Aku yang buta akan cinta malah berakhir sengsara. berawal saat kenal dengan denis lelaki yang mendekatiku saat duduk di bangku menengah atas dan dia memintaku menjadi pacarnya saat kelulusan. sejak menjalin asmara dengannya aku menjadi pembangkang. selalu melawan apa kata orang tua ku bahkan aku menikah dengan denis dengan memaksa bahkan membuatnya menjadi penerus perusahaan keluarga. orang tuaku yang hanya punya anak 1 terpaksa menyetujuinya. namun ternyata ini adalah awal kehancuranku. denis berselingkuh.. oh tidak justru aku. selingkuhannya. ternyata dia sudah bersama rere teman sekelasku sejak saat sma dia memanfaatkan kekayaan keluargaku untuk memperkaya dirinya juga kekasihnya. mereka bahkan yang menrencanakan pembunuhan orang tuaku dan juga aku sendiri.
tapi saat aku membuka mata setelah denis meminumkan racun kepadaku, aku kembali di saat aku berada di acara kelulusanku di jenjang Atas.
mendapat kesempatan kedua. aku berjanji untuk membalas dendam dan juga memperbaiki hidupku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tujuh
Sepanjang perjalanan angga tersenyum sambil sesekali melirik ke arah bianca
"kakak kenapa sih..? Apa bian batalin aja ke kantor kakak..?" ucapan bianca membuat angga kaget
"eh.. Jangan donk, jarang-jarang kita punya waktu kaya gini masa mau cancel sih..?" tolak anggasta
"ya lagian kakak aneh..."
Mereka pun sampai di lobby perusahaan keluarga danuarta. Angga memberikan masker kepada bianca setelahnya angga turun terlebih dahulu dan membuka pintu tempat dimana bianca duduk
" Ayo sayang.." ajak anggasta sambil mengulurkan tangannya. Bianca pun menggenggam tangan anggasta. Mereka berjalan dengan tangan yang masih menggenggam membuat karyawan disana menatap aneh atasan mereka yang membawa seorang wanita, dan mereka mengira-ngira siapa wanita itu karena wajah bianca tertutup masker.
"kak.. Aman ngga? Bukannya papa nya kakak juga disini..?" seketika bianca ingat hal itu dan menyesali keputusannya
"iya... Emangnya ngga mau ketemu sama calon mertua kamu..? Ledek anggasta
"kak..." rengek bianca sambil berusaha melepaskan genggaman tangannya
"iya... Iya.. Bercanda..." ujar anggasta sambil kembali mengeratkan genggamannya.
"oiya, kamu suka cake kan..? Didekat sini ada cake enak, kamu harus nyobain.?"
"tau dari mana cake nya enak..? Kakak suka beliin siapa " tanya bianca posesif sambil melihat ke arah anggasta
"ya ampun cemburuan banget sih... Kakak suka beliin buat mama juga gisell sayang..."
"ow..."jawab bianca singkat karena malu
"gas... Tolong ke toko cake biasa ya, sayang kamu suka rasa apa..?" atau mau cake apa?" tanya anggasta saat mereka sudah sampai di depan ruangannya dan berhenti di meja asistennya
"kalo ada yang tiramisu kak, black forest juga boleh... Oiya jangan yang size besar ya kalo cuma buat makan sendiri".
"kamu denger kan gas.."
"baik pak akan saya belikan"
Asisten bernama bagas pun pergi setelah menerima kartu dari atasannya. Anggasta pun membawa bianca masuk ke ruangan anggasta
"kamu duduk di sini dulu ya, sambil nunggu cake nya" bianca pun menuruti ucapan anggasta
"kakak ngga mau lanjut kerja... " ujar bianca saat melihat tumpukan dokumen di meja kerja anggasta
"nanti aja nunggu bagas dateng, em.. Sayang kamu percaya takdir..? Percaya kehidupan kedua..?" tanya anggasta tiba-tiba.
"percaya .." jawabku yakin Karena bian ngalamin kehidupan ke dua kak Batin bianca
"hah... Yang bener..? Kalo kakak bilang kakak kembali hidup di 6 tahun sebelumnya kamu percaya..?" tanya anggasta lagi
"kak.. Maksud kakak apa sih, ngga usah ngarang cerita horor deh" bianca mulai panik entah anggasta memancing dirinya atau dia yang juga kembali ke masa ini. Tapi bianca juga tak mau langsung ber terus terang
"kamu mungkin ngga akan percaya tapi semua ini nyata bi. Kakak kembali ke masa sekarang setelah kakak sempat meninggal di kehidupan yang lalu"
Ucapan anggasta membuat bianca kaget, kaget karena kejadian nya hampir sama dengannya
"emangnya kakak meninggal karena apa..?" tanya bianca penasaran
"kakak dulu mau menyelamatkan seseorang tapi kakak malah kecelakaan, mobil kakak di tabrak truk suruhan suami si wanita"
"kakak pebinor..? kakak selingkuh sama istri orang" tuduh bianca kaget
Ctakkkk
sebuah sentilan mendarat di kening Bianca. Sementara bianca manyun sambil mengusap keningnya anggasta melanjutkan omongannya
"enak aja... Kakak suka sama cewe itu, tapi dulu dia sama sekali ngga pernah liat ada kakak di sekitarnya. Sampai akhirnya dia menikah. Awalnya kakak mau mundur tapi tanpa sengaja kakak pernah denger pembicaraan cowo itu sama teman wanitanya, katanya mereka mau manfaatin istri dan keluarganya. Dan saat itu kakak bertekat melindungi dia. Jadi kakak taruh beberapa mata-mata di rumah dia bahkan ada beberapa orang yang juga mengawasi dia 24 jam. Tapi takdir memang susah ditebak kakak kecolongan setelah orang tuanya dibunuh tanpa dia tau kalau pembunuhnya adalah suaminya akhirnya dia juga ikut dibunuh dengan menggunakan racun. Kakak mencoba membawa dia ke rumah sakit tapi diperjalanan suaminya yang tau rencana kakak membuat sebuah truk menabrak kami berdua..."
bianca meneteskan air matanya sambil menutup mulutnya. I... Ini kisah jo kan..? Apa kak angga bener-bener balik ke masa lalu juga..? Tapi dulu jo emang ngga pernah berinteraksi dengan kak angga
"Kak... Kakak nolongin bian dari denis..?" ucapan bianca kini balik membuat anggasta membola
"koq kamu tau kalo kakak saat itu nyelametin kamu.?"
"karna bian juga sama seperti kakak, bian juga kembali ke masa ini kak.."
"hah... Bener yang..?" Tanya anggasta menyakini kembali
"bener... tapi jujur bian ngga inget kalau kita pernah ketemu".
"wajar kalo kamu ngga inget kakak. Karena dulu kakak ngga berani deketin kamu apalagi pas kamu cerita sama gisell kalau kamu udah jadian sama denis. Dari situ kakak cuma bisa liat kamu dari kejauhan"
Bianca tak bisa lagi memahan kesedihannya dia pun berhambur ke pelukan anggasta
"maafin bian ka.. Maafin kalo bian punya salah sama kakak" ucap bianca sambil terisak...
"Engga ada yang salah sayang... pantas saja saat kembali ke saat ini kakak mulai perbedaannya pas kelulusan kamu. "
"iya kak.. bian sudah bertekat mau balas semua sakit hati bian pada mereka yang udah bikin bian sama keluarga bian hancur dulu"
"iya.. Iya... Tapi.. Bisa lepas dulu pelukannya. Itu bagas nunggu diluar sayang. Kita lanjut nanti lagi ya."
Dengan canggung bianca melepaskan pelukannya mengambil tisu diatas meja dan mengusap air mata di pipinya
bianca melihat anggasta berjalan ke depan dan mengambil pesanannya dan berbicara sebentar dengan bagas, dan duduk kembali dengan bianca
"nih pesanan kamu yang" ucap angga sambil meletakkan paperbag di meja
"kayanya kakak percaya diri banget ya kalo bian bakalan nerima kakak..?"
"Oh harus donk.. Apalagi pas tau kita sama-sama kembali ke masa ini. "
"tapi kak.. bian mau balas sakit hati bian dulu biar bian bisa hidup tanpa mengingat masa lalu lagi" ucap bianca
"kakak akan nemenin kamu, kakak akan bantu balas semua sakit hati kamu, kakak akan jadi kaki tangan kamu melakukan semuanya. Asal tetep berasa di dekat kamu yang"
"Hah.. Susah ya kalo udah berurusan sama cowo berumur... " keluh bianca
"Ih sembarangan kalo ngomong... Kakak itu baru umur 24, itu dewasa namanya sayang bukan berumur" tolak anggasta
"iya.. Iya... Maaf" ujar bianca sambil memakan kue pesanannya
"emm enyak ka..." ucap Bianca dengan mulut yang masih penuh dengan kue
"ya ampun nih bocil satu, makan aja sampe belepotan. Untung sayang" anggasta mengelap sisa cream di pinggir mulut bianca. Membuat bianca terdiam
"kenapa udah mulai baper ya..?" ledek anggasta
"kalo soal baper mah bian udah baper dari lama kak... " jujur bianca tanpa malu
"ya udah kita pacaran ya sekarang ya. Lagian ngga ada beda nya kan. Cuma status kita aja. Kakak akan nemenin kamu buat ngurus semuanya"
"terserah kakak aja lah.. bian udah ngga tau lagi cara ngindarin kakak yang ugal ugalan kaya gini"
Mendengar nya anggasta senang bukan main. Anggasta malah langsung memegang pipi bianca dan mencium kedua pipi bianca bolak balik bahkan berulang-ulang
"kakak ich... Lepas, bian risih nih..." ucap bianca sambil berusaha melepaskan pegangan tangan pada pipinya dengan 1 tangan yang tidak memegang kue
"hehe.. Kakak seneng banget yang, lagian kakak cuma cium pipi kamu bukan yang ini, walau kepengen banget ngerasain" tangan anggasta menyentuh bibir mungil Bianca yang sangat menarik perhatian anggasta
"kayanya abis ini kita harus jaga jarak deh... Ngga aman bian kalo deket-deket sama kakak.."
btw tor, td q bc nya angsata 😭