NovelToon NovelToon
Pesona Ayra Khairunnisa

Pesona Ayra Khairunnisa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Cintamanis / CEO / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:51.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sebutir Debu

Seorang CEO yang tak sengaja mendapatkan amanah dari korban kecelakaan yang ditolongnya, untuk menyerahkan cincin pada calon pengantin wanita.

Namun Ia malah diminta Guru dari kedua mempelai tersebut untuk menikah dengan mempelai wanita, yang ditinggal meninggal Dunia oleh calon mempelai pria. Akankah sang CEO menikah dengan mempelai wanita itu? Akankah sang mempelai wanita setuju Menikah dengan sang CEO?

Dan sebuah masalalu yang mempelai wanita itu miliki selalu mengganggu pikirannya. Kekhawatiran yang ia rasakan selalu menghantui pikirannya. Apakah masalalu yang menghantui pikiran mempelai wanita itu?

Cerita ini hanya khayalan Author, jika ada kesamaan tokoh, kejadian itu hanya kebetulan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sebutir Debu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Dengan atau tanpa Rani.

Sebuah mobil hitam masuk ke halaman rumah yang cukup luas. Luas rumahnya kurang lebih 1500 meter persegi. Rumah 4 tingkat dengan gaya mewah.

Bangunan dengan cat Abu-abu kombinasi putih berdiri begitu kokoh. Bahkan terlihat sangat megah bagi Ayra yang terbiasa hidup sederhana di pondok pesantren. Ketika mobil hitam itu berhenti tepat di depan pintu utama tampak 2 orang lelaki membuka pintu mobil.

Dua lelaki berbaju hitam, memberikan hormat dengan kepada mereka yang baru keluar dari mobil setelah pintu terbuka. Bram keluar lebih dulu berbeda dengan Pak Erlangga yang menunggu istrinya.

"Tolong bawa tas di dalam bagasi itu ke kamar Bram."

Pak Erlangga memberikan kunci kepada salah satu lelaki berbaju hitam tadi.

Tap.

Tap.

Tap.

Suara langkah Bram terdengar begitu cepat. Lelaki itu menaiki tangga dengan cepat. Bu Lukis melirik sang suami. Paham akan situasi yang sedang terjadi Pak Erlangga memanggil Bram. Hingga langkah kaki lelaki yang memiliki postur tubuh cukup tinggi itu berhenti di tengah-tengah anak tangga.

"Bram. Papa ingin berbicara pada mu. Papa tunggu diruangan Papa."

Pak Erlangga meninggalkan istrinya dan Ayra di ruang tengah. Bram kembali membuang napas nya dengan kasar. Ia paham jika Papa nya akan membahas pernikahan dadakan nya dengan Ayra.

Sesampainya di ruang kerja yang besar, mewah, dan elegan. Bram duduk di sofa besar yang glamor di seberang meja.

Pak Erlangga duduk di atas kursi kulit hidrolik yang berwarna coklat menghadap Bram. Lelaki paruh baya yang merupakan ayah dari 3 orang lelaki itu menurunkan suhu ruangan dengan sebuah remote kontrol di meja kerja nya.

"Bram, Papa tidak suka cara mu memperlakukan Ayra. Dia istri mu. Tidak ada tradisi di keluarga Pradipta yang merendahkan perempuan. Apalagi sampai bertindak kasar."

Pak Erlangga tampak menatap CEO MIKEL Group itu dengan tajam.

"Lantas perlakuan Papa terhadap Rani? apakah itu sikap yang lembut? pernahkah Papa tersenyum padanya? pernah kah Papa menerimanya di keluarga Pradipta!"

Bram menatap tajam pak Erlangga. Mata yang memiliki bulu mata lentik itu terlihat begitu tajam menatap lelaki yang tidak lain adalah ayah nya.

Pak Erlangga seolah terjebak dengan kalimatnya sendiri terdiam sejenak. Lalu ia berjalan mendekati Bram, Ia duduk disebelah Bram. Dua lelaki yang sama-sama memiliki sifat gengsi ini kembali terlibat dalam sebuah perdebatan yang telah lama tidak terjadi.

"Jangan kamu samakan Ayra dengan wanita itu. Ayra bagaikan langit dan Rani. Ia hanya tanah yang kotor dan tidak pantas untuk dipijak apalagi dianggap ada dikeluarga kita!."

"Praaannng!"

Sebuah asbak dilempar oleh Bram. Bram sudah berdiri dengan rahang yang mengeras dan kedua bola matanya telah menimbulkan warna merah. Terlihat di kedua pelipis pria tampan itu terlihat urat-urat yang begitu jelas karena menahan gigi gerahamnya.

"Bahkan gedung yang tinggi menjulang saat ini pun butuh adukan tanah yang kotor Tuan Erlangga! Bahkan papa pun bisa berdiri dengan begitu angkuh karena kekayaan papa ini juga berkat tanah yang kotor itu. Tanpa tanah kotor itu, biji-biji sawit yang menghasilkan pundi-pundi di rekening papa tidak akan tumbuh subur!."

Baru saja Bram akan melangkah keluar lelaki itu harus berbalik dan mengancam kembali sang ayah.

"Papa sudah menelpon Rafi untuk menyiapkan berkas pernikahan mu dan sebuah pesta pernikahan. Satu Minggu lagi persiapkan dirimu untuk fitting baju di butik langganan Mama."

"Tidak akan ada sebuah pesta. Jika Papa ingin sebuah pesta pernikahan itu terjadi maka pesta yang sama juga harus papa gelar untuk Rani. Bersama mereka atau tidak sama sekali!"

"Braaakk!"

"Aaaaahhh ... kenapa semua jadi seperti ini. Aku tidak mungkin kehilangan menantu seperti Ayra tapi tak mungkin mejadikan pulang perempuan itu keluargaku."

Pak Erlangga memijat pangkal hidungnya berkali-kali.

1
Mamahnya Rizka
wah ceritanya bnyk ilmu nih yg bisa di ambil
Fitri Futihah Al Karim
suka ni kalimat semoga para suami yg sdh lelah bekerja masih mau jdi tempat keluh kesah istri
Zulmadewi Wiwiek
Luar biasa
Ita Xiaomi
Ceritanya keren banget. Banyak nasihat dan pembelajarannya. Kesabaran, kesetiaan, perjuangan utk hijrah. Semangat berkarya kk. Berkah&Sukses selalu.
Faris Fahmi
suci itu jika disiram pake air yg mengalir😔😔
Faris Fahmi
ini otor nya orang Jawa timur bukan Thor?
soalnya saya banyak kenal orang dari berbagai daerah meskipun pernah mondok, tp tidak sedetail itu tau tentang najis
Ima Yusnia
balik lagi 2025 tor
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Yora Fitriani86
Masya Allah Thor/Heart/
Yora Fitriani86
aamiin
Yora Fitriani86
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Siti Najiah
2025 hadiiir
mau komen keseeell.. ternyata udah ada yg mewakili😆
Al-Vunny Venny
eh ya ampun
Yus Warkop
terima lasih author belajar dari bu ayra caranya bagaimna menjadi seorang anak, istri dan ibu meskipun sudah terlanjur tapi tak ada kata terlsmbat dengan baca novel ini walaupun tertatih tatih aku belajar dari kesalahan dan hijrah, bersabar mengolah rasa meskipun belum bisa seperti yg sebenarnya
Yus Warkop
masih ada lanjutannnya,
Yus Warkop
aku baca novel ini pertama kali waktu abis corrona kalo gak salah sekarang mamfir lagi rindu , perempuan sholehah aku lagi belajar sabar
indah
Maa shaa Allaah Author keren banget 💖
indah
Maa shaa Allaah Keren 👏👏👏
indah
ya iya lah bang😥😥
Dulkarim Muda
/Tongue//Tongue/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!