NovelToon NovelToon
Perjalanan Seraphina

Perjalanan Seraphina

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Murid Genius / Identitas Tersembunyi / Angst / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:425
Nilai: 5
Nama Author: miao moi

Seraphina di culik dari keluarganya karena suatu alasan. Lucunya ... Penculik Seraphina malah kehilangan Seraphina.

Seraphina di temukan oleh seorang perempuan yang sedang histeris sedih karena suaminya selingkuh, sampai mempunyai anak dari hasil selingkuhan. Perempuan yang menemukan Seraphina tidak mempunyai anak. Karena itulah dia memungut Seraphina. Jika suaminya punya anak tanpa sepengetahuannya jadi ... Mengapa tidak untuknya?

Kehidupan Seraphina nyaman meski dia tahu dia bukan anak kandung dari keluarganya saat ini. Kenyamanan kehidupannya berubah saat orang tuanya mati karena ledakkan.

Saat dirinya sedang terkapar tak berdaya dalam kobaran api. adiknya Ken, berbisik kepada dirinya untuk lari sejauh mungkin. Dengan sekuat tenaga ia melarikan diri dari seorang yang memburunya, karena ia penyintas yang sangat tak diharapkan.

Inilah perjalanannya. Perjalan yang penuh suka dan duka. Perjalanan kehidupannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon miao moi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 6

Arkan menilik orang itu dari bawah sampai keatas, dia serba tertutup. Benar-benar bajingan pengecut. "Dimana Seraphina?" Tanya Arkan langsung.

Orang berpakaian gelap itu mengibaskan tangannya seakan menyuruh orang lain untuk keluar? Arkan melihat kebelakang orang berpakaian gelap itu. Rupanya orang ini tidak sendirian.

Orang itu juga sama berpakaian gelap bedanya dia lebih tinggi dari orang yang di depannya. Dia menggendong Seraphina di lengannya. Seraphina sedang ngemut jari jempolnya.

Oh sayangku, hati Arkan nyeri melihatnya. pasti sudah lama dia tidak minum susu. Arkan menatap tajam orang berpakaian gelap itu. "Ramuannya sudah kubawa, sekarang serahkan anak-anak kami."

"Perlihatkan dulu barangnya."

"Bebaskan dulu anak-anak."

"Kau sangat tak mengerti bagaimana gawatnya kondisi mereka sekarang ya?" Gertak orang berpakaian gelap.

Arkan heran bagaimana amarah yang sedang dia tahan dari tadi tidak langsung meledak, apalagi mendengar suara orang ini. Ia mengeluarkan ramuan itu dari kantong khusus yang sudah ia persiapkan.

"Sekarang lepaskan."

Orang gelap itu terkekeh nyaring, "bagaimana aku tahu itu ramuan aslinya, bisa jadi kau memalsukannya."

Arkan mendesah keras frustasi, "nah itu, bagaimana kau tahu kalau ramuan ini palsu."

"Berikan ramuan itu, akan ku periksa keaslian nya."

Alis kanan arkan menaik sebelah, "lalu bagaimana jika kau berbohong soal keasliannya."

"Qin!" Sebut orang itu.

Qin ternyata adalah orang yang menggendong Seraphina. Qin melangkah mendekati orang berpakaian gelap yang satunya. Hah... Mengapa mereka sama-sama berpakaian gelap? Dia mengeluarkan sesuatu seperti senter.

"Ini adalah benda yang akan meriksa berapa persen keasliannya. Serahkan ramuan itu."

Arkan dengan keras kepala menjawab, "lepaskan dulu anak-anak.". Ia tidak akan menjadi orang yang menyerah lebih dahulu.

"Kau bisa memegang ramuan itu dengan tanganmu sendiri. Dan aku akan meriksa ramuan itu tanpa dipegang olehku."

Arkan diam tak menjawab.

"Tik, tok, tik,tok. Semakin kau mengulur waktu itu semakin resiko." Ujar keras orang berpakaian gelap.

Arkan dengan amat terpaksa mengeluarkan botol ramuan itu dari kantong berlapis. Botol itu kecil dengan ukiran kuno yang bergambar burung foniks yang mencolok anggun. Begitu ia mengeluarkan benda itu. Ketertarikan penuh datang dari orang berpakaian gelap itu.

Ia memegang dengan erat botol ramuan itu, lalu mengulurkan tangannya kearah orang berpakaian gelap itu. "Seharusnya kau sudah tahu dari luarnya saja."

Orang berpakaian gelap itu mendengus mencemooh. Orang berpakaian itu mulai menyinari botol itu dengan benda itu. Di atas senter itu tertulis berjalan dimulai 1 persen keasliannya.

Lalu berjalan menuju perlahan-lahan, begitu sampai ke empat puluh persen, Arkan menarik tangannya menyembunyikannya dari jangkauan orang berpakaian gelap itu.

Orang berpakaian gelap menatap marah kepada Arkan.

Arkan berteriak lantang, "kau yang bilang, waktu yang lambat adalah resiko untuk anak kami. tapi alat bodoh kau itu bahkan amat lambat untuk meriksa nya, ini sudah berjalan 40 persen dan kau masih belum mau membebaskan anak kami?"

Orang berpakaian gelap itu geram mendesah kesal.

"Lepaskan anak kami dan kau akan mendapatkan barang yang kau inginkan."

"Baiklah." Ucap keras tak sabar, tangan orang berpakaian gelap itu mengeluarkan cahaya hijau dari tangannya lalu melemparkan kearah langit, itu adalah sebuah tanda.

"Sudah dilepaskan. Periksalah!" Kata orang itu sesaat kemudian.

Arkan merasakan orang berpakaian itu tersenyum meremehkan. Arkan menoleh meriksa tanda yang kembali muncul, sinyal kembali muncul di langit. Kali ini oleh kelompoknya, tanda berhasil sudah menyelamatkan para anak-anak, mereka kini aman. Arkan dan kelompoknya sedikit merasa lega.

"Berikan!" Pinta kembali orang gelap itu.

"Berikan Seraphina." Ucap tegas Arkan. Matanya menatap tajam kepada mereka orang berpakaian gelap. Hati Arkan bertalu-talu ngeri, takut seandainya orang itu melempar Seraphina kebawah. Ke derasnya arus air sungai mengalir. Tangan kirinya terulur memegang botol ramuan, sedangkan tangan kanannya meminta agar Seraphina diberikan kepadanya.

Orang gelap itu mengangguk kepada orang berpakaian gelap yang menggendong Seraphina. Orang gelap itu maju berjalan dengan waspada menyerahkan Seraphina kepada Arkan dan orang satunya lagi meraih botol ramuan. Angin kencang menderu mereka, memperhatikan mereka dari jarak amat dekat.

Arkan mendekap Seraphina dengan erat begitu Seraphina sampai ke pelukan Arkan. Orang berpakaian gelap itu merampas botol ditangan Arkan, dengan tergesa-gesa menelusuri botol ramuan itu dengan alat mirip senter itu.

"Lakukan." Titah Arkan dengan lantang dan tajam.

Maka kelompok Arkan dengan sigap membidik dua orang berpakaian gelap dengan pistol elemen. Tret, tret, tret tembakan beruntun tepat mengenai mereka yang fokus kepada botol ramuan. mengejutkan Arkan, mereka mengacuhkan serangan mereka. Mereka tidak peduli dirinya sedang ditembaki. Kelompok Arkan terperangah tak percaya melihatnya.

Mereka sibuk, fokus kepada botol yang berisi ramuan itu. Senter yang menelusuri botol berisi ramuan itu berjalan menuju 50 persen, tetapi begitu angka menjadi 51 persen sinyal merah dan bunyi getar kejut memekak telinga.

Kedua orang berpakaian gelap itu terpaku menatap botol ramuan itu, lalu tersadar mereka sudah di tipu. orang berpakaian itu maju berlari menyerang kelompok Arkan. 1 orang dari kelompok arkan dengan cepat membuat pagar pelindung. Satu lagi bertugas menyerang dari dalam dengan lihai menembak salah satu orang berpakaian gelap.

Tadinya orang itu tidak terpengaruh pada serangan pistol elemen tapi saat salah satu dari kelompok Arkan menembak lebih beruntun, efeknya terlihat. Salah satu orang berpakaian gelap tertunduk melihat salah satu kakinya lemas mati rasa, alhasil dia berjalan dengan menyeret salah satu kakinya.

Arkan mendengus saat melihat mereka tidak mau mengalah. Tangan kiri Arkan mendekap Seraphina dan tangannya yang lain memegang pistol menembak bertubi-tubi kepada orang berpakaian gelap itu.

"Terus tembak." Titah Arkan.

Kemudian orang berpakaian gelap yang kakinya pincang tiba-tiba sembuh, dengan cepat meloncat di depan mereka. Tangan orang berpakaian gelap itu menyentuh dinding elemen mereka. Kelompok Arkan tersentak terkejut. Orang berpakaian gelap yang satunya lagi mengerakkan tangannya dengan rumit.

"Kok bisa?" Tanya salah satu dari kelompok Arkan.

Yang tak disangka setelah itu pergelangan tangan Seraphina yang baru disadari arkan ada gelang baru melingkar dipergelangan tangan kecilnya. Kini gelang itu bercahaya, berkedip satu dua ketiga kemudian Seraphina hilang dari rengkuhan Arkan.

Seraphina muncul kembali dalam rengkuhan orang gelap itu. Seraphina menangis dengan amat keras. Arkan terperangah marah, matanya melotot, amarah Arkan meluap-luap karena Seraphina terlepas dari dirinya.

"Seraphina!" Kata Arkan.

"Brengsek." Kata Jun salah satu kelompok Arkan, makin menjadi-jadi menembak kedua orang itu.

Arkan dengan cepat menerobos perisai yang dipasangkan oleh temannya. Suatu saat masih berada dalam perisai kelompok, saat kemudian ia berada di depan Seraphina. Orang berpakaian gelap itu terkejut meloncat tinggi menghindari Arkan.

"Arkan," teriak kelompok Arkan.

Arkan mengejar orang berpakaian gelap itu dengan gencar. Arkan mengeluarkan kekuatan dari tangannya, ia menembak kekuatan angin peda tembok di sekitarnya untuk memantulkan kepada bagian belakang orang gelap itu.

1
boing fortificado
Saya begitu bersemangat mengenalkan ini kepada teman-teman.
Yaky De la rosa
Gila ini karya hebat, dari jalan ceritanya sampe karakternya!
Graziela Lima
Gak sabar nih thor, gimana kelanjutan cerita nya? Update yuk sekarang!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!