Nareswara Syahputra, adalah pengacara hebat dan dermawan. Ia kerap kali membantu masyarakat yang minim ekonomi untuk menyewa jasa seorang pengacara.
Di usianya yang kini sudah menginjak 29thn, ia sudah memiliki seorang istri dan anak. Yakni seorang wanita muslimah bernama Zahra Khoirun Nisa, yang tak lain adalah adik kelasnya pada saat SMA dulu, di sebuah pesantren tempat ia sekolah, dan juga seorang anak perempuan yang cantik, yang umurnya masih dua bulan.
Ia pun sangat mencintai dan menghormati Zahra istrinya. Namun suatu ketika kesetiaannya pada sang istri harus diuji, lantaran ia harus menikahi gadis asing yang sama sekali ia tak kenal.
Apa yang menyebabkan Nares untuk menikahi gadis itu? Dan apakah cinta terhadap istrinya masih besar? Atau sudah terbagi dengan gadis yang ia nikahi? Penasaran? Yuk, lihat karya kedua ku 😅
NB : Karya ini hanya fiksi, jika ada kesamaan dalam nama, tempat, alur, itu tidak disengaja🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anowmuri3__, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7
"Baik nak Nares ikuti saya. Ya, Nareswara Syahputra saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Zoya Alexander bin Anggi Anggraini dengan cincin brilian 0,10 gram serta uang tunai satu juta dibayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya Zoya Alexander bin Anggi Anggraini dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Ucap Nares dengan lantang dan dalam satu tarikan nafas.
°°°
Praaannkkk.
Entah kenapa tiba-tiba foto pernikahan dirinya dan juga sang suami jatuh dari atas nakas sampai ke lantai, sehingga kaca dalam foto tersebut pecah.
Padahal Zahra sudah menutup pintu balkon dan juga jendela kamar, terlebih lagi tidak ada angin.
Dan hal itu berhasil membuat Zahra semakin khawatir, sampai-sampai ia terkena pecahan kaca.
"Awww, astagfirullah. Sebenarnya apa yang terjadi! Ya Allah, semoga engkau selalu melindungi suami dan juga keluarga kecil ku," lirih Zahra, seraya menghisap tangannya yang berdarah.
°°°
Sah
Sah
Sah.
Semua orang yang mengucapkan kata sah, bergema di dalam rumah pak RT tersebut.
Nares dan Zoya pun kini sudah resmi menjadi sepasang suami istri, meskipun pernikahan mereka hanya siri, namun mereka tetap sah di mata agama.
Dan kini Nares tengah memasangkan cincin di jari manis Zoya. Untung saja ia Adan cincin dan juga uang cash di dalam dompet nya, untuk dijadikan sebagai mas kawin.
Tadinya cincin itu hendak diberikan ke istri pertamanya, yaitu Zahra. Sebagai kado untuk hari anniversry pernikahan mereka yang ke satu tahun, besok lusa.
Namun siapa sangka, ternyata dirinya memberikan sebuah hadiah yang sangat besar untuk kado anniversary pernikahan nya dengan Zahra.
Yakni sebuah pernikahan dengan seorang wanita lain, apalagi wanita itu masih gadis belia, yang masih berumur 17thn.
Setelah memasangkan cincin di jari manis Zoya, kini giliran Zoya yang mencium punggung tangan Nares sebagai takzim, dan disusul dengan sebuah kecupan yang diberikan oleh Nares ke kening Zoya.
"Ya Allah, ampuni hamba karena telah mengkhianati pernikahan hamba dengan istri hamba, Ara maafkan mas," batin Nares, disela-sela ia mencium kening Zoya.
"Baiklah, kini kalian telah resmi menjadi sepasang suami istri. Walaupun hanya sah secara agama, dan ini surat tanda bahwa kalian telah resmi menikah siri," ucap pak Budi yang menikahkan mereka tadi, dan ia pun memberikan satu lembar kertas, yang berisi bahwa Nares dan Zoya kini sudah resmi menikah siri.
"Terima kasih," ujar Nares, seraya mengambil surat itu dari pak Budi.
"Baik, karena tugas saya sudah selesai, saya pamit untuk pulang. Permisi assalamu'alaikum," ucap pak Budi.
"Wa'alaikum salam," jawab mereka serempak.
Setelah peninggalan pak Budi, kini tinggallah Nares dan Zoya, beserta bapak-bapak yang tadi sempat mengira Nares dan Zoya melakukan perbuatan zinah.
"Karena masalah sudah selesai, kami undur pamit, untuk kembali menjalankan ronda lagi pak RT," ucap salah satu bapak-bapak.
"Baik, silahkan lakukan kembali ronda kalian lagi untuk menjaga kemanan kampung kita ini," ujar pak RT.
"Baik pak, kalau begitu kami permisi assalamu'alaikum," jawab mereka.
"Wa'alaikum salam," dan dijawab oleh pak RT, Nares dan Zoya.
Bapak-bapak itu pun pergi untuk melakukan kembali ronda malam.
"Kalau begitu kami pun pamit pulang, karena hari sudah larut malam," ucap Nares.
"Baik, maafkan kami karena tidak bisa mencegah pernikahan ini, selepas yang dilakukan kalian sengaja atau tidak."
"Tak masalah, kalau begitu kami permisi assalamu'alaikum," ucap Nares, seraya berjabat tangan dengan pak RT dan juga keluarga nya.
alhamdulillah gak jadi meninggal.
kereen 😍😍💪💪
kasih bintang mak juga ya,🤣🌻
wkwk udah kayak kurir mak ya