Sebuah kesalahan satu malam telah mengubah kehidupan dua anak manusia yang awalnya tidak saling mengenal.
Prince, Sang Casanova yang merasa bersalah karena telah merenggut kesucian Queen ingin bertanggung jawab tapi Queen justru sangat membencinya.
Siapa sangka ternyata mereka berada di antara perusahaan yang saling bermusuhan, niat balas dendam Queen membuat dirinya terlibat masalah dengan Prince.
Kesalahpahaman yang terjadi membuat mereka akhirnya terjebak di dalam cinta yang rumit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZiOzil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Setelah berbicara dengan Mitha tadi dan memikirkan semuanya dengan matang, Queen pun mengambil keputusan.
Selama seminggu mengurung diri di dalam kamar, wanita cantik itu pun akhirnya keluar menemui kedua orangtuanya.
"Queen, syukurlah akhirnya kau mau keluar dari kamar juga." Ucap Sandra penuh syukur.
"Maaf karena aku sudah membuat kalian khawatir." Queen tertunduk menyesal.
"Sudahlah, Sayang." Sandra mengusap pundak Queen dengan sayang.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Kau ada masalah?" Kenedy memandang lekat wajah Queen.
"Hmmm ... tidak ada apa-apa kok, Pa. Hanya ada kesalahpahaman dengan temanku, tapi sekarang sudah selesai kok." Jawab Queen bohong, dia mencoba tersenyum agar terlihat baik-baik saja.
"Sayang, lain kali kalau ada masalah, kamu ceritakan kepada Mama atau Papa, jangan dipendam sendiri. Apalagi sampai mengurung diri seperti ini." Sandra menasehati putri semata wayangnya itu.
"Iya, Ma." Sahut Queen. "Oh iya, Pa. Aku boleh kan bergabung di Kingdom?" Tanya Queen tanpa basa-basi.
"Tentu saja, Sayang. Itulah tujuan Papa menyekolahkan mu sampai ke Inggris, agar kau bisa menjadi pebisnis handal dan bisa menggantikan Papa kelak."
"Tapi aku baru saja lulus kuliah dan belum memiliki pengalaman, Pa." Sela Queen.
"Kau bisa belajar dari Papa dan Jovan." Ujar Kenedy.
Mendengar nama Jovan, darah Queen serasa mendidih. Rasanya ingin sekali dia meminta sang Papa untuk memecat lelaki sialan itu, tapi dia tak punya alasan yang kuat.
"Sayang, kenapa kau melamun?" Kenedy menyentuh tangan Queen, membuyarkan lamunan wanita itu.
"Haa ... iya, Pa. Aku pasti akan belajar dengan baik. Jadi kapan aku bisa mulai?"
"Jika kau sudah siap, besok pun sudah bisa. Bukankah lebih cepat itu lebih baik?" Jawab Kenedy girang. Dia memang sangat menginginkan putrinya itu membantunya di Kingdom.
"Baiklah, besok aku akan mulai. Sekarang aku istirahat dulu ya. Selamat malam."
"Iya, beristirahatlah, Sayang. Selamat malam." Balas Sandra dan Kenedy bersamaan.
Queen beranjak dari duduknya dan melangkah menuju kamar, saat berbalik membelakangi kedua orangtuanya, seringai sinis tercetak di wajahnya.
Kehancuran mu akan segera datang, Jovan. Tunggu saja!
***
Hari berganti, pagi ini Queen sudah siap memulai rencananya. Kenedy dengan bersemangat memperkenalkan sang putri kepada semua karyawannya dan meminta mereka membantu Queen dalam memahami cara kerja perusahaan itu, semua karyawan menyambut hangat kedatangan Queen.
Queen mengedarkan pandangannya, mencari sosok Jovan yang sedari tadi tidak terlihat.
Kemana si berengsek itu?
Untuk menjawab rasa penasarannya, Queen pun akhirnya bertanya kepada sang Papa.
"Hmm .... Pa, Jovan mana? Kenapa aku tidak melihatnya?"
"Oh, dia pasti sedang ada di ruangannya." Jawab Kenedy.
"Boleh aku menemuinya? Sudah lama aku tidak bertemu dia." Tanya Queen.
"Tentu saja, Sayang. Dia kan temanmu, apalagi kalian akan segera menjadi rekan kerja. Papa akan mengantarmu ke ruangannya."
"Iya, Pa." Balas Queen dengan senyum yang mengembang.
***
Jovan yang sedang berbicara dengan seseorang di telepon tersentak saat pintu ruangannya di ketuk dari luar.
"Sudah dulu ya, Sayang. Ada yang datang." Ucap Jovan yang bergegas mengakhiri pembicaraannya.
"Silahkan masuk!" Pinta Jovan tegas.
Pintu bercat coklat itu terbuka lebar dan menampilkan sosok berwibawa Kenedy Ravindra yang tak lain adalah pemilik Kingdom Corporation.
Melihat kedatangan atasannya, Jovan seketika berdiri dan menunduk memberi hormat.
"Selamat pagi, Pak!" Sapa Jovan.
"Selamat pagi, Jo." Balas Kenedy.
"Selamat pagi, Jovan." Suara lembut Queen menyambar telinga Jovan, membuat kepala lelaki itu sontak terangkat dan memandang wanita yang berdiri di belakang Kenedy dengan mata yang membulat.
"Queen ...?" Ucapnya pelan.
"Jo, mulai hari ini Queen akan bergabung dengan kita. Aku ingin kau mengajarinya segala hal tentang perusahaan ini sampai dia siap menggantikan aku." Ucap Kenedy tegas.
"Haa ...i-iya, Pak." Jawab Jovan gugup. Dia masih tak mengerti kenapa Queen tiba-tiba bergabung di Kingdom?
"Kalau begitu, Papa tinggal dulu. Kalian bisa mengobrol berdua."
"Iya, Pa."
Kenedy keluar dari ruangan Jovan, meninggalkan Queen disana. Karena setahu pria paruh baya itu, Jovan adalah kakak dari teman Queen dan mereka berteman dengan baik. Makanya saat sang putri memintanya menerima Jovan bekerja di Kingdom lima tahun yang lalu, Kenedy pun menyetujuinya.
Dan berkat kemampuan kerja Jovan yang baik, Kenedy pun mengangkatnya sebagai manajer pemasaran dan sekaligus orang kepercayaan.
Selepas kepergian Kenedy, Jovan segera mendekati Queen yang masih berdiri sambil bersidekap.
"Queen, aku merindukanmu. Aku berusaha menghubungi mu tapi kau tidak menjawab telepon dariku, aku ingin sekali ke rumahmu, tapi tak ada alasan untuk aku kesana." Ucap Jovan yang berdiri di hadapan Queen.
"Oh, iya?"
"Queen, aku minta maaf atas kejadian kemarin. Aku bisa jelaskan semuanya. Aku di jebak." Jovan hendak memeluk Queen, tapi dengan cepat wanita itu mendorongnya.
"Jaga sikapmu! Berani sekali kau menyentuh anak dari atasanmu." Bentak Queen angkuh.
"Queen ...? Kenapa kau seperti ini? Aku minta maaf, Sayang." Jovan tak menyerah, dia kembali meraih tangan Queen.
"Lepaskan aku! Atau aku akan teriak dan menuduh mu melecehkan aku!" Ancam Queen dengan penuh emosi. Jovan pun menurut dan menjauhkan tangannya dari Queen.
"Sayang ..." Jovan memelas.
"Aku tidak akan berbasa-basi, aku hanya ingin mengatakan, bersiap-siaplah untuk angkat kaki dari sini. Dasar lelaki tidak tahu diri!" Ucap Queen dingin dan segera berlalu dari ruangan Jovan.
Jovan memandang punggung Queen yang menghilang dibalik pintu dengan perasaan geram.
"Kau pikir akan semudah itu membuatku angkat kaki dari sini? Khayalan mu terlalu tinggi, Sayang." Ujar Jovan sinis.
***
dan sekarang mau maraton baca kisah kaisar & ratu lah 😆😆
gemesh q tuh sama yg suka nyama²n😣 selama tdk plagiat, menurut q sah² aja kan ?? mirip bukan berarti sama 🙄 iya g sih ??🤔🤔🤔