Pernikahan yang baru saja berjalan selama 3 tahun harus kandas oleh perselingkuhan yang suami ku sembunyikan selama 2 tahun terakhir ini.
Akankah Shella memilih bertahan atau malah bercerai dari suami yang selalu memberikan dia kehidupan yang layak?
Dukung author untuk menyelesaikan cerita ini ya guys...Jangan lupa dukungan nya untuk kami para penulis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
" Halo ada apa sayang?" tanya Adi menerima telepon dari Nina.padahal mereka baru berpisah selama beberapa jam saja tetapi wanita ini sudah kembali menghubungi nya merengek minta ingin bertemu dengan alasan kangen.
"Kamu pulang jam berapa Mas? Kangen!" ucap nya begitu manja.
" Ya seperti biasa sayang? Sabar ya ,nanti setelah pulang dari kantor Aku langsung ke apartemen Kamu." jawab Adi lembut dan penuh keromantisan.lelaki ini sama sekali tidak merasa pusing dengan keadaan rumit yang dia ciptakan sendiri.entah seperti apa kehidupan mereka kedepan nya.yang jelas saat ini Adi sangat menikmati perselingkuhan yang dilakukan tanpa memikirkan bagaimana perasaan istri yang begitu dia sayangi selama ini.
" Ingat loh Mas! Tadi malam Kamu janji mau ngajak Aku jalan-jalan dan bebas mau beli apa saja.pokok nya Aku mau beli perhiasan yang sama seperti yang di pakai oleh istri buruk rupa mu itu." ketus Nina mengingat kembali bagaimana manis nya wajah sang madu tersenyum dengan perhiasan mahal yang melingkar di leher dan tangan nya.diam-diam rupa nya wanita ****** ini mengintip akun sosial media Shella untuk mencari informasi tentang Shella agar bisa bergaya lebih dari yang Shella tampilkan selama ini.sungguh sangat busuk hati wanita ini yang rela melakukan cara kotor demi mendapatkan apa yang dia inginkan.
" Iya sayang,boleh kok dan Aku nggak akan pernah lupa dengan apa yang sudah pernah Aku janji kan kepada Kamu,nanti Kamu siap-siap ya dan setelah itu kita langsung jalan ke mall." putus Adi begitu santai karena tadi pagi dia baru saja mendapatkan bonus yang lumayan besar atas kerja keras nya memajukan perusahaan.
" Oke sayang,Aku tunggu Ya...Mmuuacchh." Nina mengecup dari jauh sengaja menggoda Adi yang selalu bernafsu jika sudah bersama dengan diri nya.
" Jangan nakal sayang! Aku nggak bisa konsentrasi kalau Kamu goda terus.nanti sepulang dari Mall kita lanjutkan permainan tadi pagi." Ucap Adi melupakan janji nya yang sempat terucap dalam hati ingin pulang lebih cepat ke rumah istri sah nya.namun apalah daya jika akal sehat dan raga nya sudah di kotori oleh nafsu buas yang tidak terkontrol lagi.
" Siap sayang! Aku tunggu." Nina menutup sambungan telepon kembali merebahkan tubuh nya yang terasa remuk akibat melayani suami orang.
Setelah menerima telepon dari kekasih gelap nya.Adi lalu mengirim pesan singkat kepada Shella sekedar berbasa-basi agar hubungan mereka tidak hambar dan Shella bisa luluh dengan pesan singkat yang dia kirim kan.
Namun naas nya niat buruk itu sama sekali tidak di terima dengan baik oleh Shella yang sedang sibuk mengurus usaha bisnis baru nya yang rencananya akan di resmikan besok.
Sangat cepat memang, tetapi Shella sengaja mengebut nya karena setelah ini dia pun punya rencana besar untuk masa depan nya nanti.
" Kemana dia? Kenapa nggak dibalas dan sambungan telepon nya juga nggak di angkat?" batin Adi membawa keluar berkas yang ada di atas meja lalu masuk ke dalam sebuah ruangan besar yang biasa di gunakan untuk meeting.
Adi begitu di sanjung dan di banggakan di perusahaan besar ini.berkat tangan dingin nya yang begitu lihai . perusahaan ini akhirnya bisa menembus pasar dunia sehingga membuat omset perusahaan semakin berlipat ganda setiap Minggu dan bulan nya.
" Duh capek banget." ucap Shella kepada kedua pegawai dan satu sahabat yang sedang membantu merias ruko ini.
" Kalau capek ya istirahat Shel,jangan terlalu di paksakan.nanti ada pegawai Kamu yang akan mengurus semua nya." tegur Nindi yang juga merupakan teman dekat Shella dan Reni .beda nya Nindi sengaja dia minta untuk membantu mengurus usaha kue nya dan membantu dia mengembangkan usaha besar ini.
" Tanggung Nin! Tinggal dikit lagi kok." jawab Shella keras kepala.
" Terserah Kamu aja deh! Jangan sampai saat peresmian besok Kamu yang sebagai pemilik nya malah pingsan di hari penting itu." ketus Nindi yang sudah mengenal jauh bagaimana tabiat sang sahabat yang selalu fokus dengan apa yang sedang dia kerjakan.
" Iya Bu Nindi,udah ayok kita siapkan biar cepat selesai dan kita bisa langsung pulang." ajak Shella ketika menyadari kalau pekerjaan mereka tinggal sedikit lagi.
" Oke Bosss." jawab Nindi dan di ikuti oleh kedua pegawai lain nya.
Shella menggeleng tidak percaya melihat hasil kerja keras nya seharian ini.sebenar nya dia tidak bermaksud memaksa kan semua ini harus selesai hari ini juga.tapi karena suasana hati nya sedang panas dan butuh pelampiasan sehingga membuat Shella memilih bekerja sebagai tameng nya dan mampu membuat kepala nya kembali terasa ringan.
Sebelum pulang kerumahnya, Shella memilih berhenti sebentar di apotik yang terletak tidak jauh dari rumah nya.Shella memutuskan untuk kembali mengkonsumsi obat penunda kehamilan karena tidak ingin hamil di saat kondisi rumah tangga nya sedang goyah karena kehadiran orang ketiga.Shella sudah memikirkan semua nya sebelum nanti Adi bersikap kasar memaksa dia untuk melayani nafsu gila nya.
" Ya Tuhan! Bukan karena Aku tidak mau hamil dan menolak rezeki pemberian mu.Aku belum siap menjalankan semua nya sendiri jika nanti kabar bahagia itu datang." gumam Shella menggenggam erat kantong plastik yang ada di tangan nya dan segera menyimpan nya di dalam tas selempang yang dia pakai tadi supaya tidak ketahuan oleh sang suami yang mungkin saja tidak akan perduli dengan masalah ini.
Shella kembali melanjutkan mengemudi mobil nya menuju kompleks perumahan yang sudah mereka tempati sejak dua tahun belakangan.sejak Adi menduduki posisi manager dan memiliki penghasilan yang lebih dari kata cukup untuk mereka berdua yang belum di karunia buah hati.
" Assalamualaikum Bi." sapa Shella kepada Bi Evi yang membukakan pintu untuk nya.
" Wa alaikum salam Bu!" Bi Evi tersenyum hangat menyambut kedatangan majikan nya.
" Bibi sudah masak ya?" tanya Shella menatap meja makan yang masih kosong.
" Bibi sedang masak Bu! Sebentar lagi juga siap." jawab Bi Evi lagi.
" Oh gitu,sini biar Shella bantu saja Bi.masak nya sekarang nggak usah banyak-banyak lagi ya Bi! Cukup untuk kita berdua saja dan tidak perlu memikirkan Mas Adi yang belum tentu pulang ke rumah ini." tutur Shella terdengar tenang tetapi tidak ada yang tahu bagaimana suasana hati nya saat ini.
" Baik Bu? Bibi boleh bertanya nggak Bu?" tanya Bi Evi ragu-ragu.
" Ya boleh dong Bi,jika Saya bisa menjawab nya maka akan Saya jawab." balas Shella menatap Bi Evi dengan tersenyum manis.lalu memilih melanjutkan memotong bahan masakan lain nya yang belum sempat di lanjutkan oleh Bi Evi.
"Apa Bapak selingkuh dari Ibu?" tanya Bibi mendekat .
" Ya seperti itu lah Bi! Pantas saja akhir-akhir ini dia sering keluar kota dan jarang pulang tepat waktu.ternyata dia berbohong dan lebih memilih tidur dengan wanita lain ketimbang Saya yang jelas-jelas sudah sah menjadi istri nya.sebenarnya Saya tidak ingin menyalahkan semua nya dan mungkin saja ada andil kekurangan Saya dalam masalah ini sehingga membuat dia tega mendua .Saya sudah ikhlas Bi dan sebentar lagi akan melanjutkan hidup Saya sendiri.tapi tolong jangan beritahu Mas Adi tentang pembicaraan kita ini.biar saja dia mengetahui nya saat waktu nya tiba." ujar Shella tersenyum getir kembali mengingat bagaimana tega nya Adi menduakan cinta nya selama 2 tahun lama nya.dan semua nya tertutup begitu rapi dan sangat licin sekali.
" Iya Bu! Tapi kemarin Bibi nggak sengaja menemukan resi pembayaran hotel di kota ini dan beberapa bukti pembayaran lain nya dari saku celana Bapak." Bi Evi akhirnya memutuskan membuka penemuan nya kepada Shella yang dia anggap orang yang paling di sakiti dalam masalah perselingkuhan ini.pada hal selama ini Shella adalah sosok istri yang begitu sempurna dan juga terbaik di mata nya.
" Dimana bukti nya Bi? Saya membutuhkan itu untuk melengkapi berkas perceraian nanti." tanya Shella menengadah kan tangan nya meminta bukti yang di ucapkan oleh Bi Evi.
Shella tersenyum penuh makna karena satu persatu semesta kembali mempermudah pergerakan nya dan membuka semua nya sebelum dia terlanjur jauh terbuai dalam suasana gamang ini.
" Tunggu sebentar Bibi ambil kan dulu ya Bu!" Bi Evi setengah berlari menuju kamar belakang di mana banyak pakaian bersih yang baru saja saja di angkat dari jemuran.
" Semoga saja bukti ini bisa membantu Ibu memenangkan persidangan nanti." gumam Bi Evi lalu membawa keluar beberapa bukti itu menuju ke arah dapur.
Shella yang mendengar langkah kaki Bibi yang sudah mendekati nya.langsung memutar badan mengulur kan tangan meminta bukti yang ternyata diam-diam di sembunyikan oleh sang Art .
" Kapan Bibi menemukan ini Bi? Kenapa nggak langsung kasih ke Saya?" tanya Shella menyelidiki.
" Dua Minggu yang lalu Bu! Tepat nya waktu Bapak tidak pulang ke rumah dan Ibu bilang Bapak lagi di puncak Bogor ada pekerjaan mendadak." jawab Bibi Evi apa ada nya.
" Dan maafkan Bibi yang sempat lupa memberitahu Ibu, sebenar nya sudah sejak dari kemarin Bibi ingin mengatakan masalah ini.tapi selalu saja lupa." Bi Evi tersenyum lebar mengingat ingatan nya yang terlalu lemah dan selalu melupakan niat baik nya.
" Ya sudah nggak papa Bi, makasih ya sudah memberikan Saya bukti ini.ingat ya Bi! Ini rahasia kita berdua dan nggak boleh sampai ke telinga Bapak." titah Shella lalu menyimpan semua bukti itu ke dalam tas dan kembali melanjutkan acara memasak.
Entah kepada siapa lagi wanita yatim-piatu ini akan mengadu nasib buruk pernikahan nya.kedua orang tua nya sudah lama pergi meninggalkan dia sendiri di dunia ini.meski memiliki banyak harta warisan peninggalan orang tua nya.tidak membuat Shella merasa bahagia dan tenang menjalani hidup nya.dia butuh sosok itu untuk mendampingi nya melewati semua ini.beruntung nya ada Bi Evi yang suka rela memberikan pelukan nya sebagai tempat sandaran ketika hati nya mulai rapuh dan goyah.sedangkan untuk meminta bantuan kepada Ibu mertua nya Shella merasa sungkan karena Ibu mertua nya belum sembuh total dari sakit yang menyerang tubuh nya.
" Huft!!! Semoga saja Aku kuat menghadapi semua ini. semoga saja nanti ada malaikat penolong yang datang membantu Aku dan mampu membuat semua nya berjalan lancar." gumam Shella menikmati makanan hasil racikan tangan nya sendiri.
Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰
nyesal pasti
sumpah