Bayu yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung kehidupannya berubah semenjak mendapatkan sepatu antik yang ternyata sepatu Gatot Kaca,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Resi Padacarma
Retno ayu yang melihat Bayu di antar mobil mengernyitkan dahinya, karena ia mengenal mobil itu.
" Retnooo" Yulia berteriak dan berlari kecil, ia memeluk Retno ayu
" Yu,,,Yulia!" Retno ayu kaget dan senang. Ia membalas pelukan sahabatnya. Semenjak dia sakit ia jelas melihat siapa saja teman sejatinya, yang ada di saat duka bukan hanya di saat sukanya saja, salah satunya adalah Yulia , ia selalu menyempatkan diri sebulan sekali menengok dan memberi semangat pada Retno ayu.
♠️♠️♠️♠️♠️♠️♠️
Di sudut kota Andri mengumpulkan beberapa preman , ia merasa terhina karena di pukuli oleh Bayu .
" Bos kenapa berurusan dengan orang miskin seperti itu!" Ucap sangkut Kepala preman di wilayah itu.
" Udah jangan banyak tanya, beri anak ini pelajaran kalau bisa mampusin!" Bentak Andri .
" Siap bos, kirim fotonya biar aku sebar , kalau anak buah ku melihat bisa langsung laporan " ucap sangkut, Andri mengirimkan foto Bayu pada mereka.
" Eh , ganteng juga, boleh dong mainin dikit" ucap Bety , anak buah wanita Sangkut
Andri yang mendengar Bayu di puji berteriak marah.
" Hancurkan wajahnya, aku muak melihat mukanya!" Bentak Andri kesal.
" Tenang aja bos, nanti bos akan di kirim fotonya " ucap sangkut
" Jangan gagal, dan awas jangan sampai melibatkan aku bila kalian tertangkap.
" Siap bos" sangkut dan anak buahnya langsung menuju di mana Bayu sering melintas, mereka akan mencegat nya di sana.
Bayu yang tak tahu bila dirinya menjadi incaran preman saat ini sedang di toko barang antik, dia berniat menjual sepatu itu, walau cocok di kakinya, modelnya terlalu kuno, seperti sepatu yang di pakai orang di jaman Abu Nawas , tapi semua toko seakan sepakat, hanya menawar 50 ribu . Bayu tak jadi menjual sepatu itu , karena menurutnya itu terlalu murah , andai ga ketinggalan jaman sepatunya, sudah ia pakai . Mungkin karena memang apes atau memang sudah terlalu lama di pakai, sandal jepit yang ia pakai putus saat mau pulang,
" Dari pada nyeker, mending pake dulu aja lah" gumam Bayu , ia memakai sepatu kuno sebelum melanjutkan perjalanan pulangnya .
Bayu menyusuri jalan melangkah pulang, di kejauhan anak buah Sangkut sudah menelpon Sangkut dan sangkut sudah meluncur akan menghadang Bayu di depan , ada sebuah sungai kecil yang di dam , Bayu selalu lewat jalan itu, walau agak sepi tapi aman, ga seperti lewat gang gang kecil yang banyak preman mabuknya.
" Berhenti!!" Sangkut yang melihat Bayu melintas langsung membentak dan menghadang Bayu .
" Ada apa bang?" Ucap Bayu tak mengerti kenapa ia di hentikan
" Loe Bayu kan?" Tanya Sangkut dengan gaya tengilnya.
" Iya bang, ini sebenarnya ada apa??" Tanya Bayu lagi hatinya mulai was was , ga mungkin mereka mencegat dan mengenalnya bila tak ada apa apanya, sedangkan ia tak mengenal mereka.
" Maaf tapi ada yang pengen ngasih pelajaran buat loe, " ucap Sangkut sambil memainkan pisau lipatnya.
" Kita ga ada masalah kan bang?" Ucap Bayu, ia memasang ancang ancang kabur, namun sepertinya mereka sudah mengantisipasi , mereka mengepung Bayu dari segala penjuru .
Bayu mencoba mengulur waktu, agar nantinya bisa kabur saat ada peluang.
" Boleh tahu bang, siapa yang nyuruh Abang Abang semua?" Tanya Bayu, matanya melirik kiri dan kanan berharap menemukan celah kosong untuk melarikan diri.
" Gw , kasih tau biar loe nanti ga macem macem lagi, loe kenal bos Andri!!" Ucap Sangkut sinis, Bayu mengangguk, ia kini berpikir bagaimana bisa melarikan diri, dari mereka semua,
Kalau satu lawan satu udah jelas ia bisa menang , tapi itu ga mungkin,
" Kaki meja" kata Bayu dalam hati melihat sebuah kaki meja dari kayu menggeletak tak jauh dari kakinya.
" Emang Abang ga rugi , saya ini orang ga punya bang, walau Abang buat saya babak belur juga ga dapet apa apa" ucap Bayu , kakinya bergeser pelan mendekati kaki meja yang tergeletak, melihat tak ada peluang melarikan diri ,Bayu memutuskan akan melawan, apapun resikonya ,ga ngelawan di gebukin ngelawan di gebukin , mending ngelawan, siapa tahu bisa buat mereka sama sama sakit, itu yang terlintas di benak Bayu .
" Hajaaaar" Sangkut memberi perintah pada anak buahnya
Hiyaaa
Para anak buah Sangkut berteriak senang dan bergerak maju menyerang bayu
Bayu dengan cepat meraih sebuah kayu bekas kaki meja yang tergeletak di bawah kakinya.
Wuuut
Pletak
" Aduuuuh"
Dengan cepat Bayu menghantamkan kaki meja itu pada sangkut, sangkut yang tak menyangka Bayu malah mengincar dirinya tak bisa mengelak , ia menjerit kesakitan memegangi kepalanya yang kena hantam kaki meja
Bug
Buk
Plak
Di keroyok oleh lima preman Bayu terkapar napasnya melemah, tubuhnya bersimbah darah ,kaki dan tangan nya patah ,namun ia tak pasrah menunggu kematian , ia berusaha bangkit , namun gagal jangankan bangun, untuk menggerakkan badannya bergeser pun ia tak bisa.
Sangkut dengan kepala masih mengeluarkan darah mendekati Bayu,
Sret
Sret
Sret
Sret
Beberapa kali ia menggerakkan tangannya yang memegang pisau membuat wajah Bayu berlumuran darah.
" Buang dia di bendungan " ucap Sangkut , ia merasa kesal karena di pukul dengan kayu , selama ia menjadi kepala preman baru kali ini ia merasa terhina karena kena pukulan sampai berdarah.
Bayu berusaha bangkit dan melawan tapi ia tak bisa bergerak sama sekali.
Bayu memejamkan matanya, walau hatinya berontak ,ia tak bisa melakukan apa apa.
Byuuur
Luka nya terasa perih saat terkena air, ia mencoba menahan napas , saat badannya mulai tenggelam perlahan di bendungan itu.
Clap
Semua menjadi gelap dan Bayu tak ingat apa apa lagi.
Saat Bayu tak sadar satu cahaya ke emasan membungkus Bayu dan membawa Bayu menjauh dari tempat keramaian,
" Anak yang patut di kasihani" satu sosok transparan mendekati Bayu , ternyata ia yang membungkus Bayu saat tenggelam tadi agar tak kehabisan napas.
" Biarlah aku mengorbankan sisa jiwaku , semoga kamu dapat menjadi manusia yang berguna." Ucap sosok itu ia dengan cepat membentuk simbol dengan tangannya .
Satu cahaya melesat dengan perlahan memasuki tubuh Bayu , luka luka Bayu perlahan mengering dan hilang seakan tak pernah terluka.
Semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam tubuh Bayu , sepatu kuno yang di pakai Bayu semakin memudar dan saat sepatu itu menghilang cahaya itu pun terputus . Bayu tak menyadari bila sepatu yang dia bawa adalah sepatu Padakacarma , sepatunya Gatotkaca yang mana mempunyai kesaktian tinggi , sepatu itu menghilang saat Gatotkaca tewas dalam perang Bhatara Yudha karena terkena pusaka Konta dari Adipati Karna.
Di bawah alam sadarnya , Bayu berdiri di sebuah taman, seorang resi berada di tengah taman .
" Maaf eyang bila aku mengganggu , boleh aku tahu aku dimana??" Tanya Bayu sopan .
" Kamu berada di alam bawah sadarmu ngger( nak), aku adalah jiwa kasut Padacarma yang engkau pakai " ucap resi itu . Bayu bengong karena tak tahu apa yang di bicarakan oleh resi itu.
" Sepatu yang kau pakai adalah sepatu Gatotkaca yang sakti, dan aku adalah jiwa dari sepatu itu." Ucap resi itu menjelaskan .
"Tapi kenapa resi ada di alam bawah sadarku? Apa ini bukan alam sesudah kematian?" Tanya Bayu penasaran , ia mengingat jelas , bila dirinya sekarat karena di pukuli preman suruhan Andri dan terakhir ia di buang ke bendungan ,
" Kamu belum mati ngger, aku menggunakan sisa kekuatan jiwaku untuk menolong mu, aku tak akan bertahan lama lagi setelah memberikan kekuatan jiwaku, pelajari apa yang aku titipkan padamu" perlahan wujud si resi memudar dan menjadi cahaya keemasan masuk ke dalam tubuh Bayu.
" Ah" Bayu terbangun , badannya basah kuyup tapi tak ada luka lagi di sekujur tubuhnya, hanya ada lendir hitam di sekujur tubuhnya .
" Ini apa" Bayu menggosok lendir yang ada di tangannya ,
" Kenapa tubuhku mengeluarkan lendir bau seperti ini??" Tanya Bayu dalam hati, ia memperhatikan sekelilingnya, ternyata ia masih berada di sekitar bendungan hanya saja di tempat yang jauh dari pemukiman warga.
" Ah" Bayu memegangi kepalanya, beberapa ingatan milik jiwa resi mulai menyatu dengan ingatannya.
" Tenaga dalam Brajamusti, dan Brajadenta." Gumam Bayu setelah mempelajari ingatan dari resi, dari ingatan itu ia mempunyai kekuatan 1% dari kekuatan Satrio Pringgondani .
" Apa ini nyata??" Bayu mencoba melakukan terbang seperti apa yang pernah di tontonnya di Wayang Orang
Wush
Aaaaa
" Byuuur"
Bayu terjebur kembali setelah terbang 5 meter ia tak bisa mengontrol laju terbang nya.
" He he he, mandi skalian lah" ucap Bayu sambil tersenyum senang , ia tak menyadari bila kini kulitnya makin putih mukanya makin cerah .
" Aku harus mempelajari dengan cermat apa yang resi berikan padaku" Bayu menatap langit yang penuh berbintang
" Terima kasih Guru" Bayu menangkupkan tangannya pada langit yang bertabur bintang, baginya sang resi adalah gurunya walau hanya datang di alam bawah sadarnya.
