Gairah Liar Pak Guru

Selamat membaca

♥♥♥♥♥♥

Siang itu kembali Duri dan Tami fokus dengan pekerjaan Duri dan tami membantu nya ditempat kerja baru teman nya itu. "Enak bener jadi anak orang kaya,pakai baju seragam  sekolah yang bagus, punya ponsel bagus,gaji orangtua mereka pastibesar terus dilirik juga sama cowok-cowok tampan disini." Duri yang sedang membersihkan pot bunga yang ada di pinggir ruangan kepala sekolah dekat lorong menuju kantin sekolah tersebut melamun memperhatikan dua orang murid wanita begitu cantik dan anggun nya memakai pakaian sekolah bagus , bahkan mereka sekolah pun memakai make up di wajah mereka,Disitulah Duri melamun kembali mengahayal dirinya juga memakai pakaian seperti murid wanita disana.

"Duhh.. cantiknya aku, jika begitu." Gumam Duri sambil menghayal

"Hey kamu orang kismin minggir, " Tiba-tiba ada tiga murid perempuan yang sama kelas nya dengan Duri datang menghampiri nya dengan wajah begitu sangar seakan macan yang baru keluar dari sarang nya.

"Mela, ada apa?" tanya Duri kepada wanita satu kelas nya itu

"Iyuuuwww...sekarang selain belajar disini karna belas kasihan,sekarang jadi tukang bersih-nersih juga nih?iiiiihhhh." ucap Mela dengan jijik nya melihat Duri .

Duri hanya diam saja tidak berani terlalu membantah ucapan gadis dihadapan nya itu karna wanita itu adalah anak dari kepala sekolah jadi Duri tidak ingin berbuat masalah.

"Iya Mela,aku sekarang kerja di sini juga" ucap Duri begitu tulus dan lembut tutur bicaranya walaupun diringa saat ini sebenarnya sedang di hina.

"Ya udah sapu lah lagi tempat ini." perintah Mela kepada Duri

"Cepat lakukan, jangan malas." Ucap Mela membentak Duri dan langsung pergi meninggalkan Duri setelah mempermalukan gadis itu disana sendirian.

"Sabar Duri,sabar,,nggak papa aku biasa kok dengan ini semua." Ucap Duri menguatkan dirinya setelah Mela pergi dari sana.

Duri pun langsung berjalan menuju halaman sekolah belakang untuk melakukan apa saja ditugaskan kepada dirinya tadi. Dan setiba di halaman belakang sekolah Duri kaget ternyata banyak banget sampah juga daun kering berserakan disana,murid wanita di sana sedang menggosip kan guru baru mereka yang akan di perkenalkan siang ini kepada siswa siswi kelas tiga lebih tepat nya kelas Duri.

"Pak guru nya tampan dan gagah banget, tapi sayang tempramen banget, terus tegas dan suka marah-marah terus ya, serem." Ucap murid wanita yang asik bergosip kepada teman satu kelas nya itu, sedangkan Duri hanya sibuk membersihkan tempat sampah disana.

"Kek berat banget beban hidupnya, hingga kita-kita jadi imbasnya, kalian semua jangan sampai buat masalah deh dengan pak guru baru... Bahaya." Ucap murid wanita satu nya.

Sedangkan Duri sibuk memungut sampah sambil mendengarkan gosipan tersebut.

"Tapi pak guru baru tampan banget, kalau dia jomblo aku mau jadi kekasihnya." Ucap murid wnaita tadi.

"Walaupun dia udah ada kekasih atau istri, aku juga mau kok jadi selingkuhan nya." Ucap mereka sambil tertawa memikirkan pak guru yang kata mereka tampan sekali.

"kok bisa-bisa nya mereka bergosip di sekolah ini? Emang ga takut apa ya?" Batin Duri

"Terus yang di ceritain guru baru mereka sendiri lagi, emang setampan apa sih? Sampe lebay amat." Batin Duri lagi lalu gadis itu kembali melakukan pekerjaan nya karna sebentar lagi waktu istirahat telah selesai.

*******

Disisi lain tepat nya di ruang rapat kepala sekolah, semua karyawan atau guru sedang fokus mendengarkan kepsek mereka berbicara di ruang rapat itu.

"Saya hanya ingin kerja kalian bagus, dan tidak ada lagi yang namanya kecerobohan, kalian tau kan akibat dari itu semua jika terjadi? Dan kalian juga tau kan kalau kinerja kalian bagus bonus apa yang bisa kalian nikmati?" Ucap kepala sekolah tersebut

"Harus kuat mental, harus sabar dan keras kepada anak-anak bandel itu." ucap kepala sekolah itu lagi

"Siap pak, kami paham." Ucap beberapa guru yang ikut dalam rapat pagi ini termasuk guru baru itu

"Bagus."jawab kepala sekolah itu lagi

"Maaf Pak,bisa saya meminta ijin untuk bertanya?" Seorang Guru baru itu memberanikan diri untuk meminta ijin untuk bertanya.

"Karna saya sedang dalam mood yang bagus, maka katakan." Ucap kepsek tersebut sedangkan guru yang lain nya tetap diam ada yang duduk juga tegak berdiri di sisi sebelah pintu menunggu rapat sampai selesai pagi menjelang siang ini.

"Apakah kami para guru bisa ijin cuti juga pak jika para murid nya pada tidak masuk alias hanya absen saja, apa bisa pak?" Tanya laki-laki itu dengan suara pelan agar tidak salah bicara

"Tidak bisa,walaupun mereka hanya absen tapi ada beberapa murid nyga yang tetap mengikuti peraturan sekolah dan selalu belajar?" ucap kepala sekolah menegaskan guru baru tersebut .

"Jika kau gabungkan urusan pribadimu dengan urusan sekolah silakan tinggalkan pekerjaan mu." Ucap kepala sekolah dengan suara datarnya

"Aku mau makan siang." kepala sekolah itu langsung berdiri dari tempat nya dan meninggalkan ruangan itu dengan wajah memerah menahan amarah.

Sedangkan didalam ruangan .

"Kau ini Kevin ngapain bertanya seperti itu? Kan jadi marah pak kepsek, udah coba aja dulu ngajar disini supaya orang tua kamu tu tau bahwa kamu memang bersungguh-sungguh ingin kerja dan mengajar ." Ucap Rio seorang Guru juga dibagian anak-anak kelas 1 SMA di sekolah itu menasihati temannya bernama Kevin tersebut.

"Ya baiklah, yo." Ucap Kevin hanya bisa pasrah jika dirinya harus bisa membuktikan kepada orang tuanya di bulan ini.

Saat ruangan sudah mulai sepi hanya ada Kevin juga Rio dan Reno

Prakkk...

"Sialan... Bisa-bisa nya kepala sekolah tua bangka itu mengatur guru suka-suka dia, dia fikir ini sekolah neneknya,baru juga jadi kepala sekolah." Maki Kevin di dalam ruangannya sambil menggeprak meja

"Sudahlah vin jangan dipikirin, lagian kepala sekolah tadi tidak akan mungkin melakukan pemecatan terhadap kau apa lagi tadi hanya peringatan kau saja tadi." Ucap Rio kepada Rey namun mereka adalah hanya teman disana .

"Kau cuma bisa bilang aja, aku kesal tau gak? Apalagi Keysa nyari masalah dengan ku, sekarang pake drama ngambek-ngambekan segala, menyusahkan." Ketus Kevin begitu kesa dan memasukan masalah pribadi nya kedalam pekerjaan.

"Hahaha... Nikmati aja,dua bulan lagikan kalian akan menikah, kalau udah menikah ga mungkin lah dia ngambek sama kau lagi, iket dia erat-erat." Ucap Reno membuat Kevin mengukir senyum nya.

"Rio, telpon orang kantin dong suruh antar orange jus tiga kesini sekarang." Kevin meminta bantuan tamunya yang guru disana untuk menghubungi orang kantin di sekolah itu untuk mengantarkan minuman dingin untuk mereka.

"Oke baiklah, bentar aku tlpn dulu " Rio pun langsung melakukan panggilan telpon kepada bi ema pemilik kantin di sekolah itu.

Sedangkandi kantin Tami dan Dur yang lagi sibuk membantu ibu dan bibi nya dan saat Tami disuruh ibu nya mengantar minuman pesanan pak Rio gadis itu menolak dan akhirnya bi Ema pun menyuruh Duri lah yang mengantarkan minuman tersebut.

"Ni Bu dah selesai jus nya." Tami yang membuat minuman tersebut langsung memberikan kepada ibu nya bernama Ema .

"Hey Duei, kemarilah." Titah Bi Ema kepada Duri

"saya Bi?" Tunjuk Duri kepada dirinya

"Iya, kesini lah." Ucap Bi Ema lagi

"Ada apa Bi?" Tanya Duri

"Nih,, antarkan minuman ini ruangan pak Rio seperti biasa , dan jangan ceroboh, cepet." Perintah bibi kepsda Duri lagi, Duri yang kenal baik pak Rio sudah biasa mengantarkan minuman kesana.

"Tapi mbak, cucian piring Duri belum selesai." ucap gadis itu

"Gak ada tapi-tapian, antar cepat,nanti kerjakan lagi" Ucap bi Ema lagi

"Baik Bi."jawab Duri menurut

Duri pun langsung berjalan menuju ruangan untuk ke lantai dua dan saat tiba dilantai dua mulut Duri tak henti-hentinya berkomat-kamit membacakan antara doa dan mantra.

Jantungnya dag dig dug sedari ia masuk ke lantai dua dimana itu adalah ruangan pak Rio tersebut.

"Duh... Kok jadi gugup gini yah." Gumam Duri begitu tidak fokus nya

Tok... Tok... Tok.

"Permisi."ucap gadis itu

"Masuk."

Bersambung...

Bantu support like komen dan vote ya 🙏