NovelToon NovelToon
I Became An Extra In My Own Story

I Became An Extra In My Own Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: MagnumKapalApi

Yoga Permana, 22 tahun, pekerja biasa yang hidupnya terasa hampa setelah patah hati dan gagal move on dari cinta pertama. Pelariannya? Menulis webnovel… meski lebih sering buka Facebook daripada nulis.

Suatu malam, saat mencoba menulis prolog novel barunya Pe and Kob, laptopnya rusak, lalu menariknya masuk ke dalam dunia novel yang bahkan belum ia selesaikan.

Kini terjebak di dunia isekai hasil pikirannya sendiri, Yoga harus menjalani hidup sebagai karakter dalam cerita yang belum punya alur, belum punya nama kerajaan, bahkan belum punya ending.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MagnumKapalApi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2: Menuju Bab 1 (3)

Matahari pagi yang tadinya hangat, kini membakar kulit kami, tepat diatas kepala kami matahari terik bersinar dengan langit yang hampir tak berawan.

Diriku dan ketiga protagonis masa kecil baru saja tiba di tanah lapang tempat bermain kami, walau ini kali pertama aku bermain dengan anak-anak seusia Lala, rasanya seperti nostalgia yang tak bisa aku beli di kehidupanku yang dulu.

“Panas banget.” keluh James setiba di tanah lapang.

Aku terpikirkan satu hal, bakat dan daya tahan tubuh, mereka memang masih diusia dini, namun batas mereka mungkin bisa lebih cepat berkembang diusia saat ini.

“Heh begitu saja sudah kepanasan.” lanjut Natasya.

Dipertemuan pertama kami Natasya memang sedikit pemalu, namun sifat yang aku rancang untuknya perlahan ditunjukan, gadis yang penuh semangat. Seperti warna rambutnya.

Sedangkan Ryan masih dingin.

Namun suaranya terdengar kali ini.

“Kita berteduh saja dibawah pohon itu.” tunjuk Ryan pada salah satu pohon besar.

Dia tampak kalem, tak seperti sifat yang aku rancang sebagai tukang bully, lebih tenang dan memperhatikan.

Mungkin karena jiwanya yang berasal dari masa depan, anak laki-laki itu terlihat dewasa.

“Kamu ternyata bisa ngomong yaa...” sarkasme yang aku berikan pada Ryan, tampak Ryan sedikit kesal dengan sindiran nyata itu.

Kami berteduh sementara dibawah pohon rimbun, untuk beberapa alasan kami juga tidak tahu kenapa ke tanah lapang.

Seperti generasiku dikehidupan lama, tanpa ponsel dan teknologi, masa kecilku penuh dengan petualangan, aku dan teman masa kecil tahu dimana tempat kami berkumpul, tanpa harus berkirim pesan dan kabar.

“Terus kita ngapain kesini?” ketusku pada mereka.

Natasya dan Ryan hanya menatapku seperti bocah polos.

Sedangkan James tersenyum lebar dengan wajah bodohnya.

“...Kamu ini sebenarnya penyendiri ya.” sembur James, dan itu memang faktanya.

Raut wajahnya begitu bodoh dan sedikit mengesalkan, mengapa aku menciptakannya seperti ini.

Jujur, aku juga menyukainya, anak ini adalah orang paling jujur di dunia Pe and Kob.

“Yang paling kupercayai di dunia ini cuman kamu, James.” batinku, pada raut wajah bodoh yang terpampang pada James.

“Sialnya, ekspresi bodohmu itu tak seperti wajah tampanmu...” lanjutku dalam batin.

Kami berbincang sederhana, tentang nama panjang yang sudah aku tahu.

Natasya Dea, gadis ini manifestasi dari salah satu mantanku yang cantik jelita, namun sifatnya bukan sifat mantanku Nasya.

James Arthur, simpel saja untuk satu tokoh ini, sifat ala tokoh fiksi novel remaja, dia baik konyol, dan kuat. Saat tumbuh dewasa anak ini akan sedikit nakal dalam memandang wanita.

Sedangkan Ryan.

Ryan Shevchenko, jujur saja aku tidak mengenal dirinya, anak ini berbeda dari plot yang aku rancang, dan sifatnya melankolis, hanya namanya saja yang ku ambil dari nama orang yang menikungku juga tambahan dari nama pesepakbola dunia, tubuh Ryan sangatlah atletis.

Alasan dibalik nama Ryan tidak lain adalah rival James, dalam hal asmara, Ryan juga tak mau mengalah, namun sayangnya anak ini tidak sebaik James yang dicintai secara alami oleh para heroine. Namun tak pernah berkhianat, justru rasa hormat pada James tertanam di hatinya.

“Ahh aku bosan, ada buah diatas sana.” ketus James sembari memanjat pohon tempat berteduh kami.

“James jika kamu asal mengambil buah nanti kamu bisa diusir dari surga loh...” anak laki-laki melankolis itu memberi komentar pada tindakan James.

“Memangnya ini novel Adam dan Hawa?” batinku dengan alis yang terangkat sebelah.

Natasya hanya tersenyum.

Lalu aku bersuara, tentang sihir.

“Aku pengen bisa sihir.” sembari duduk dengan kaki terlentang dan kedua tangan menahan tubuh menyentuh rumput.

“Wah aku juga sama...” timpal Natasya dengan kekaguman.

Sedangkan Ryan dan James masih saling berkomentar tentang memetik buah.

“Nasya juga yaa...” walau sudah kutahu, Natasya berbakat dalam sihir.

“T-tapikan kita cuman gadis desa, mana bisa belajar sihir.” Timpal Natasya dengan kegelisahan

Dibelakang kami, Ryan dan James menanggapi diskusi kami.

“Kamu gaperlu khawatir Natasya, saat kita remaja nanti aku bisa merekomendasikan kita lewat jalur nama keluargaku, lagipula aku ini bangsawan.” ketus Ryan dari belakang kami.

Kami menoleh ke belakang bersamaan.

Diatas pohon James bersuara.

“Heh, nanti kamu malu loh rekomendasikan kami, kamikan cuman anak desa.” ketus James dengan jujur. “Ayahku seorang pedagang, ayahku punya koneksi juga kok.”

Dimataku, ini seperti rivalitas kecil antara James dan Ryan, seperti dalam plot yang saling bersinggungan, walau niat James tidak seperti menantang, hanya saja anak itu anak yang jujur.

“Berarti kita harus latihan... Supaya bisa masuk akademi lancar.” ketusku menyalakan api semangat pada diri mereka.

Tujuanku adalah membuat mereka berkembang.

Semua protagonis tersenyum padaku, termasuk Ryan.

Keheningan ini terasa hangat diantara kami, sampai James yang berada diatas pohon terjatuh.

“W-wehhh.”

Brukk!!

“Aduh!!”

Tubuhnya menimpa Ryan yang berada tepat dibawahnya.

Kami tertawa termasuk James

Sedangkan Ryan tampak kesal.

Kupikir bermain dengan mereka hanya membuang waktuku saja, seperti mengasuh para bocah nakal, ternyata tidak.

Terasa hangat, getaran nostalgia berkecamuk dalam jantungku, aku seperti kembali menjadi bagian polos dunia.

Tidak seperti pekerjaan yang aku harus lakukan di kantor, dan rasa sunyi di depan layar laptop dikamar.

Aku memiliki teman yang bisa diajak berbicara, bahkan tertawa.

“Aku gaboleh lengah, death flag harus kuhindari.” ketusku, meyakinkan tujuanku yang sebenarnya.

Walau ini terasa hangat, akan percuma jika aku mati tanpa menyelesaikan cerita sama sekali, belum tentu aku akan kembali ke bumi.

Semenjak sistem itu muncul dua hari yang lalu, aku memang merasa takut, namun hari ini, aku terlahir kembali.

Lalu aku mengajak mereka untuk berlatih, persiapan menuju akademi, Ryan tampak biasa saja, ia pandai bertopeng.

Tak terlihat seperti ia dari masa depan.

“... Aku akan memakai ranting ini sebagai pedang.” James memegang ranting pohon kecil keatas langit.

Ryan menyeringai, juga memegang ranting pohon sebagai pedang.

“Rivalitas mereka tidak pernah berakhir, sepertinya, walau waktu terulang.” batinku pada kedua sosok anak kecil yang berdiri dihadapanku.

Sedangkan aku dan Natasya lebih memilih memperdalam mana, merasakan mana, dan memperluas kapasitas mana yang tak bisa dilihat mata.

Aku tahu bakat dan potensi mereka, sedangkan aku, aku tidak mengenal Lala, karakter extra yang tak pernah aku rencanakan dan aku rancang.

Sistem bilang aku adalah Final Bossnya, berarti potensiku dalam kekuatan mungkin tinggi, hingga mempengaruhi puncak naskah.

Pertama, aku akan memperdalam mana, aku ingin tahu dasar sihir terlebih dahulu.

Kedua, batasan fisik, sampai mana fisik bisa menembus batasan melampaui logika.

Ketiga, ilmu berpedang, dunia ini adalah dunia sihir dan pedang yang hidup didalam naskah.

Sepuluh tahun dari sekarang, aku akan berkembang dan hidup sebagai Lala Rosalia, bukan lagi Yoga Permana, kubulatkan tekadku untuk dunia yang tak lagi sama.

Bukan lagi layar, bukan lagi kantor.

Kini sihir dan pedang akan mewarnai kisahku.

Dalam hati yang terdalam, aku bertekad.

“...Akan kutulis takdirku sendiri, saksikan saja kisah peak ini, sistem sialan.”

1
Nisa
elep sunda wkwkwk
Orang Aring
konsepnya menarik
Pramono
world buildingnya bagus, cuman bingung aja di pemetaan
Tiga Titik Hitam: kurang ahli soal pemetaan
total 1 replies
Sarah
lumayan
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Maaf… bukannya aku tidak ingin terlalu ikut campur dengan urusan kalian…" napasku terasa berat di dada. "Tapi aku juga bukan anak kalian." Pandanganku mengabur sejenak. "Aku hanyalah anomali. Penulis naskah yang entah bagaimana terjebak di tubuh Lala anak kalian…" batinku, sambil melangkah perlahan menuju jendela, seolah setiap langkah menambah beban di pundakku.

Kesannya lebih menyesakkan dan ada tekanan batin. Karena si MC ini tau, kalau dia kabur dari rumah tersebut. Orang tua asli dari tubuh yang ditempati oleh MC, akan khawatir dan mencarinya.
Tiga Titik Hitam: shappp paman/Applaud/
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: Itu aja sih masukkan dari saya kak
total 2 replies
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Lanjut baca ✌️
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dititip dulu likenya. Nanti lanjut baca lagi
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Good kak ✌️
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Nah kan... Ini yang selalu saya pikirkan 🤣
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
666
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dikirain namanya bakal punya marga. Ternyata enggak. Soalnya dilihat dari sampulnya sih ada bangunan fantasi abad pertengahan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Sebenarnya sih lebih enak "Gak" daripada "Ga" waktu lihatnya kak
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: Itu hanya menurut aku ya kak
total 1 replies
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Buwung nya ilang 🗿
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Pe and Kob. Keseringan kebaca jadi PeKob :v
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Saran kak. Supaya lebih enak dibaca harusnya begini "Layar laptopku mulai retak seperti pecahan kaca, padahal sebelumnya belum pernah terjatuh." itu aja sih kak.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: Gpp kak. Saling berbagi ilmu. Saya juga ilmunya masih dikit ilmunya kak ✌️
Tiga Titik Hitam: ku lupa balas komenmu jir, saranmu oke udah kuliat dinovelmu bg—lumayan serap sedikit ilmu/Smile/
total 2 replies
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jd keinget salah satu anime yang dimana villain utamanya terlalu op dan kalah sama MC karena karet gelang yg dilempar MC.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Gak usah pake prolog klo malas nulis prolog :v
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Mulyono /Hammer/
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Ngomong² soal "Citayam" jadi ke inget "Citampi Story"
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dibagian "filem" bukannya lebih enakkan story atau alur ya kak? Nanya aja sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!