Maxim yang memiliki putri angkat bernama Arabella yang sudah di asuh nya mulai dari 10 tahun lalu hingga kini Arebella telah lulus sekolah menengah atas malah jatuh cinta kepada kepada putri angkat nya sendiri bagaimana kisahnya yuk Ikuti jejak nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
Max terbangun dari tidur panjang nya. Matanya seketika terpaku melihat Bella yang berada di pelukan nya. Kepalanya pun begitu pusing, tetapi pria itu segera duduk sambil memijat pelipis nya.
Max juga baru tersadar bahwa dirinya tidak memakai pakaian dan menatap Bella yang sama sepertinya.
"Ara" lirih Max. Tangannya menyentuh pipi Bella, lalu terkejut bahwa Bella sangat panas. Seketika rasa panik langsung menderai Max.
"Ara, sayang. Bangun sayang" Max mencoba membangunkan Bella. Tapi nihil, wanita itu tetap diam tanpa merespon sang empuh yang sedang menyebut nama Bella.
Max segera memakaikan celana nya saja lalu menyelimuti tubuh Bella.
"Beby, kamu kenapa? Maafkan aku Beby"
Masih nanya lagi sih Max paok...
"Jangan kamu menakutiku. Sayang...." percuma saja, Bella tetap tidak mau membuka matanya.
Max keluar dengan tergesa-gesa dengan memanggil pelayan.
"Dimana kalian hah?" Teriak Max. Beberapa pelayan dan Bodyguard langsung menghampiri Bella.
"Tuan ada apa?" Tanya Dario.
"Cepat hubungi dokter dan harus seorang wanita." Max berucap.
"Dalam sepuluh menit harus sampai, kalau tidak! kalian akan habis" Ucapan Max memang tajam. Dario segera melaksanakan perintah dari Tuannya.
Max kembali ke kemar nya lalu membersihkan pakaian mereka yang berantakan untuk pertama kalinya dalam hidup nya.
Max juga tak lupa memakai pakaian Bella, Tak mau nanti tubuhnya wanita nya terlihat oleh siapapun termasuk dokter yang akan datang.
Tak lama kemudian Dokter telah datang dengan keadaan tergesa-gesa.
Dokter langsung memeriksa Bella. Max tidak bisa menyembunyikan ke khawatiran nya. Ini semua salah nya, andai dia tidak menyalurkan hasratnya kepada Bella mungkin Bella tidak akan pingsan seperti ini.
"Sayang maafkan aku" Max menangis, pria itu begitu rapuh dan banyak penyesalan di wajah nya. Jarang sekali Max menangis di lihat orang, mungkin hampir kata tidak pernah.
Max mencium tangan Bella, sesekali ia juga mengelus rambut Bella.
"Bagaimana keadaan nya?" Tanya Max saat melihat dokter itu telah selesai memeriksa Bella.
"Maaf Tuan Max, Maaf saya lancang mengatakan ini. Anda terlalu memaksakan Nona dalam dalam berhubungan badan. Saya rasa anda terlalu memaksakan Nona Tuan. Nona butuh istirahat Tuan Max. Saya juga takut ini akan berdampak dalam psikologis Nona. Jika Nona bangun, lihat reaksi nya yang di berikan nya" Jelas Dokter itu yang bernama Alena.
"Ini resep vitamin untuk Nona Tuan. Tolong anda beli di apotek" Alena tahu bahwa pasien yang di periksa nya mengalami kekerasan seksual. Apalagi ia masih dalam kategori remaja. Hanya saja dirinya tidak berani mengatakan itu karena yang di hadapinya adalah penguasa besar.
"Dario! antar dia dan terus obat itu" perintah Max. Dario langsung menganggukan kepalanya lalu mengantar Alena keluar.
"Ara sayang, Maafkan aku. Ini salahku Beby. Bangunlah dan hukum aku semau mu" Max menarik tangan Bella dengan menaruh nya di pipinya. Ingatan tentang malam itu kian menari dengan jelas di pikiran nya. Bagaimana dirinya memaksakan Bella atas kehendak nya tanpa mendengar Bella sama sekali.
"Sial! aku akan membunuh wanita itu" Max berjanji akan membuat wanita itu mendapatkan hukuman Berkali-kali lipat atas perbuatan nya.
Max yang fokus melihat wajah wanita nya tak sengaja menangkap mata Bella bergerak.
"Beby l'm here"
Cup...
Perlahan mata Bella langsung terbuka, menyesuaikan cahaya lampu yang masuk ke mata nya.
"Daddy" lirih Bella, suaranya hampir tidak terdengar hanya saja bisa terbaca dari gerakan bibirnya.
Bella mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi ia merasakan pegal dan sakit, terutama di bagian bawah nya.
"Daddy, kita sema..."
"Ssstt!!" Max langsung menaruh jari telunjuk nya di bibir Bella agar Bella tidak melanjutkan ucapannya lagi.
"Kamu harus istirahat sayang Ok. Kamu habis ini makan dulu yah" Max berucap dengan lembut.
"Bella takut dengan Daddy"
Deg!
"No Beby, l'm sorry. Maaf Beby, aku salah"
Cup cup cup
"Istirahat lah sayang. Aku akan mengambil makanan untuk mu dulu"
Saat Max ingin beranjak, Bella langsung menahan tangan Max.
Bella menggelengkan kepalanya menatap sang Daddy.
"Tidak Daddy, jangan tinggalkan Bella" Bella mulai terisak.
"Sayang jangan menangis" Tentu Max langsung memeluk wanita nya. Melabuhkan kecupan hangat agar wanita yang berada di dekapannya merasa tenang.
"Bella mimpi Daddy meninggalkan Bella"
"Tidak, sayang. Itu tidak akan terjadi." Padahal disini Max yang merasa takut kalau Bella takut kepadanya. Tapi memang ini di luar pikiran nya.
Max tak lupa mengirimkan pesan kepada Dario untuk mengantarkan makanan ke kamar nya. Max pun tak berani mengungkit masalah malam tadi, melihat Bella yang masih seperti biasa itu sudah membuat Max syukur nya bukan main.
Hingga tak lama Dario pun masuk. Hanya membawa bubur dan beberapa vitamin untuk Bella.
"Sayang, kamu harus makan dulu yah" Ucap Max dengan lembut. Bella tidak menjawab tapi langsung menganggukkan kepalanya. Kepalanya masih sedikit pusing jadi Bella malas untuk mengeluarkan suara.
Max dengan telantennya menyuapi Bella hingga Bella pun sudah meminum obat nya juga.
"Kamu mau apa sayang? katakan sama Daddy"
"Peluk" jawab Bella dengan menyandarkan kepalanya di dada bidang Max.
Max tersenyum melihat nya, dengan senang hati Max pun mempersilahkan Bella bersandar di dadanya. Dirinya pun membalas dengan mengelus rambut Bella.
"Kamu masih panas sayang, apa yang kamu rasakan hmm?"
"Kepala Bella pusing Daddy" Tanpa aba-aba Max langsung memijat pelipis Bella dengan penuh cinta. Beberapa menit kemudian Max merasa pergerakan Bella sudah berhenti dan nafasnya pun mulai teratur menandakan bahwa Bella tertidur. Mungkin efek dari obat yang sudah ia minum.
Max lalu membaringkan Bella dengan hati-hati agar Bella tidak terbangun. Tak lupa Max juga menyelimuti Bella.
Cup...
"Maafkan aku sayang"
Lagi-lagi hati Max mencelos melihat Bella yang tertidur dengan damai. Melihat wajah polos itu rasa bersalah sangat amat besar Max rasakan.
Max mengambil ponselnya, tadi ia sempat melihat pesan dari Michael bahwa pria itu berada di bawah.
. pi anak aku bro2 . 12th . jgan kan di akui di Litik ajh enggak padahal wajah nya 11 12. mirip
thor