
Iriana seedari tadi memilih bungkam . ia tidak tahu harus bilang apa. Jika keluarganya keluar dari rumah ini mereka akan tinggal dimana, Mereka tidak memiliki kerabat sama sekali.
“Alicah akan minta bantuan Orangtua teman Alicah pah,” Alicah memilih kembali kekamarnya ingin menghubungi sahabatnya. Kini tingallah tiga orang itu di sana.
“Pandu,” Danu mengalihkan Pandangannya ke Arah Danu.
“Ya Tuan,”
“Saya Punya Satu permintaan Pan,” Melihat tatapan serius yang dilayangkan Danu membuat ia bertanya-tanya.
**
Alicah mendapat banyak pesan dari kedua sahabatnya. ketika ia ingin menghubungi sahabatnya winda, winda menghubungi Alicah Duluan.
“Hal-“ Ucapan Alicah terpotong
“Alicah yang diberita itu gak benarkan?”
“Hmm gitu deh win, gue juga masih belum percaya Hiks…”
Winda terdiam sejenak di seberang sana.
“Tolong bantuin Gue Win, Gue gak tau lagi minta bantuan Siapa lagi Hiks…” Tangis Alicah semakin kuat.
“Yang sabar ya Alicah, gue coba deh minta bantuan papa, kali aja bisa membantu.”
“Serius?” Alicah tersenyum mendengar ucapan winda.
Iya, yang sabar ya Nanti gue kabari lagi.” Panggilan terputus sebelu, Alicah sempat menyahut lagi.
Alicah sedikit lega mendengar winda mau membantu. Ia mengecek semua pesan yang masuk di HP nya.
Alicah POV
Gue masih belum percaya keluarga gue mendadak bangkrut. Penjelasan mama yang bilang bahwa sudah beberapa bulan ini memang perusahaan Papa mengalami masalah dan mau tidak mau harus gulung tikar. Kenapa sih mama sama Papa harus nyembunyiin semuanya dari gue, mana tau kan gue bisa bantu. Sekarang kan gak ada gunanya lagi,mas gue harus hidup miskin sekarang. Asset papa semua di sita dan lebih parahnya lagi kami sekeluarga harus ninggalin mansion yang udah kami tinggali dari sejak kakek gue masih kecil dulu. Akal sehat gue belum bisa terima semua hal ini.
Alicah POV End
**
Alicah terganggu dengan suara berisik dari lantai satu. Ia mencoba mengabaikan tapi hal itu tidak berhasil. Ia bangun dari tidurnya dengan menggrutu. “Siapa sih yang Ribut ganggu tidur gue aja," grutu Alicah pada dirinya sendiri. Ia mengecek Handphone meliahat ada notipikasi atau tidak. Tidak mendapati apa yang ia cari, alicah beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Alicah keluar dengan tampilan yang lebih segar. Ia menggulung rambutnya yang basah dengan handuk putih kecil. Ia memakai pakaiannya dan mengeringkan rambutnya dengan Hair dryer. Memastikan tampilannya yang cantik bercermin dan tersenyum. Ia keluar kamar menuju lantai satu, ketika menuruni anak tangga ia mendapati bantak orang di rumahnya.
“ngapa rumah gue rame pagi-pagi begini.” Batin Alicah
Seorang maid lewat segera ia mencegatnya.
“Ada yang anda butuhkan Nyona?” Tanya Maid sopan.
“Ada acara apa? Kok pada sibuk gitu?” Tanya Alicah dengan nada Ketusnya.
“Ada acara nikahan nona, ini mau persiapan,”
“HAH.” Alicah tak dapat menyembunyikan kekagetannya.
Bersambung...
*** Hi Readers, Terima Kasih Karena telah baca cerita ini, ini cerita perdana aku, jadi harap maklu ya,. Jangan lupa untuk Like komen Vote dan share.
Salam manis dari author. Lijaloverrr. *** ☺☺
