NovelToon NovelToon
Pengorbanan Istri Yang Tak Dihargai

Pengorbanan Istri Yang Tak Dihargai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:39.2k
Nilai: 5
Nama Author: Permata Biru

Seorang pria buta terpaksa dipaksa menikahi pengasuhnya sendiri atas paksaan kedua orang tuanya.

Sejak kecelakaan yang mengakibatkan kebutaan membuatnya sama sekali menjadi pria yang tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan tunangannya pun membatalkan pernikahan mereka yang akan terlaksana tiga bulan lagi.

Hal tersebut tidak hanya mengecewakannya tetapi juga kedua orang tuanya. Hingga pada suatu saat, papa dan mamanya sepakat menikahkannya dengan seorang gadis yang selama ini mengurusnya hampir setahun sejak ia buta. Ada sedikit paksaan, gadis itu terpaksa menerima tawaran tersebut.

Suatu ketika perusahaan mengalami goncangan dan hal itu mengakibatkan kerugian sehingga perushaan hampir bangkrut. Melihat hal itu, secara diam-diam, istrinya merencanakan hal lain untuk suaminya dengan mengorbankan kedua matanya agar suaminya bisa melihat kembali dan bisa mengatasi masalah perusahaan.

Bagaimana kelanjutannya? ikuti terus Novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Permata Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Valen dan keluarganya

Tepat jam sepuluh, Joi langsung berangkat ke kampus tanpa masuk lagi ke kamar Harvey. Joi diberi satu kamar kusus untuk dia beristirahat atau mengerjakan tugas kuliahnya jika tidak ada pekerjaan yang diberikan oleh Harvey.

"Kamu yang sabar ya nak? Sebenarnya dia baik, cuma keadaannya yang membuat dia berubah menjadi kasar" ucap maka Ellen sebelum Joi pergi.

"Iya tante, aku mengerti" gadis itu menyadari kesalahannya yang dia lakukan tadi sehingga membuat pribadi itu marah besar. Maksud hati memberi tantangan agar Harvey punya semangat untuk sembuh namun apa daya dia menanggapi itu sebagai sebuah hinaan.

"Aku ke kampus dulu tante, setelah itu aku akan mampir sebentar sebelum pulang ke rumah" ucap Joi.

"Iya sayang. Apa kamu tidak ada niat untuk nginap di sini? kamu kan punya kamar?" ucap Mama Ellen.

"Nggak bisa tante, nanti orang tuaku mencariku. Aku hanya ijin bekerja tanpa memberitahu pekerjaan apa yang aku kerjakan. Jika aku nggak pulang, apa kata mereka" ucap Joi seolah ia punya orang tua yang lengkap.

"Baiklah jika demikian" balas mama Ellen.

Setelah kepergian Joi, mama Ellen mendatangi putranya di kamar. Ia mendapati putranya sedang duduk bersandar pada kepala ranjangnya.

"Harvey, apa kamu baik-baik saja?" tanya mama Ellen.

"Hmmm" jawabnya singkat. Ia penasaran apakah gadis tadi sudah kabur?

"Joi masih ke kampus, apa kamu menginginkan sesuatu?" tanya mama Ellen.

"Kenapa sekalian tidak usah datang lagi?" ucapnya sinis.

"Tidak bisa begitu sayang, nanti siapa yang membantu mama merawat kamu? papa juga butuh mama untuk membantunya. Lagian dia sudah menerima upah untuk tiga bulan ke depan" ucap mama Ellen sedikit berbohong soal upah.

"Cih dasar mata duitan" cibir pria buta itu.

"Namanya juga pekerja, tentu ia butuh uang" ucap mama Ellen.

*****

Valen yang datang ke rumah sakit tidak bertemu dengan Hervey dan keluarganya.

"Dok, mau tanya pasien yang ada di ruangan sini di mana?" tanya Valen.

"Sudah keluar nona" jawab dokter yang sedang lewat di sana.

"Hah? keluar?" ucap Valen panik dan langsung melangkah cepat untuk keluar dari sana.

Tujuan dia sekarang adalah kembali ke rumah dan memberitahukan kepada kedua orang tuanya itu.

Setibanya di rumah, Valen langsung berteriak memanggil kedua orang tuanya.

"Pa.... ma.... " serunya dari pintu masuk.

"Papa... mama..." teriaknya lagi hingga seorang art datang mendekatinya untuk memberitahukan soal kedua orang tuanya.

"Non, ibu sama pak sedang di belakang" ucap wanita itu.

"Baiklah bi" jawabnya dan langsung menuju ke belakang.

"Loh, sudah kembali?" tanya sang papa langsung pada intinya.

"Harvey sudah keluar dari rumah sakit kemarin pa, kita harus mendatanginya ke rumahnya" ucap sang putri mengaduh.

"Baiklah. Kita ke sana sekarang" jawab papa.

Setelah memakan beberapa waktu untuk bersiap, mereka akhirnya pergi meninggalkan tempat tinggal mereka dan mendatangi masin keluarga Harvey.

Para satpam yang berjaga belum tahu soal batalnya pernikahan Harvey dan Valen dengan senang hati membuka gerbang kepada mobil keluarga itu untuk masuk.

"Pa, aku takut Harvey masih marah sama aku" ucap Valen yang memang gelisah karena ucapannya beberapa hari lalu.

Mereka membunyikan bel rumah dan, beberapa saat kemudian seorang art datang dan membuka pintu.

"Pak Matthew dan keluarganya ada?" tanya papanya Valen.

"Maaf tuan, mereka sedang tidak ada di rumah." jelasnya.

"Kemana mereka? kalau Harvey?" tanya Valen.

"Tuan muda dibawa pergi kedua orang tuanya untuk pengobatan ke luar negeri" jawab gadis itu.

Deg

Mereka terkejut, ternyata Matthew benar-benar memperjuangkan kesembuhan putranya.

Mereka kembali ke mobil.

"Pa, kita harus mencari dan menemukan Harvey sebelum dia sembuh" ucap Valen.

"Iya benar, jika dia sudah sembuh dia tidak akan menerima kamu lagi" ucap papa Valen sambil melajukan mobil itu keluar dari gerbang.

"Semua ini gara-gara kalian" ucap mama penuh emosi.

"Cukup ma, kita masih berusaha agar Valen bisa mendapatkan kembali Harvey. Mungkin saja mereka mempercepat kesembuhan Harvey demi Valen" ucap sang papa penuh keyakinan.

"Terserah" ucap sang mama cuek.

Di mansion keluarga Matthew, mereka malah tengah berkumpul di ruang makan.

"Apa maksud kedatangan mereka tadi pa?" tanya mama Ellen.

"Pasti mereka menyesal dengan keputusan mereka melepaskan putra kita. Meskipun dia buta namun tambang emas tetaplah tambang emas" ucap papa membuat sang istri mengerti.

"Cih, setelah menghina dan menyumpahi putraku, apakah mereka masih punya muka untuk kembali? kasih tahu sama satpam depan agar jika keluarga itu datang lagi, jangan pernah membuka gerbangnya" ucap mama Ellen penuh amarah.

"Jaga putra Zem dengan baik, aku yakin dia gadis yang bisa membahagiakan putra kita. Walaupun sekarang Harvey belum bisa menerima kehadirannya sebagai pengasuh tapi waktu bisa membuat keduanya saling menerima" jelas papa bijak.

"Aku sangat tertarik sama dia. Aku juga sedih saat dia menangis karena dikasari putra kita pagi ini" ucap mama Ellen dengan mata sayu.

"Dia cukup bertahan sebentar. Aku akan mendatangi Zem" ucap papa.

"Apa tidak bermasalah? kalian pernah terlibat masalah yang cukup fatal dan Aku yakin Zem tidak akan setuju bahkan dia akan melarang putrinya kerja lagi, Aku belum bisa untuk itu" ucap mama Ellen semakin sedih.

"Kita harus berani melangkah, ini demi Harvey dan juga hubungan kita yang pernah rusak." ucap papa Matthew yakin.

"Baiklah, kapan kita akan ke sana?" tanya mama Ellen.

"Esok setelah jam makan siang“ jawab papa.

"Bi, Harvey makan belum?" tanya mama Ellen.

"Sudah diantar bu tapi belum di sentuh" ucap sang art jujur.

"Tidak apa-apa, aku akan ke sana membantunya" sepasang suami-istri itu berpisah, sang suami masuk ke ruang kerjanya untuk memantau dan membantu asistennya dari jauh sedangkan mama Ellen datang ke kamar putranya untuk membantunya makan siang.

"Hai putra mama kenapa belum makan sayang?" tanya mama Ellen yang baru masuk dan langsung mendorong meja makan roda putranya untuk mendekat ke arah ranjang.

"Belum lapar ma" jawab Harvey.

"No, kamu harus makan dan minum obat agar cepat pulih. Kita harus mencari cara untuk mendapat pendonor agar kamu kembali melihat. Apakah kamu tidak ingin menunjukkan kepada Valen jika kamu bisa tanpanya?" ucap mama.

"Cukup ma, jangan sebut nama perempuan itu lagi. Aku muak mendengarnya" ucapnya penuh amarah.

"Baguslah kamu alergi mendengar namanya, karena mama tidak akan setuju jika suatu saat kamu kembali bersamanya lagi" ucap mama sinis. Ia tahu bahwa putranya masih sangat mencintai gadis itu walaupun sudah menghinanya. Butuh waktu untuk m3ngjilangkan rasa cintanya karena itu mereka menyembunyikannya agar tidak bertemu dengan gadis itu sekaligus secara diam-diam papa Matthew sudah mengganti nomor ponsel putranya.

Bersambung

1
Ira Sulastri
Di lanjut kak author 👍👍
Ira Sulastri
Kak author di lanjut lagi banyak UP nya ya☺️👍👍
charis@ŕŕa
lanjut top markotop
Ira Sulastri
Joi semoga setelah nanti kamu melahirkan ada pendonor mata yg cocok untuk mu, ga rela ya kl kamu buta selama nya
Ira Sulastri
Papa Matthew buat lah warisan semua aset di atas namakan Joi karena dr awal menikah dia sdh menderita dan anakmu jg secara tidak langsung sdh berselingkuh
Ira Sulastri
Jangan Joi, suami sampah mu itu tak berhak pengorbanan mu sebesar itu apalagi sedang hamil. Cukup kamu bercerai dan menjauh jg menghilang dr calon mantan suamimu itu. Ga rela deh kl sampai mata kamu yg di donorkan, toh itu semua bukan kesalahan mu tp kesalahan pelakor jg suamimu sendiri
Ira Sulastri
Kak author kemana saja lama ga UP karyanya, di lanjut ya kak jangan gantung bikin penasaran

Joi cinta boleh, bodoh jangan. Kalau mmg dia ga cinta lepaskan saja
Leni Ani
ni kelanjutan nya mana thor
Nefsa Ekasari
suka ceritanya tapi ga ad kelanjutannya
Yati Cublek
buruan up to thoooorrr
Dưa Putra Jr.
lanjut
Dellya
greget
Dellya
Bagus jalan ceritanya. Rapih tulisannya
Hikaru Ichijyo
Gempar
yukio_gchs
Bukan hanya cerita yang membuatku senang, tapi juga cara penulisan yang luar biasa! 🤩
Re Creators
Wah, seru banget thor! Lanjutkan karya kreatifmu!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!