NovelToon NovelToon
Dokter Cantik Milik Tuan Mafia

Dokter Cantik Milik Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Kriminal dan Bidadari / Mafia / Enemy to Lovers
Popularitas:998
Nilai: 5
Nama Author: Lili Syakura

Dokter Cantik milik tuan mafia...
Di tengah malam yang sunyi dan hujan yang tak henti mengguyur kota, Flo seorang dokter muda yang baru saja di pindah tugaskan dari rumah sakit besar ke klinik kecil pinggiran kota, tanpa sengaja menemukan seorang pria tergeletak di tepi jalan bersimbah darah namun masih bernapas.
Pria itu misterius tanpa identitas jelas, hanya mengenakan jaket kulit hitam yang robek di bagian bahu, dan luka tembak di sisi tubuhnya, masih berdarah. Dengan naluri seorang dokternya meronta, dan tak bisa tinggal diam.
Flo membawanya ke rumahnya karena saat itu klinik tempat ia bekerja sudah tutup.Flo pun menolongnya.
sepanjang malam, ia hanya bisa menahan napas di antara rasa takut dan tanggung jawab.
Namun, siapa sangka, pria itu bukan orang biasa. Namanya Gilhan Alfaro seorang mantan agen intel yang kini diburu oleh orang-orang dari masa lalunya.
Luka yang ia bawa bukan hanya di tubuhnya, tapi juga di hatinya yang penuh rahasia, dendam, dan kehilangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Syakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 6 diantara dua rasa...

Hujan turun semakin deras. Petir menyambar, menerangi wajah Gilhan yang basah kuyup, tegang, dan penuh kewaspadaan. Ia menarik tangan Flo dengan cepat, melewati reruntuhan kaca yang berserakan di lantai. Rumah yang biasanya terasa aman kini berubah menjadi tempat yang mengancam.

"Cepat, kita harus pergi dari sini sekarang juga.!" ucap Gilhan dengan suara rendah tapi tegas.

Flo menatap sekelilingnya, masih setengah gemetar. Napasnya tersengal, pikirannya kacau hanya beberapa menit lalu ia tertidur dengan tenang, dan kini hidupnya berubah menjadi pelarian di tengah malam yang mencekam.

"Tunggu, Han… siapa orang itu..? Kenapa mereka menembak..? Apa yang sebenarnya terjadi..?" tanyanya terbata-bata sambil menahan langkah.

Gilhan menatapnya sejenak, ada rasa bersalah di matanya.

"Aku akan jelaskan… tapi tidak sekarang. Kalau kita tetap di sini, mereka akan datang lagi.

Dan kali ini, mereka tidak hanya mengincar ku saja, tapi juga mereka akan mengincar kamu juga."

Tatapan itu cukup untuk membuat Flo mengangguk. Ia tak lagi bertanya, hanya mengikuti langkah Gilhan yang menuntunnya keluar melalui pintu belakang. Mereka menyusuri kebun kecil di belakang rumah, lalu memanjat pagar yang licin karena hujan.

Di kejauhan, suara mesin kendaraan terdengar.

Lampu mobil menyapu jalan setapak "Mereka sedang mengejar kita..!"

Gilhan memegang lengan Flo lebih erat. "Jangan lepaskan tanganku.!"katakan Gilhan

Mereka berlari di antara semak-semak dan pohon bambu, menembus hujan yang mengguyur tanpa ampun. Nafas Flo berat, dadanya terasa sesak.

Setiap detik terasa seperti tarikan antara hidup dan mati.

Gilhan berhenti sejenak di balik dinding batu tua, memastikan mereka belum terlihat.

"Kau baik-baik saja?"tanyanya dengan suara yang sangat pelan.

"Aku… aku tidak tahu," jawab Flo sambil menahan tangisnya.

"Aku bahkan tidak tahu apa yang sedang terjadi,Han... Tapi aku percaya padamu."

Gilhan menatapnya lama.

Di balik tatapan waspada itu, ada kehangatan samar yang sempat ia lupakan. "Terima kasih," ucap Gilhan lirih.

Dari balik hujan, suara langkah berat terdengar semakin dekat.

"Ke arah timur!" teriak seseorang di kejauhan.

  "Mereka kabur lewat belakang rumah!"

Gilhan segera menarik tangan Flo lagi. Mereka menyeberangi jalan kecil, menuju sebuah bangunan tua yang tampak sudah lama ditinggalkan. gudang penyimpanan di pinggir kota. Gilhan membuka pintu dengan pisau kecil, dan keduanya masuk, menutupnya kembali pintunya rapat-rapat.

Dalam gelap, hanya suara hujan di atap dan deru napas mereka yang terdengar.

Flower bersandar di dinding, tubuhnya gemetar hebat.

"Han… apa ini berarti… aku juga akan diburu..?"

Gilhan menatapnya, kali ini dengan wajah yang sulit dibaca.

"Ya. Karena kau sudah melihat dan menyentuh sesuatu yang tak seharusnya kau tahu."

"Gleekkk..!!"

Flo menelan ludah dengan kasar,dadanya berdebar keras,degup jantungnya seolah berdetak semakin kencang.

Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia menyadari hidupnya kini benar-benar berada di antara hidup dan mati.

Dan di tengah rasa takut itu, satu hal yang ia tahu pasti hanya Gilhan yang bisa ia percayai.

Namun dalam hati kecilnya, Flo juga mulai bertanya-tanya…

"Siapa sebenarnya pria yang kini ia percayai nyawanya padanya itu...?"

Malam itu masih diguyur hujan, menimbulkan suara ritmis di atap seng gudang tua yang bocor di beberapa sisi.

 Di dalamnya, cahaya redup dari senter kecil menerangi wajah dua orang yang sama lelahnya Gilhan dan Flo

Keduanya duduk bersebelahan di lantai dingin, berusaha mengatur napas setelah pelarian panjang yang nyaris merenggut nyawa mereka.....

Flo merapatkan jaket basahnya sambil menggigil, sementara Gilhan sibuk memeriksa senjata kecil yang ia sembunyikan di balik jaketnya, memastikan tidak ada peluru tersisa.

Hening.

 Hanya suara hujan dan detak jantung mereka yang terdengar samar.

Setelah beberapa lama, Flo akhirnya membuka suara, lirih namun dalam.

"Han… aku tidak tahu apakah aku harus takut atau bersyukur malam ini."

Gilhan menoleh, matanya sedikit melembut.

"Takut karena dikejar… atau bersyukur karena aku kembali.?"ucapnya seolah bisa membaca pikiran sang dokter cantik .

Flo tersenyum samar meski air mata menetes tanpa sadar.

"Mungkin… keduanya.

 Aku takut karena nyawa ku terancam, tapi juga… bahagia.

Karena seseorang yang sempat aku rindukan tiba-tiba muncul lagi di depan mataku."

Gilhan terdiam. Ia menatap wajah Flo yang lembut diterangi cahaya senter, kulitnya pucat karena dingin, tapi matanya begitu hangat. Dalam benaknya, muncul bayangan hari-hari ketika ia dirawat oleh wanita itu, senyum lembut, tangan halus yang membalut lukanya, dan cara Flo menatapnya seolah ia bukan siapa-siapa selain seorang manusia yang pantas diperhatikan.

Ia menatap jauh ke depan, mencoba menahan gejolak di dadanya.

"Seharusnya aku tidak kembali," katanya pelan.

"Aku sudah berjanji untuk menjauh, supaya kau tidak terseret dalam urusanku." tambahnya lagi.

Flo menatapnya dalam-dalam.

"Tapi takdir sudah menulisnya berbeda. Kau kembali, Han..." ucap Flo dengan mata berkaca-kaca...

Dan sekarang aku di sini, bersamamu.

 Entah bahaya atau tidak, aku tidak ingin sendirian."

"Hmph...!"

Gilhan menarik napas panjang.

 Ia tahu, kata-kata Flo bisa menjadi kekuatan… sekaligus kelemahan baginya....

1
Putri Buana
lanjut... 👍👍👍
Lili Syakura: yooo ii,😍😍😍😍
total 1 replies
Putri Buana
tolong jelaskan maksudnya apa ini thor? 😆🤣🙏
Lili Syakura: sorry typo, maksudnya waktu kakak cantik...,😍😍
total 1 replies
Putri Buana
banyak banget tagar nya thor, takut lepas ya😆
Lili Syakura: hehe...🤭😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!