Nabila Pratomo adalah seorang dokter bedah yang tergabung dengan doctors without Borders, membuatnya bisa bekerja di semua rumah sakit seluruh dunia. Tanpa ada yang mengetahui -- kecuali keluarganya -- dibalik sikap cuek, barbar dan masa bodoh, Nabila memiliki rahasia yang membuatnya skeptis dengan namanya pernikahan.
Semuanya berantakan ketika Nabila bekerja di RS Royal Infirmary Edinburgh Skotlandia. Disana dia bertemu dengan dokter bedah bernama Mike Cahill. Keduanya bagaikan Tom and Jerry.
Disaat Mike mulai membuka hati kepada Nabila, gadis itu pergi menuju negaranya untuk bekerja disana. Dan Mike tetap mempertahankan Nabila karena hanya dirinya yang menerimanya apa adanya.
Follow Ig ku @hana_reeves_nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
I For You
Malam itu Nabila, Mike dan Duncan makan malam di kamar VVIP pasien. Nabila baru tahu kalau Duncan memiliki banyak restauran dengan konsep berbagai macam negara. Kali ini menu western dan Jepang dipilih oleh Duncan. Entah tahu dari mana, khusus Nabila dipesankan mentai salmon dan chicken Cordon blue ditambah virgin mojito non alkohol favoritnya, sedangkan desert sudah ada puding coklat dengan Fla vanila.
Nabila menghabiskan semua makanannya karena sesuai didikan orang tuanya jangan membuat makanan mubasir sebab masih banyak orang yang tidak mampu makan layak sehari tiga kali. Dan harus selalu bersyukur karena tidak pernah kekurangan makanan.
Mike dan Duncan sama-sama memesan steak dan dobel mashed potatoes, kopi hitam dan potongan buah sebagai desert. Kedua pria beda generasi melongo melihat Nabile menghabiskan menu makan malamnya bersih tak tersisa.
Merasa dirinya diperhatikan, Nabila hanya menatap kedua pria tampan itu.
"Ada apa? Apa aku kelihatan rakus?" tanyanya sambil tersenyum. Kedua pria itu menggeleng.
"Menyenangkan melihat seorang wanita tanpa malu-malu menikmati makanan dengan nikmat" kata Duncan. "Seperti mommy mu, Mike"
Mike hanya mengangguk. Rasanya dia rindu dengan almarhumah ibunya.
"Terima kasih Oom memesankan makanan yang nikmat ini" ucap Nabila seraya membereskan bekas makan mereka. "Mom dan Dad selalu pesan pada kami anak-anaknya jangan suka buang-buang makanan karena mubazir. Belum tentu orang lain bisa makan seperti kita."
"Keluarga Pratomo memang terkenal keluarga harmonis. Apa lagi Tantemu yang bernama Adriana."
"Oom kenal Tante Yana?" Panggilan kesayangan Tantenya di kalangan keluarga memang itu.
"Kenal baik malahan. Siapa sih yang tidak kenal artis Adriana Reeves, penyanyi, artis film, novelis dan pengusaha properti. Kekayaannya kita tahu lah tapi ketika Oom ke rumahnya yang di Los Angeles, sangat-sangat simpel. Khas Jepang dengan kayu. Kemarin Oom nonton acara talk show Tantemu dengan James Coburn, dengan santainya Tantemu bilang hanya punya dua tas Hermes dan itu pun diberikan oleh pihak Hermes" kata Duncan sambil terkekeh "Padahal kalau Tante mu mau, bisa saingan dengan Victoria Beckham"
Nabila tertawa. "Bener Oom. Bila pernah masuk ke ruangan yang khusus tempat tas, sepatu dan jam koleksi Tante Yana. Tas dan sepatu mewah milik Tante banyak tapi yang beli sendiri bisa dihitung pakai jari karena sebagian besar diberikan oleh pihak brand. Tante Yana sendiri lebih suka koleksi jam dan itu pun merk tertentu."
"Bukannya Adriana suka koleksi mobil mewah?" timbrung Mike sambil menikmati kopi hitamnya.
"Tante penggemar range Rover dan Ferrari. Setahuku Tante cuma punya 1 range Rover dan 1 Ferrari. Hari-hari malah pakai Nissan Murano." papar Nabila. "Tante bilang mobil itu kan fungsinya kalau demi status dan gaya, gak bakalan selesai, selalu merasa kurang. Oom Eddie, suami Tante Yana, pun sama. Bukan tipe orang suka pamer".
"Iya, Eddie orangnya santai, bukan tipe pamer."
Tiba-tiba ponsel Nabila berbunyi dan Mike mengerenyitkan alisnya ketika mendengar ringtonenya
Lagu apa itu?
"Maap saya terima telpon dulu" pamit Nabila keluar menuju pintu kamar.
Duncan dan Mike hanya mengangguk. Sekilas Mike melihat nama Alex Reeves di layar ponsel.
Siapa lagi sih??? Fred belum selesai, sudah ada Alex Reeves! batin Mike kesal.
"Kau suka Nabila, son?" suara Duncan mengejutkan Mike.
"Hhmmmm"
"Kalau memang kamu menyukainya dan menjurus mencintainya, Dad harap kamu bisa menerima dia apa adanya karena tergantung masa depanmu."
"Maksudnya apa Dad?" Mike menatap ayahnya serius.
"Apakah kamu ingin punya anak?" tanya Duncan.
"Well, aku bukannya tidak ingin punya anak tapi untuk saat ini, masih fokus dengan pekerjaanku"
Duncan hanya menghembuskan nafas panjang.
"Dad, apakah Dad mengetahui sesuatu?"
Duncan menatap putranya. "Dad sudah jatuh cinta dengan Nabila... Eeiitss tapi bukan sebagai pria ke wanita" cepat-cepat Duncan menekankan setelah Mike menatapnya tajam "melainkan sebagai ayah ke putrinya."
"Sebenarnya ada apa sih..." suara Mike terpotong ketika melihat Nabila masuk ke dalam kamar lagi.
"Maap, apakah aku sudah mengganggu?" Nabila menatap keduanya yang auranya berbeda sudah.
"Tidak." sahut keduanya.
"Mike, bisakah kau antar aku pulang? Aku besok ada shift pagi dan sekarang sudah mau jam sepuluh malam."
"Antarkan Nabila pulang, son. Besok kita lanjut lagi" suruh Duncan.
"Besok sore aku berikan surat rawat jalannya Oom, karena semua sudah membaik. Aku minta Oom istirahat di rumah barang 2-3 hari."
"Oke darling" Duncan tersenyum manis ke arah Nabila.
"Dad!" Mike menatap jengah ke ayahnya yang sok manja.
Nabila tertawa melihat kedua orang itu.
"Yuk Nab, aku antar pulang" Mike kemudian mengambil jaket, ponsel dan kunci mobilnya.
Nabila meraih tas dan coatnya.
"Oom, Bila pulang dulu. Terimakasih atas jamuannya" pamit Nabila.
"Hati-hati princess. Mike, jangan macam-macam!" goda Duncan. Mike hanya memberikan tanda V pada jarinya.
Keduanya lalu menuju lift dan kearah parkiran mobil.
***
"Nab" panggil Mike ketika mereka berada di dalam mobil.
"Ya?"
"Ringtone mu lagu apa itu?"
Nabila menoleh ke arah Mike. "Kenapa kah?"
"Aku baru mendengarnya. Sepertinya bukan bahasa Inggris."
"Itu lagu Jepang dari band J-Rock Luna Sea. Judulnya I For You"
"Kau bisa berbahasa Jepang?"
Nabila mengangguk. "Aku suka traveling jadi sebisa mungkin aku bisa bahasa mereka tapi yang fasih selain bahasa Indonesia, Inggris dan Jawa karena aku orang Jawa dan mommy tetap menekankan anak-anaknya harus bisa bahasa leluhurnya, aku bisa bahasa Jerman, Jepang, Korea dan sedikit Belanda."
Mike menoleh "Wow!" dengan wajah kagum. "Aku hanya bisa Jerman, Perancis, Italia dan sedikit Irish."
"Kau juga hebat Mike bisa berbagai bahasa"
"Italia dan Irish karena itu bahasa ibuku" Mike tersenyum sendu ketika mengingat sang ibu.
"I'm sorry Mike."
"It's okay. Mom sudah bahagia disana." Nabile mengangguk.
"Eh kalo boleh tahu, arti lagu tadi apaan?"
"Versi Jepang atau Inggris?" goda Nabila.
"Darl, aku kan ga bisa bahasa Jepang" Mike menatap muka Nabila sambil cemberut.
"Artinya
I want to tell you something from my heart
If only I can always look upon your smile
I love you from my heart
I want to gather up all of the light that falls on you, I for you"
Mike terdiam. Lalu segera menepikan mobilnya.
"Lho kok berhenti Mike?" tanya Nabila bingung.
Mike kemudian menghela Nabila untuk berhadapan dengannya.
"Nabila Putri Pratomo, bagaimana kalau i for you for the rest of your life? Lupakan Fred, lupakan semua pria-pria lain dalam hidupmu. Buat hanya aku dalam hati dan otakmu" Mike menatap Nabila serius.
Nabila hanya terperangah. "Apa...apakah ini lamaran?" tanyanya bingung.
Mike menatap Nabila dalam "Bisa kau katakan demikian. Look Nab, aku memang tidak romantis tapi yang jelas aku sudah jatuh cinta padamu lama."
Nabila mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sambil menghela nafas panjang, kembali menatap Mike.
"Mike, Maap aku tidak bisa menerimamu"
"APA? Apa kekuranganku? Apa aku kalah tampan dari Fred? Apa aku kurang menarik? Kurang kaya? Apa Nab?!!" Mike menjadi emosi.
Nabila menggelengkan kepalanya. "Kau melebihi Fred..."
"Lalu??? Apa masalahnya!!!" bentak Mike.
Nabila menatap wajah Mike yang memerah menahan amarah. "Aku yang bermasalah..."
"Iya tapi apa itu???" intonasi Mike masih tinggi.
"Aku tidak... aku tidak bisa memberimu anak. Aku mandul Mike." Nabila menunduk sambil terisak.
Mike terperangah.
***
mlah baca kisah Abi dan Dara Giandra🤣🤣🤣🤣
loncat²...bayikk putuskan membaca berurutan hihihi😍😍😍
Ugh mike sweet banget kamu muach muach
aku juga baru baca nih