Bismillah,
Kisah ini sekuel dari Pengobat Luka Hati Sang Letnan (Kisah Maslahat).
Ikuti FB Lina Zascia Amandia
WA 089520229628
Patah hati karena cinta dan hampir saja bunuh diri. Nyawa Aika hampir saja melayang, kalau saja tidak ada seorang pria arogan dan kasar menolongnya.
"Gila, kamu mau bunuh diri? Patah hati karena lelaki. Lelaki mana yang telah menghamilimu, biar aku kejar supaya menikahimu?" Serka Lahat menarik tubuh gadis itu ke dalam mobil bututnya.
Mobil itu berlari kencang menuju sebuah klinik. Tidak disangka penemuan itu, benar-benar merubah hidup Maslahat yang monoton dan betah membujang.
Lalu apa yang membuat Maslahat berubah, menemukan jodohnya, atau justru menikahi gadis putus asa yang diduganya hamil oleh pacarnya atau mendapat jodoh lain yang lebih baik? Temukan jawababnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Kecurigaan Orang Tua Aika
Melihat Aika tidak menjawab, kedua orang tua Aika, curiga. Mereka takut apa yang dikhawatirkan Lahat yang menolong Aika dari perbuatan nekadnya itu, benar-benar terjadi. Aika lalu pergi tanpa kata menuju kamarnya di atas.
"Tuh lihat, Pak. Aika sangat murung dan sikapnya mencurigakan. Sepertinya ketakutan Nak Lahat tadi, benar. Ibu takut ini terjadi pada anak kita. Jangan-jangan Aika memang dihamili lalu kekasihnya pergi tidak mau bertanggung jawab."
"Kalau iya, kita akan susul saja ke kesatuannya. Pacarnya Aika kan seorang tentara di kesatuan itu," ujar Pak Andi.
"Iya juga, ya."
"Masalahnya, kita belum ada pengakuan dari Aika. Kita harus tahu dulu masalahnya apa. Main susul ke kesatuannya, nanti malah kita yang malu," sergah Pak Andi belum yakin.
"Sebaiknya suruh Aiko untuk mencecar Aika supaya dia mau bicara," usul Bu Andini. Pak Andi setuju, jalan satu-satunya adalah dengan menyuruh Aiko untuk mencari tahu masalah yang dihadapi adiknya itu.
***
Dua hari kemudian, sebelum Aika berangkat kerja, terjadi keributan sedikit di pagi buta.
"Kenapa ibu dan bapak serta Mbak Aiko justru menuduh Aika dihamili pria itu lalu dia pergi dan tidak mau tanggung jawab? Kalian salah besar, bukan masalah dihamili lalu dia pergi. Kalau Aika sudah mencintai dan menaruh harapan besar pada pria itu, wajar bukan Aika sedih dan menangis? Ibu dan Bapak serta Mbak Aiko juga pernah mengalami pasang surut suatu hubungan. Pasti merasakan sakit hati, ketika pasangan kita memutuskan hubungan begitu saja, padahal sebelumnya bilang mau serius." Aika menyalak, dia tidak terima dirinya dituduh dihamili lalu pria itu tidak mau bertanggung jawab.
"Kalau kamu tidak sampai dihamili, kenapa kamu nekad mau bunuh diri? Bodoh dan rugi banget kalau sampai kamu melakukan itu. Benar-benar tidak masuk akal. Jujur saja, kami bukan mau mempermalukan kamu. Kami sebagai keluarga akan bertindak, kalau bisa menyusul kekasihmu yang tidak bertanggung jawab itu," balas Pak Andi tegas.
"Tidak, Pak. Stop, jangan lakukan itu, karena masalah Aika dengan pria itu bukan karena dihamili. Sudah Aika katakan di depan, Aika melakukan itu karena Aika terlanjur mencintai dan menaruh harapan. Apa kalian masih belum jelas dan tidak percaya dengan pengakuan Aika?" cegah Aika was-was. Was-was apabila keluarganya benar-benar menyusul Yoda ke kesatuannya, nanti yang ada malah dirinya dan keluarganya yang mendapat malu, karena semua tuduhan yang diarahkan pada Yoda tidak terbukti.
"Ingat, ya, jangan lakukan apa-apa. Aika tidak mau kalian justru mendapat malu di kesatuan pria itu. Aika pergi, assalamualaikum." Aika bergegas cepat meninggalkan rumah sebelum pertanyaan lain dari kedua orang tuanya kembali dilontarkan padanya.
"Tuh, Pak lihat. Aika sampai bersikap seperti itu. Walaupun memang tidak hamil, jangan-jangan anak kita sudah dinodai. Tidak mungkin kalau dia sampai mau bunuh diri, kalau diantara mereka tidak terjadi apa-apa," duga Bu Andini sangat takut.
Mereka bertiga duduk terpaku setelah kepergian Aika. Semua larut dalam pikirannya masing.
***
Sore harinya ketika Aika pulang bekerja, Bu Andini menghampiri ke kamar Aika, lalu menduduki ranjang. Raut wajah sang anak masih muram, sama sekali tidak ada kebahagiaan. Hal itu membuat Bu Andini semakin kuat menduga kalau diantara Aika dan kekasihnya itu sudah terlibat sebuah hubungan, bukan hanya sekedar putus hubungan karena ada perempuan lain yang dijodohkan dengan pria itu.
"Bicaralah Aika, agar kami bisa membantu kamu. Pria kemarin saja, mau membantu jika kamu perlu bantuan," ucap Bu Andini memecah keheningan kamar.
"Ya ampun, Bu. Ibu masih belum percaya kalau Aika tidak diapa-apain sama Kak Yoda. Lagian buat apa pria yang kemarin mengantar Aika menawarkan bantuannya? Aika sudah tidak butuh bantuan pria sangar itu."
"Setidaknya dia sudah berbaik hati, meskipun kamu bilang sangar. Kamu harus punya rasa terimakasih, kalau tidak ada dia, pasti hari ini kamu hanya tinggal nama. Nah, sesekali hubungi dia untuk mengatakan rasa terimakasih dengan baik. Atau kalau perlu bantuannya, kamu langsung hubungi dia. Dia itu pria baik mau membantu kita. Tapi, kamu malah ngeyel," tukas Bu Andini seraya memberikan nomer telpon Lahat pada Aika.
Bu Andini keluar dari kamar Aika dengan hati yang kesal dan cemas. Aika terduduk dengan kertas di dalam genggamannya, di sana deretan nomer telpon Lahat berjejer.
***
Di kediaman Lahat, pria berwajah sedang itu tengah duduk menikmati kopi ditemani goreng pisang. Kejadian kemarin ketika menolong Aika kembali terbayang.
Wajah sedih gadis muda itu muncul. Lahat sangat prihatin dan simpatik. Ada rasa empati yang tinggi dalam dirinya. "Kenapa kamu nekad, Dik? Separah itu pria menghancurkan hatimu sehingga kamu nekad, seperti orang yang tidak beriman."
"Kenapa juga orang tuanya belum ada menghubungi, kalau-kalau mereka butuh bantuan? Biar aku desak laki-laki itu untuk bertanggung jawab. Tapi, jika si lelaki itu tidak bertanggung jawab, lalu bagaimana nasib gadis itu? Aku yakin, gadis itu telah dinodai. Memang lelaki durjana, berani berbuat tapi tidak berani bertanggung jawab," dumelnya seraya berdiri.
Entah kenapa Lahat begitu gelisah dan memikirkan gadis kemarin. Dia tidak sabar Aika atau orang tuanya menghubunginya untuk minta bantuan.
"Cling."
Sebuah pesan WA masuk, ada nomer baru yang masih asing. Lahat segera melihat dan membuka pesan itu.
"Assalamualaikum, Bang. Selamat sore, ini saya Aika yang Abang tolong kemarin. Saya hanya mau ngucapin makasih banyak udah nolong."
"Aika. Dia tidak minta bantuan gitu? Hanya berterimakasih doang?"
"Sama-sama, Dik. Lain kali jangan lakukan itu. Kalau ada masalah, lebih baik bicarakan dengan orang tua. Ngomong-ngomong, kamu tidak butuh bantuan saya nih? Sekali lagi kalau kamu butuh bantuan, saya bisa bantu kamu. Atau kamu sebutkan di mana alamat cowok kamu itu?" Lahat membalas berharap Aika meminta bantuannya.
"Tidak ada. Abang tidak perlu repot-repot. Terimakasih untuk tawarannya."
"Oh ya sudah. Kalau gitu, simpan nomer saya, siapa tahu lain kali kamu butuh bantuan atau teman ngobrol."
Aika menaruh Hp nya di atas bufet, lagi-lagi balasan WA dari Lahat menunjukkan kalau dirinya diduga telah diapa-apain oleh mantan kekasihnya itu.
"Kenapa pria sok baik itu, lagi-lagi menduga kalau aku diapa-apain sama mantan kekasihku? Semua orang menyebalkan," dumelnya seraya membanting tubuhnya di kasur.
Setelah kejadian diputuskan oleh Yoda, Aika masih saja murung. Aika sempat berulang kali menghubungi Yoda, akan tetapi nomer Yoda sudah tidak bisa dihubungi. Sepertinya nomer Aika sengaja diblokir Yoda.
Aika frustasi, sehingga yang dilakukannya hanya pergi bekerja, setelah pulang ke rumah, dia akan mengurung diri. Lupa makan dan kesehatan.
Suatu pagi, tiba-tiba Aika merasa perutnya sangat mual. Aika segera pergi ke kamar mandi dan memuntahkan rasa mualnya di sana.
"Oek, oek."
Beberapa kali suaran muntah itu terdengar sampai keluar kamar, membuat kedua orang tua maupun sang kakak semakin curiga.
"Aduh, Pak. Bagaimana ini? Kalau Aika terus-terusan muntah-muntah, itu tandanya dia ... oh ya Tuhan, bagaimana ini. Apa yang harus kita lakukan?" Bu Andini terlihat panik.
"Kita sebaiknya minta tolong Nak Lahat saja, Bu," usul Pak Andi. Bu Andini setuju, mereka berpikir inilah jalan satu-satunya.
Sebetulnya Aika itu kenapa ya, kok bisa muntah-muntah?
coba komunikasi yg bener..kata BPK jgn egois kan??
Luluhkan bang hati istrimu...
raihlah kebahagiaan mu bang, buat aika tergila-gila padamu 😄😄😄