Dunia yang kejam atau Takdirnya yang Kejam sehingga membuat seorang gadis menikah dengan pria arogan, Selesai menyelesaikan kuliah S1 Bella Haryanto bekerja menjadi guru TK di sekolah swasta yang sangat elit...
Ayah yang meninggal dalam kecelakaan kerja membuatnya Jadi anak yatim, Sejak lahir Bella tidak pernah tahu bagaimana sosok figur ayah dalam hidupnya hanya ada ibu yang selalu menemani dirinya...
Kini Bella harus menikah dengan seorang lelaki yang tidak mencintai dirinya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8...
Berjalan menuju kamar dimana ibunya di rawat... Tapi Bella singgah di bangku tunggu di taman rumah sakit sendiri... Bella menatap bintang di atas langit yang gelap menatap nasibnya meratap apa benar keputusan nya menikahi putra nyonya Jelita yang sudah menolong dirinya.
"Semoga ini terbaik untuk ku dan semuanya." ucap Bella.
"Aku akan tetap membayar hutang ku padanya, asal suaminya mengizinkannyhapemikirannyarusbekerja." gumam Bella dalam hati menatap bintang.
"Semoga saja suami ku lelaki yang baik, tapi bila dia cacat lumpuh terpaksa aku merawatnya dan tidak akan bekerja." gumam Bella. Selesai sibuk dengan pemikirannya sendiri.
Pagi yang cerah Bella semangat karena selesai mengajar Bella akan mengajak sang ibu pulang kerumah nya... Seperti biasa Bella selalu di tempel Jerry mengingat Jerry pergi dengan pria asing membuat Bella ingin bertanya penasaran siapa lelaki angkuh itu yang bersama Jerry.
"Kamu makan yang banyak." ucap Bella pada Jerry.
"iya mis." ucap Jerry.
"Jerry bila mis pindah kerja apa kamu bisa Jadi anak yang baik.?" ucap Bella.
"Mis mau kemana.?" ucap Jerry.
"Mis akan menikah... Dan Mis akan pindah bekerja." ucap Bella singkat pada anak yang duduk di hadaoannya Bella sengaja Menceritakan pada Jerry agar anak ini kelak tidak menyusahkan yang lain seperti hari Itu saat dirinya izin cuti.
"Iya mis..." ucap Jerry.
Bella hanya senyum melihat anak itu sangat pintar... tidak seperti yang di ucapkan oleh orang orang... Bella senang melihat Jerry sudah mau main bersama temen temennya.
"Bel" ucap Kak Dinda.
"Iya emba ada apa.?" tanya Bella.
"Suamiku sudah bicara sama bagian HRD kamu di suruh kesana membawa surat lamaran kamu nanti setelah selesai jam makan siang." ucap Dinda.
"Baik emba, makasih banyak." ucap Bella...
Bella segera kerumah sakit setelah Jam pulang sekolah Dirinya izin balik cepat untuk menjemout sang ibu lalu pergi ke perusahaan di mana suami kak Dinda bekerja disana... Bella tepat waktu dirinya segera bertemu bagian HRD dan melakukan interview...
"Baik emba... Terimakasih." ucap Bella menjulurkan tangannya.
"Nanti kami hubungi lagi." ucap HRD yang sepertinya seumuran dengan emba Dinda.
"Baik emba terimakasih." Bella pamit dan tak sengaja Bella bertabrakan dengan seseorang...
"Auw..." Ucap Bella mengusap keningnya.
"Kamu." Kata Bella melihat siapa yang di tabraknya.
"Kenapa selalu sial setiap ketemu kamu." ucap Bella saat melihat siapa yang di tabraknya ternyata Devano.
"Minggir." ucap Devano... Karena Bella menghalangi jalannya.
"Sombong sekali... Jangan sampai kalau dia bosnya, kasian yang jadi istrinya pasti tekanan batin." ucap Bella.
"Bella." ucao Denni.
"Eh kak Deni..." sapa Bella di lobi perusahaan yang bertemu Deni.
"Bagaimana.?" tanya Deni.
"Nanti di hubungi kembali kak." ucap Bella.
"Kamu sudah mau pulang.?" tanya Deni.
"Iya kak, Soalnya kasian ibu di rumah sendiri." ucap Bella.
Setelah pamit pada Deni, Bella segera pulang karena tidak mungkin meninggalkan sang ibu sendirian di rumah apalagi baru habis menjalani operasi usus buntu.
"Bu... Bella pulang." ucap Bella.
"Kamu sudah pulang, Bella buatlah beberapa cemilan karena nanti malam nyonya Jelita akan kesini." ucap Bu Bunga.
"Bu, ibu sudah kenal dengan nyonya Jelita sepertinya kalian dekat sekali?" ucap Bel la melihat sang ibu Sabar di rumah sakit.
"Beliau kawan ayah mu nak dulu saat nyonya Jelita masih duduk di bangku sekolah kakek mu yang menolongnya sampai akhirnya nyonya Jelita menyelesaikan kuliahnya dan menikah dengan pak Darron, Saat ayahmu meninggal sampai ibu pindah ke rumah ini kita tidak pernah bertemu lagi hampir 10 tahun." ucap Bu Bunga...