Just The Way You Are
Nabila Pratomo menatap layar televisi yang berada di ruang istirahat para dokter dan perawat rumah sakit Royal Infirmary kota Edinburgh Skotlandia. Malam ini gadis berusia 26 tahun itu mengenakan Jersey Manchester United bernomor punggung 15 dengan nama Blomqvist. Entah kenapa dia suka sekali dengan salah satu pemain yang tidak lama bermain di Old Trafford.
Malam ini ada pertandingan antara Manchester United lawan Leeds United. Seperti biasa, Nabila heboh mendukung tim kesayangannya. Di mejanya terdapat camilan kuaci semangka kiriman dari sang ibu, ice Americano plus roti sobek, sedangkan sneli dan stetoskop warna merah favoritnya berada di samping Snack.
Semua orang yang berada di ruangan tersebut sudah hapal dengan polah satu-satunya dokter berdarah Asia yang ternyata cinta sepakbola melebihi orang Inggris dan Skotlandia sendiri.
"Dok Nabila" sapa asistennya suster Yolanda
"Kenapa sus Yo?" sahut Nabila tanpa menoleh.
Suster Yolanda duduk di sebelah Nabila yang masih serius melihat pertandingan.
"Serius amat dok." sahut Yolanda sambil mengambil kwaci. Semenjak menjadi suster asisten Nabila, Yolanda jadi ketularan suka camilan ala Indonesia walaupun awalnya kesulitan makan kwaci.
"Haruslah! Jengkel aku ! Siapa yang berani ganti jadwal shift aku? Rugi tiket terusan ini aku !!!"omel Nabila.
Oom Nabila adalah salah satu petinggi di Manchester United. Tahu keponakannya fans berat klubnya, tentu saja Nabila diberikan tiket terusan selama setahun.
Suster Yolanda tahu siapa yang mengganti jadwal shift tapi lebih baik tidak mengatakan pada Nabila daripada terjadi perang Malvinas.
"Yang penting kan masih bisa nonton dok."jawab suster Yolanda sambil mengunyah kwaci.
"Tapi sensasinya berbeda Sus!" eyel Nabila.
"Baru sekali ini..."suara suster Yolanda terhenti ketika Nabila berteriak
"GOOOOLLLL!!!" Tanpa peduli dilihat banyak orang, Nabila berjingkrak-jingkrak. "Yay, CR7!!!"
Suster Yolanda hanya mengelus dada kaget. "Ya ampun dok, inget ini kita dimana ! Untung gadha pasien di IGD!" umpatnya.
Nabila nyengir tanpa rasa bersalah. Ruang istirahat itu memang dekat dengan ruang IGD. Beruntung sekarang sedang dalam kondisi kosong dan biasanya baru ramai setelah pertandingan sepakbola akhir pekan akibat banyak orang mabuk. Apalagi hari ini juga ada pertandingan liga Skotlandia antara Rangers dan Celtic.
Lalu sambil membungkukkan badan, Nabila meminta maaf kepada orang-orang yang berada di ruangan.
"Maap saya terlalu semangat"ucapnya.
"It's okay dok Nabila. Kami sudah biasa" kata salah seorang resident sambil tersenyum.
Suasana kemudian mulai tenang dan hanya terdengar beberapa orang bercakap-cakap santai karena pertandingan memasuki akhir babak pertama.
Tiba-tiba terjadi keributan di ruang IGD. Nabila dan Yolanda beserta beberapa orang di ruang istirahat bergegas menuju IGD. Tampak suster May dan dokter Sam sedang beradu argumen dengan dua orang bertubuh besar dan bermuka garang. Keduanya membentak dokter Sam dan di belakang kedua orang itu terdapat sekitar lima orang lagi yang tidak kalah garangnya.
Nabila kemudian menghampiri mereka. Betapa terkejutnya ketika melihat seseorang berada di brankar meringis kesakitan dengan beberapa luka tembak di bahu dan lengan.
"Ada apa ini?" bentak Nabila kearah dua orang yang sedang membentak dokter Sam.
"Kamu dokter disini?" tanya pria berambut hitam.
"Iya! Kenapa?" jawab Nabila judes. "Dokter Sam. Ada apa ini?" toleh Nabila ke dokter Sam.
"Ini dok, dua orang ini meminta segera menghandle bossnya. Cuma saya takut terjadi apa-apa karena tahu siapa bossnya itu" jawab dokter Sam sambil melirik pria yang di brankar.
"Emang dia siapa?" tanya Nabila.
"Eeerrr ... itu..." dokter Sam tidak berani menjawab.
" Ya sudah kalau dokter Sam tidak sanggup. Suster Yolanda siapkan ruang ops. Dok Sam bantu saya. Dokter Mark, suster May, Suster Jane segera bersiap. Kita lakukan tindakan sekarang. Dokter Howie dan Suster Nancy, jaga IGD." titah Nabila. Gila aja nyawa orang dibuat mainan!
"Kalau ada apa-apa dengan bossku..." ancam pria satunya yang berambut pirang kepada Nabila.
"Tidak akan ada apa-apa dengan bossmu. Dengar Spongebob dan Patrick, aku tidak peduli siapa bossmu ! Mau dia tukang parkir, tukang palak ataupun Voldemort sekalipun, aku akan menyelamatkan nyawanya ! Dan aku minta kalian jangan bikin keributan di rumah sakit ini ! Dengar kalian semua!" bentak Nabila kearah orang-orang yang sekarang mulai memberikan aura ancaman. "Sudah kalian tenang saja, aku akan mengurus si Voldemort!" Nabila kemudian meninggalkan orang-orang itu menuju ruang operasi.
Kedua orang yang dipanggil Nabila Spongebob dan Patrick hanya melongo. Begitu juga orang-orang dibelakang mereka.
"Jack, boss kita dipanggil Voldemort?"bisik pria berambut hitam ke rekannya.
"Waduh kalau boss dengar bisa habis dokter cantik itu John" jawab pria berambut pirang sambil berbisik juga.
"Apa perlu kita menghubungi boss muda?" tanya John
"Telepon saja. Bukankah boss muda ada di Edinburgh juga?"
John kemudian mengambil ponselnya lalu melakukan panggilan.
"Boss muda. Ini John. Boss besar kena tembak"
"..."
"Sudah kami bawa ke Royal boss muda"
"..."
"Baik boss muda". John mematikan panggilannya.
"Gimana?" tanya Jack.
"Boss muda akan kemari"
***
Sebuah mobil Porsche Cayenne memasuki parkiran khusus dokter di RS Royal. Pengemudinya memarkir sembarangan bersebelahan dengan FIAT panda berwarna putih.
Turun seorang pria berusia 30an, berambut coklat tua, bermata biru, wajah tampan klasik campuran Irlandia dan Italia. Tubuhnya tinggi sekitar 187cm dengan badan built-in atletis. Walaupun wajahnya menunjukkan kantuk, tetapi tidak mengurangi ketampanannya. Pria itu mengenakan kaos hitam dengan Coat panjang, celana jeans belel dan sneaker. Dengan langkah terburu-buru langsung menuju ruang operasi dan menemukan duo J alias Jack dan John.
"Bagaimana pak tua?" tanya pria itu kepada duo J.
"Masih di ruangan operasi boss muda" jawab Jack.
"Sudah berapa lama?"
"Sekitar sejaman boss muda" kali ini John yang menjawab.
"Siapa yang melakukan tindakan?" tanya pria itu lagi.
"Seorang dokter perempuan boss. Tampaknya orang Asia dan dia galak sekali boss muda." papar Jack.
"Galak gimana?" tanya pria itu.
Duo J lalu menceritakan kejadian tadi dan akibatnya pria tampan itu tertawa terbahak-bahak.
"Memang pantas pak tua dipanggil Voldemort!" kekehnya. Duo J hanya meringis.
"Sudah, aku hendak tidur sejenak. Susah-susah aku mengganti shift tapi diganggu pak tua!" pria itu langsung berselonjor di lantai dengan bersandar tembok ruangan depan kamar operasi.
"Boss muda, jangan duduk disitu" John mencoba menghela pria itu ke sofa tunggu, namun pria itu menggeleng.
"Diamlah kalian ! Aku mau tidur !" Tak berapa lama pria itu tertidur.
Duo J masih setia menunggu lampu kamar operasi padam sambil menahan kantuk, sedangkan anak buah yang lain sudah disuruh berjaga jaga di luar.
***
Hai... ini adalah novel perdanaku.
Semoga suka yaaaa
Happy reading.
Maap jika masih banyak typo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
INDRA
akhirnya baca asal muasal klan pratomo kan lek ngene gx bingung thor
2025-01-25
2
Triya_3004
aku masih berjuang dan nyampe sini thor.. /Determined//Determined/ tunggu comment aku di novel berikutnya ya thor
2024-12-28
1
Nur Bahagia
wohooo saya ijin mampir kak..baru mulai baca ini, sampai saya list semua novel kakak berdasarkan tanggal rilis..biar tau mulai baca duluan dari mana 😅 karena saya liat udah ada 50 novel kak thor dan saya baru mampir ini 🤗 semoga cerita nya seruu.. semanggattt 🔥🥰
2024-08-19
1