Carabella Anisha ( berparas cantik,suci dan murni) itulah arti dari nama gadis cantik yang memiliki paras sesuai dengan namanya, itulah alasan sang ibu memberinya nama itu,tapi sayang,jalan hidupnya tak seindah mamanya.
Tinggal di tempat yang terkenal dengan rumah nya para wanita malam, membuatnya menjadi remaja yang pendiam, tertutup juga introvert.
Anak pelacur...julukan itu yang selalu ia terima bahkan sejak ia masih duduk di sekolah dasar, untung ia pintar sehingga dengan mudah bisa mengenyam pendidikan di sekolah elite dan bergengsi.
" Sha... baik-baik saja bunda,mi..kalian tidak perlu khawatir, mereka hanya tidak mau berteman tapi tidak melukai sha,dan sha masih punya sahabat baik " itulah kata-kata yang paling sering ia ucapkan pada dua wanita hebat nya.
lalu bagaimana kah kehidupan nya saat ia terlibat masalah dengan seniornya yang terkenal dingin tak tersentuh.
kaivan ivander( lelaki tampan dan terbaik) persis seperti rupanya,namanya seakan menggambarkan dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kelicikan Cantika
Beberapa hari berlalu setelah insiden Ara menabrak seniornya,gadis cantik itu belum menceritakan nya pada para sahabatnya,ia menyimpan sendiri rasa takutnya,Ara tak ingin menyusahkan para sahabatnya, dengan mereka menerima nya menjadi sahabat saja itu sudah membuat Ara merasa sangat bahagia dan bersyukur.
Dan Ara mulai merasa tenang karena ia tak melihat tanda-tanda bahwa Kai mempermasalahkan nya tentang insiden itu,Ara yakin seniornya itu juga pasti tau ia tidak sengaja dan sudah melupakan nya.
Tanpa ia sadari bahaya lain tengah mengancamnya..
Cantika dan dua sahabat nya,putri dan Nila tengah merencanakan sesuatu untuk memberikan junior mereka pelajaran, sedikit sulit karena mereka sangat jarang melihat Ara berkeliaran di sekitar sekolah,terlalu mencurigakan kalau mereka sampai menghampiri nya ke kelas.
Tiga hari sudah cantika dan kedua sahabatnya mencari tau tentang profil Ara,cukup mengejutkan tentang fakta bahwa junior yang terlihat begitu polos itu ternyata tinggal di rumah bordir,itu artinya ada dua kemungkinan,kalau bukan dia berarti ibu nya yang seorang wanita penghibur, itulah yang muncul dalam benak mereka.
" Lo yakin rencana Lo ini akan berhasil nge de pak tu bocah dari sekolah ini? Lo yakin Kai bakal black list tu jalang?" Nila bertanya tentang rencana Cantika.
" Kita lihat aja nanti ending nya bakal gimana,Lo pada tau kan karakter Kai,dia paling benci perempuan ganjen,apalagi berani dekati dia" Cantika begitu yakin dengan rencananya.
Putri terlihat diam" apa ngak terlalu kejam ya kita ngerjain tu bocah sampe segitunya,apalagi kalau sampe bawa-bawa kehidupan pribadinya,toh dia ga pernah ganggu kita" putri masih sedikit memiliki jiwa belas kasih.
" Lagian yang Lo khawatirkan dari dia apa? Lo ga berfikir dia bakal jadi saingan Lo kan? Ga mungkin lah Kai tertarik sama bocah ingusan yang masih bau bayi gitu,sama Lo aja dia cuek,kalau bocah famous itu masih ada kemungkinan sih menarik perhatian " tambah putri.
" Ga mungkin dia bisa saingi gue,gue cuma merasa dia bakal jadi ancaman buat gue deketin Kai,gue ga mau usaha gue selama ini sia-sia, mati-matian gue bujuk bokap nyokap gue buat deketin keluarga Kai dan sekarang udah mulai berhasil,tu bocah datang mau bikin rusuh" umpat Cantika.
" Cantika bener banget,Lo sih Put ga perhatiin kejadian nya,selama ini apa Kai pernah ngelepas gitu aja orang yang terlibat masalah sama dia? Tapi sama tu bocah Kai malah bengong,diem aja" tambah Nila meyakinkan.
" Gue cuma ga tega aja kalau kita melibatkan sekolah dan kehidupan pribadinya" ungkap Putri apa adanya .
" Cuma permainan kecil doang Put, khawatir banget sih Lo,dia cuma tinggal pindah sekolah aja, gampang banget kan" dengan santai Cantika berucap.
Dan bak sebuah keberuntungan..
Pucuk dicinta ulan pun tiba...siang itu mereka melihat Ara berjalan seorang diri,dari taman belakang sekolah,Cantika tersenyum smirk,ini saat yang tepat untuk memulai rencananya.
Brug...Aw...
" Astaghfirullah..." kaget Ara karena merasa tertabrak seseorang.
" AW..." sedangkan orang di depannya juga terkejut.
" Kak maaf... maafkan saya " Ara buru-buru meminta maaf, walaupun ia yakin bukan dia yang salah,tadi ia jelas melihat tak ada orang di depannya, seniornya itu muncul tiba-tiba dari samping nya.
" Lo buta ya? Lo nabrak gue bocah,Lo liat ini seragam gue basah" marah Cantika seraya menunjukkan seragamnya yang terlihat kotor karena tumpahan jus yang tadi ia pegang,ia memulai dramanya.
" Ma-maaf kak,saya benar-benar ga sengaja,tadi saya lihat ga ada orang di depan saya" Ara masih ber besar hati meminta maaf, sebenarnya ia bukan takut,tapi lebih ke menghindari masalah yang berujung terjadinya keributan.
' ya ampun Tuhan... ada apa sih sebenarnya ini, kenapa akhir-akhir ini aku nabrak orang terus' batin Ara bingung sendiri.
" Ya elah malah bengong ni bocah,jadi maksud nya Lo mau salahin gue gitu?" geram Cantika.
"Enggak kak, i-ya kak,sini saya bersihkan" dengan cepat Ara mengeluarkan tisu basah dari dalam sakunya dan akan mengelap seragam Cantika yang terkena jus.
" Eeee...mau ngapain Lo?" tanya Cantika yang menghindar dari nya.
" Mau bantu bersihin seragam kakak" jawab Ara apa adanya.
" Lo pikir gue Sudi tangan kotor Lo itu nyentuh gue? " tegas Cantika.
" Tangan saya bersih kok kak " polos Ara yang mengira kotor yang Cantika maksud adalah kotoran.
" Ga ada sejarah nya ya orang yang tinggai di rumah bordir itu bersih,kalau bukan dirinya yang jalang udah pasti anak jalang" ledek Cantika.
Deg..
Jantung Ara seakan berhenti berdetak saat mendengar ledekan dan hinaan dari bibir seniornya itu,darimana mereka tau tempat tinggalnya? Pertanyaan itu muncul dalam benak nya.
" Kenapa..? kaget Lo kita tau darimana asal Lo?"
Ara diam seraya menunduk,bukan lemah tapi ia tidak mau seluruh sekolah tau tentang kehidupan pribadinya,sudah cukup satu kali ia harus pindah sekolah,dan sekarang tinggal tunggu beberapa bulan lagi ia akan lulus.
" Tolong maafkan saya" lagi Ara meminta maaf dengan sungguh-sungguh.
Cantika mengangguk seraya tersenyum smirk, rencananya sudah mulai berjalan dan itu terlihat begitu menarik.
" Lo mau gue maafin dan rahasia dari mana asal Lo aman?" tanya Cantika memulai permainan yang lebih seru.
Dengan cepat Ara mengangguk tanpa ragu, walaupun ia merasa terpaksa dengan semua ini.
" Lo harus penuhi tantangan gue"
" Apa kak? Apa yang harus saya lakukan?" tanya Ara merasa tak sabar ingin segera meninggalkan tiga senior sombong nya itu.
" Duh ga sabar banget sih...Lo tau kaivan ketua OSIS di senior high school kan?" tanya Cantika santai.
" Yang sering main basket itu? Yang sering bertiga?" Ara bertanya untuk memastikan.
Cantika mengangguk " Lo minta no ponselnya di depan umum" perintah Cantika licik.
Ara terdiam kaku,tak menduga permintaan Cantika begitu mengerikan, bagaimana caranya ia meminta nomor ponsel seniornya itu,bicara saja ia tak pernah,bahkan bertemu pun baru beberapa hari yang lalu melalui insiden memalukan menurut Ara, alasan apa yang harus ia gunakan.
" Ta-tapi kak...ap.-"
" Ga ada tawar menawar,tiga hari...Lo gue kasi waktu tiga hari mulai hari ini" putus Cantika cepat.
Ara terdiam lesu,seluruh tulang di tubuhnya terasa melemah,rasanya ia sangat ingin menangis,tapi ia tak ingin menunjukkan kelemahan nya di depan orang lain,dia harus kuat demi masa depan nya,bunda dan mami nya saja bisa sangat kuat menghadapi ujian kehidupan yang luar biasa sulit nya.
" Lo inget...tiga hari,kalau dalam waktu tiga hari Lo ga berhasil,Lo akan lihat profil lengkap tentang Lo viral di sekolah ini...dan akan di pastikan pihak sekolah akan mendepak Lo dari sekolah ini...Lo tinggal pilih,tetap di sekolah ini atau keluar" begitu kejam pilihan yang Cantika berikan.
Tanpa menunggu jawaban dari Ara,Cantika dan dua sahabat nya langsung meninggalkan Ara yang masih terbengong memikirkan cobaan apa lagi yang akan ia hadapi nanti,baru satu bulan lebih ia bersekolah di sekolah barunya itu dan delapan bulan lagi ia akan lulus,ya Ara pindah ke sekolah itu di pertengahan semester pertama kelas 9.
' Tuhan...apa lagi ini? ' tanya nya dalam hati,ia kembali melanjutkan langkahnya menuju kelasnya dengan langkah gontai, pikiran nya benar-benar kacau.
