Kisah ini mencertiakan tentang Zahra gadis manis yang berasal dari desa.
Zahra adalah anak yang sangat berbakti kepada kedua orangtua nya. Dia bertekad menjadi orang sukses.
Zahra pun pergi merantau ke kota untuk bekerja.
Gadis itu tidak pernah menyangka dalam perjalanan hidup nya dia bertemu dengan Pria Tampan dan sukses.
Dialah Arfan pratama, Pria tampan dan sukses tapi sayang dengan kepribadian yang dingin dia selalu gagal dalam hubungan asmara nya.
Akankah Zahra dan Arfan akan bersatu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saffana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IRI HATI
Zahra menuntun wanita paruh baya itu kepada Arfan. Pria itu sangat terkejut melihat orang tuanya berjalan tertatih menahan sakit. Arfan langsung bergegas menghampiri kedua wanita tersebut.
"Ma … Mama kenapa kok bisa sampai seperti ini?" tanya Arfan. Pria itu pun langsung menuntun mamanya ke tempat duduk yang diduduki nya tadi.
"Mama, tadi kepeleset di dalam toilet, untung tadi ada Nak Zahra yang nolongin." jawab wanita paruh baya itu memperlihatkan mimik wajah yang meringis kesakitan.
"Ayo, kita ke Rumah Sakit sekarang mah, sebentar aku tanyakan apakah Mall ini menyediakan kursi roda atau tidak!" ujar pria itu, dia sangat khawatir melihat kondisi mamanya yang terus meringis kesakitan.
"Nggak perlu … Mama masih sanggup berjalan, sepertinya hanya terkilir. Kamu bantu tuntun saja sampai mobil." tolak wanita paruh baya itu. Dia tau anak lelakinya itu sangat khawatir melihat kondisi nya.
"Oh iya, Nak Zahra … sekali lagi Tante mau bilang terima kasih banyak ya, kalo nggak ada kamu mungkin tante masih di dalam sana." ucap mamanya Arfan kepada Zahra.
"Sama-sama Buk, kalau begitu saya permisi." jawab Zahra dia pun berpamitan pada dua sosok di depannya.
Tapi mamanya Arfan malah menahan nya. Wanita paruh baya itu memegang tangan Zahra.
"Tunggu, sebentar Nak Zahra … Perkenalkan ini Arfan anak Tante," celetuk wanita paruh baya tersebut. Dia pun menyenggol tangan anak nya.
Arfan melirik sekilas Pria itu tau maksud mamanya itu. Dia langsung mengangkat dan mengulurkan tangan nya kepada Zahra hendak bersalaman.
Zahra langsung menerima uluran tangan pria tersebut. Berharap bisa cepat pergi dia merasa tidak enak kepada teman kerja nya karena izin keluar terlalu lama.
"Terima kasih sudah menolong Mama saya," ucap Arfan sembari menatap wajah Zahra.
"Sama-sama, kalau begitu saya ijin pamit karena harus kembali kerja, Assalamu'alaikum." pamit Zahra. Gadis itu terburu-buru dia merasa tidak nyaman karena ditatap seorang lelaki.
Arfan hanya membalas dengan anggukan. Setelah mengucapkan terima kasih ibu dan anak itu langsung berjalan menuju pintu keluar mereka akan ke Rumah Sakit terdekat untuk memeriksakan kondisi kaki ibunya Arfan.
Sedangkan Zahra dia langsung kembali bekerja. Gadis itu langsung masuk ke dalam toko dan ternyata di sana ada pemilik toko yang sedang menatapnya.
"Dari mana saja kamu Zahra?" tanya pemilik toko pada gadis itu.
"Maaf Buk, saya tadi izin ke toilet." jawab Zahra dengan wajah gugup.
"Ke toilet … kok sampai satu jam kamu tidur di toilet? Kamu jangan seenaknya nya kerja di sini Zahra, mentang-mentang saya sering memuji kinerja kamu, malah jadi besar kepala." sindir pemilik toko pada Zahra sembari menampilkan mimik wajah yang kurang suka terhadap gadis tersebut.
Zahra dia sangat terkejut. Gadis itu tidak mengira bos nya akan mengatakan kata-kata yang kurang berkenan di hatinya. Padahal selama bekerja dia berusaha bertanggung jawab dengan pekerjaan nya. Dia merasa tidak pernah seenak nya dalam bekerja apalagi merasa besar kepala. walaupun hari ini dia izin keluar ke toilet itu pun menurutnya hal yang wajar Karena di toilet biasanya juga mengantri.
"Tadi … waktu saya di toilet ada seorang ibu yang jatuh, jadi saya membantunya terlebih dahulu. Mohon maaf jika saya keluar terlalu lama di jam kerja," tutur Zahra, dia mencoba menjelaskan apa yang membuat dia tidak kembali dalam satu jam. Berharap bosnya itu mengerti.
"Baiklah, kedepan nya jangan di ulangi lagi. Saya tidak suka pegawai yang kurang bertanggung jawab dengan pekerjaanya." timpal pemilik toko dia pun berlalu meninggalkan Zahra.
Kenapa pemilik toko tiba-tiba berubah sikap terhadap Zahra? Ya pasti kita bisa menduga, di dunia pekerjaan pasti saja ada yang iri melihat kita selalu dipuji atasan apalagi pemilik toko. Begitupun dengan Zahra, padahal dia sudah bekerja sebaik mungkin tapi teman kerja nya merasa tersaingi dengan adanya nya Zahra bekerja di toko pakaian ini.
Fina dia adalah pegawai paling lama yang bekerja di toko. Sebelumnya dialah yang selalu dipercaya dan di puji bos nya itu. Tapi semenjak ada Zahra dia merasa tersaingi Zahra selalu dipuji dan mendapatkan bonus setiap bulannya padahal zahra belum lama bekerja. Fina sangat ingin Zahra dipecat. Dia pun selalu mencari-cari kesalahan Zahra supaya bisa melaporkan nya kepada pemilik toko. Tentunya dibumbui dengan kata yang menjelek-jelekan Zahra.
***
Di Rumah Sakit Arfan sedang menunggu mamanya di ruang rawat inap Vip. Setelah menjalani berbagai pemeriksaan ternyata pergelangan kaki mamanya mengalami pergeseran. Guna untuk mempercepat penyembuhan Dokter pun menyarankan untuk dirawat beberapa hari di rumah sakit.
"Gimana Mah apa udah mendingan mendingan?" tanya Arfan pada mamanya pria itu walaupun dingin di luar tapi sebenarnya sangat hangat di dalam. Apalagi melihat mama nya sakit sungguh dia tidak tega.
"Alhamdulillah … nggak sesakit tadi," jawab wanita paruh baya itu sembari menerima suapan buah apel yang Arfan kupas.
"Lain kali hati-hati, Mamah kan udah nggak muda lagi jadi kalau jalan pelan-pelan saja. Aku nggak tega liat mama kesakitan kaya tadi."ucap Arfan sembari mengupas apel yang sebelumnya dia beli di dekat rumah sakit.
"Itu kamu tau, mamah ini sudah tua sudah saat nya punya menantu dan cucu. Jadi walaupun kamu sibuk kerja ada istri kamu yang nemenin mama di rumah." sambung wanita paruh baya tersebut.
Arfan hanya diam dia malas meladeni ucapan mamanya itu. Apalagi membahas hal pernikahan. Bukannya tidak mau tapi dia memang belum menemukan gadis yang cocok untuk dijadikan istri.
"Tadi kamu lihat kan Gadis yang nolongin Mama? Zahra namanya Gadis itu baik sekali senyumnya pun sangat manis dan lagi sopan dalam bertutur kata, Mama pengen punya menantu kaya dia Fan." rengek mamanya pada Arfan
"Mama juga udah punya nomor ponsel nya, nanti kamu hubungi dia ya." perintah mamanya sambil menyodorkan ponsel pada Arfan.
"Hah … yang benar saja, Mama ini ko sempat- sempatnya minta nomor ponsel padahal lagi kesakitan kaya tadi!" jawab nya. Pria itu menggelengkan kepalanya.
sungguh dia tidak mengira bisa-bisanya wanita paruh baya itu meminta nomor ponsel gadis yang menolong nya tadi. Padahal Arfan tahu persis dia sedang kesakitan.
"Mah … jangan paksa Aku untuk segera menikah, Aku pun pasti akan menikah kalau sudah menemukan jodoh yang tepat." ujar Pria itu
"Aku akan keluar sebentar menghubungi riyan Mama tidurlah sekarang sudah malam." sambung Arfan. Pria itu pun melangkah keluar kamar rumah sakit. Jika dia tidak keluar pasti mama nya tidak akan berhenti berbicara.
"Dasar anak ini, selalu saja menghindar jika aku berbicara," gumam mama nya Arfan sambil membenarkan selimut bersiap untuk tidur.
LOgiKA