Aleya adalah seorang wanita muda yang hidup dalam dunia glamor dan penuh rahasia. Ia secara tak terduga terjerat dalam hubungan rumit dengan seorang presdir perusahaan ternama, yang menjadikannya gadis simpanan. Meski awalnya Aleya menganggap hubungan ini sebagai jalan pintas untuk memperbaiki hidupnya, lambat laun ia menyadari bahwa cinta dan kekuasaan membawa konsekuensi yang tak pernah ia bayangkan. Di tengah konflik batin, ambisi bisnis, serta tekanan sosial, Aleya berjuang menemukan jati dirinya dan menentukan pilihan antara hati dan harga diri. Akankah Aleya mundur dari kenyataan yang ia ketahui? Atau ia akan tetap melanjutkan hidupnya sebagai Gadis simpanan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Aprilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kyraa Queensha
“Jangan takut. Aku akan menepati ucapanku,” bisik Arga.
Ia kemudian kembali mencium gadis itu. Tapi, Aleya mencoba mendorong tubuh Arga.
”Maaf tuan, aku tidak bisa,” lirih Aleya.
Arga menghela nafasnya kasar. Ia mengecup pucuk kepala Aleya dan menjatuhkannya ke tubuhnya tepat disamping tubuh Aleya. Pria itu kemudian menarik Aleya kedalam pelukannya seolah gadis itu telah resmi menjadi kekasihnya.
Jantung Aleya berdebar dengan sangat cepat, deru nafas Arga bisa ia rasakan. Pria itu memejamkan matanya sembari mengusap lembut surai Aleya.
“Tidurlah,” ucap Arga.
Aleya pun ikut memejamkan matanya.
“Tuhan, situasi macam apa ini?” batin Aleya.
Keesokan harinya.
Matahari mulai menusuk mata kedua insan yang tengah tertidur dalam posisi berpelukan. Membuat keduanya gusar dan akhirnya terbangun dari tidur nyenyaknya.
“Eunghh,” lenguh Aleya.
Arga yang sadar Aleya terbangun kembali memeluk gadis itu dengan erat. “Tetaplah begini. Aku masih mengantuk,” ucap Arga.
“A-aku harus bekerja,” ucap Aleya.
“Ini masih pagi, Aleya,” ucap Arga.
“T-tuan, pesanan kuemu-“
“Diamlah. Aku akan menyuruh orang membantu anak buahmu menyelesaikannya,” ucap Arga.
Aleya terdiam. Ia kembali menuruti perkataan Pria itu dan kembali tidur.
Sementara disisi lain, terlihat seorang wanita muda tengah berdiri di balkon mansionnya sembari menatap kearah pekarangan mansion yang begitu luas.
”Kenapa dia tidak pulang bersamamu?” tanya Wanita itu pada Dave yang tengah berdiri dibelakangnya sembari menundukkan kepalanya.
“Maaf Nyonya. Tuan berkata dia akan lembur semalaman,” ucap Dave.
Pranggg\~
Wanita itu melempar gelas yang berada di tangannya kearah kaca jendela balkonnya.
“Lalu kau meninggalkannya begitu saja tanpa mengawasinya?! Apa kau bodoh?!” geram wanita itu.
“Maafkan saya Nyonya,” lirih Dave.
“Aku tidak butuh maafmu. Cepat cari dia sekarang!” seru wanita itu dengan amarah yang menggebu gebu.
Wanita itu adalah Kyraa Queensha. Dia adalah Istri sah dari Arga. Mereka telah menikah selama hampir 2 tahun lamanya karena perjodohan yang diatur oleh orang tua mereka. Tapi selama itu, Arga tak pernah menyentuhnya maupun tidur sekamar dengannya. Pria itu terlalu enggan dan tidak mau berhubungan dengan Kyraa.
“B-baik Nyonya!” ujar Dave kemudian melenggang pergi.
Kyraa yang frustasi pun langsung mengusap wajahnya kasar dan mencoba menstabilkan nafasnya.
“Tuan pasti sedang bersama gadis itu,” gumam Dave.
Dave pun langsung berinisiatif untuk pergi ke toko kue milik Aleya. Tapi setibanya disana, dia tak bertemu dengan bosnya maupun Aleya.
“Permisi, apakah Nona Aleya ada disini?” tanya Dave pada Lavina yang tengah berdiri dikasir.
“Maaf Tuan. Nona tidak ke toko hari ini,” ucap Lavina.
“Apa kau tahu alamat rumahnya?” tanya Dave.
Lavina kemudian memicingkan sebelah matanya sebelum ia menggeleng. “Maaf, kami tidak tahu Tuan,” ujar Lavina.
Dave kemudian mengangguk dan pergi.
“Dia terlihat sangat mencurigakan,” bisik Lavina pada Clara yang sedang sibuk membuat minuman.
“Kenapa?”
“Aku takut dia akan mencelakai Nona,” bisik Lavina lagi.
Clara pun membulatkan matanya. “A-apa dia adalah Pria yang diceritakan Nona?”
“Shutttt. Jangan sampai terdengar orang,” ucap Lavina.
“Kau harus memberitahu pada Nona. Aku takut dia akan kerumahnya dan mencelakainya!” ujar Clara.
Lavina pun segera mengambil ponselnya dan memberi kabar bahwa ada seorang Pria yang mencarinya dengan gerak gerik yang mencurigakan.
“Ada apa?” tanya Arga saat mendengar Aleya tengah kebingungan.
“N-nona kau sedang bersama siapa?” tanya Lavina saat mendengar suara Arga.
“A-ah ini, kerabat jauh. Dia sedang bertamu. Terimakasih atas infonya Lavina. Aku akan lebih berhati-hati. Kalian juga berhati-hatilah ditoko. Segera tutup dan pulang jika sudah larut,” ucap Aleya kemudian mematikan telepon.
“Lavina berkata, ada seorang pria mencariku ditoko,” ucap Aleya.
“Apa dia memberitahu ciri-cirinya?” tanya Arga.
“Ya. Katanya memakai jas, dan- Ahh, apa itu Asistenmu?” ucap Aleya yang mulai tersadar.
Arga kemudian menghela nafasnya kasar. “Sepertinya iya.”
“Em, sepertinya dia mencarimu, Tuan. Apa kau tidak akan kembali?”
“Aku akan kembali.”
Arga kemudian mulai beranjak dari ranjang dan membenahi pakaiannya.
“Aku akan menyuruh orang untuk berjaga disekitaran rumahmu. Kalau ada apa-apa segera hubungi aku,” ujar Arga.
“T-tapi, kita belum bertukar-“
“Kemarikan ponselmu,”
Arga kemudian segera menulis nomor nya di ponsel Aleya dan menelepon ke ponselnya.
“Sudah. Segera hubungi aku jika terjadi sesuatu,” ujar Arga kemudian melenggang pergi.
Aleya yang melihat itu pun hanya memasang wajah bingung karena sikap Arga yang cukup aneh menurutnya. Gadis itu kemudian bangkit dari kasur dan mulai membersihkan tubuhnya.
\~\~
“Apa yang terjadi?” tanya Arga begitu sampai di Perusahaan miliknya.
“Nyonya mengamuk lagi, Tuan,” ucap Dave.
Arga menghela nafasnya. “Segera hubungi dia dan katakan bahwa aku akan kembali nanti malam,” ucap Arga.
“Baik, Tuan,” ucap Dave.
