Menikahi Pria Culun

Caca dan Doni melirik ke setiap arah." Huft, " Terdengar helaan nafas keduanya merasa lega. Lalu mereka menarik tangan Ayesha untuk duduk di salah satu bangku yang ada di kantin itu.

Ayesha mengangkat satu alis merasa bingung, ada aneh!

" Ayesha, aku peringatkan sama kamu, jangan pernah kamu sebut nama dia tanpa embel - embel Non, semua yang ada di sekolah ini harus tertunduk hormat sama dia, dan aku juga peringatkan jangan pernah mencari masalah sama dia, " Caca berkata karena tidak ingin Ayesha menjadi korban Alicia. Tanpa Caca sadari bahwa Ayesha sudah lama terlibat dengan Ayesha, bahkan Alicia adalah Kakak nya.

Alicia menatap penuh penasaran. " Emang kenapa sih? Aku pernah denger aja sih namanya, kenapa kalian semua takut banget sama dia?"

Doni celingak celinguk memastikan tak ada yang mendengar. Doni berbicara dengan suara bisikan. "Dengarkan aku Ayesha! Jika kamu ingin hidup tenang tanpa hambatan, jangan pernah terlibat sama Non Alicia, dia sangat berbahaya, keluarganya juga bukan orang sembarangan. Dia bisa saja menghancurkan kamu."

" Itu benar, " Timpal Caca." Di sekolah ini yang paling berkuasa adalah uang. Seperti kantin ini, tempat ini di sediakan untuk kasta rendah seperti kita, sementara di lantai 7 ada kantin ( Restoran) yang disediakan untuk kasta tertinggi dan makanan disana sangat berbeda, yang jelas bukan makanan lokal."

" Kamu harus hati - hati, " Doni kembali bersuara." Kamu tadi sudah melawan Selena, aku takutnya dia memberikan kamu bintang merah! Oh ya, kamu sudah dengar tentang permainan itu belum?"Ayesha mengangguk.

" Lebih baik kamu menjadi penjilat sekarang dan temukan kalangan atas yang bersedia membantu kamu, " Ucapan Caca membuat Ayesha terperangah.

Penjilat?

Maksud nya apa?

" Aku jelaskan ya, jika ada kasta tinggi yang mendukung kamu, maka sudah di pastikan kamu akan selamat, tapi tergantung kekuatan nya, apakah keluarganya cukup berpengaruh atau tidak? " Lanjut Caca kembali menjelaskan.

" Hhmm, " Ayesha berpikir sejenak, senyum kecil terbit di bibirnya."Gimana kalo aku meminta bantuan sama Non Alicia, " Ucapnya sedikit bercanda.

Mata Caca dan Doni membelalak, itu sama saja Ayesha mencari mati, pikir mereka.

" No Ayesha, Non Alicia tidak pernah mengikuti permainan ini, dia hanya menjadi penonton dan dia juga tidak pernah mengeluarkan suara. " Doni menggelengkan kepala, tidak mengerti apa yang ada di pikiran Ayesha.

" Salah Don, bulan kemaren Non Alicia memberikan bintang emas sama kasta rendah yang seharusnya jadi kelinci percobaan, dan otomatis menyelamatkan nya, " Seru Caca mengingat permainan bulan lalu.

" Siapa yang di selamatkan oleh nya?" Ayesha menjadi antusias.

"Namanya Angga, dia itu murid pindahan baru sekitar 4 bulan yang lalu, tapi di hari pertamanya masuk sekolah, dia malah buat masalah dengan menembak Non Alicia di depan seluruh siswa, sejak itu, dia menjadi budak Non Alicia di sekolah ini. Bahkan aku dengar, semua tugas - tugas Non Alicia di kerjakan sama dia, " Doni merasa kasihan setiap kali dia melihat Angga layak nya menjadi seorang pesuruh.

Oh jadi itu rahasianya. Pantesan aja beberapa bulan terakhir nilai Kak Alicia jadi membaik, jadi ternyata dia suruh orang lain. Hhmm, bisa nih kalo aku kasih tau Daddy. Ayesha tersenyum jahil.

" Tapi aneh nya, saat Angga di jebak dan di jadikan kelinci percobaan. Non Alicia malah memberikan bintang emas padanya, dan kamu tau apa yang terjadi setelah itu?" Caca sedikit memberikan tebak - tebakan pada Ayesha. Ayesha menggeleng tak tau. " Yang menjadi kelinci percobaan menggantikan Angga adalah kasta tertinggi, dia langsung mendapatkan bintang merah dari Non Alicia dan beberapa hari kemudian setelah di permalukan. Dia keluar sendiri dari sekolah ini, " Caca sangat bahagia karena yang menggantikan Angga adalah Vita, anak kalangan atas yang selalu menindas nya. Tapi Vita keluar setelah di bully dan di permalukan menggantikan Angga. Padahal niatnya adalah mempermalukan dan memberi sedikit pelajaran pada Angga karena telah berani melawan nya, tapi siapa yang menduga kalo Alicia akan melindungi nya.

Sepertinya Angga ini sangat berarti untuk Kak Alicia.

               ~~~

" Wouwowwwww... " Teriak Alicia menikmati permainan rollercoaster di taman hiburan.

Wait.. Bagaimana Alicia bisa sampai disana, bukankah dia seharusnya berada di sekolahan juga sama seperti Ayesha.

Kita mundurkan dulu ke beberapa jam yang lalu saat Alicia menaiki motor Angga.

Angga melirik ke arah spion motornya, tampak wajah Alicia yang terpejam. " Kenapa Non?" Tanya Angga sedikit mengurangi kecepatan nya.

" Gak papa, " Jawab nya singkat.

" Terus muka Non kenapa di tekuk kaya serbet gitu, " Celetuk Angga sedikit bercanda. "Non punya masalah?"

" Sok tau banget sih Lo, muka Gue dari lahir juga udah kaya gini, kenapa? Mau protes?" Alicia menatap dari spion motor dengan tajam.

Angga terkekeh, bukan nya takut." Tetep cantik kok," Angga membanting stir ke sisi kanan dan berbelok.

Alicia merasa ada yang aneh dengan jalan menuju sekolah. " Heh, mata kuda, Lo mau bawa Gue kemana? Sekolah arahnya kesana bukan nya kesini, " Teriak Alicia sambil menepuk - nepuk bahu Angga, meminta untuk berhenti.

Angga malah acuh. " Aku males sekolah Non, mending kita bolos aja. Sekali - kali mengistirahatkan kepala Non, dari pada duduk di depan tumpukan buku yang bikin pusing, "

Alicia melongo, jika saja dia tidak memakai helm saat ini maka dia pasti akan membersihkan kotoran di telinga nya.

Seorang Angga Fredy Widiatama mengatakan itu?

Si kutu buku yang hidup hanya dengan tumpukan buku - buku malah ingin pergi ngeloyor, wah, Alicia menggeleng kepala cepat.

"Lo gak salah ngomong begitu, sejak kapan kutu buku kaya Lo bisa memiliki niat yang sama kaya Gue. Jangan - jangan otak Lo harus di bersihin nih pakai bayclin biar sedikit bersih, "

Angga terkekeh mendengarnya. " Aku kan juga manusia, punya rasa punya hati.. " Bukan menjawab, Angga malah bernyanyi, membuat Alicia spontan memukul kepalanya meskipun yang sakit tangan nya karena Angga memakai helm.

Beneran, kesambet nih anak...

Hingga motor Angga berhenti di taman hiburan, cuaca yang tadinya mendung berubah menjadi setetes air hujan tapi entah kenapa Alicia sangat suka.

Aneh!

Alicia melihat jam tangan nya, bahkan meskipun tanpa jam tangan semua juga tau kalo taman hiburan gak mungkin buka sepagi ini. Tapi tanpa Alicia sangka bahwa pemilik taman hiburan itu adalah Ayahnya.

" Kita ngapain disini?Lo gak lihat kalo nih tempat masih tutup, mana hujan lagi. " Begitu turun, Alicia langsung menyemprot Angga.

Angga membawa Alicia untuk berteduh sebentar dan dia pergi untuk menelfon seseorang. Belum sempat Alicia kembali protes, Angga lebih dulu menjauh.

Dirasa aman, Angga mengeluarkan ponsel nya." Dalam waktu 5 menit, buka lokasi taman hiburan XX, " Setelah memberikan perintah, Angga mematikan sambungan telfon dan kembali ke arah Alicia.

Dan disinilah mereka sekarang setelah menikmati beberapa wahana yang sangat memuaskan, bercampur dengan air hujan yang membawa semua beban di hati dan pikiran Alicia. Sekarang mereka berada di salah satu tempat yang masih ada di dalam taman hiburan sambil meminum minuman hangat. Tak lupa Alicia juga sudah mengganti pakaian nya yang basah karena air hujan, entah dari mana Angga membelinya, Ia pun tidak tau.

Alicia memang merasa aneh karena tiba - tiba taman hiburan itu terbuka, apa lagi hanya ada mereka berdua. Tapi untuk hari ini, Alicia tidak mau memikirkan semua itu, dia hanya fokus menghilang semua beban di hatinya dengan bersenang - senang. Memikirkan pernikahan yang di atur oleh Daddy nya membuat Alicia ingin pergi sejauh mungkin.

" Gimana perasaan Non sekarang?"