NovelToon NovelToon
Inara & Juanda

Inara & Juanda

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Idola sekolah
Popularitas:776
Nilai: 5
Nama Author: Ervina Dwiyanti

Seorang gadis remaja sederhana akhirnya mampu meluluhkan perasaan dari Juanda dan merubah kehidupan Juanda menjadi sosok laki-laki muda yang lebih baik dari sebelumnya. Lantas apakah Juanda mampu untuk meredam emosinya yang selama ini meletup-letup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervina Dwiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Begitu

"Huh kenapa Juanda nggak pulang-pulang sih, apa jangan-jangan di jalan sama kedua sahabatnya ya?" batinnya dalam hati yang merasa khawatir banget atas kehadiran sang anak yang belum kunjung pulang padahal ini udah jam 10.00 malam tapi belum pulang juga.

Mama merasa khawatir banget kenapa Juanda nggak pulang-pulang kok tiba-tiba aja jadi perlahan-lahan nakal kayak begini sih? Mama pun mencoba untuk menghubungi kedua temannya yang dekat banget dengan Juanda mereka juga mengatakan tidak tahu keberadaan Juanda di mana!

Tak berapa lama kemudian akhirnya Juanda pun datang dengan mengetuk pintu dan mama langsung yang membukanya, mama menatap kedua mata Juanda dengan tatapan yang tajam sambil menyilangkan tangan di atas dada dan mama pun merasa pasti Kirana yang ngajakin Juanda pergi kayak begini.

"Kamu habis dari mana kamu habis jalan ya sama dia? Kamu sadar nggak sih dengan apa yang kamu lakukan itu kamu udah mengecewakan Mama apalagi kan Mama udah bilang kamu harus banyak belajar bukannya malah kamu jalan-jalan dan pacar-pacaran nggak jelas kayak begini?"

"Mah, aku tuh udah dewasa udah bisa berpikir mana yang baik dan mana yang buruk kenapa sih hidup aku tuh selalu diatur-atur nggak jelas kayak begini? Mah aku tuh paham dan mengerti banget apa yang harus aku lakukan jadi aku harap Mama nggak usah berpikiran yang aneh-aneh aku tuh baik-baik aja dan aku juga nggak pernah ngelakuin hal yang gimana-gimana banget kok."

"Aku tadi itu cuma malam mingguan doang sama Kirana jadi apa salahnya sih lagi pula kan banyak orang juga dan nggak ada sesuatu hal yang gimana-gimana banget kok, jadi aku harap mama nggak usah ngerasa marah atau kayak gimana aku baik-baik aja dan dia juga pulangnya baik-baik nggak mungkin aku ngelakuin sesuatu hal yang sangat tidak baik di dalam hidup aku!"

Mama mengingatkan kepada Juanda harus bisa menjaga diri dengan baik apalagi sudah kelas 12 ini harus bisa belajar lebih fokus agar mendapatkan nilai yang terbaik kalau misalkan cuma memikirkan kesenangan doang nggak akan pernah ada habisnya dan nggak akan pernah ada ujungnya kita nggak akan pernah bahagia cuma sesaat doang.

"Udahlah Mah, jangan terlalu berlebihan deh berpikiran kayak gitu aku tahu kok baik dan buruknya jadi aku harap Mama nggak usah berpikirannya gimana-gimana."

Juanda langsung melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam kamar mamanya bisa geleng-gelengkan kepala seperti dugaannya kalau misalkan Kirana bukan orang yang baik.

Keesokan harinya Juanda pun menceritakan kepada Kirana kalau misalkan dirinya dimarahi oleh mama karena pulang sedikit agak larut dan Juanda merasa nggak suka banget hidupnya terlalu banyak aturan karena menurutnya sama sekali nggak nyaman banget kalau misalkan kayak begini!

"Huh, udahlah sabar terlebih dahulu aja yang paling penting kan kitanya bahagia kamu nggak usah ngerasa sedih kayak begitu dong kalau ngerasa sedih akunya juga ngerasa sedih kita tuh happy-happy aja,"

Juanda keluh kesah kalau misalkan dirinya sama sekali nggak suka hidup diatur-atur apalagi dia sebagai seorang laki-laki pastinya pengen bebas pastinya melakukan ini dan itu.

"Tenang nggak usah terlalu dipikirin hal-hal yang kayak begitu yang paling penting itu adalah bagaimana caranya kita santai sama hidup kita ngapain kita bawa ribet sesuatu yang kayak begitu?" jawab Kirana yang sangat santai banget berbeda banget dengan Juanda yang jauh lebih kepikiran dan sedikit agak baper.

"Eh kayaknya nih ada urusannya sama Inara deh? Mama tuh berubah semenjak memberikan guru les kayak modelan dia kayak gitu aku yakin banget kayak dia ini orangnya masalah licik banget jadi aku nggak suka,"

"Iya juga sih aku juga mikirnya ke arah sana aku yakin banget ini dia itu kayak kelihatannya diam-diam doang padahal dia tuh jahat banget tau nggak sih balik kita,"

Inara pun pas banget melintas di hadapan mereka dan memberikan kalimat yang ibaratnya membuat Inara langsung terdiam dengan kata-kata yang dilontarkan oleh Kirana.

"Aku sama sekali nggak pernah ya menyuruh orang lain untuk suka sama aku dan aku juga tidak pernah menghasut siapapun itu jadi aku harap kamu jangan kasar ngomong kayak begitu,"

Kebetulan sekali hari ini hari pertama datang bulan jadi ibaratnya emosinya meletup-letup dan mudah bahkan gampang tersinggung.

Kirana seketika langsung berdiri mengatakan kepada Inara kalau misalkan dirinya itu nggak selevel jadi nggak mungkin banget untuk disukai sama mamanya Juanda.

"Aku sama sekali nggak pernah sedikitpun memikirkan segala sesuatu hal yang kayak gitu yang paling penting itu adalah sekolah, dan aku juga nggak pernah memikirkan hal-hal yang bikin aku ngerasa nggak suka yang penting-penting itu aku happy dan belajar dengan baik dan tenang mamanya Juanda kok yang meminta aku untuk ngajarin Juanda jadi aku harap kamu jangan menyalahkan aku!"

Inara pun langsung pergi meninggalkan Kirana dan Juanda selama ini harga dirinya selalu diinjak-injak tapi ia berusaha untuk diam tapi kali ini entah kenapa ia memberanikan diri untuk mengemukakan pendapat kalau misalkan dirinya itu adalah sesuatu hal yang benar atau seseorang yang benar.

Juanda mencoba untuk menenangkan Kirana nggak mau membuat kegaduhan di sekolah bahkan nanti orang-orang bakalan tahu kalau misalkan guru lesnya di rumah itu adalah Inara jadi nggak usah memperpanjang hal yang kayak begini.

"Udah kamu nggak usah marah-marah kayak gitu nggak kenapa-napa kok aku juga berusaha semaksimal mungkin untuk memberitahu kepada Mama kalau misalkan kamu tuh orangnya baik dan nggak pernah sedikit jahat sama aku jadi aku harap kamu nggak usah yang berpikiran yang negatif!"

"Aku nggak suka aja gitu sama dia padahal jelas-jelas dia itu yang bakalan menghancurkan hubungan kita karena dia menghasut mama kamu jadi aku nggak suka banget kalau misalkan dia sok-sokan baik sama mama kamu tapi ternyata busuk di belakangku sama sekali nggak mau kalau misalkan kayak begitu!"

Inara menceritakan kepada sang sahabat kalau misalnya dirinya sama sekali nggak merasa bersalah tapi ketika disalahkan kayak begitu rasa-rasanya langsung meradang dan pengen marah. "Udah nggak usah marah-marah kayak gitu buang-buang energi aja yang paling penting itu kita jadi aura yang positif nggak usah memikirkan hal yang negatif, kalau kita berpikiran negatif yang nggak akan pernah ada habisnya dan nggak akan pernah ada ujungnya juga sih menurut aku!"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!