NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Dan Dendam Mr. Dacosta

Belenggu Cinta Dan Dendam Mr. Dacosta

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:425.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Irma Kirana

Natasha Kimberly Satigo tidak pernah menyangka bahwa hubungan persahabatannya dengan Aiden Addison Dacosta harus hancur menjadi sebuah kebencian dan dendam. Kematian ibu Aiden adalah awal penyebab kebencian itu dan karena rasa bersalah, Natasha rela melakukan apa saja untuk Aiden, termasuk berada disampingnya sebagai sekretaris pribadi. Setiap hari ia selalu merasakan dingin dan kasar sikap pria itu kepadanya, bahkan melihat Aiden berada di ruang kerjanya bersama beberapa wanita yang berbeda. Dia tetap bertahan demi rasa cinta dan bersalah, namun di relung hatinya yang terdalam, ia telah jatuh cinta pada Aiden. Hingga patah hati terdalam pun Natasha rasakan saat Aiden mengatakan akan menikahi Luna, sahabatnya sendiri.

Akankah Aiden yang dingin luluh pada Natasha? Akankah Aiden menyadari bahwa Natasha dan ibunya itu berbeda? Apakah Natasha dan Aiden bisa bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Aku akan bertanggungjawab

Sebelum naik ke atas ranjang tempat tidur Aiden, Luna yang tanpa sehelai benang itu pun menyingkirkan gaun merah milik Natasha yang ada di bawah lantai. Dia tidak mau meninggalkan jejak apapun yang bisa membuat Aiden curiga. Ia sudah gagal menjebak Aiden tidur dengannya, tapi setidaknya dia harus berhasil untuk yang satu ini. Luna tidak rela membiarkan Aiden dan Natasha bersama. Dari kecil Luna selalu cemburu ketika Aiden lebih dekat dengan Natasha daripada dirinya, meski sekarang Aiden terlihat membenci Natasha. Tapi Luna tau ada rasa tersembunyi didalam hati Aiden untuk Natasha.

"Maafkan aku Aiden, Natasha...tapi aku tidak bisa membiarkan kalian bersama. Aku harus bersama dengan Aiden." gumam gadis itu licik. Lalu dia menelpon seseorang dan mengatakan padanya untuk menghapus kamera CCTV yang ada di apartemen itu pada hari ini. Entah siapa yang ia telpon itu, sesudahnya Luna tersenyum menyeringai. Kemudian ia berbaring tanpa sehelai benang, di samping Aiden. Tangannya memeluk tubuh dan meraba perut kotak-kotak Aiden yang amat menggoda.

"Aku mencintaimu, Aiden." Luna beringsut ke atas sedikit lalu mengecup bibir Aiden sekilas. Ditatapnya wajah tampan itu dengan penuh kasih bercampur obsesi.

****

Sementara itu disebuah apartemen sederhana tak terlalu mewah, Natasha masuk ke dalam kamarnya lalu menuju kamar mandinya. Dia berjalan gontai dengan pangkal pahanya yang terasa nyeri akibat perbuatan Aiden. Bahkan jejak merah keunguan masih terlihat jelas di tubuhnya terutama bagian dadaa. Masih terasa juga cumbuan brutal Aiden kepadanya, tubuhnya masih terasa panas.

Natasha yang masih memakai pakaian Aiden, memutar keran shower, ia membiarkan dirinya terkena guyuran air shower itu. Gadis itu menangis, mengingat percintaan panasnya dengan Aiden.

"Aku harus bagaimana? Haruskah aku meminta tanggung jawabmu? Apakah kau akan bertanggung jawab padaku, padahal kau sendiri membenciku?" gumam Natasha sembari terisak dan memegang dadanya yang sesak. Natasha sudah berjanji pada dirinya, ia memiliki prinsip tentang pria yang menyentuhnya pertama kali, maka pria itu harus menjadi suaminya dan bertanggungjawab.

Natasha dan ibunya berbeda, mungkin bisa disebut malaikat dan iblis. Natasha malaikat dan ibunya iblis. Sayangnya Aiden selalu menganggap Natasha sama seperti ibunya, yang selalu membuat Zeevana (Ibu Aiden) menderita selama hidupnya. Sayangnya, dendam telah menutup hatinya akan kebaikan Natasha.

"Tidak...lebih baik aku tidak bicara, lebih baik aku jangan bicara dulu." gumam Natasha sambil melihat pangkal pahanya yang ternyata masih berdarah. Bagian intinya pun terasa perih.

****

Tepat pukul 4 pagi, Aiden mulai membuka matanya. Kepalanya masih terasa pening, ia terbangun karena mendengar suara tangisan seorang wanita yang berada didekatnya. Aiden melihat seorang wanita berambut acak-acakan sambil memeluk selimut menutup tubuhnya. Di lehernya terlihat beberapa tanda merah. Tak hanya itu, Aiden melihat pakaian dalamm dan gaun biru yang dipakai oleh Luna semalam berserakan di lantai.

"Hiks...hiks...Aiden kenapa kau melakukan ini kepadaku?" gadis itu menangis terisak, sambil memeluk lututnya.

"Luna? Kau...apakah semalam kita..." Aiden tidak mampu berkata-kata lagi, dia hanya melihat semua fakta yang ada sekarang. Fakta bahwa mungkin dia dan Luna sudah melakukan itu.

Sial! Kepalaku sakit, tapi apakah aku dan Luna sudah... seingatku aku memang bercinta dengan seseorang. Tapi, itu adalah dia bukan Luna.

"Jangan bilang kau tidak ingat kejadian semalam? Kau memaksaku...kau yang...hiks..." Luna semakin terisak, dia berusaha meyakinkan Aiden, bahwa dirinya yang sudah bercinta dengan Aiden.

"Luna, maaf aku tidak ingat. Aku..." pria itu benar-benar bingung. Rasanya tidak mungkin juga dia melakukan hal ini pertama kali dengan Luna, gadis yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.

"Ya sudah, kalau kau tidak ingat. Aku tidak akan meminta pertanggungjawabanmu." Luna berdiri dari ranjang, langkahnya gontai sambil memakai selimut. Hingga Aiden melihat di atas seprai tempat tidurnya ada bercak darah disana.

"Luna...maafkan aku, apakah ini lalu pertamamu? Apa aku pria yang sudah mencuri virginmu?" Aiden memberanikan diri untuk bertanya.

"Kalau iya, kenapa? Kau tidak usah cemas, aku akan menganggap hal ini tidak terjadi. Aku...baik-baik saja." kata Luna dengan wajah memelas dan mata merah sembab sehabis menangis. Sungguh Aiden tidak tega melihatnya, lalu dia pun menarik tangan Luna sampai mereka berdua duduk diatas ranjang.

"Luna, maafkan aku. Kau tenang saja, aku akan bertanggungjawab padamu." Aiden memegang tangan Luna dan menatap gadis itu dengan intens. Jujur Aiden merasa bersalah, dia juga tidak tahu kenapa dirinya bisa berbuat nista pada Luna, sahabatnya sendiri. Tapi ia merasa aneh, semalam ia merasa Natasha yang bercinta dengannya. Nyatanya bukan!

"Aiden tidak perlu, aku tidak mau membebanimu." ucap Luna memelas.

"Tidak Luna! Ini tanggung jawabku! Semalam kita tidak memakai pengaman, ada kemungkinan besar kau hamil. Aku akan bertanggungjawab Luna, aku akan menikahiku." cetus Aiden bersungguh-sungguh. Luna masih tampak memelas, namun didalam hati ia bersorak gembira. Meskipun ini tidak sesuai skenarionya semalam, tapi Aiden mau bertanggungjawab menikahinya.

Yes, akhirnya aku mendapatkan Aiden!

...****...

1
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
ngak cukup tegas Ivana🤭🤭
Riki Amteme
Lumayan
Safa Almira
ya
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
lah justru karena penyabar itu ati2 lu, perempuan yg sabar kalo udah ngambek bisa nunggu tahun kabisat baru di maafin 🤣
Cis Siu
yey
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa: Sama kasih kak thor.... cerita nya mantap.....
total 2 replies
Yunerty Blessa
akhirnya tamat juga.... cerita nya sangat seru.....
Yunerty Blessa
akhirnya Aiden dan Natasha buka puasa setelah 6 tahun.....
Dixon jahat...Teganya memfitnah isteri demi mendapatkan Natasha...
Yunerty Blessa
Dixon jangan terlalu berharap dengan Natasha.... ingat kalian masing² sudah berkeluarga.....
Yunerty Blessa
Natasha jaga jarak.... jangan buat Aiden cemburu apa lagi Dixon juga masih ada perasaan terhadap mu...
Yunerty Blessa
akhirnya saling memaafkan dan melengkapi bersama anak²
Yunerty Blessa
Dixon terlalu percaya diri..... belum tentu juga Natasha pilih kau 😏
Yunerty Blessa
Aiden cemburu
Yunerty Blessa
akan kah ingatan Natasha pulih seperti sediakala....
Yunerty Blessa
jangan sampai merosak hubungan Aiden dan Natasha...
Yunerty Blessa
terima lah Natasha....
Yunerty Blessa
berharap Luna tidak mengacau lagi Aiden dan Natasha.....
Yunerty Blessa
padan muka kau Andreas....
semoga Natasha tidak membenci Aiden setelah ingatan nya pulih...
Yunerty Blessa
astaga 🤭🤫🤫
Yunerty Blessa
pukul biar mampus tu Andreas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!