Ardian Pramana seorang pria tampan yang arogan sombong yang hobinya balapan liar dan suka mempermainkan wanita hingga membuat kakeknya resah karena dia adalah cucu tunggalnya hingga ia ingin mencari jodoh untuk sang cucunya,
karena pringai sang cucu seperti itu maka ia meminta tolong sahabatnya yg kebetulan memiliki pondok pesantren An Nur dan berharap agar salah satu santriwati berkenan agar menjadi istri sang cucu.
Apakah ada dari mereka yang bersedia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ta'aruf
Haripun menjelang Malam seluruh keluarga ustadz Khairul pun berkumpul karna tadi siang anak bungsu mereka pulang dari pondok pesantren. mereka merayakannya dengan acara makan malam bersama. termasuk kedua kakaknya yang telah hadir bersama keluarganya kecil mereka.
Ya Abang sulung Anisah yang bernama Fahmi Ibrahim sudah memiliki istri Yg bernama Arizmah dan memiliki dua orang Anak kembar Azkah dan Azkinah. dan Abang keduanya yang bernama Ubaydillah Ibrahim dan istrinya yang bernama Asiyah dan belum memiliki keturunan (pengantin baru 😁)
Setelah makan malam mereka pun kumpul di ruang keluarga saling bercerita dan bersenda gurau begitu hangat keluarga ustadz Khairul. Namun di tengah keceriaan Anak-anaknya ustadz Khairul banyak diamnya hingga menimbulkan pertanyaan bagi sih sulung.
"Abi? ada apa? kenapa dari tadi Abi seperti banyak pikiran. cerita Abi siapa tahu Ana bisa bantu?"tanya Fahmi kepada Abinya.
"Ini bang teman Abi meminta salah satu santriwati untuk di jadikan istri untuk cucunya. Aby bingung karena..." Jawab Aby menggantung jawabannya.
"Karena apa bi?" Fahmi penasaran.
ustadz Khairul pun menceritakan perihal cucu Kakek Rusdi yaitu Ardiyan yang memiliki kelakuan yang tak terpuji dari yang hobi kumpul di club malam, balapan liar, hingga mempermainkan wanita. jadi sang kakek ingin merubah sifat cucunya dengan cara mencarikan seorang istri yang Sholehah agar ia bisa merubah sifat-sifatnya yang buruk itu.
dan Abi merasa iba melihat sahabatnya yang sudah tua tapi tidak merasa bahagia karena harus memikirkan nasib sang cucu. makanya ia ingin membantu. tapi bingung adakah orang tua santriwati yang mau merelakan anak untuk cucu Kakek Rusdi?
"Ya Allah Abi.. kenapa Abi menyanggupi gimana kalau orang tua santri marah. mana ada orang tua yang rela bi terkecuali emang anaknya rela memiliki suami seperti itu" ucap umi syadiah karena emang mereka berkumpul semua termasuk Anisah yang ikut mendengarkan cerita sang Abi.
Karena melihat wajah Abi yang nampak sedih dan bingung Akhirnya Anisah pun Angkat bicara. Dia juga iba mendengar cerita Abinya.
"Abii? Nisah bersedia kalau Abi mengizinkan" timpalnya membuat semua yang ada di situ tercengang.
"Maa syaa Allah..anak abii.." ucap ustadz dengan mata yg berkaca-kaca terharu dengan kemuliaan hatinya.
"Kamu yakin nak?" tanya Abi seraya mengelus kepala Anisah.
" In syaa Allah Abi.. Kalau Allah mengizinkan Anisah mau Ta'aruf dulu dengannya" jawabnya sambil menundukan kepalanya.
"Alhamdulillah.. baiklah nak nanti Abi kabarkan dulu pada sahabat Abi ya. Terimakasih ya nak?" Abi yang masih mengelus kepala putrinya.
"Iya Abi." jawabnya.
"Ya udah Nisah ke kamar dulu ya Abi, umi, bang Ami, bang ubay, Assalamualaikum" lanjutnya sambil berlalu meninggalkan ruangan itu menuju kamarnya. dan di jawab oleh semua yang ada di ruang keluarga itu.
"Bismillah semoga ini menjadi yang terbaik bagi hamba ya Allah." batinnya saat berjalan menuju kamarnya. dan Anisah menyakinin dirinya bahwa Allah akan selalu bersamanya dan membantunya untuk menjadikan Ardiyan seseorang yang di harapkan kakeknya. agar Ardiyan bisa membahagiakan kakeknya di hari tuanya.
kini Anisah sudah di dalam kamarnya ia membaringkan dirinya dan memejamkan matanya setelah berdoa. dan tak lama pun ia tertidur dengan nyenyak, tanpa tahu hari esok.
Bersambung.
Maaf ya kalau ceritanya berbelit\-belit 🙏 maklum masih amatir 🙏😁