NovelToon NovelToon
Adik Iparku, Mantan Kekasihku

Adik Iparku, Mantan Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Cinta Terlarang / Saudara palsu
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Amy Zahru

Karma? Apa benar itu yang terjadi padaku? Disaat aku benar-benar tidak berdaya seperti ini.

Bagaimana mungkin aku meghadapi sebuah pernikahan tanpa cinta? Pernikahan yang tidak pernah ku impikan. Tapi sekali lagi aku tak berdaya. Tidak mampu menentang takdir yang ditentukan oleh keluarga. Pria yang akan menikahiku...aku tidak tahu siapa dia? Seperti apa sifatnya? Bagaimana karakternya? Aku hanya bisa pasrah atas apa yang terjadi dalam hidupku.

Aku sebenarnya masih menunggu seseorang dari masa laluku. Seorang pria yang sangat ku cintai sekaligus pria yang telah ku lukai hatinya. Nando Saputra, mantan kekasihku yang telah memutuskan pergi dariku setelah aku dengan tega mengusirnya begitu saja.

Sekarang rasa menyesal kembali menghatuiku saat ku tahu sebuah fakta yang lebih mengerikan...dia Nando, pria yang selama ini ku rindukan adalah adik dari pria yang menikahiku. Rasanya aku ingin bunuh diri saat ini juga....!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amy Zahru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Nasib Buruk Nando

Setelah Ali menyuruh bi Ina untuk membawa makanan ke kamar Nando, ia menggiringku ke kamar.

Kami duduk diam di sisi tempat tidur. Pikiranku masih sibuk menebak-nebak apa yang sebenarnya telah terjadi.  

“Apa benar kamu tidak menyukai adikku, Nando?” tanya Ali.

Aku menghela nafas sesaat, dadaku terasa sesak menahan rasa ingin menangis. Apakah ini saat yang tepat untuk jujur tentang hubunganku dengan Nando yang sebenarnya? 

“Sayang, Nando adalah satu-satunya keluarga yang ku punya saat ini”

Kedua orangtua Ali telah meninggal 2 tahun yang lalu. Ayahnya meninggal terlebih dahulu sebelum Ibunya, keduanya meninggal karena sakit. Saat melamarku dulu, Ali hanya ditemani paman-pamannya, yang mengherankan adik kesayangannya, yang selalu ia khawatirkan tidak pernah datang ke acara pernikahan kami.

Kedatangannya benar-benar mendadak hingga membuatku sulit untuk percaya. Ali juga tidak pernah bercerita tentang Nando padaku sebelumnya. Aku merasa ditipu oleh 2 orang sekaligus. 

“Jika aku ceritakan kenyataan tentang Nando apa kamu masih tetap akan membenci dia?” 

Aku merasa semakin prustasi maka ku biarkan air mataku keluar, aku menangis disamping suamiku.

Ali mengelus lembut pundakku “Aku tahu perasaanmu, terkadang usia sama membuat canggung dan banyak perbedaan. Mungkin kamu terkejut karena aku tidak pernah bercerita tentang Nando selama ini, tapi dia anak yang baik Aura, kalian hanya harus saling mengenal agar lebih dekat”

“Ali,” suaraku bergetar saking takutnya,aku takut Ali marah padaku jika aku jujur “Sebenarnya Nando dan aku...”

“Sayang!” Ali tiba-tiba memotong kalimatku. Ia tertunduk lesu, kesedihan jelas sekali terlihat di wajahnya yang bulat “Nando bukan adik kandungku!” 

Aku terbengong beberapa detik saking terkejutnya. Apa maksudnya? Aku semakin bingung.

“Nando, aku bahkan tidak tahu dia itu siapa” 

“Apa maksudmu?” aku tahu sejak awal seperti ada yang tidak beres dengan Nando. Apakah terjadi sesuatu padanya? 

“Sebenarnya, Nando adalah korbanku. Enam tahun yang lalu, pada malam itu aku mengendarai mobilku dengan sangat ngebut di jalanan, itu semua karena aku sedang depresi karena paksaan kedua orang tuaku untuk menikah. Aku sedang sangat kacau hingga tidak peduli pada pengendara lain. Aku hampir saja bertabrakkan dengan sebuah truk, aku berhasil menghindar dengan membanting stir tapi...”

Giliran Ali yang menangis, mengingat kenangan menyakitkan di masa lalunya itu, aku hanya diam mendengarkan dengan jantung yang berdegub sangat kencang.

“Aku menabrak Nando yang sedang berjalan di trotoar”

Hatiku mengeras dengan cepat, Nando? 

“Pada saat itu, aku melihat dengan kedua mataku sendiri tubuh remaja itu melayang di udara dan jatuh sangat jauh dari mobilku. Tanganku gemetar, semua orang menggedor jendela mobilku dengan marah tapi mataku tak dapat lepas dari sosok yang sedang terkapar jauh di depanku. Akhirnya ku kumpulkan keberanianku berlari menuju tubuh Nando dan membawanya ke rumah sakit”

Ali meremas kedua tangannya “Nando mengalami luka parah dibagian kepala hingga dia harus di operasi selama berjam-jam. Aku menunggunya dengan harap-harap cemas. Setelah operasi selesai, Nando koma selama 6 bulan. Selama itu jugalah aku mencoba mencari informasi tentang keluarganya dan yang aku dapatkan hanyalah alamat panti asuhan”

Ali semakin deras mengeluarkan air matanya, sekarang giliranku yang mengelus pundaknya meskipun perasaan marah telah hadir menguasai relung hatiku. Suamiku yang baik hati ini telah melukai Nandoku. 

“Ketika Nando sadar dari komanya, dia seperti bayi yang baru lahir. Dia hilang ingatan, bukan hanya itu tapi kemampuannya dalam menghafal dan mengingat suatu tempat ikut melemah. Itu sebabnya dia tidak ingat jalan pulang” Ali melirikku sesaat “Setelah tahu bahwa Nando mengalami luka yang sangat parah ku pikir, anak itu akan gila. Tapi ternyata aku salah, Nando seperti anak ajaib yang selamat dari sebuah kecelakaan tragis. Dia tidak pernah bertanya kenapa dia bisa seperti itu, kenapa dia tidak bisa mengingat apapun atau siapa orang jahat yang telah membuatnya seperti itu. Saat itu yang ditanyakan olehnya hanya satu hal”

“Apa?” tanyaku tak sabar “Apa yang ditanyakan Nando saat itu?”

“Untuk pertama kalinya aku mengobrol dengan korbanku sendiri. Nando menatapku dengan wajah sangat polos dan dia bertanya...Apa kamu sudah makan?”Ali semakin terisak.

Air mataku ikut tumpah mendengar ceritanya “Anak itu dengan polosnya bertanya apa aku sudah makan? Dia baru saja bangun dari koma dan malah bertanya seperti itu. Dia tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa? Jika dia tahu, dia akan sangat membenciku”

“Jadi,Nando tidak tahu tentang apa yang telah menimpanya?” tanyaku dengan suara berat. Ali mengangguk.

“Kami bilang padanya kalau dia jatuh dari motor dan kepalanya terluka parah sehingga dia mengalami hilang ingatan. Dia percaya pada semua cerita bohong kami karena sampai kapanpun aku tidak akan membiarkan Nando tahu! Dia adalah adikku, sampai kapanpun tetap seperti itu” Ali meremas kedua tanganku “Aura, ku mohon jaga rahasia ini, Nando bisa shock jika tahu semuanya. Aku tidak ingin kehilangan dia”

“Apa kau gila?”

Aku melepaskan tanganku dan bangkit berdiri menjauhinya. Amarahku meledak.

“Bagaimana mungkin kau bisa sekejam itu? Kau sudah menghancurkan hidup Nando dan sekarang kau masih ingin membuatnya menderita dengan cerita palsu? Ini bukan hidupnya! Nando berhak tahu tentang semua ini!”

“Aku melakukan ini bukan hanya karena ingin menebus kesalahanku tapi-”

“Tapi apa?” tanyaku dengan sedikit menantang.

“Kedua orangtuaku, menitipkan Nando padaku sebelum mereka meninggal” 

Tubuhku tiba-tiba saja menjadi lemas mendengar pengakuan Ali. Aku sudah tidak bisa melawan jika sudah menyangkut amanat orangtua.

Aku terduduk di lantai, air mataku masih terus berjatuhan memukul lantai, ingin rasanya aku menjerit pada saat itu juga. Ali mendekatiku dan duduk di depanku, dia sudah terlihat tegar kembali.

“Ketika tahu bahwa Nando adalah anak panti asuhan, kedua orangtuaku langsung mengangkatnya menjadi anak mereka. Nando tinggal bersama kami, membuat suasana rumah yang dulu suram menjadi cerah. Kami seperti baru saja menemukan anak kecil yang tersesat. Dia lucu, menggemaskan dan tidak bisa diam meskipun sedang sakit. Dia mengacak-acak seluruh isi rumah, berusaha mencari tahu fungsi setiap benda dan berkali-kali dia masuk kamarku tanpa ijin lalu mengeluarkan seluruh isi lemariku”

Ali tersenyum-senyum sendiri mengingat kejadian dalam ceritanya “Dia selalu ingin memakai baju-bajuku yang katanya keren. Kami sangat bahagia setelah kehadiran Nando”

Kemudian raut wajah Ali kembali sedih

“Tapi ternyata kebersamaan kami tidak lama karena setelah itu kami mendapat telephone dari Amerika yang mengatakan bahwa Nando menerima beasiswa di sana. Kami terkejut dan bingung, bagaimana mungkin Nando bisa mendapatkan beasiswa? Aku bertanya pada Nando dan dia menunjukkan semua buku-bukunya yang dia temukan di gudang. Buku-buku itu adalah buku-buku bekasku saat masih kuliah dan Nando mempelajarinya hingga bisa lulus ujian beasiswa online. Saat itu aku sadar bahwa tuhan maha adil. Di balik kelemahan otak Nando, tersimpan emas di sana. Aku tidak menyangka dia secerdas itu” Ali menggenggam kedua tanganku lagi.

“Jadi, Maukah kamu merahasiakan ini semua? Please” 

Kali ini aku memberanikan diri menatap Ali. wajahnya terlihat sangat sungguh-sungguh. Tapi, setelah tahu semua ini, apa yang harus aku lakukan?

Aku mengenal Nando. Satu-satunya orang yang kenal Nando.

TIDAK! Benar kata Ali, Tuhan itu maha adil. Tuhan telah mempertemukanku kembali dengan Nando yang berarti, ini adalah kesempatan keduaku untuk bisa kembali pada Nando.

Mengejar cintanya lagi dan bersamanya lagi. Aku tidak peduli dengan Ali, pria yang kini menjadi suamiku ini sekarang adalah musuhku. Musuh yang telah merebut Nando dari hidupku. Aku tidak akan pernah memaafkannya. 

Sudah aku putuskan. Aku akan berusaha mengembalikan ingatan Nando walau apapun yang terjadi.    

1
Desi Oktafiani
Aku berharap kisah ini tidak berakhir terlalu cepat, cepat update ya!
Dzakwan Dzakwan
Cerita ini keren banget, susah move on!
Ami Zahru: Terima kasih /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!