NovelToon NovelToon
Duda Tapi Perjaka

Duda Tapi Perjaka

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:49M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sensen_se.

Duda tapi masih perjaka? Loh kok bisa? Percaya nggak? Buktiin yukk cap cuss!

---
Hanya othor remahan yang masih amatiran bukan othor profesional. Masih banyak belajar 😌 harap maklum dengan segala kekurangan❣

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Bab ini telah direvisi....

Seketika tawa mereka terhenti. Pandangannya beralih pada Alexander yang duduk di belakang kemudi. Matanya memicing memperhatikan kedekatan Gandhi dengan putrinya.

Chaca menghampiri dengan bersemangat, "Daddy! Lihatlah, Chaca dapat juara satu loh," serunya membanggakan dirinya sendiri.

Tak ada respon, pria itu malah menatapnya tajam. "Pulang sekarang juga!" berangnya dengan mata melotot tajam.

Tangan Chaca masih menggantung, tubuhnya terpaku dengan reaksi ayahnya. Ia pikir menjadi pintar, anak yang rajin dan patuh akan mampu menarik perhatian orang tuanya. Ternyata sedikit pun tak dapat menyentuh hati papanya itu.

"Nungguin apa lagi? Cepat pulang sekarang juga atau Daddy seret kamu!" bentaknya lagi.

Nyali Chaca menciut. Orang-orang di sekitarnya sampai terlonjak kaget mendengarnya. Tak terkecuali Gandhi. Lelaki itu menatap iba.

"Ayo, Non," ajak Bi Ratih tak tega melihat Chaca dibentak di depan orang banyak.

Chaca menunduk, setetes air mata terjatuh di tanah yang ia pijaki. Bibirnya bergetar, namun memaksa membentuk senyuman.

Tubuhnya berputar, "Kakak, aku pulang ya. Makasih hadiahnya," ucapnya menunjukkan gelang yang terpasang di lengannya. Deretan gigi rapat nan putih diperlihatkan gadis itu.

Gandhi membalas dengan senyuman dan mengangguk. Sambil sesekali melirik ke arah Alexander yang berwajah dingin dan tegas.

***

Di rumah, Chaca segera berlari ke kamarnya. Meninggalkan berbagai piala, piagam dan hadiah lainnya di mobil.

Bi Ratih mengembuskan napas berat melihat anak asuhnya. Ia membawakan barang-barang Chaca. Dilihatnya satu persatu barang itu. Tentu saja sangat membanggakan baginya. Menurutnya, saat ini Chaca membutuhkan waktu sendiri dulu.

Gadis itu memilih tidur, masih dengan seragam yang melekat di tubuhnya. Ia juga mengabaikan makan siangnya.

Hingga malam hari, Alexander pulang dari kantor. Ia melangkah tegas memasuki rumah. Melemparkan tas kerja di sofa ruang keluarga.

"Chaca! Chaca!" Suara menggelegar Alexander menggema di rumah besar. Tangannya mengendurkan dasi yang seharian melilit lehernya. Ia juga melepas jas dan melemparkan di sofa.

Chaca berlari menuruni anak tangga. Untung saja tidak salah langkah. Tak hanya dirinya, Bi Ratih pun turut berlari meski tak berani mendekat, hanya mengintip dari dapur.

"Iya, Dad," sahut Chaca pelan menatap bola mata sang papa.

"Ngapain tadi kamu? Pulang sekolah bukannya langsung ke rumah malah main-main ke proyek. Kamu pikir itu tempat wisata, hah?" berang Alexander dengan pekikan mendenging di telinga.

"Maaf, Dad." Chaca menundukkan pandangannya.

Belum puas disitu Alexander juga menyindir tentang ia yang bercengkerama dengan salah satu pekerja kasar di sana. Bahkan tampak akrab. Malam itu Chaca dimarahi habis-habisan. Dibentak-bentak, tanpa diizinkan mengutarakan keinginan hatinya atau pun alasan. Ia hanya dicecar dengan amarah pria paruh baya itu.

Sudah tidak ada air mata yang menetes. Justru kedua tangannya mengepal kuat. Dadanya bergemuruh seolah hendak meledak. Menahan amarah.

"Setelah ini kamu lanjutkan pendidikan di Paris saja. Tinggal bersama Oma dan Opamu di sana!" Keputusan Alexander.

Seketika Chaca mendongak, "Apa Daddy sudah tidak mau melihat Chaca lagi?" tanyanya menatap tajam kedua bola mata papanya.

"Di sana kamu ada yang memperhatikan. Tidak seenaknya sendiri seperti di sini," alasan Alexander.

"Tapi di sini Chaca ada Mommy dan Daddy!" pekik Chaca mulai emosi.

"Kami tidak punya waktu banyak untukmu, Cha. Kami bekerja keras siang dan malam juga untuk masa depan kamu!" teriak Alexander semakin meninggi. "Daddy akan segera urus pembuatan visamu. Dan segera berangkat setelah jadi. Selama liburan, jangan ke mana-mana!" Alexander mengambil ponselnya. Ia menghubungi asistennya untuk segera mengurus visa Chaca.

Chaca terdiam, ia merasa menjadi anak yang tak diinginkan oleh orang tuanya. Ia berbalik, berjalan menuju kamarnya tanpa berucap satu patah kata pun.

Bersambung~

1
kaki novel
the best🥰🥰😘
🍃🥀Fatymah🥀🍃
Aku gk pernah nangis kalau ada keluarga yang ninggal 😭
Tapi sekalinya baca novel atau nonton drama tentang ditinggal pergi selamanya oleh sesorang, rasanya seperti ngalamin kejadian itu sendiri 😭😭
sakit banget ini hati...
air mata juga ampe ngalir 😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
Duuuhh
ampe merinding bacanya tuh
🍃🥀Fatymah🥀🍃
anak pungut ternyata 😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
emmm
bener banget
hati-hati sama orang penyabar dan pendiam 😄
🍃🥀Fatymah🥀🍃
mantaaappp
sekalinya kecewa langsung keluar dari mulut talak tiga...
🍃🥀Fatymah🥀🍃
pasti takut sama istrinya kan...
kan kan kan
dasar buaya!
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah ditolong, gk tau terima kasih...
jeburin aja ke danau 😊
🍃🥀Fatymah🥀🍃
tapi akhirnya dibuang juga kan dirimu...
sombong amat!
🍃🥀Fatymah🥀🍃
hiks 😭
kasihan sama orang lain tapi gk kasihan sama diri sendiri dan chaca...
🍃🥀Fatymah🥀🍃
embuh lah
kesel sama si gandhi 😤😡
🍃🥀Fatymah🥀🍃
baru beberapa hari yang lalu bilang mau lamar anak orang
eh pas disamperin udah jejer sama cewe lain 😭
sakitnya luar biasa
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah gk dipeduliin, ngomong kasar, main tangan pulak 😭
Bapak kandung apa bukan sih?

setidaknya kalau gk bisa beri perhatian ya gk usah main tangan lah 😭😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah lebih dari sekedar peluk loh bun /Sweat/
🍃🥀Fatymah🥀🍃
laaahhh
kemarin kan sabtu katanya...
apa iya hari minggu kerja? 🤭
Priskha
waduh kok gampang banget ya nikahin org yg sdh hamil, secinta2nya sm anak kcl ya jgn berbuat begitu dong mengorbankan masa dpnnya dan wanita yg dicintainya apalagi si ayu ndak ada pembelaan sm skl ketika si Gandhi di pukul sm bpknya 😤😤😤
Priskha
santi...santi...kok kmu sombong banget ya
Priskha
duch kok ada ya org tua yg spt itu smp ngelus dada aq bacanya kasihan banget nasibnya si Caca
Nurlela Nurlela
Kalo usia Gandhi tamat SMA 18 thn + 5 thn masa kerja (4 thn sbg CS & 1 thn sbg manager), usia Gandhi skrg 23 thn Dan beda usia dgn chaca 8 thn lbh (spt yg diceritakan Di episode2 sebelumnya) jadi usia chaca ya sekitar 15 thn, apakah udah bisa memiliki SIM?🤔
Nurlela Nurlela: ya setidaknya lebh logislah
ini sih bukan halu tp authornya kurang teliti soal umur pelakunya😊
total 2 replies
Nurlela Nurlela
wow, terlalu drastis promosinya Dari cleaning service jadi manager? 😯
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!