"Apa kabar, istriku? I’m back, Sanaya Sastra."
Suara dingin pria dari balik telepon membuat tubuh Naya membeku.
Ilham Adinata.
Tangannya refleks menahan perut yang sedikit membuncit. Dosen muda yang dulu memaksa menikahinya, menghancurkan hidupnya, hingga membuatnya hamil… kini kembali setelah bebas dari penjara.
Padahal belum ada seumur jagung pria itu ditahan.
Naya tahu, pria itu tidak akan pernah berhenti. Ia bisa lari sejauh apa pun, tapi bayangan Ilham selalu menemukan jalannya.
Bagaimana ia melindungi dirinya… dan bayi yang belum lahir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Regazz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Pakai cadar
Bab 6 || Pakai cadar
"Awww! "
Naya menyentuh dahinya saat menabrak seseorang. Ia membuka mata dan melihat sosok itu. Sosok bertubuh tinggi, menatap dirinya dengan senyum menyeringai dan sepasang mata tajam yang menatapnya dari kaca mata itu.
Naya sontak membeku.
"Apa kabar istriku? "
Naya sontak langsung teriak
"Kyaaaa!" jeritnya dengan mata menutup rapat.
"Naya! Naya! Naya sadar Nay!"
suara itu nampak berbeda, Naya segera membuka matanya dan melihat sosok di hadapannya. itu bukan Ilham, melainkan Azzam.
Loh, kemana perginya, Ilham?pikir Naya yang kini semakin bingung. Ia memengang kepalanya yang tiba-tiba saja terasa sakit.
Apa ia berhalusinasi lagi?
Azzam melihat raut wajah Naya yang semakin pucat dengan keringat dingin di dahinya. "Kamu lagi gak enak badan, ya? ayo biar aku antar kamu pulang" tawar Azzam.
"Gak perlu, Zam. kalau pulang aku juga bisa sendiri kok. Lebih baik kamu masuk kedalam kelas sana." kata Naya.
"Tapi... "
"Udah buruan masuk kelas deh. Kamu kan mahasiswa baru, jangan buat ulah deh. " ucap Naya mendorong tubuh Azzam menjauh darinya.
Naya kembali melirik ke belakang dengan wajah takut.Azzaam bisa merasakan ada yang tidak beres dengan Naya sat ini. Namun, ia tidak ingin bertanya lebih jauh.
Jelas sekali ia bisa melihat raut wajah Naya yang begitu ketakutan.
Akhirnya, Azzam hanya bisa mengikuti kemauan Naya saja. Ia pun akhirnya mengantar Naya kembali ke dalam kelas. Dan ia kembali ke kelasnya. Niatnya ingin ke toilet malah hilang seketika.
"Dia nyariin aku." batin Naya yang kini mulai gelisah.
Naya tiba di kos-kosan miliknya. bersamaan dengan panggilan telpon dari sang Ibu.
"Halo, assalamualaikum, Bu." sapa Naya.
"Wa'alaikumsalam, nak. gimana kabar kamu? kok nada suara kamu kayak gitu?"
"Oh, ini karna aku baru aja pulang dari kampus,Bu."
"Jaga makanan kamu dengan baik ya, termasuk kandungan kamu. dan jangan lupa minum susu dan vitaminnya juga. "
"Baik, Bu. "
Tak lama, pembicaraan dari telepon itu pun berakhir. Naya menghela napas lega, ternyata Ibu dan kedua adiknya baik-baik saja.
Naha menyandarkan tubuhnya di balik pintu kamar. Pikirannya masih segar saat mendengar Ilham yang sedang mencari dirinya di kampus tadi.
Ini memang nyata.
Pria gila itu sudah keluar dari penjara.
Sadarlah Naya, anak orang kaya seperti dia keluar dari balik jeruji besi itu bukanlah hal yang sulit.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang? " lirih Naha yang begitu pusing memikirkan hidupnya.
Ia tidak bisa lagi cerita pada Calla dan Kaif. Mereka sudah terlalu banyak membantu dirinya. Ditambah mereka sudah pindah rumah dan negara. Ya, Calla sudah tinggal di Singapura.
Sejak selesai lahiran, mereka langsung pindah. Kaif memulai bisnis barunya disana.
"Gak, aku gak boleh repotin mereka lagi. Udah syukur mereka mau bantu aku. Biayain kuliah ku hingga wisuda, ngasih Ibu modal untuk usaha. Lantas apa lagi yang kurang. Jangan bikin repot, Nay. Sudah cukup. Sekarang kau harus hadapi masalahmu sendiri. Kau harus berani. Yah, kau harus berani. " tegas Naya pada dirinya. Ia berusaha kembali menguatkan dirinya.
Disisi lain, tanpa Naya ketahui ada sosok diluar kosan itu berdiri pria dengan topi hitam dan jaket hitam. Semuanya serba hitam.
"Jadi dia pindah kesini? " gumamnya, hanya seringai nya yang muncul dibalik topi hitam tersebut.
Keesokan harinya.
Tok... Tok... Tok...
Terdengar seorang gadis dengan jilbab paris sedang berdiri di depan pintu kamar Naya.
"Kak Naya! Kak! Hari ini aku nebeng motor mu ya. Motorku bannya ngempes. " ujar Viola.
Clek!
Pintu bercat warna putih tersebut langung terbuka, menampilkan sosok yang berbeda sekali. Naya kini berubah. Ia mengenakan cadar.
"Kak Nay! " seru Viola saat menatap kedua mata hazel yang tidak asing itu.
Kedua mata hazel itu menyipit, tandanya ia sedang tersenyum.
" Masyaallah, tumben nih pakai cadar? " Viola nampak antusias sekali.
"Untuk menjaga diri. " balas Naya.
"Alhamdulillah, semoga istiqomah ya. "
" Insyaallah." balas Naya.
Akhirnya, mereka berdua pun menaiki sepeda motor. Dengan Viola yang mengendarai motor milik Naya.
Naya memakai cadar, bukanlah tanpa alasan. Disisi lain, ini ia lakukan agar Ilham tidak tau tentang dirinya.
Jarak kampus sebenarnya sangat dekat. Mungkin hanya berjarak 10 menit kalau berjalan kaki. Tak lama mereka pun tiba di area parkiran kampus.
"Makasih ya, Kak. " ujar viola.
"Iya sama-sama. "
Mereka berjalan berdua bersama melewati lorong kampus, Naya sibuk mendengarkan celotehan nya Viola. Sedangkan, ia lebih suka mendengarkan saja. Hingga akhirnya mereka berpisah di persimpangan lorong.
Hingga langkah kaki, Naya tiba-tiba berhenti tatkala ia mendengarkan langkah sepatu yang tidak asing. Naya mengangkat kepalanya, ia melihat Ilham yang berjalan kearahnya dari jarak belasan meter di depan.
Naya segera mengambil kacamata tanpa lensa di balik saku gamisnya. "Santai, Nay. Santai... Dia gak akan mungkin bisa ngenalin kamu kok. Kemarin aja berhasil, apalagi hari ini. " lirih Naya begitu pelan sekali, bahkan suaranya terbawa angin pagi hari ini.
Deg... Deg... Deg...
Semakin Ilham mendekat, semakin jantung Naya berpacu dengan cepat nya. Tiba-tiba lututnya begitu lemas sekali, rasanya ia ingin jatuh saja.
"Tahan, Naya. Kamu harus tahan, jalan sewajarnya saja. " liriknya lagu terus berjalan dengan bersikap santai.
Hingga Ilham melewati dirinya. Naya menghela napas dengan lega sekali.
'Alhamdulillah, Ya Allah... '
Naya segera berbelok masuk kedalam kelasnya. Dan langsung duduk. Ia langsung meminum air mineral dari botol yang ia bawa. Untuk menghilangkan rasa gugupnya yang meledak-ledak.
Beberapa teman sempat pangling melihat perubahan dirinya.
"Naya, masyaallah... "
"Kamu makin cantik deh... "
Pujian datang dari teman sekelas Naya. Dikelas itu bukan hanya dirinya yang bercadar, tapi masih banyak lagi. Naya tersenyum senang mendengarnya.
Lagi-lagi ia meminum kembali air mineral tersebut, bahkan sampai habis. Bagaimana pun juga ibu hamil harus banyak minum, kan?
•••
Naya sedang bosan sembari menyoret-nyoret buku tulisnya. Ia begitu bosan sekali, ditambah rasa mual yang kadang terus menghampiri dirinya.
"Tumben gak semangat hari ini, Nay. " tanya teman yang duduk di depan Naya, Hayu.
Gadis manis berkulit sawo matang. Ia begitu cantik sekali, menurut Naya. Wajahnya tidak bosan dipandang. Dan statusnya sama dengan Naya. Sama-sama sudah menikah. Tapi, Hayu menikah karna cinta. Berbeda hal dengan dirinya karna pemaksaan dan obsesi gak jelas.
Di kelas ini, tidak ada satupun yang tau Naya sudah menikah dan sedang hamil. Kecuali, hanya Hayu. Yah, Naya memang sengaja ingin merahasiakannya.
"Apa lagi pengen sesuatu? " tanya Hayu berbisik pelan.
Naya tersenyum dibalik cacarnya.
"Gak kok, mungkin capek aja. " bisik Naya.
"Ohh, yang kuat ya. " ujar Hayu.
Hayu mengingatkan Naya tentang Calla. Ia jadi merindukan sahabatnya itu.
Hingga Naya mendengar suara teman-temannya yang sedang bergosip. Kebetulan Dosen belum datang.
"Kalian tau gak sih, ada dosen baru loh. Udah ganteng, tinggi pula."
"Mereka mulai lagi, Nay. " cibir Hayu menggelengkan kepalanya.
"Hehehe... Biarin ajalah Hayu. Biar gak ngantuk juga, " balas Naya.
Mereka asing mengobrol, sedangkan Naya sibuk memakan roti cokelat dengan diam-diam karna laper mendadak.
"Selamat pagi, semuanya. " Sebuah suara langsung menghentikan Naya melanjutkan makannya.
"Nah, itu dia. " ujar teman di meja seberang.
Naya menatap ke depan kelas.
Ia shock berat saat mengetahui siapa yang masuk kedalam kelas tersebut.
Ilham.
To be continue...
aku tunggu up nya dari pagi maa Syaa Allah 🤭 sampai malam ini blm muncul 😁
kira-kira itu pak dosen gila ngapain krmh ibu Yanti 🤔