My Ketos

“Kamu suka yah sama Viano?” tebak mama Selena.

Selena langsung menggeleng, “enggak lah ma, gak mungkin Selena suka sama modelan kayak dia.” jawab Selena sejujur jujurnya.

Mata mama Selena memincing, “padahal Viano itu ganteng loh.”

“Yah kalau menurut mama ganteng. pacari aja tuh ketos. Selena setuju setuju aja punya papa berondong.” Selena berlari karena takut kena marah mamanya.

Pembagian kelaspun sudah dimulai. Selena berharap bisa sekelas kembali dengan Auzi, yang sudah dianggap bestie. Nama nama siswa sudah dipasang didinding pengumuman, Selena langsung mendekat. Selena berada dikelas 10 Mipa 2, nama Auzi juga berada disana. Selena dan Auzi sudah senang sekali. Mereka berdua langsung masuk kedalam kelas, didalam kelas sudah ada Baru.

Selena menatap kearah Baru. Wah ternyata mipa 2 kebagian cogan juga.

“Yeay kita ketemu lagi!” Auzi sesenang itu.

Baru mengangguk, “bener banget tadi gue juga ngecek ada nama Selena dipapan kelas mipa 2.” ucap Baru.

Auzi mengangguk anggukan kepalanya, “ternyata cuman Selena aja yang diperhatiin yah.” ucapan Auzi bikin Selena langsung menoleh menatap Auzi.

“Apaan sih Zi!” Selena jadi salting.

Selena berusaha untuk tetap datar, takut jika siswa lain melihat wajah salting Selena. “Udah udah kita langsung duduk aja zi. Takutnya nanti kita gak kebagian duduk.” Selena langsung menarik tangan Auzi.

Auzi ingin menarik tanganya, Auzi hampir terjatuh jika tidak seimbang. “Woi gue mau jatuh.” teriak Auzi.

Akhirnya Selena dan Auzi kebagian tempat duduk. Tepatnya didepan kursi duduk dari Baru. Auzi menoleh kebelakang menatap kearah Baru.

“Lo mau istirahat sama siapa Ru?” tanya Auzi kepada Baru.

Baru tampak kebingungan menatap kearah Selena dan bergantian menatap Auzi. Baru mengedikan bahu. “Gue belum tau karena memang belum rada kenal sama yang lain selain kalian.” ungkap Baru.

“Yaudah bareng sama kita aja gimana?”

Selena langsung menoleh. “Kok tiba tiba ngajak orang lain sih!” Selena kesal dengan Auzi, memutuskan kesepakatan sendiri tanpa minta pendapat dari Selena.

Kini giliran Auzi yang menatap kearah Selena, “memangnya kenapa?”

“Gue maunya cuman berdua.” jawab Selena.

Auzi mengangguk anggukan kepalanya, “yaudah kalau begitu. Lo sama Baru aja yang kekantin.” keputusan dari Auzi.

Selena langsung melototkan matanya, “gak gak yaudah sama lo juga.”

Auzi tersenyum, sebagai sahabat Auzi akan membuat kesempatan Baru untuk dekat dengan Selena semakin besar.

Akhirnya waktu istirahat yang ditunggu para siswa sudah tiba. Banyak siswa yang berlari keluar dari kelas, mereka semua kelihatan seperti ayam yang sedang kelaparan.

Selena, Auzi dan Baru sudah sampai dikantin, mereka berdua memesan bakso dan es teh manis.

“Mau duduk dimana nih?” Selena bertanya.

Auzi dan Baru memandang sekitarnya, kantin sekolah sudah ramai sekali. Yang datang terakhiran mungkin tidak dapat tempat duduk.

“Dipojokan aja yuk.” Baru langsung berjalan terlebih dahulu.

Mereka bertiga langsung makan bakso dengan khidmat.

Tiba tiba dari arah depan ada gerombolan kakak kelas berisi Viano, Agli, Danu dan Reven. Mereka cogan kakel yang sudah terkenal sesekolah. Mereka terkenal karena visual mereka yang seperti blasteran.

Mereka berempat semakin mendekat kearah meja Selena. Selena memang tau kalau Viano dan gengnya dateng, tapi Selena berusaha untuk tidak peduli, tapi melihat Viano yang semakin mendekat membuat Selena kebingungan.

‘Mau apa nih anak?’ batin Selena bertanya tanya.

‘Perasaan gue gak buat masalah deh.’ batin Selena bertanya tanya.

Viano semakin mendekat kearah Selena, Selena tentu merasa kebingungan, Viano tidak mungkin melewati meja Selena karena memang belakang Selena itu langsung tembok, lalu kakak kelas ini mau kemana?.

Viano langsung duduk disebelah Selena, Selena langsung menoleh menatap kearah kakak kelasnya ini dengan pandangan tidak percaya. Teman teman Selena dan Viano tentu kaget dan bingung kenapa Viano duduk disebelah Selena.

Baru menunduk baru mau satu langkah mendekat dengan Selena, eh malah sudah keduluan dengan kakak kelasnya. Tidak apa apalah lain kalau ada kesempatan, Baru akan langsung mendekat ke Selena.

Agli yang pertama kali bertemu dengan Selena langsung jatuh hati merasa panas melihat Viano duduk disebelah pujaan hatinya, tidak bisa dibiarkan. Agli bisa kalah nanti kalau harus bersaing dengan Viano.

“Kok lo yang ada disamping my little beautiful sih. Pindah dong gue mau disamping my pujaan hati.” Agli mengusir Viano. Viano yang mendengar langsung melempar tatapan tajam kearah Agli. Agli langsung merasa kalah dan langsung diam.

‘Saingan gue gini amat.’ batin Agli meratapi nasib.

Kalau Agli terus kalah sudah pasti Agli tidak ada kesempatan untuk dekat dengan Selena.

Selena menatap tidak suka kearah Viano yang dengan gampangnya duduk disampingnya. “Ih lo minggir sana.” tadi yang mengusir Viano adalah Agli sekarang malah Selena. Selena merasa kesal sekali, karena kedatangan Viano satu kantin melihat kearah Selena dengan para siswi kebanyakan memberikan sinisan untuk Selena. Selena sudah janji tidak ingin membuat masalah disekolah tapi kalau Viano selalu gini Selena sudah pasti tidak betah dan mungkin juga akan menonjok para siswi yang sinis kepada Selena.

Viano menggeleng, dirinya akan tetap duduk disamping Selena.

“Ihhh minggir tau! gue gak suka lo ada disini.” Selena to the point tidak suka dengan sikap Viano.

Viano menggeleng. “Lo kurang ajar. gue bakal telepon tante!.” Viano balik mengancam Selena.

Mendengar ancaman dari Viano, Selena langsung diam. Auzi sebenarnya penasaran topik apa yang dibicarakan temannya dengan sikakak kelas ini, jarang sekali ada orang yang bisa buat Selena kicep kalau sedang debat.

“Ihhh lu yah!” Selena kesal dengan ancaman Viano.

Selena berdiri, melihat Selena yang berdiri dengan sigap Viano menahan laju tubuh Selena dengan mengengam tangan Selena. Viano langsung menarik tangan Selena, dengan otomatis tubuh Selena kembali duduk dimeja makan.

Selena menatap tajam kearah Viano, emosi Selena sudah meluap luap. Selena ingin rasanya menampar pipi mulus milik Viano.

Seluruh siswa yang berada dikantin melongo melihat pemandangan Viano dengan Selena, apalagi jejeran kakak kelas yang menatap tidak suka kearah Selena, mereka juga terkejut jarang sekali melihat Viano bersikap begini.

Bisik bisik dari orang orangpun terdengar sampai ketelingan Selena.

“Mungkin adik kelas itu gebetan Viano.”

“Kalau bener dia geberan Viano. Dania nasibnya gimana?”

“Bukannya Viano gebetannya Dania yah?”

Itulah berbagai bisik bisik dari rakyat sekolah yang sampai digendang telinga Selena, kenapa sih kalau Selena dekat dengan Viano pasti ujung ujungnya ada yang bahas hubungan Viano dengan Dania. Selena jadi seperti pelakor.

‘Jadi mantan kakak kelas songong ini Dania?. Cih gak level banget sama gue.’ batin Selena.

Selena mengedarkan pandangannya kesekitar kantin. Mata Selena menangkap Dania yang sedang menonton pertunjukan Selena dan Viano, ‘asek bisa buat bahas panas panas nih.’ batin Selena girang.

\~\~\~\~\~\~\~\~\~

Ada yang minta spill sedikit episode 8?

{Jadi nanti dieps 8 Selena bakal manggil Dania untuk gantiin Selena duduk disamping Viano}

Gimana lanjut next atau sampai disini aja?

Jangan lupa follow IG: griliyy