NovelToon NovelToon
Hate Is Love

Hate Is Love

Status: tamat
Genre:Romansa / Tamat
Popularitas:6.2M
Nilai: 5
Nama Author: Ichageul

Kolaborasi kisah generasi Hikmat dan Ramadhan.

Arsy, cucu dari Abimanyu Hikmat memilih dokter sebagai profesinya. Anak Kenzie itu kini tengah menjalani masa coasnya di sebuah rumah sakit milik keluarga Ramadhan.

Pertemuan tidak sengaja antara Arsy dan Irzal, anak bungsu dari Elang Ramadhan memicu pertengkaran dan menumbuhkan bibit-bibit kebencian.

"Aduh.. maaf-maaf," ujar Arsy seraya mengambilkan barang milik Irzal yang tidak sengaja ditabraknya.

"Punya mata ngga?!," bentak Irzal.

"Dasar tukang ngomel!"

"Apa kamu bilang?"

"Tukang ngomel! Budeg ya!! Itu kuping atau cantelan wajan?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Pernah Akur

Setelah berada pengawasan penuh selama 1x24 jam di ruang ICU, akhirnya Kevin dipindahkan ke ruang perawatan. Kondisinya sudah stabil dan semakin membaik. Tentu saja kabar ini disambut gembira oleh anak, cucu dan seluruh sahabatnya.

Ruang perawatan VVIP yang ditinggali Kevin, sejak pagi tak henti dikunjungi oleh anak dan cucu-cucunya. Bergantian mereka menengok opa tersayangnya. Bukan hanya cucunya saja, tapi semua cucu sahabatnya ikut menengok.

Di sela-sela tugasnya, Arsy menyempatkan diri menengok Kevin. Gadis itu sejak kemarin tak henti menanyakan keadaan opanya pada dokter Rafa. Saat gadis itu masuk ke dalam kamar, nampak Kenzie dan Kenan ada di dalam kamar. Begitu pula dengan Zar, Geya, Gilang, Firhan dan jangan lupakan Dayana. Gadis itu sekali pun tidak pernah meninggalkan rumah sakit sejak Kevin dirawat.

Abi yang masih bertahan bersama Nina hanya berdecak kesal melihat cucu perempuannya itu begitu perhatian pada Kevin. Dia merasa diabaikan dan tidak disayang oleh Dayana. Sedari tadi wajah pria itu nampak masam.

“Kakek kenapa? Kok mukanya ngga enak gitu dilihatnya,” Arsy langsung menghampiri Abi yang duduk di sofa. Namun pria itu hanya diam, tak menjawab pertanyaan sang cucu.

“Kakekmu lagi ngambek. Soalnya Aya cuma perhatian sama opanya,” jawab Nina sambil terkikik.

“Ya ampun kakekku sedih gara-gara itu. Biarin aja, kek. Kan kakek masih punya aku. Aku kan sayang banget sama kakek, mmmuuaacchhh..”

Arsy memeluk Abi lalu mendaratkan ciuman di pipi pria itu. Senyum langsung terbit di wajah Abi. Anak dari Kenzie ini selalu berhasil membuat rasa kesalnya hilang. Dia merentangkan tangannya meraih bahu sang cucu.

“Bukan cuma kak Arsy.. aku juga sayang sama kakek,” Geya, anak perempuan Kenan menghampiri Abi lalu mencium pipi pria tua itu.

“Aahh.. kakek lupa kalau punya cucu-cucu cantik yang lain.”

Abi menarik Geya ke dalam pelukannya. Nina terpaksa menyingkir, melihat suaminya dimonopoli oleh dua cucu cantiknya. Kenan menyambut Nina lalu mendudukkan wanita itu di sampingnya.

“Mama biar sama aku, aja,” ujar Kenan seraya memeluk Nina.

Freya dan Ravin yang duduk di dekat bed Kevin hanya tersenyum melihat tingkah Kenan. Biar sudah berumur dan dikaruniai tiga orang anak, pria itu masih sangat manja pada Nina. Kenzie yang baru menerima telepon segera keluar dari kamar begitu panggilannya berakhir.

Lima menit kemudian dia kembali bersama dengan Elang. Di belakangnya menyusul kedua anaknya, Aslan dan Irzal. Kenzie mempersilahkan Elang untuk menjenguk Kevin. Pria itu segera menghampiri bed Kevin.

“Bagaimana keadaan om?” tanya Elang dengan sopan.

“Alhamdulillah sudah baikan. Terima kasih sudah menyempatkan diri untuk menengok.”

“Sama-sama, om. Oh iya, kenalkan ini anak-anak saya, Aslan dan Irzal.”

Aslan maju kemudian mencium punggung tangan Kevin, begitu pula dengan Irzal. Tak lupa keduanya juga melakukan hal yang sama pada Rindu, Freya dan Ravin. Freya memuji ketampanan Aslan dan Irzal dalam hati. Berharap salah satunya bisa menjadi menantunya.

“Istrimu tidak diajak As?” tanya Kenzie.

“Shaina lagi kurang enak badan. Dia kirim salam buat opa Kevin dan juga om Ken,” jawab Aslan diplomatis.

Pupus harapan Freya hendak menjadikan Aslan menantu, karena ternyata pria itu sudah beristri. Kenzie kemudian mengajak Elang dan kedua anaknya menemui Abi. Mata Arsy membulat melihat pria yang sudah dua kali membuatnya naik darah ternyata ikut menjenguk opanya.

Kenan berusaha menahan tawa melihat wajah sang keponakan yang sudah siap perang. Kemudian matanya tertuju pada Irzal yang terlihat santai. Elang segera mendatangi Abi. Pria itu meraih tangan Abi kemudian mencium punggung tangannya. Abi menepuk pelan punggung anak dari Irzal tersebut.

“Bagaimana kabarmu, El?”

“Alhamdulillah baik, om. Keadaan om sendiri sehat?”

“Alhamdulillah."

"Oh iya, kenalkan ini anak-anakku, om.”

Aslan maju memperkenalkan dirinya seraya mencium punggung tangan pria itu. Tak lama kemudian, Irzal maju dan melakukan hal yang sama seperti sang kakak. Geya memperhatikan kedua pria yang baru saja mencium punggung tangan sang kakek. Sungguh ciptaan Tuhan paling sempurna, itu saja yang ada dalam benaknya saat ini.

Elang juga memperkenalkan Aslan dan Irzal pada Nina. Kedua pria itu juga melakukan hal sama pada Nina dan juga Kenan. Walau keduanya telah mengenal Kenan, namun mereka tetap berlaku sopan pada pria tersebut.

“Opa.. tuh yang namanya Irzal, yang mau aku kirim ke pulau Rinca,” Arsy berbisik pelan di telinga Abi.

“Hahahaha….”

Tawa Abi langsung pecah mendengar ucapan sang cucu. Pria itu memandangi Irzal yang wajahnya yang nyaris tanpa ekspresi. Berbeda dengan Aslan yang terlihat ramah dan murah senyum.

“Irzal.. kamu apakan cucu kakek?” Abi bertanya pada Irzal seraya mengulum senyum.

“Dia terlalu ceroboh jadi seorang dokter. Sepertinya wajar kalau terkena teguran.”

“Eh masih bahas soal itu! Mau lo apa sih?!”

Arsy langsung berdiri dan berhadapan di depan Irzal. Semua yang ada di sana terkejut melihat reaksi gadis itu. Abi memberi tanda pada Kenzie dan Elang untuk membiarkan kedua anak itu menyelesaikan masalahnya.

“Aku atau kamu yang selalu membahasnya? Seperti kamu masih kesal soal itu.”

“Jelas. Aku masih ingat kamu bilang aku ceroboh dan ngga becus kerja!”

“Apa aku salah? Pikir sendiri olehmu kalau kamu merasa dirimu cerdas!”

“Aku cuma shock! That’s it!”

“Shock kamu bisa membunuh seseorang!”

“Tapi dia selamat!”

“Ya.. dia memang selamat. Tapi harusnya kamu berterima kasih padaku yang sudah menyadarkanmu dari shock!”

“Yaaaa!!!”

“Sy!” tegur Kenzie.

“Zal!” tegur Elang.

Kedua orang tersebut langsung berhenti berdebat ketika mendengar suara ayah mereka. Tapi bukan berarti ketegangan di antara keduanya mencair. Keduanya masih berdiri berhadapan sambil melayangkan tatapan tajam.

“Ken.. tolong maafkan anakku. Zal.. ayo minta maaf pada Arsy.”

“Atas kesalahan apa ayah?”

“Maaf om, aku ngga butuh permintaan maafnya.”

“Karena aku ngga salah.”

“Ah ya… dasar orang sombong!”

“Kamu sudah menghinaku berkali-kali. Aku membiarkanmu karena kamu perempuan.”

“Kamu pikir aku takut padamu?”

“Hahaha… sudah-sudah… ayo duduk dulu. Sy.. sini duduk dekat kakek. Apa kamu lupa kalau opamu baru selesai dioperasi jantung. Jangan sampai dia jantungan dan masuk ruang ICU lagi.”

Arsy tersadar kalau saat ini tengah berada di ruang perawatan. Dia melihat pada Abi, meraih punggung tangan pria itu kemudian menciumnya.

“Maaf kakek.. aku kembali aja ke IGD.”

Sambil mendelik pada Irzal, gadis itu bergegas keluar dari ruang perawatan Kevin. Kini semua pandangan tertuju pada Irzal. Pria itu membalikkan tubuhnya, melihat pada Kevin.

“Maaf opa, sudah membuat keributan. Sekali lagi maaf. Untuk kakek Abi juga, maaf.”

“Hahahaha… tidak apa, Zal. Kakek suka denganmu. Sini duduk dekat kakek.”

Suasana yang sempat tegang mulai mencair. Irzal menuruti permintaan Abi. Dia mendudukkan diri di samping pria itu. Kenzie juga mempersilahkan Elang dan Aslan untuk duduk. Elang hanya bisa menghela nafas melihat sikap anaknya yang tidak mau bersikap lunak pada Arsy.

“Zal.. untuk proyek kita, apa kamu punya usulan?” ujar Kenan mengalihkan pembicaraan.

“Ada, om.”

“Gimana kalau kita keluar. Kita ngobrol di kantin?” tawar Kenan.

“Boleh, om. Kakek, aku pemisi dulu.”

Irzal pamit pada Abi dan semua orang yang ada di ruangan. Pria itu mengikuti Kenan yang lebih dulu keluar dari ruangan.

“Sepertinya cocok kalau dia dan Arsy dijodohkan, hahaha…” kelakar Abi.

“Ngga kebayang bagaimana rumah tangga mereka nantinya, om,” jawab Elang seraya tertawa.

“Mungkin kita akan terus dipanggil sebagai wasit,” tambah Kenzie sambil tergelak.

“Ish.. opa.. kenapa buat kak Arsy. Aku juga siap nampung kok. Bang Irzal ganteng gitu, aku juga mau,” Geya yang sedari tadi hanya bungkam akhirnya membuka suara.

“Elo mah, kaga bisa lihat laki kinclong dikit langsung nyamber,” celetuk Gilang yang duduk jauh dari tempat Geya.

“Eh bisul dino, jaga ya bacot lo!” seru Geya kesal.

“Hahaha… El.. kamu jangan kaget ya. cucuku bar-bar semua kelakuannya.”

“Kecuali aku kan, kakek..” Dayana menghampiri Abi kemudian duduk di sampingnya.

“Ngapain ke sini. Sana ke opamu saja. Kamu kan cuma peduli sama opa,” Abi memalingkan wajahnya ke arah lain.

“Ya ampun kakek siapa sih ini, imut banget kalo lagi ngambek.”

Dayana memegangi dagu Abi sambil memainkan matanya. Luntur sudah kemarahan Abi jika sudah melihat sikap menggemaskan Dayana. Dia langsung merakul gadis itu kemudian mendaratkan ciuman di puncak kepalanya.

Aslan memandangi interaksi Dayana dan Abi sambil tersenyum, namun jauh di lubuk hatinya pria itu bersedih. Andai kakek dan neneknya masih hidup, tentu dirinya masih bisa bermanja. Elang melihat pada anak sulungnya itu. Dia tahu apa yang dirasakan pria itu. Melihat keluarga Abi, membuatnya merindukan Irzal dan Poppy.

🌸🌸🌸

Beneran bikin kesal. Aku up novel ini jam setengah 7 sampe jam 5 msh blm lolos review. Sampe akhirnya aku edit lagi, entah jam berapa bakal lolos. Sumpah bikin kesel, dari bab 2 nih novel diginiin terus sama pihak NT. Aku ngga yakin bakal lanjut kalo gini trs sistem reviewnya!!!

1
Hartini Donk
q sebenernya g suka cerita yg panjang2.tp klo ceritanya g belibet ya lanjut...💪💪👍
Debby
irzal anak nya elang..nama nya di sama in sama kyk alm irzal kakek nya...lahir nya irzal junior ga lama setelah kakek irzal meninggal cuma beda bbrp jam ..
Mimi Sanah
ya Allah hahahaha bales dendam terseruh 😃😃😃😃
Mimi Sanah
gaweannya pingsan Bae kamu diki hahahaha 😃😃😃
Mimi Sanah
kok jantung ku bertabuh yah 😀😀😀😀
Mimi Sanah
ini setan apa sule 😀😀😀😀
Mimi Sanah
tamar oh tamar aku yakin dia pawang mu stel 😀😀😀
Mimi Sanah
itulah titisan mu ke , masa muda mu mulut mu pedes level seribu kek 😁😁😁😁😁
Mimi Sanah
hahahaha modus kek'bi mah biar rencananya mulus😁😁😁😁😁
Mimi Sanah
yg penting cerita nya bagus dan nyambung di otak ku Thor 😁😁😁🙏🙏🙏🙏
Mimi Sanah
titisan kakek Abi 😀😀😀😀
Sulisbilavano
gantengnya cantiknyaaa
Sulisbilavano
kok rakan kyk zain ya...bpk agen rahasia sebelah🤭🤭🤭
Sulisbilavano
cantik dan ganteng
Sulisbilavano
thor aku baca ini dah ke3 kalinya ngak bosen aku baca ini...novelnua baguuus bgt
Wiwie Aprapti
boleh lahhhhh idenya kakek abi
Wiwie Aprapti
saat ini juga ada pelatihan bultang yg di sponsornya Taufik hidayat kak, semacam akademi gitu, ada beberapa muridnya yg udah bertanding profesional namun blom ada yg di rangking teratas sihhh
Wiwie Aprapti
wehhhhhh...... paksu mana...... paksu.... pengen ngajakin bikin telor gulung sosis nihhhh🤣🤣🤣🤣🤭😛
Wiwie Aprapti
kannnnnnnn iya kannnnnnn hutang 🤭
Wiwie Aprapti
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣kalo yg ini mungkin ngutang 🤭🙃😁😛
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!