Azzam pergi ke sebuah desa pelosok untuk mengecek tempat yang mau di buat sebuah sekolah tanpa di duga dijalan dia diberhentikan beberapa preman yang memalaknya semuanya diambil bahkan Azzam sampai di tendang ke jurang hingga dia tidak sadarkan diri.
bagaimana nasib Azzam selanjutnya ikutin ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
Kaki Azzam sekarang sudah sembuh cara jalannya juga sudah seperti biasa sekarang hubungan dia dan Zahra juga sudah lebih baik walaupun Zahra kadang menjaga jarak.
Setiap siang Zahra juga sering mengantar makan siang untuk Azzam ke sekolah.
Saat Zahra berjalan kearah sekolah tanpa sengaja dia bertemu dengan Lina dan Nurman sedang berboncengan motor Lina sangat erat memeluk Nurman.
Mereka berhenti tepat di depan Zahra dengan senyuman mengejek Lina turun menghampiri Zahra.
"Ini aku kasih undangan pernikahan ku dan mas Nurman"Ucap Lina sambil memberikan undangan ke Zahra"Jangan lupa datang karena banyak makanan di sana tentunya enak-enak dan tidak pernah kamu makan".
"Aku usahakan akan datang".
"Oh ya jangan lupa ajak suami mu tak jelas latar belakangnya itu".
Setelah berkata begitu Lina dan Nurman pergi Zahra juga melanjutkan perjalanannya.
Setelah sampai di sekolah Azzam sudah menunggunya duduk di bawah pohon bersama para pekerja lain yang sudah selesai makan.
"Maaf mas Azzam aku telat"Kata Zahra sambil membuka rantang makanannya.
"Nggak apa-apa aku baru saja istirahat"Kata Azzam sambil mengambil nasi yang di siapkan Zahra.
Entah kenapa Azzam menyukai masakan yang menurutnya sangat sederhana ini bahkan dari kecil sampai dewasa dia tidak pernah makan seperti makanan yang di masak Zahra.
Pertama kali Azzam melihatnya mengira itu tidak layak makan tapi saat di cicipi dia tidak hanya suka tapi ketagihan dengan masakan Zahra.
"Kamu sudah makan?"Tanya Azzam disela-sela suapannya.
"Sudah mas tadi di rumah"Jawab Zahra bohong karena dia belum makan.
"Suapin aja mas tenang aja kita akan pergi dulu"Goda salah satu pekerja di sana.
"Kalian kan pengantin baru pasti lagi mesra-mesranya kita tinggal dulu".
"Nggak apa-apa pak kalian disini saja"Kata Zahra tergagap sedangkan Azzam hanya mengulas senyum.
Setelah pekerja lain pergi mereka berdua masalah terlihat sangat canggung.
"Itu apa di tanganmu Ra?"Tanya Azzam.
"oh ini undangan pernikahan Lina dan mas Nurman tadi aku bertemu dengan mereka di jalan"Jelas Zahra sambil memperlihatkan undangan ke Azzam.
"Kamu kecewa karena Nurman menikahi wanita lain?"Tanya Azzam.
"Kenapa harus kecewa lagian aku nggak ada hubungan apa-apa sama mas Nurman"Jawab Zahra sambil memandang sekolah yang hampir jadi.
Melihat ekspresi Zahra membuat Azzam salah paham mengira kalau Zahra punya rasa pada Nurman makanan yang tadi enak sekarang jadi hambar.
Sore harinya saat Azzam pulang dari sekolah dia hanya mendapati Zahra saja pak Sapto kelihatannya masih ada di sawah.
"Ini buat kamu Zahra maaf baru memberi mu nafkah hari ini"Kata Azzam sambil mengulurkan empat lembar uang ratusan ribu.
"Nggak usah mas di simpan saja untuk ongkos mas kembali ke kota"Tolak Zahra.
"jangan tolak Zahra itu akan menambah dosa ku karena tidak memberi nafkah ke kamu terimalah setidaknya untuk menggantikan biaya makan dan tempat tinggal ku"Paksa Azzam panjang lebar.
"Makasih mas".
"Aku mau pergi mandi dulu setelah itu aku mau kerumah pak RT untuk menghubungi orang tuaku apa kamu mau ikut?"Tawar Azzam.
"Nggak usah mas"Tolak Zahra sambil ke dapur.
Azzam hanya menghela nafasnya baru kali ini ada seorang gadis yang tidak tertarik dengan dirinya.
Azzam kemudian pergi untuk mandi dia mau menelpon mommy nya.
Habis magrib Azzam sampai di rumah pak RT masih dengan menggunakan pakaian sholat karena dia dari musholla langsung ke rumah pak RT.
Walaupun Azzam memakai pakaian milik pak Sapto tapi tidak mengurangi kadar kegantengan nya gadis dan ibu-ibu disana sampai tak berkedip melihat Azzam.
Syukurlah di kediaman pak RT Azzam langsung bertemu pak RT-nya sendiri kalau bertemu dua wanita itu pasti di persulit.
"assalamualaikum mom"Sapa Azzam saat sambungan telepon di angkat.
"Waalaikum salam".
"Ini aku mom Azzam".
"Ya Allah Azzam kamu apa kabar kenapa baru hubungi mommy?"Tanya Shanum terdengar dari suaranya sambil menangis.
"Azzam baik mom".
"Pulang lah sayang mommy khawatir sama kamu"Pinta Shanum.
"Nggak bisa gitu dong mom sekolah nya kan belum jadi masa Azzam pulang lagian sekolah ini sangat berarti untuk orang sini mom aku harus menyelesaikan nya".
"Tapi sayang".
"Mommy jangan khawatir do'akan saja Azam baik-baik disini kalau sudah selesai Azzam akan pulang".
"Azzam juga akan bawa menantu untuk mommy "Ucap Azzam yang hanya bisa di ucapkan dalam hatinya.
Walaupun Shanum berat menutup panggilan telponnya Azzam tetap menutup karena tidak enak dengan pak RT itu saja sudah di sindir Lina dan ibunya.
Azzam pulang sambil menikmati indahnya malam ini tak dapat di pungkiri dia sangat betah tinggal di sini walaupun jauh dari kehidupan dia sehari-hari.
lanjut ceritanya...
kalo boleh kasih masukan, nanti peran zahra di buat jadi perampuan yg tangguh ya thor/Pray//Smile/... jangan yg diam aja kalo di hujat apalagi di rendahkan....
samangat terus berkarya thor/Good/