 
                            Manusia antarbintang : "Uhhh, dia sangat menggemaskan. Tuan! bolehkah aku mencubit pipi gembul nya?
Monster dan mutan : "SEMUANYA LARI! DIA AKAN MEMAKAN KITA ...."
Bonbon : "Mamam Cana, mamam cini, mamam mana-mana ...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WIZARD_WIND26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan menilai Buku dari sampul
"Hahaha ... bagaimana kabar anda hari ini, tuan Beldilck?"
"Saya baik-baik saja, jenderal. Anda sendiri? Oh, iya. Silahkan nikmati hidangan yang sudah saya persiapkan khusus untuk anda, jendral!"
Dua paruh baya bersalaman dan saling menanyakan kabar. Duduk di sofa empuk, cahaya yang pas dipadukan dengan nuansa elegan ... membuat pertemuan ini, bisa dikatakan bukan pertemuan orang-orang kalangan biasa.
Pria paruh baya yang mengenakkan seragam kebesaran militer! Menatap sajian diatas meja kaca. matanya tidak bisa menahan serakah ... tapi berusaha disembunyikan.
"Sepertinya bisnis anda berjalan lancar belakangan ini, tuan Beldilck."
"Begitulah, jenderal. Ini semua berkat anda. Hahaha ...."
Dua orang itu kembali tertawa bak teman lama.
sang jenderal mengulurkan tangan kemudian mengambil cairan didalam botol kaca berwarna emas sebelum berkata, "ini benar-benar langka. Apakah dari rimpang jati? Ah, ini ... Alamanda emas!?"
Mata sang jenderal berkilat takjub saat memeriksa cairan nutrisi dalam tabung itu. Alamanda emas! Mutan tingkat S, yang sulit dilumpuhkan?
Dia ingat, beberapa tahun lalu ... salah satu pasukan dari Capital city yang berada dibawah naungan raja Agarest! Pernah pergi ke planet pedalaman untuk menemukan Alamanda mutan.
Kelopak bunganya bisa dijadikan obat untuk sang ratu, yang saat ini mengidap penyakit langka. Tapi ... bukannya pulang membawa obat! Pasukan yang berjumlah ratusan prajurit lenyap dijadikan pupuk nutrisi oleh Alamanda.
"Benar-benar luar biasa. Bagaimana anda mendapatkan benda ini? Raja akan sangat__"
"Sttt ... jangan terlalu senang, jenderal. Ingat, kesenangan yang berlebihan juga akan mendatangkan tangisan." Tangan keriput Beldilck terulur, mengambil gelas anggur yang sudah dipersiapkan.
Dia terkekeh menatap wajah sang jenderal yang memerah, "ini bukan Alamanda," lanjut pria itu, dengan seringai dalam disudut bibir.
"Huh! Bukan? Tapi auranya ...."
Sang jenderal memastikan cairan emas dalam tabung sekali lagi. Meskipun samar, aura luar biasa tidak bisa ditutupi sepenuhnya.
"Hahaha ... bahkan andapun tertipu, jenderal. Ternyata si peracik yang kutemukan itu ... memang hebat, sesuai dengan rumor. Tidak sia-sia, tidak sia-sia ...."
Tuan Beldilck mengusap rambut hitam yang mulai memutih kebelakang. Dikening pria itu, terlihat bekas luka sayatan memudar ... seolah menunjukkan bagaimana hebatnya dia dimasa muda, hingga membekas dihari tua.
"Jadi, ini bukan Alamanda?" tanya jenderal memastikan, dan Beldilck mengagguk.
"Trenggiling bor, musang kabut, Larva bird ... dan ditambah mutan hujan emas! Si peracik berhasil menciptakan cairan nutrisi ini, dari gabungan batu monster itu."
Penjelasan Beldilck membuat mata jenderal berkedip cepat. Umurnya sudah lebih dari 200 tahun, dan baru kali ini dia mendengar ... batu monster bisa digabung dengan batu mutan?
"Apakah itu tidak apa-apa?" Jenderal bertanya tanpa sadar, dengan suara seperti hembusan nafas.
"Dia hanya meresepkan. Dan orang-orang yang mengerjakan ini ... ya, tidak ada yang selamat sampai produk jadi berhasil." Seringai Beldilck semakin dalam, "mereka ter korosi ditempat," ucapnya sebelum mengangkat gelas anggur lagi.
Sang jenderal menelan ludah, dan ujung tangan yang memegang cairan itu gemetar hebat. Tapi, dia berusaha untuk tetap tenang, kemudian cepat-cepat meletakkan tabung kaca kembali ke tempat nya semula.
"Hahaha ... ternyata ini, benar-benar barang langka."
Beldilck menikmati bagaimana pria berbadan tegap didepannya takut. Meskipun usia mereka sama, tapi sang jenderal tampak lebih muda sedikit daripada dia.
"Tenang saja, produk akhir sudah teruji tidak akan membahayakan manusia. Kami sudah melakukan pengujian pada beberapa Sampel."
'prok prok prok'
Tiba-tiba Beldilck bertepuk tangan pelan, dan dari satu-satunya pintu yang ada dalam ruangan ini ... seorang pria bertubuh kurus dan berpakaian lusuh, masuk sambil berjalan menunduk.
"T-tuan! Anda memanggil saya?" tanya si pria yang bisa dipastikan identitasnya sebagai budak keluarga Beldilck. Dia tampak takut-takut menatap orang didepannya.
"Ambil itu dan minum," hanya dengan gerakan mata, Beldilck memberi perintah.
Budak lusuh itu ragu sejenak, tapi dia tidak ingin dihukum oleh tuannya ini! Jadi, dengan terpaksa melangkahkan kaki tanpa alas ... mendekati meja, kemudian mengambil satu tabung berisi cairan emas.
'Glupp ....'
Menelan ludah kasar, tangan yang memegang cairan nutrisi bergetar hebat.
Dan dibawah tatapan sang jenderal dan sang tuan! Budak berambut hitam ini membuka tutup tabung, kemudian menuangkan cairan kemulut.
"Ughhh ... hahhh ... t-tuan! Ah, apa yang terjadi dengan ku. Ughhh ... dadaku, sakit sekali!!!"
Dengan kecepatan mata, terlihat raut berbeda pada sang budak.
Begitu cairan melewati tenggorokan! Jantung si pria kurus langsung berdegup kencang diiringi rasa sakit.
Karena tidak kuat berdiri budak itu terjerembab kelantai, menggelepar, seperti ikan kehabisan air.
Sang jendral yang melihat hal ini! Sudah berkeringat dingin, dan menggenggam erat sandaran sofa.
"Apakah dia akan mati?" Jenderal bertanya dan punggungnya mulai panas dingin.
"Hmm ... entahlah. Itu tergantung nasibnya sendiri," jawab Beldilck masih menikmati anggur dalam gelas.
Tidak lama menunggu, budak yang tadi kejang-kejang dilantai ... kini mulai tenang bersimbah keringat.
Begitu nafas lembut dihembuskan oleh orang yang terbaring dilantai! Mata sang jenderal juga ikut terbelalak hebat melihat hal ini.
Tidak, bukan pada si budak yang berhasil bertahan hidup! Melainkan, aura kuat yang dipancarkan olehnya.
'Braakk ....'
"level B? Bukankah tadi dia hanya level E?"
Sial! Naik tiga tingkat dalam waktu singkat? Bukankah ini setara dengan kuasa tuhan?
Jenderal tidak dapat menahan diri lagi dari keterkejutan! Bahkan sampai menggebrak meja, dihadapan sang tuan rumah.
Budak yang tadi terbaring dilantai mulai bangkit, lalu memeriksa tubuhnya sendiri.
"A-aku, aku naik level? B!" seru sang budak terharu, sebelum menatap Beldilck dengan mata tidak percaya plus rasa terimakasih.
"Nikmati harimu di level B. Keluar," usir Beldilck diangguki oleh budak itu cepat.
"Terimakasih, tuan."
Sepanjang sang budak menunduk pada tuannya, sebelum berlari riang keluar ruangan! Mata jenderal tidak lepas dari sosok kurus itu.
Kembali menatap Beldilck didepan, keserakahan tidak dibendung lagi dan matanya berkilat ingin memiliki semua cairan emas diatas meja.
"Khe ... ini memang diasingkan untuk anda, jendral. Tenang lah, tidak ada efek samping apapun." Mengayunkan tangan yang memegang gelas, Beldilck mempersilahkan pria didepannya mengambil semua cairan.
"HAHAHA ... anda memang luar biasa tuan Beldilck. Selagi saya mendapat bayaran yang pantas, Beldilck terminal akan selalu aman. Itu janji seumur hidup pria tua ini."
Jenderal tertawa dengan memegang perut, kemudian mengulurkan tangan langsung mengambil 8 cairan emas yang tersisa.
"Senang bekerjasama dengan anda, jenderal." Beldilck meletakkan gelas, kemudian menuangkan anggur kedalam dua gelas.
"Ya! senang bekerjasama dengan anda juga, tuan."
'Ting ....'
Mulut gelas beradu menciptakan dentingan kecil, tanda sebuah kesepakatan tersembunyi telah terjalin.
Diam-diam Beldilck menyeringai saat meminum anggur di gelasnya, mencemooh dalam hati ... betapa bodoh orang didepannya ini.
"Ngomong-ngomong, tuan Beldilck. Saya rasa anda akan menyukai berita yang saya bawa." Jenderal berucap penuh makna setelah meletakkan gelas keatas meja.
Alis Beldilck terangkat, sementara sang jenderal tersenyum dalam.
"Si si4lan itu, Belian. Dia telah kami kirim ke bintang kemalangan yang paling banyak monster dan mutannya. Sahara Calamitas."
Mendengar ini, senyum muncul disudut bibir Beldilck.
"Bagus. Dengan begini dia tidak akan mengganggu usahaku lagi, hahahaha ...."
"Ya, ya! Kita hanya harus menunggu kabar kematiannya."
Tawa kembali pecah, dalam ruangan yang tidak terlalu terang ataupun redup. Ruangan tertutup nan mewah, dua orang ini tenggelam dan terus-menerus mengutuk Belian.
****
Tangan Dave bergerak lincah diatas keyboard transparan. Dibelakang tempat duduk Dave! Belian, dan Leonore, berdiri dengan mata mengawasi setiap perubahan dilayar.
"Disana ... kembali pada orbit 65° bintang selatan." Leonore menunjuk layar disebelah kanan, dan dengan cekatan Dave mengunci rekaman itu.
"Terlalu gelap, apakah ada yang aneh pada rekaman ini?" Tanya Dave melihat perubahan pada permukaan planet Sahara, yang dilihat dari rekaman satelit.
"Mereka hanya memantau monster yang terbang keluar bintang Calamitas. Si4l! Jangkauannya terlalu jauh."
Hanya ini rekaman singkat yang ada planet Sahara didalamnya.
Kerena ini planet yang tidak ditinggali manusia! Satelit ataupun kapal ruang angkasa, hanya melintas sekilas untuk memantau pergerakan para Monster dan Mutan.
Jadi, dalam kurun waktu beberapa tahun! Dua rekaman sekali lintas planet Sahara sudah terhitung banyak.
"Tunggu. Perbesar rekaman ini," ucap Belian setelah menatap lekat gambar yang menampilkan sisi terang dan gelap planet Sahara, tempat mereka menjalani misi ini.
"Sebenarnya sulit. Tapi, karena bakat ku luar biasa ... hanya ini yang bisa dijangkau." Jari ramping Dave kembali menari diatas keyboard. Dan dilayar komputer utama, gambar dan rekaman planet gurun yang dibajak dari satelit ... diperbesar hingga sedikit buram.
"Apakah ada sesuatu yang aneh, komandan?" tanya Leonore, merasa kalau gambar dilayar... hanya gambar biasa.
Belian tidak langsung menjawab. Saat ini, dia tertegun dan terdiam, serta sepasang mata ber-iris kemerahan menatap lurus.
"Tidak, tidak ada yang aneh," jawab Belian tanpa merubah raut wajah sedikitpun.
"Jadi, apakah benar-benar tidak ada jawaban mengapa para monster di planet ini menghilang? Dan lagi ... mengapa gorgon reptile ketakutan kemarin? Seolah dia bertemu dengan pemangsa utamanya."
pertanyaan Leonore, adalah pertanyaan yang sama dengan semua prajurit dalam markas.
Mengapa dan mengapa? Hanya itu yang bisa ditanyakan, sebab tidak ditemukan titik terang dari penyelidikan mereka.
Dari rekaman dilayar, tidak ada tanda-tanda lubang cacing yang muncul. Itu berarti, semua mutan dan monster dalam planet tidak berpindah kemanapun.
Lalu kemarin! Saat gorgon reptile yang muncul dari luar angkasa tiba-tiba berbalik dan lari ... mereka sudah yakin ada maklum berbahaya yang bisa dirasakannya. Tersembunyi dan diam-diam mengintai. Itu sebabnya dia bergegas pergi tanpa memiliki keinginan mendarat ataupun bertarung.
Maka setelah kejadian itu! Semua prajurit kembali melakukan patroli, menyusuri semua tempat, berharap bisa menemukan lokasi makhluk berbahaya itu.
Tapi apa? Lagi dan lagi tidak ditemukan apapun, baik yang bersembunyi di bebatuan maupun di kedalaman pasir.
"Markas utama meminta laporan hasil pekerjaan kita." Dave berucap, setelah menerima satu pesan resmi dari angkatan militer tertinggi.
Belian memutar mata malas, sementara Leonore berdecih.
"Laporkan saja seperti biasa. Kita masih bertarung dengan puluhan mutan, dan beberapa prajurit terluka." Belian hendak berbalik tapi sebelum itu, "Dan, oh! Katakan juga, kita butuh pasokan air dan obat, serta beberapa cairan nutrisi. Antar ke pangkalan Calamitas utama."
Itulah yang diucapkan oleh sang komandan, sebelum benar-benar pergi dari ruang super komputer.
Disepanjang jalan, Belian terus memikirkan kejadian yang dia lihat kemarin, dimana, Bonbon mengeluarkan asap hitam dari tubuhnya.
Dan asap hitam yang sama, juga Belian lihat hari ini ... tepatnya tadi, pada gambar tangkapan satelit.
Meskipun samar Belian melihatnya ... asap hitam yang menyelimuti seluruh planet dari
dalang utama, yang memakan semua Monster dan mutan di planet ini.
"Hahh ... semuanya benar-benar diluar perkiraan ku. Apakah ini yang dinamakan, jangan menilai buku dari sampul?"
To be Continue
Hay Hay! Selamat malam dan selamat membaca.
seperti biasa, jangan lupa tinggalkan ulasan dan komentar. Tekan bintang, like, plus subscribe ya 🫶 Terimakasih 🫶🫶
1.Naga Langit..
2.Naga Bayangan..
3.Zerg
🙊🙊🙊
.
Jejak-kaki 👣👣👣
minta upnya double dong Thor
kangen setelah mao-mao, bon-bon adalah penyemangat ku buka noveltoon ini khusus buat bon bon
😄😄😄