NovelToon NovelToon
Mantan Menantu Yang Pura-Pura Miskin

Mantan Menantu Yang Pura-Pura Miskin

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: LC

Stella yang anak konglomerat hanya berpura-pura miskin di hadapan mertuanya. Dia menikah dengan Soni,yang merupakan karyawan swasta di sebuah bank ternama yang ternyata punya Stella sendiri. Tetapi Soni tidak tahu kalau bank itu milik mertuanya.

Semenjak Stella menikah dengan Soni,mertuanya mengira dia anak orang biasa. Dan di rumah dia di suruh kerja layaknya pembantu.

Kalau ada kesalahan sedikit dia di marahin dan di maki sama ibu mertuanya sendiri. Stella dan Soni sudah empat tahun menikah dan mempunyai putri yang sangat cantik. Sebenarnya Stella sudah capek hidup di rumah mertuanya seperti di neraka. Tetapi demi anak dia bertahan sampai akhirnya dia jenuh.

Akankah rumah tangga Soni dan Stella akan bertahan. Atau Stella memutuskan untuk bercerai dari Soni?

Ini hanya ringkasan cerita saja ya. Untuk selengkapnya silahkan di baca per bab nya ya. Terima Kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Tak terasa sudah sore hari. Dari matahari terbit di sebelah timur dan sekarang matahari terbenam di sebelah barat. Jalanan terasa macet karena banyak orang pulang kantor.

Rico maupun Stella masih berada di kantor sampai malam hari. Makan malam pun mereka berdua makan di kantor. Walaupun Stella dan Rico beda kantor. Satu di bank dan satu di hotel.

Pukul sembilan malam Stella baru pulang dari hotel. Sebelum pulang Stella menelepon sang mami agar meminta sopir menjemputnya.

Mami menyuruh sopir menjemput Stella dan sopir pun mengendarai mobilnya menuju ke hotel Asia.

Setelah menelepon maminya Stella keluar dari ruangan dan menuju ke bawah. Dia duduk di sofa lobby sambil menunggu sang sopir.

Setelah mobil yang di bawa sopir sampai,Stella langsung masuk ke mobil dan duduk di belakang sambil beristirahat.

"Uh..capek banget pak",keluhnya ke pak Hadi,sopir Lucy.

"Namanya juga hari pertama kerja non. Wajar kalau capek",jawab pak Hadi.

"Non mau langsung pulang atau beli cemilan dulu di supermarket?"

"Langsung pulang aja pak. Saya mau langsung rebahan di kamar. Badan saya pegal semua."

"Baiklah non. Berarti kita langsung pulang ya."

"Hum." Stella langsung memejamkan matanya.

Tak terasa sekitar dua puluh menit mobil yang di lalui sudah sampai ke rumah. Stella yang masih memejamkan matanya dibangunin sama sang sopir.

Stella akhirnya bangun dan turun dari mobil. Lalu dia masuk ke dalam rumah.

"Rumah terlihat sepi. Mungkin orang-orang sudah masuk kamar semua",gumamnya.

Stella pun naik ke lantai tiga dan masuk ke kamarnya. Sedangkan Celia tidur bersama grandma dan grandpa nya.

Pada pagi hari,walaupun di luar langit masih gelap sekitar jam lima pagi,mami Lucy baru bangun dan sekarang berada di dapur untuk menyiapkan sarapan buat suami,anak-anak dan cucu-cucunya yang ada di rumah ini. Kecuali Rico yang berada di apartemen. Karena Rico kemarin lembur akhirnya Rico memilih pulang ke apartemen.

Lucy sekeluarga jika sarapan tidak memakan makanan berat seperti nasi. Maka dari itu Lucy membuat roti panggang,kentang goreng,sandwich ataupun burger serta jus buah.

Setelah selesai,Lucy ke kamar cucunya untuk membangunkan sang cucu. Agar mereka tidak bangun kesiangan dan terlambat ke sekolah. Setelah itu Lucy ke kamarnya sendiri untuk membangunkan sang suami.

Stella, Celia dan Johan sudah bersiap dan segera menuju ke bawah. Mereka sudah di meja makan untuk menunggu yng lain.

Setelah semua lengkap,mereka sarapan bersama. Kecuali Rico yang tidak pulang ke mansion.

Papi Leo sarapan roti bakar polos. Tanpa selai apapun. Sedangkan Jo sarapan sandwich dan kentang goreng. Stella sarapan sandwich. Sedangkan cucu-cucu sarapan kentang goreng. Dan untuk jus hanya orang-orang dewasa yang minum jus. Anak-anak minum jeruk hangat.

Sambil sarapan mereka mengobrol ringan.

Sedangkan di Palembang,pada pagi hari Soni sudah mau berangkat ke Jakarta. Dia sudah memesan tiket pesawat dari kantornya. Soni sudah memesan mobil online untuk berangkat ke bandara.

Pada saat mau pergi,sang ibu bertanya kepada Soni. Dia melihat Soni membawa koper dan berpakaian rapi.

"Soni,mau ke mana kamu?"

"Aku mau ke Jakarta. Aku ada panggilan tugas dari Jakarta",bohong Soni.

"Kenapa tidak kasih tau mama. Kalau kamu kasih tahu mama,mama bisa suruh Gaby ikut kamu."

"Ma,aku ini kerja. Bukan mau liburan. Ngapain ajak orang lain",omel Soni.

"Gaby itu calon istri kamu. Jadi wajar dia ikut kamu."

"Terserah mama. Mobil sudah datang. Aku berangkat. Oh ya,kalo mama mau kasih tahu Gaby silahkan. Tapi jangan salahkan jika dia harus kecewa. Aku tak akan kasih tahu mama ataupun dia di mana aku tinggal."

Mobil sudah datang. Dia melewati mamanya yang diam seperti patung. Soni pergi meninggalkan keluarganya ke Jakarta demi mencari Stella dan anaknya.

Setelah sadar,Ana langsung menelepon Gaby. Dia menceritakan kepada Gaby jika Soni lagi berangkat ke Jakarta.

Ana tahu jika Stella berada di Jakarta. Dia sempat mendengar pembicaraan Vio dan Soni waktu itu.

Walaupun Ana tahu jika Soni ada tugas di Jakarta akan tetapi dia juga tidak rela jika Soni sambil bekerja sambil mencari Stella dan anaknya.

Ana terus menelepon dan membujuk Gaby agar Gaby segera menyusul Soni ke Jakarta.

Ana tidak rela jika Soni sudah ketemu duluan dengan Stella. Jika ada Gaby di Jakarta setidaknya Gaby bisa menemani Soni.

Sesampainya di bandara,Soni membayar taksi tersebut. Dia masuk ke gate pesawat tujuan Jakarta. Soni yang sedang asyik menunggu tiba-tiba handphone nya berdering.

Soni melihat ada nama Gaby di layarnya. Dia langsung mematikan handphonenya dan tak ada yang boleh mengganggunya.

Sore harinya Gaby datang ke rumah Ana setelah dia pulang kerja.

Mobil Gaby parkir di depan rumah Ana.

Gaby membuka pagar rumah Ana dan kebetulan ada Vio dan Vella main di teras rumah.

"Hei anak kecil,Oma mu ada di rumah kah",tanya nya dengan muka yang sombong.

Vio menatap Gaby dengan datar.

"Sebentar. Nanti di panggil kan."

Vio menyuruh Vella memanggil neneknya.

"Vella,panggil nenek bilang ada tamu."

Vella segera masuk ke dalam rumah. Dia melihat di ruang tengah tidak ada. Vella langsung ke kamar Ana dan segera memanggil neneknya.

"Nek,di depan ada tamu",Vella berteriak di depan pintu kamar Ana.

"Siapa",tanya Ana.

"Tidak tahu. Yang pasti cewek dan tante-tante",ucap Vella.

Dan Vella pun segera menuju ke teras.

Ana pun mengikuti Vella keluar dan dia senang ternyata Gaby yang datang.

Vio melihat neneknya senang dikunjungi Gaby hanya menatapnya datar. Karena dia tidak suka dengan Gaby yang menurutnya terlalu angkuh dan bermuka dua.

Di saat Vella memanggil Ana tadi pun Vio diam saja dan cuek dengan Gaby.

Dalam hati Vio Stella lebih baik dan sopan dibanding Gaby.

"Halo Gaby",Ana cipika cipiki dengan Gaby.

Hai Tante,ini ku bawain kue buat Tante,ucap Gaby dengan lembut.

Vio yang mendengar obrolan Gaby dan Ana pun merasa muak dan ingin muntah.

"Yuk masuk. Kita mengobrol di ruang tamu saja."

Gaby pun masuk ke ruang tamu.

Sebelum Ana masuk,dia menyuruh Vio menyiapkan minuman buat Gaby.

"Vio,buatkan sirup buat Tante Gaby."

Vio yang merasa dongkol masuk ke dalam rumah dan membuat sirup buat tamunya Ana.

Setelah itu,Vio membawa minuman tersebut ke ruang tamu dengan perasaan dongkol.

"Silahkan di minum",ucap Vio dengan muka datar.

Setelah itu dia langsung kembali ke teras mengawasi Vella yang sedang bermain dengan doggy kecilnya.

1
Anonymous
membisankan cerita’a🥱🥱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!