NovelToon NovelToon
Istri Palsu

Istri Palsu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yayalifeupdate

Zhefinca yang dua tahun telah menikah dengan Giovano, ia hanya bertemu satu kali saat pernikahan, dan setelah itu keduanya hidup dengan masing-masing namun status tetap menjadi suami istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selangkah Lebih Dekat

Giovano telah meminta Arka untuk tidak membocorkan soal uang yang ia berikan kepada Rosa, karena itu akan menjadi uang terkahir yang dikirim Giovano kepada Rosa. Dan setelah Giovano membongkar apa yang dilakukan Rosa, ia akan meninggalkannya.

 

Arka pun menyetujuinya, ia tidak akan berani bertindak diluar izin dari Giovano.

 

Sementara di kantor produser, Rosa tengah mendampingi aktris dan actor yang akan berperan dalam film tersebut. Mereka saat ini tengah melakukan pembacaan naskah sebelum memulai syuting.

 

Dan kegiatan Zhefinca hari ini berjalan lancar, meskipun memakan waktu cukup lama dan melelahkan.

 

“Aku sudah selesai” – Zhefinca

“Lalu?” – Gio

“Jemput aku” – Zhefinca

“Arka?” – Gio

“Bukan. Aku maunya kamu” – Zhefinca

 

Giovano yang membaca pesan Zhefinca hanya tersenyum tipis, kemudian beranjak dari kursinya dan meninggalkan kantornya.

 

Arka yang nelihatnya sedikit heran, karena Giovano keluar ruang kerjanya dengan wajah yang berseri-seri.

 

Giovano mengemudikan mobilnya sampai ke kantor produser film, kemudian ia memberi tahu Zhefinca jika sudah sampai di depan kantornya.

 

Zhefinca turun dan keluar kantor, lalu masuk ke dalam mobil Giovano. Ia melirik kearah suaminya dan tersenyum tipis.

 

“Mau kemana?” tanya Giovano

 

Deg!

 

“Sudah dijemput beneran, dan ditanyain mau kemana?” batin Zhefinca tidak percaya.

 

“Pulang kerumah kamu”

“Gak mau makan siang?”

“Kalau berdua mau, kalau bertiga atau berempat lebih baik aku pulang makan sendiri dirumah”

 

“Oke” jawab Giovano singkat.

 

Zhefinca sedikit kecewa, namun ia tidak menunjukan rasa kecewanya. Giovano sudah mengemudikan mobilnya, hingga mengarah ke pusat  perbelanjaan.

 

Kemudian Zhefinca tersenyum, ia berfikir jika Giovano akan mengantarkannya pulang. Ternyata ia salah, Giovano justru membawanya makan siang bersama.

 

Mereka menghabiskan waktu untuk makan siang bersama disebuah restoran jepang, keduanya terlihat menikmati makanannya.

 

“Gadis ini kenapa rasanya begitu memikat sekali” batin Giovano.

 

Setelah makan siang bersama, dua orang pria berjas hitam dan biru menghamoiri meja Zhefinca dan Giovano. Laki-laki tersebut meminta izin untuk berfoto bersama Zhefinca, lalu terlihat keduanya meninggalkan kartu nama untuk Zhefinca jika suatu hari Zhefinca ingin bekerja sama dengan mereka.

 

Giovano merai kartu tersebut dan meletakkan dimeja, kemudian ia menggenggam tangan Zhefinca dan mereka keluar dari restoran tersebut.

 

Genggaman tangan tersebut dilepas Zhefinca karena ia mendengar ponselnya berdering. Dengan tetap berjalan di samping Giovano, Zhefinca berbicara dengan seseorang di telepon, dan sepertinya Giovano mengetahui siapa sesorang tersebut.

 

Tangan Giovano berada di pinggang Zhefinca, yang membuatnya sedikit terkejut. Dibelakang ada beberapa orang yang mengabadikan momen mereka, karena mereka mengenal sosok Zhefinca.

 

Tanda kepemilikan yang Giovano tunjukan adalah kode, jika Zhefinca harus segera mengakhiri panggilan tersebut.

 

“Kevin?” tanya Giovano.

 

“Iya, membahas syuting film minggu depan”

“Hmm, jangan terlalu dekat dengan Kevin. Karena kamu istriku”

“Iya suamiku”

 

Giovano tidak menjawab, dia hanya tersenyum tipis mendengar Zhefinca memanggilnya dengan sebutan ‘suamiku’.

 

Sampai di apartemen, Giovano tidak kembali ke kantor. Ia justru masuk bersama Zhefinca yang membuat Zhefinca heran.

 

“Gak kerja?”

“Gak”

“Terus?”

“Mau melanjutkan yang tadi pagi”

 

Zhevinca tersenyum tipis, punggung jarinya mengusap lengan Giovano.

 

“Oh, ketagihan?” tanyanya dengan nada menantang.

 

Pandangan Giovano mengarah tajam, matanya memandangi lekat wajah istrinya. Sedagkan Zhevinca yang berdiri disampingnya seolah tidak peduli dengan tatapan itu.

 

Begitu pintu lift terbuka, Zhefinca segera keluar. Dalam pikirannya ia merasa sedikit gugup, tapi ia tidak boleh menunjukan itu di hadapan Giovano.

 

Klik! Pintu apartemen terbuka.

 

Begitu sepi, karena Giovano telah meminta asisten rumah tangganya untuk pulang lebih awal. Sementara Zhefinca tidak menyadari hal tersebut.

 

Di sofa, Zhefinca tengah duduk lalu memeriksa ponselnya yang tidak berhenti berdering. Dia memperhatikan beberapa pesannya, kemudian ia terlihat berfikir.

 

Giovano mengambil paksa ponsel itu lalu meletakkannya dimeja, tatapan Zhefinca begitu tajam, ia berdiri dengan menerima uluran tangan Giovano.

 

Tangannyasedikit menarik dasi milik suaminya, kemudian bibir mereka mulai menyatu. Ciuman yang berawal dengan lembut kini sudah berubah menjadi agresif. Tangan Giovano tidak hanya memegangi pingga istrinya, tapi juga sedikit menariknya, hingga tubuh mereka tidak lagi terhalang oleh jarak.

 

Giovano menggendong tubuh Zhefinca dengan mudahnya, seperti tidak memiliki beban. Sampai di kamar, Giovano meletakkan tubuh istrinya diatas ranjangnya.

 

“Apa biasanya Rosa juga mendesah disini” tanya Zhefinca.

 

“Aku tidak membawanya kesini” ucap Giovano yang menarik kasar dasinya.

 

Dia kembali menindih tubuh Zhefinca, ciuman yang begitu menuntut itu membuat Zhefinca terbuai bahkan mengeluarkan desahan-desahan kecil dari mulutnya.

 

Giovano menjelajahi leher istrinya meninggalkan beberapa kissmark, melihat Zhefinca yang sudah seperti cacing kepanasan, tangan Gio meraba gaun samping kiri Zhefinca.

 

“ssrrkk”

 

Suara resleting yang ditarik terdengar jelas di telinga Zhefinca, Giovano melepaskan dress yang Zhefinca kenakan lalu melemparnya kesegala arah.

 

Matanya tidak berkedip ketika melihat tubuh istrinya yang begitu sempurna, biirnya kembali menikmati setiap inci dari tubuh istrinya itu, hingga membuat tubuh Zhefinca melengkung dengan indah.

 

Giovano melepas kancing kemejanya satu persatu, kemudian ia melepas gespernya, dan kembali merangkak diatas tubuh Zhefinca.

 

Ciuman agresif Giovano kembali Zhefinca rasakan, kali ini Zhefinca benar-benar terbawa dalam suasana panas yang diciptakan oleh Giovano.

 

“Ahhkkkkk” suara Zhefinca memekik.

 

Rasa sakit yang ia rasakan benar-benar membuat tubuhnya kaku seketika. Sementara Giovano masih berusaha memasukannya, dengan tetap sambil mencium bibir Zhefinca.

 

Tubuh Zhefinca mulai tenang, Giovano mendorong dan menariknya perlahan agar tidak menyakiti istrinya, dia melakukan dengan sangat pelan.

 

“Setelah ini, aku tidak akan pernah menceraikanmu Zhefinca” Bisik Gio.

 

Bibir Zhefinca tersenyum, tubuhnya merasa sakit dan lelah tapi itu tidak akan menghalangi kebahagiaannya karena mendengar bisikan suaminya.

 

“Kenapa?” tanya Zhefinca

 

“Kamu milikku sayang”

 

“Ahh”

 

Zhefinca mendesah ketika Giovano sedikit menggigit bahu Zhefinca, kemudian tubuh keduanya menegang.

 

Giovano menarik miliknya, ia berbaring disamping tubuh Zhefinca yang sedang menahan rasa perih.

 

“Sakit?” tanya Giovano.

 

“Iya”

 

Giovano mendekat, ia memeluk tubuh Zhefinca dan mengusapnya lembut. Bibirnya mencium kening Zhefinca dengan lembut, kemudian menatap lekat wajah istrinya.

 

“Mau beli obat?”

“Hmm gak, nanti akan sembuh sendiri”

“Nanti akan sakit lagi”

“Kenapa?”

“Karena aku tidak akan berhenti sampai disini”

“Kenapa tiba-tiba berubah”

“Karena aku sudah berfikir panjang, untuk tidak menceraikan kamu”

“Tapi aku gak mau jadi istri kamu, kalau kamu masih bersama Rosa”

“Rosa bukan hal yang sulit ditangani”

“Oh ya?”

 

Cup!

 

Bibir Giovano mendarat lembut di bibir Zhefinca, kemudian dengan kilat Giovano sudah berada diatas tubuh Zhefinca dan keduanya mengulangi kembali apa yang sudah mereka lakukan sebelumnya.

 

Sementara di hotel, Rosa sedang bersama Lukas menikmati hari-harinya sebagai pasangan suami istri. Lukas terlihat begitu menyayangi Rosa, bahkan ia sudah tidak sabar menunggu kelahiran sang buah hati.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!