Janda Cantik Untuk Om Duda

Janda Cantik Untuk Om Duda

BAB 1

Di sebuah butik yang dipenuhi dengan pakaian cantik beraneka warna, Bella, gadis kecil berusia tiga tahun, menjadi pusat perhatian. Dengan senyum lebar yang merekah di wajahnya, ia menyambut setiap pelanggan yang memasuki butik tersebut. Rambutnya yang diikat dua terus bergerak-gerak, penuh semangat, setiap kali ia berlari kecil menghampiri pengunjung.

"Bella! Celamat datang di butik kami, nyonya," serunya ceria saat melihat Julia, seorang wanita elegan yang tak asing di butik itu. Dengan pesonanya, Julia telah menjadi pelanggan setia yang selalu membuat butik semakin hidup.

"Terima kasih, kamu sangat menggemaskan," jawab Julia dengan senyum hangat, sambil mengusap pipi bulat Bella yang terlihat merah merona. Kehangatan interaksi antara keduanya membuat suasana butik terasa lebih akrab.

"Bella memang menggemaskan, cudah ada celibu olang yang belkata cepelti itu," ungkap Bella penuh percaya diri, memberi warna pada percakapan dengan kekonyolan khas anak-anak. Julia terkekeh, hatinya berbunga-bunga menyaksikan keimutan gadis kecil itu.

Dari jauh, Arumi, ibu Bella dan pemilik butik, mengamati momen manis itu. Senyumnya tak pernah pudar saat melayani pelanggan yang datang. Ia beranjak mendekati mereka dengan langkah penuh percaya diri.

"Silakan, Nyonya. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Arumi ramah begitu ia sampai di dekat Julia.

"Saya sedang mencari beberapa gaun pesta, untuk perempuan dan laki-laki. Nanti kamu antar ke rumah saya, ini alamatnya," ujar Anita sambil menyerahkan kartu namanya kepada Arumi, penuh harap agar butik ini dapat memenuhi kebutuhannya.

Arumi menerima kartu nama tersebut dengan senyum dan mengangguk, "Tentu, Nyonya Danendra. Akan saya pilihkan beberapa model untuk Anda." Suasana butik yang ramah dan penuh keceriaan itu membuat setiap pelanggan merasa seperti bagian dari keluarga.

Julia pun tersenyum lebar, puas dengan pelayanan yang tak hanya profesional, tetapi juga dipenuhi dengan kasih sayang antara Bella dan Arumi. Dalam setiap interaksi, butik itu bukan hanya sekadar tempat berbelanja, tetapi juga sebuah rumah hangat untuk setiap jiwa yang melangkahkan kaki ke dalamnya.

Setelah membayar, Julia pun meninggalkan butik tersebut. Arumi merasa bersyukur, hari ini mendapatkan pesanan yang lumayan banyak.

"Mama, olang itu tadi beli banyak baju ya?" tanya Bella dengan mata berbinar, penuh rasa ingin tahu.

"Iya, sayang," jawab Arumi seraya menggendong tubuh kecil putrinya, merasakan rasa syukur yang mendalam atas keberhasilan hari itu.

"Acik... Bel bica beli mainan!" seru Bella, sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi, seolah ingin menyentuh awan-awan kecil yang melintas di langit biru.

Arumi tersenyum getir. Ia teringat janji yang pernah diucapkannya untuk membelikan mainan bagi putrinya setelah baju-baju di butik laku keras. Namun, dalam hati, ia tahu betul bahwa hari itu, meski penjualan cukup memuaskan, pendapatan yang ada tetap harus diperuntukkan bagi biaya produksi dan kebutuhan sehari-hari.

Ia menatap lembut ke wajah ceria Bella, anak yang baru berusia tiga tahun. Canda tawa si kecil selalu menjadi penawar lelah setelah seharian berjuang mengelola butik kecilnya. Rasa capek yang kadang menghampiri seolah sirna ketika melihat senyum manis putrinya.

“Kita lihat nanti ya, kalau ada sisa, Mama janji akan belikan Bella mainan baru,” ucap Arumi, berusaha menjelaskan dengan lembut. Ia ingin Bella mengerti, meskipun dengan cara yang sederhana.

Bella, yang belum sepenuhnya memahami kondisi keuangan mereka, hanya mengangguk. Harapannya terlihat jelas di matanya yang berbinar, seolah meyakinkan Arumi bahwa janji itu sangat berarti baginya.

Arumi mengusap rambut lurus Bella dengan penuh kasih sayang. Dalam hati, ia berharap suatu hari nanti dapat memenuhi setiap keinginan putrinya tanpa harus berpikir dua kali. Sambil memilih beberapa pakaian pesanan, Arumi berdoa dalam hati semoga keesokan harinya pesanan akan lebih banyak lagi. Dengan setiap kue yang terjual, harapannya untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi Bella semakin dekat, meski tantangan tidak pernah berhenti menghadang.

Arumi Bahira adalah seorang wanita yang tangguh, berjuang dalam kehidupan sebagai single mom setelah pernikahannya hancur. Kehidupan rumah tangganya yang dulu tampak penuh dengan harapan dan kebahagiaan berakhir tragis ketika suaminya, Reza, terpengaruh oleh hasutan ibunya.

Dalam sebuah skenario yang menyakitkan, mertuanya menuduh Arumi berselingkuh dengan pria lain, memperlihatkan foto yang ternyata adalah rekayasa belaka. Kenyataan pahit ini menghancurkan kenyamanan yang dulu mereka miliki.

Setelah beberapa tahun menikah, Arumi tidak pernah membayangkan bahwa ia akan dikhianati dengan cara seperti itu. Foto-foto yang dipermainkan dan cerita-cerita palsu membuat Reza lebih percaya kepada ibunya daripada kepada Arumi, yang telah menjadi pendamping hidupnya.

Ketika Bella lahir, ia berharap perasaan bahagia akan membawa mereka lebih dekat, namun Reza tetap bersikukuh tidak mengakui bahwa Bella adalah anaknya. Setiap kali Arumi berusaha menjelaskan dan memperlihatkan bukti-bukti, Reza menutup telinga, terperangkap dalam kebohongan yang dirancang oleh ibunya.

Arumi merasakan sakit yang mendalam. Dia bekerja keras untuk memberikan kehidupan yang layak bagi Bella, meski tanpa dukungan dari ayahnya. Setiap senyuman Bella menjadi penopang semangatnya, memberikan alasan untuk terus berjuang meskipun beban hidup terasa sangat berat. Momen-momen kecil kebersamaan mereka, tawa, dan pelukan hangat dari Bella adalah pengingat bahwa di tengah semua kesedihan, masih ada cinta yang tulus.

Bagi Arumi, setiap hari adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan. Dia tidak hanya harus menghadapi stigma sosial sebagai seorang ibu tunggal, tetapi juga mencari cara untuk membuktikan bahwa cintanya kepada Bella tak tergoyahkan. Meski masa lalu menghantuinya, Arumi bertekad untuk membesarkan Bella dengan segala cinta dan kasih sayang, memberikan yang terbaik untuk masa depan mereka berdua, tanpa peduli pada cemoohan dan keraguan dari orang-orang di sekelilingnya.

*Flashback On*

Bella baru saja menginjak usia tiga bulan ketika Arumi mendengar suara ketukan keras di pintu rumahnya. Dengan wajah pucat dan langkah gontai, seolah seluruh tenaga terhisap oleh kecemasan, ia membuka pintu, hanya untuk mendapati suaminya, Reza, dan ibu mertuanya berdiri dengan tatapan tajam yang menyayat.

Sejak kelahiran Bella, Reza tak pernah kembali ke rumah, memilih bertaruh pada kenyamanan rumah ibunya daripada berjuang bersama Arumi.

"Kami datang untuk menemui kamu," ucap ibu mertuanya dengan nada dingin, tak dapat menyembunyikan kebencian yang ada.

Kata-kata itu seperti duri yang menusuk hati Arumi, yang seakan mempersiapkan dirinya untuk sebuah pertarungan yang tak ingin ia hadapi.

Arumi mengangguk lemah, meski harapannya bahwa pertemuan ini bisa menjadi kesempatan untuk menjelaskan semuanya teramat samar. Ia mempersilakan mereka masuk, berusaha menjaga ketenangan di tengah kecamuk yang mengguncang dalam hati.

Sambil memangku Bella yang sedang tertidur, Arumi berusaha menyusun kalimat-kalimat yang tepat. "Saya tidak pernah selingkuh. Foto itu hanya rekayasa. Saya bisa bersumpah..." Ucapnya dengan suara penuh harapan.

Namun, kata-katanya terhenti begitu Reza memotong dengan suara keras, "Cukup, Arumi! Aku tidak ingin mendengar penjelasanmu lagi. Aku datang ke sini hanya ingin memberikan surat ini." Suara Reza yang tegas membuat hatinya berdesir.

Tatapan Arumi gusar, matanya berkaca-kaca menahan air mata yang berusaha untuk tumpah. Melihat apa yang akan terjadi selanjutnya, Arumi merasa situasi ini sungguh tidak adil. Dengan tangan yang bergetar, ia menerima surat yang diberikan Reza.

"Su-rat cerai?" tanyanya, menatap suaminya dengan peluh gugup membasahi dahi.

"Iya, aku akan menceraikanmu. Sekarang juga, kamu harus tanda tangan surat itu!" Reza berkata tanpa keraguan sedikit pun, seolah keputusan itu sudah bulat dalam pikirannya.

Ibu mertuanya menghampiri, tangan kasar mengusap kepala Bella yang masih tak berdaya dalam pelukan Arumi. "Lihatlah, tidak ada yang tahu siapa sebenarnya ayah kandung anak ini" sindirnya dengan nada menyakitkan, seolah kalimat itu adalah senjata untuk merobek-robek sisa harapan di hati Arumi.

Arumi merasakan hatinya hancur mendengar kata-kata itu. Namun, demi Bella, ia harus tetap kuat. Suara yang bergetar hampir tidak bisa keluar dari bibirnya, namun semua penjelasannya hanya sia-sia di hadapan dua orang yang tidak pernah mau mendengarkan.

Dengan sisa tenaga, Arumi akhirnya memutuskan untuk menerima perceraian itu. Dia menghela napas panjang dan menandatangani surat perceraiannya dengan Reza.

"Ini," ucap Arumi sambil menyerahkan surat itu kepada Reza dengan tangan bergetar.

"Ambil lah, aku tidak menginginkan itu semua. Dan secepatnya aku akan pergi dari rumah ini," tambahnya dengan tegas, meski hatinya penuh kepedihan.

Reza dan ibu mertuanya segera pergi, meninggalkan Arumi dalam suasana yang terasa hampa. Setiap detik yang berlalu ibarat jam-jam yang menyiksa bagi Arumi.

Setelah menutup pintu, ia kembali ke ruang tengah dan memeluk Bella erat-erat, berbisik lembut, "Apapun yang terjadi, mama akan selalu ada untukmu, sayang." Emosi bercampur antara keputusasaan dan kekuatan untuk melindungi anaknya di tengah badai yang tak kunjung reda.

*Flashback Off*

Terpopuler

Comments

Kusii Yaati

Kusii Yaati

memang berat kalau punya suami si anak mama, semua omongan mamanya lebih di dengar dan di percaya ketimbang istrinya.sebuah rumah tangga kalau masih ada campur tangan orang tua dalam artian terlalu ikut campur urusan rumah tangga anaknya maka tidak akan ada ketenangan 😩... untung orang tua ku maupun mertua ku tidak pernah ikut campur urusan rumah tangga anak anaknya 😌

2025-08-07

1

Evi Lusiana

Evi Lusiana

bnyk emng suami anak mami,yg msih ngetek d ketek ibuny

2025-08-05

0

cetom😘😘

cetom😘😘

kok jadi kue torrr, tadi butik

2025-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 Promo : Kontrak cinta sang milliader
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB109
111 BAB 110
Episodes

Updated 111 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
Promo : Kontrak cinta sang milliader
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB109
111
BAB 110

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!