NovelToon NovelToon
Berandal Sekolah Kesayangan Ketos

Berandal Sekolah Kesayangan Ketos

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintapertama / Ketos / Teen School/College / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:18.6k
Nilai: 5
Nama Author: LiaBlue

Senja Ociana, ketua OSIS cantik itu harus menjadi galak demi menertibkan pacar sekaligus tunangannya sendiri yang nakal bin bandel.
Langit Sadewa, badboy tampan berwajah dingin, ketua geng motor Berandal, sukanya bolos dan adu otot. Meski tiap hari dijewer sama Senja, Langit tak kunjung jera, justru semakin bandel. Mereka udah dijodohin bahkan sedari dalam perut emak masing-masing.

Adu bacot sering, adu otot juga sering, tapi kadang kala suka manja-manjaan satu sama lain. Kira-kira gimana kisah Langit dan Senja yang punya kepribadian dan sifat bertolak belakang? Apa hubungan pertunangan mereka masih bisa bertahan atau justru diterpa konflik ketidaksesuaian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LiaBlue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Karena Kesalahan

“Mas, kamu jadi pilih rumah yang aku tunjukin waktu itu ‘kan?”

“Itu sudah disewa orang lebih dulu, jadi aku pilih tempat lain saja.”

“Loh, kalau begitu kamu pilih yang seperti apa? Mirip dengan pilihan aku ‘kan, Mas? Aku gak mau nanti kesulitan serban ini itu, aku mau tempat tinggal dengan fasilitas lengkap dan semua serba dekat, Mas.”

Lukman mengembuskan napas kasar, lalu menatap Heni yang duduk di sampingnya. Mereka kini sedang berada di dalam pesawat, tentunya untuk berangkat ke London.

“Kalau begitu kamu tinggal saja di Indonesia. Tempat tinggal di sana lebih murah, aku akan bantu carikan di pusat kota Jakarta. Kamu sendiri yang ingin ikut aku ke London, maka kamu harus ikut saja rumah seperti apa yang mampu aku jangkau.”

Heni mendengkus kesal. “Gaji kamu perasaan banyak setiap bulannya, Mas. Apalagi sekarang sudah dipindahkan ke rumah sakit besar di London, pasti setelah ini lebih tinggi lagi. Kamu pasti mampu membayar uang sewa rumah selevel yang aku pilih kemarin. Padahal aku sudah cari-cari tempat itu sedari dua minggu lalu, loh, Mas.”

Lukman kembali menghembuskan napas kasar. “Memang gaji aku banyak, tapi anak-anakku sekarang sudah besar. Luna sedang butuh banyak uang untuk kuliahnya dan Langit juga sebentar lagi akan kuliah, belum lagi kalau nanti kamu lahiran. Aku harus hemat, Heni.”

Heni berdecak. “Kenapa hanya kamu yang membayar keseluruhan uang sekolah anak-anak kamu? Harusnya wanita itu juga ikut membayar separuhnya.”

Lukman menatap Heni dengan pandangann tajam. “Lusi tidak punya tanggungjawab untuk itu, Heni. Cerai ataupun tidak, maka keuangan anak-anak tetap tanggungjawab penuh untukku. Aku sudah peringatkan ini kepadamu sebelumnya, Heni. Jangan membuat aku badmood, pikiranku sedari tadi saja tidak baik.”

“Aku tahu, Mas. Tapi apa dia sebagai seorang ibu tidak merasa untuk ikut  andil dalam urusan anak-anaknya. Lagian dia juga bekerja dan memilih pisah dengan anak-anaknya karena katanya ingin mencari uang ‘kan? Jadi, ya, harusnya kamu gak menanggung semuanya sendirian, Mas. Aku hanya merasa kasihan sama kamu, karena kamu jadi banyak beban begini.”

“Iya, aku banyak beban karena kesalahanku sendiri. Sedari dulu, aku tidak pernah merasa memiliki beban seberat ini. Aku senang dan tenang-tenang saja menafkahi anak-anakku juga Lusi kala itu. Tapi semenjak aku khilaf dan menjalin hubungan terlarang ini bersamamu, sampai akhirnya sekarang aku diberi tambahan beban, aku sadar kalau ini hukuman untukku, jadi aku terima. Aku tetap tidak akan menganggap membiayai Luna dan Langit sebagai beban, karena mereka sedari awal memang sudah menjadi tanggungjawabku.”

“Jadi maksud kamu, beban kamu itu adalah aku dan anak kita ini, begitu?”

Lukman menghembuskan napas panjang. “Sudahlah, aku tidak ingin berdebat, aku ingin tidur.”

Heni menggeram, ia mengalihkan wajahnya dengan ekspresi menahan amarah. “Oke, tidak masalah kalau kamu membiayai anak-anakmu, asal jangan mantan istrimu itu saja, Mas. Sekarang kewajiban kamu adalah aku.”

Mata Lukman kembali terbuka. “Kita belum menikah, Heni, jadi kamu belum menjadi tanggung jawabku.”

Heni menoleh cepat. “Kita belum menikah karena kamu yang tidak bersedia menikah segera, Mas!”

Lukman memejamkan matanya, ia tersenyum kaku kepada penumpang pesawat lainnya. “Kecilkan suaramu, Heni. Semua orang melihat kita sekarang,” bisik Lukman memperingati.

“Intinya setelah sampai di London, harusnya kamu menikahi aku, Mas. Aku sudah hamil anak kamu, bagaimana mungkin kamu tidak bertanggung jawab?”

“Aku sudah bilang, jangan pancing aku di sini, Heni. Kita ada di dalam pesawat, jangan membuar keributan. Bertanggung jawab seperti apa lagi? Bahkan karena ini semua aku harus bercerai dari istriku, harus dibenci anak-anakku, berpisah dengan mereka. Apalagi? Apa kau tidak bisa menunggu sebentar, aku butuh menenangkan diri, Heni,” geram Lukman menahan suaranya.

Heni mengepalkan tangannya. “Semua ini terjadi bukan hanya karena kesalahanku, Mas. Anak ini ada karena hasil perbuatan kita berdua. Jadi jangan terus menyalahkan aku, selama ini kata-katamu seakan selalu menyalahkan aku. Padahal semua ini terjadi karena kita sama-sama saling suka dan melakukannya dengan cinta.”

“Aku tahu, makanya aku bilang aku khilaf dan ini semua memang salahku. Hanya karena bekerja ke luar kota, jauh dari istri selama beberapa bulan, aku malah tergoda oleh wanita lain di saat aku sudah memiliki istri, aku memang brengsek. Ini semua memang salahku, aku memang salah.” Lukman mengusap wajahnya kasar, pria itu terlihat sangat frustasi. “Ck, aku ingin tidur, jangan ajak aku bicara lagi.”

***

Senja menatap seorang pemuda tengah merenung di tepian lapangan. Ia menghembuskan napas pelan, kemudian membereskan buku-bukunya. Gadis itu berniat keluar dari kelas dan berniat turun ke lapangan sekolah.

Ketika berjalan di koridor, Senja melihat Rance keluar dari kelas. “Ce!”

Rance menoleh dan mendapati Senja berjalan ke arahnya. “Udah ke luar, Ja?”

Senja menggulir bola matanya malas. “Kalo gak keluar, kenapa bisa gue di sini? Ck, Neo mana?”

“Dalem, katanya mau kirim nasi aja, susah jalan malah minta gendong, dia gak nyadar seberat fuso.”

Senja tertawa mendengar itu. “Langit dari jam ke berapa gak masuk kelas?”

“Jam terakhir sebelum istirahat aja, kok. Dia diusir karna ketauan tidur di kelas. Itu lagi di bawah anaknya, gue rencananya mau nyamperin dia dulu.”

“Gak usah, lo beli nasi buat Neo aja, kasian ntar dia kelaperan. Biar gue yang susul Langit.”

“Mau sekalian gue pesenin makanan? Tadi pagi dia juga sarapan dikit banget.”

Senja menghembuskan napas pelan. “Tolong lo pesenin nasi goreng dua kotak, ya. Minta karyawan kantin anter ke bawah pohon deket lapangan.”

“Oke.”

Ini adalah hari pertama Langit ke sekolah tanpa melihat kedua orang tuanya. Kemarin-kemarin masih lebih baik ada Lusi, sekarang Lusi pun sudah tak ada, pasalnya wanita itu berangkat ke Aceh kemarin sore.

Luna berusaha memperlihatkan ketegarannya kepada sang adik, meski ia pun tak kalah rapuh dari pada Langit. Itu ‘lah kenapa tadi pagi Senja sarapan di rumah Langit untuk menemani dua kakak beradik itu.

“Sayang.”

Langit sedikit terkejut oleh suara Senja yang tiba-tiba berteriak di belakangnya. Gadis itu memeluk Langit dari belakang, kemudian ia ikut duduk di samping sang tunangan. Langit tersenyum melihat Senja memandanginya dari samping.

“Tampannya tunangan gue,” canda Senja membuat Langit tertawa.

“Di sini panas, Sayang.”

“Jadi kamu dari tadi kerasa kalo di sini panas?”

Langit mengangguk menanggapi pertanyaan Senja. “Iya.”

“Terus kenapa masih duduk di sini kalo tau di sini panas?”

Langit terkekeh. “Ayo neduh.”

“Duduk di situ, yuk.” Senja menunjuk tempat teduh di bawah pohon rindang yang tak jauh dari sana.

***

Jangan lupa tinggalkan komentar, dan jangan lupa kasih support kalian vote novel ini tiap minggu, yaa. Makasiih.

1
Nona aan Chayank
Senja belum sadar juga klo dia dan keluarganya telah menampung ulat Keket di rumahnya....☹️
Nona aan Chayank
Astagaaa.. Aceeee...🤣🤣🤣
Nova Silvia
klo udh bestie mh pst saling berkorban jg siap,,,kelen jgn pisah coz kasian guru² klo da ga kelen guru² kegiatan ny pst monoton
Eti Kurniawati
bagus
Qaisaa Nazarudin
Saat ku baca JUDUL babnya,Ku pikir Langit dgn Senja yg pisah,,Eh tak disangka2 malah Ortunya..ckk bikin malu aja selingkuh,Anak udah pada gede udah mau punya mantu juga..
Qaisaa Nazarudin
Waahh gila nih pak Dokter,ku pikir keluarga yg adem ayem,eh ternyata..Jangan sampai Langit gedenya nanti juga kayak gitu,Kan udah sedari Kecil sama Senja. Senja mulu,lama2 pasti Jenuh tuh..
Qaisaa Nazarudin
Lebay,Terluka mah wajar,Namanya juga Cowok...🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Langit kan masih Remaja,umur segitu kalo cowok mah emang lagi cari jati diri,Biarin aja,yang penting dia gak ngelakuin hal yg keterlaluan gitu,Masa Remaja kalo dikekang mah yang ada anak2 akan berontak, DIBEBASIN tapi dalam PEMANTAUAN gitu,gak papa lah kalo aku mah...
Qaisaa Nazarudin
Lha kalo gitu berarti Senja yg kegatelan..Udah Tau Langit posesifnya minta ampun,Malah kayak sengaja bikin Langit marah..🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
Langit posesifnya minta Ampun...😅😅
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwkwk ngakak aku..🤣🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣🤣🤣 Ada ya gitu udara pagi ya nyangkut dipohon..😂😂😂
Qaisaa Nazarudin
Uuiiss gak ada bosannya nih pasangan,Bagus dong..Biasanya yah kalo udah sedari kecil terus bersama,udah gedenya pasti akan bosan,Dan akan pasti akan cari yang lain,Gak yg itu2 mulu...🤣🤣🤣
Nova Silvia
thor boleh ga ada kloningan mereka,,3² ny beneran,,biar idup ceria gt
apa lg ace,,sepolos itukah
ja bersyukur sebelum punya anak udh bisa ngurus bayi gede super zuper aktif
Nova Silvia
c aec bener bangke,,,kelakuan kelen jirr
bikin sakit perut,pipi ngembung,,ga tahan ngakak
Saya Kaya
rance selalu bikin gue ngakak😭🤣
Saya Kaya
lanjuut kak
Nova Silvia
neo ma ace pst ngakak
Nova Silvia
LDR itu susah thorrr
pi klo kelen percaya satu sama lain pst bisa
Nova Silvia
jan bilang selingkuhan ayh,,ibu ny nja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!