NovelToon NovelToon
Ustadz & Si Gadis Polos

Ustadz & Si Gadis Polos

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Cinta Murni / Dijodohkan Orang Tua / Fantasi Wanita
Popularitas:283.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ditaa

❗️EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON❗️

Seorang Pria yang di paksa sang Ayah untuk menikahi Gadis yang tidak tahu asal-usul nya, pernikahan itu di dasarkan karena suatu perjanjian sebelum rekan Ayahnya menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya.

Memang benar, mencintai paksa orang yang tidak di cintainya benar-benar sangat sulit, tetapi dengan selalu berdekatan di antara keduanya akan membuahkan benih-benih cinta. Akan tetapi, apakah mereka benar-benar berhasil mencintai satu sama lain?

-----------

Yukk kepoin ... jangan lupa tambahkan favorite. Like, komen positive & vote nya juga ya bestie😍🔥

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ditaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membeli Kebutuhan

"Kak ..." Kaira masuk melihat Kakak nya yang masih terbaring di kasur.

"Ya Dek?" ujar Fabian berbalik badan dan menatap Kaira.

"Kakak jangan marah ya sama Abi dan Umi." ucap Kaira khawatir.

"Kakak nggak marah kok, Adek tenang saja." ujar Fabian sambil mengelus pundak sang Adik.

"Terus muka Kakak kenapa jadi murung begitu?" tanya Kaira.

"Lagi hafalan Dek, Kakak capek masih banyak sekali yang harus dihafal."

"Makannya Kakak menikah biar kalau capek ada yang mijetin, Di urusin juga iya" Kaira cengengesan.

"Tapi Kakak sudah punya incaran salah satu perempuan yang ada di kota Kairo, Kakak suka dia tapi dia judes banget, diajak kenalan juga dia nolak." ujar Fabian kepada sang adik.

"Siapa kak?" tanya Kaira penasaran.

"Adek kepo ya? Hehehe ada dehh."

"Ihh Kakak!!" Kaira menepis tangan Fabian yang memencet hidung dirinya sampai tidak bisa bernafas.

"Kakak harus terima perjodohan Abi dan Umi dengan Kak Adiba!" sambung Kaira lagi menatap sang Kakak kesal.

"Iya Dek, Kakak coba usahain ya? Tapi kalau Kakak memang belum bisa mencintai Adiba bagaimana?" tanya Fabian.

"Oh Kakak ceritanya gagal move on?" ledek Kaira.

"Yaa bisa di katakan begitu, tapi pacaran aja belum, pacaran kan berzina dek, Kakak tidak mau." Fabian menggeleng.

"Ya makannya menikah dengan Kak Adiba, menikah kan halal? Bukan begitu Ustadz?" tanya Kaira.

"Iya tapi Kakak tidak mencintai Adiba, Kakak hanya menganggapnya adik sama seperti kamu." ujar Fabian lemas.

"Cihh awas saja ya kalau Kakak udah bucin, Adek bakal ambil Kak Adiba suruh menginap sekamar dengan Adek 7 hari 7 malam." ancam Kaira.

"Ambil saja Dek, Kakak yang tidur bertahun-tahun sendiri biasa saja tuh." Fabian tersenyum miring.

"Oke awas ya?! Beda kalau sudah terbiasa pasti akan terbiasa Kak. Inget ya Kak sama perjanjian ini, awas saja. Adek bakal inget ini sampai Kakak bener-bener bucin sama Kak Adiba."

"Yaa ... Terserah adek saja."

"Adek kapan balik ke Turkey nya?" tanya Fabian mengalih arah pembicaraan.

"Aaa Kakakk, adek mau pindah dinas saja di Indonesia ... Bantuin Adek mengurus perpindahannya dong Kak, pleasee ..."

"Kan ... Kan ... Kata Kakak juga kerja nya disini saja yang dekat dengan keluarga, malah cari yang jauh. Kan baru tahu rasa." ejek Fabian.

"Dua tahun Dek, sabar dikit baru bisa pindah." imbuh Fabian meledek.

"Lama Kakk!!" rengek Kaira kepada sang Kakak.

"Fabiann .... " teriak Bu Aisyi dari arah bawah, karna kamar Fabian terletak di atas.

"Ya Mi ..." Fabian dan Kaira langsung beringsut turun dan lari menghampiri Umi mereka.

"Ayo ikut, kita cari sepasang baju yang cocok buat kamu dan Adiba buat pertunangan nanti, sekalian cincin nya juga Kak." ujar Bu Aisyi.

"Kaira banyak tugas Mi, Kakak saja yang ikut." Kaira mendorong bahu Fabian.

"Ya Mi, Kakak bersiap sebentar, tunggu Mi." Fabian berlari memasuki kamarnya lagi dan berganti pakaian.

Setelah menunggu 15 menit barulah Fabian turun dengan memakai kemeja polos tak lupa sarung beserta peci di atas kepalanya.

"Sudah Mi ..."

"Ayok, Abi sudah menunggu di mobil dari tadi."

Mereka berdua keluar rumah dan memasuki mobil yang di kemudi oleh Pak Alzam hingga sampai kepada toko yang di tujunya, yakni toko baju kebaya.

"Silahkan Pak ... Bu ... Ada yang bisa kami bantu?" tanya pelayan toko tersebut.

"Saya mau mencari model kebaya wanita yang ukuran panjang nya sampai lutut dan jahitan di pinggir pinggang dan di dada nya jangan terlalu ketat." pinta Fabian, pelayan pun mengangguk.

Pelayan tersebut datang menghampir Fabian dan Bu Aisyi yang sudah lama menunggu di kursi, Pak Alzam ada tetapi ia malah sibuk mencari batik untuk dirinya sendiri.

Beberapa warna baju sudah ada di tangan pelayan dengan model yang bermacam-macam.

"Silahkan Pak, kalau bapak mau model seperti ini, ada warna lainnya juga." pelayan itu menjelaskan.

"Mi, yang mana? Cantik semua." ujar Fabian.

"Yang ini atau yang ini juga boleh." tunjuk Bu Aisyi.

"Jangan yang model seperti ini Mi, dada nya terlalu mencolok nanti."

"Ya sudah yang ini saja."

"Iya Mi, Fabian juga cocok dengan yang model ini." Bu Aisyi mengangguk.

"Mbak, tolong saya minta warna putih tulang tapi dengan model yang seperti ini, tolong sambungkan juga dengan model pria nya untuk saya." pelayan itupun mengangguk tanda mengerti.

"Silahkan di coba Pak." Pelayan memberikan atasan jas yang sangat matching di padukan dengan milik Adiba.

"Abi mau ngambil yang mana?" tanya Fabian yang melihat Pak Alzam masih sibuk mencari baju barunya.

"Kak, Umi yang ini saja, Umi beli dua biar couple dengan Bu Amirah." ujar Bu Aisyi.

"Nah kalau yang ini buat Adek." sambung Bu Aisyi sambil memberikan bajunya kepada pelayan agar segera di bayar oleh Fabian.

"Abi ini saja deh."

"Jadi totalnya 3 juta 500 ribu Pak." Fabian segera membuka dompetnya dan menggesekkan kartu ATM untuk membayarnya.

"Terimakasih Pak semoga puas dengan pelayanan kami." ujar kasir tersebut.

Setelah selesai membeli baju, Mereka datang mengunjungi toko berlian karena ingin Membeli cincin untuk Adiba yang akan ia gunakan Di Hari pertunangannya Nanti.

"Pak tolong lihat cincin model terbaru." ujar Fabian langsung.

"Silahkan Pak dilihat." ujar pelayan sambil membuka wadah cincin berbentuk Love.

"Yang ini bagus ya Mi? Ada kristal di tengahnya." ujar Fabian meminta pendapat.

"Iya Kak, cantik sekali."

"Yang ini satu Pak, satunya yang polosan saja untuk saya." pelayan itu mengangguk dan memberikan cincin polos tanpa model dengan warna yang sama.

"Ini dengan yang tadi ya Pak, satukan saja."

"Jadi berapa harga nya Pak?" tanya Fabian.

"Satu gram emas nya lagi 560 ribu ya Pak, di kali dengan 15 gram untuk cincin wanitanya dan 9 gram untuk cincin pria nya, jadi total seluruhnya 13 juta 440 ribu Pak." Fabian membayarnya dengan ATM.

"Terimakasih Pak atas kunjungannya, semoga memuaskan." seru kasir toko berlian.

Saat ini Fabian sudah memasukkan barang-barangnya dan memisahkan barang milik Adiba di dalam paper bag,

"Dek, sibuk nggak?" tanya Fabian yang melihat Kaira asyik dengan laptop nya.

"Nggak Kak, kenapa?"

"Tolong antarkan ini ke rumah Adiba ya?"

"Oke Kak, simpan disitu saja nanti Adek anterin habis Sholat Ashar." ucap Kaira.

"Terimakasih Adek, baju adek ada di Umi."

"Wah, kirain tadi Adek nggak di belikan." ucap Kaira sambil tersenyum.

"Adek nggak minta pun pasti Kakak belikan."

"Terimakasih Kakak."

"Sama-sama Dek, Jangan lupa anterin baju nya ke Adiba, Abi dan Umi sedang tidur, Kakak juga capek mau tidur sebentar."

"Titip salam buat mereka ya?" sambung Fabian.

"Siap Kak."

Fabian tersenyum lalu melenggang pergi dan merebahkan badannya ke kasur empuk miliknya karena memang sedari tadi badannya sudah kaku semua, baru saja di rebahkan belum sampai 10 menit, Fabian sudah nyenyak dan mengarungi mimpinya.

1
Erni Zahra76
alhamdulillah...sdh sekian purnama br up lg...semangat kk author 💪💪🙏
Erni Zahra76: ihhh aq g punya hehee
Ditaa: Kak, aku terharu lho ternyata masih ada yang ngikutin ceritaku, aku usahain biar up terus ya Kak dan tamatin ceritanya... Kalau Kakak mau baca novel aku, cek apk sebelah ya Kak, dua tamat, satunya lagi on going💞💞💞🙏🏻😊
total 2 replies
Siwi nur Asih
Luar biasa
Purwadi
lanjut thor
Eka Mardika Banchin
Tulisan yang bagus
𝐈𝐬𝐭𝐲
lanjuut dong Thor...
kairin
ceritanya bagus.tpi syang blom ada lanjutannya.
pelajaran yg bisa di ambil.ustadz hanyalah gelar saja.tpi orangnya tetap manusia biasa yg TDK terlepas dari khilaf.tetapi kmudian kembali ke jalan Allah SWT
Erwin Cuantiq
Luar biasa
kairin
kapok bian, jgn di maafkan dulu, kasih pelajaran buat bian
kairin
gobloknya bian.ih...bikin emosi...
kairin
udah panas dingin nih....
kairin
udah mulai greget nih
Zuny Achmad
alhmdulillah lnjut kak
Helda Watie
syukur alhamdulillah..akhir nya dpt juga kmi membaca sambungan nya..terima kasih banyak2 wahai sang penulis..god jop..terbaik
Helda Watie
lanjut kn lh..lama kmi menunggu..sambungan nya..cerita yg mantop.harus ada ending nya..terus kn lh berkarya .jng berhenti..semoga anda tetap maju dlm karya mu..berapa kli sudah aku membaca cerita ini.tanpa jemu..sehingga setiap episod sudah ku hafal..🤣🤣🤣..kmi tunggu sambungan nya .wahai penulis..
Ditaa: Siap Kak hehehe🤗🤗
total 1 replies
Helda Watie
mana sambungan nya..lama sudah menunggu.sayang sekali.jln cerita sudah bagus tapi sayang seribu kli sayang cerita nya tergantung...lama sudah kmi pembaca menunggu sambungan nya..
Ditaa: Stay tune ya kak😁
total 1 replies
Roudhotul Zannah
Lumayan
Roudhotul Zannah
Biasa
micha_chaa
next kak
𝐈𝐬𝐭𝐲
lanjuut thor..
𝐈𝐬𝐭𝐲
wanita mah gak bakalan lupa mas malah sukanya ungkit² hal yg sudah berlalu yg bikin kesel.. 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!