Diusianya yang relatif muda, Bunga. harus dihadapkan pada pernikahan dengan sang majikannya yang lumpuh, atas permintaan dari istri pertama nya Bella. yang lebih memilih sibuk dengan dirinya sendiri dan Dunia modeling yang selama ini dia gelutinya.
Arya CEO Tampan Itu hanya bisa pasrah, ketika diminta untuk menikahi Bunga. yang selama ini begitu tulus merawat dan memberikan kasih sayang pada putra satu-satunya Cecilio.
Seiring berjalannya waktu, akankah cinta tumbuh diantara mereka? setelah Arya sembuh. mampukah penyesalan Bella untuk kembali merebut cinta Arya yang dulunya begitu besar kini sudah hilang. tergantikan dengan sosok Bunga yang jauh lebih muda, cantik dan enerjik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pakaian pengantin baru
Kalau untuk mas Arya aku beliin dia apa ya?” Bella masih berfikir sambil mengedarkan pandangannya, mencari kado yang tepat untuk suaminya agar kembali lembut dan memanggilnya mesra, tidak pernah terpikirkan oleh Bella jika perubahan suaminya dikarenakan Bunga istri mudanya yang jauh lebih segar dan perhatian, dibandingkan dirinya.
“Gimana jika mbak beli linggery saja, biar kangen-kangenan nya bertambah hot.” Ucap Anggi tertawa lepas.
“Kalau benda itu, mendingan ngak usah dulu, tunggu mas Arya benar-benar pulih baru deh kita puas-puasin.” Balas Bella.
“Memangnya, mas Arya tidak bisa sama sekali melakukan nya dengan kondisi dia sekarang mbak?” tanya Anggi penasaran.
“Bisa lah, Cuma kurang hot degan gerakannya yang terbatas. sehingga kami tidak pernah puas dan memilih untuk tidak melakukan nya, sehingga mas Arya sering tidur dikamar yang terpisah dengan ku. mungkin dia tidak tahan melihat tubuhku sehingga sering memilih tidur sendiri.” Balas Bella begitu yakinnya.
“Mbak yakin jika mas Arya tidak melakukannya dengan istri mudanya itu?” ucap Anggi.
“Maksud mu?”
“Maksudnya, istri mas Arya yang sekarang kan masih muda dan segar” Anggi terlihat ragu dan takut untuk meneruskan ucapannya.
“Ha...Ha... maksudmu mas Arya melakukan dengan Bunga, ngak lah...aku tidak yakin. Karena mas Arya sangat mencintai ku. dan Bunga tidak ada apa-apa nya dibandingkan aku.” Balas Bella, meskipun sesungguhnya dia sudah tidak sabar lagi untuk menunggu tiga hari lagi kepulangannya keindonesia.
***
Seperti biasanya, Bunga dengan semangat dan selalu setia mendampingi suaminya tercinta untuk fisioterapi dan berbagai latihan berjalan. sehingga pelan namun pasti Arya sudah mampu melangkah pelan.
“Ini perkembangan yang luar biasa, sel-sel tulang belakang mas Arya sekarang sudah berfungsi sempurna.” Ucap tim dokter terbaik yang selama ini menangani penyakit Arya.
“Semua ini berkat dokter, terutama istri muda ku yang sangat cantik ini. Karena kesabaran dan ketulusan nya dalam merawat, sehingga aku bisa kembali bangkit dan sembuh seperti sekarang.” balas Arya yang membuat wajah Bunga yang duduk disampingnya bersemu merah.
“Tentu mas Arya, karena dukungan orang-orang terdekat lah yang sejatinya mampu membuat kita bangkit dari keterpurukan dan keadaan yang membuat kita tertekan biasanya disebabkan oleh penyakit, perhatian yang kurang dari mereka,” jawab dokter.
“Istriku yang cantik, terimakasih ya... karena selalu ada untuk diriku dan mau menerima keadaan ku yang seperti ini.” Balas Arya sambil meremas lembut tangan Bunga.
“Iya mas.” Jawab Bunga.
Arya sangat bahagia, senyum tidak lepas dari bibirnya yang terlihat seksi dan tampan. karena dia sudah mampu berjalan normal kembali, meskipun secara perlahan-lahan seperti seorang bayi yang berlatih berjalan, meskipun demikian Bunga masih terus memperhatikan dan selalu berada disamping Arya.
Bunga mengandeng mesra sebelah tangan Arya, berjalan keluar dari Rumah sakit besar itu menuju pelataran parkir mobil mereka.
Sepanjang perjalanan menuju kerumah, Arya tidak pernah melepaskan genggaman tangannya. mereka seperti pasangan yang saling jatuh cinta.
“Sayang.” Ucap Arya memecah keheningan.
“Apa mas?”
“Sayang, mau kah kamu berjanji nantinya untuk merahasiakan tentang kesembuhan ku ini.” Ucap Arya sambil berfikir sejenak untuk melanjutkan perkataannya.
“Maksud mas.” Bunga mengerutkan keningnya bingung.
“ Entah kenapa, sekarang mas ingin Bella masih mengganggap mas belum sembuh sempurna dan masih bergantung pada tongkat besi ini.” terang Arya.
“Ba... baiklah mas.” Ucap Bunga gugup.
Perasaan Bunga bercampur aduk, mendengar jika sebentar lagi Bella akan kembali pulang.
Apakah Bunga cemburu? Jawabannya tidak, karena dari semula dia sudah tahu jika Arya bukanlah miliknya seutuhnya.
Malam ini tatapan Arya sangat berbeda dari biasanya, sehingga membuat Bunga mersa risih. dikamar tidur ini berduaan saja dengan Arya. Sedangkan yang lainnya sudah pada tidur.
“Sayang kamu kenapa gugup seperti ini?” tangan Arya mulai menyibak anak rambut Bunga, sedangkan sebelahnya lagi disembunyikan dibalik punggungnya.
“Mas Arya lagi nyembunyiin apa?” mengalihkan pertanyaan Arya, sambil melirik tangan dibalik punggung Arya tersebut.
“Sayang, aku ada sesuatu untuk mu.” Arya mengeluarkan sebuah kotak, berwarna pink yang terlihat sangat unik dan lucu, sehingga menarik perhatian Bunga untuk segera membuka bok tersebut.
“Bukalah, aku yakin kamu pasti menyukai kado spesial dan terindah dari ku.” Ucap Arya sambil mengulum senyum.
Perlahan tangan Bunga menarik tali pita, yang menghiasi dan juga sebagai pengikat bok. Spsambil menerka-nerka isi yang tersimpan didalamnya.
“Pakaian apaan ini mas.” Mengangkat linggery berwarna merah hati, sambil mendekat kan kewajahnya dengan tatapan mata melotot.
“Ini namanya pakaian pengantin baru, sekarang aku sudah benar-benar siap sayang. dan ingin sekali melihat mu memakai nya.” Ucap Arya dengan tatapan penuh gairah.
“Aku...aku.... merasa malu mas, masa memakai pakaian transparan dan ininya lagi ada bolong-bolong, seperti habis dimakan tikus got.” Sambil memperlihatkan ke Arya, sontak membuat Arya tertawa.
“Sayang please, dipakai ya.” Arya memasang wajah memelas nya.
Bunga tidak tega menolak permintaan suami tercinta nya, perlahan dia bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.
“Duuuh gimana ya, bisa-bisa aku masuk angin nantinya?" Ucap Bunga sambil berfikir cara terbaik dan aman memakai baju yang menurutnya tidak layak pakai, namun dia juga tidak ingin mengecewakan suaminya.
Arya mulai resah, dia sudah tidak sabaran lagi menunggu kedatangan Bunga, dengan pakaian seksi nya. sambil menerawang jauh membayangkan malam panjang yang akan segera mereka mulai.
Saat pintu kamar mandi dibuka, Arya sudah mempersiapkan matang-matang hati dan matanya, untuk kejutan yang akan dilihatnya.
Ceklek terdengar handel pintu kamar mandi terbuka, detak jantung Arya sudah mulai berpacu dengan gairah nya yang mulai bangkit, meskipun belum melihat Bunga melangkah keluar. tapi Arya sudah bisa membayangkan tubuh indah Bunga.
“Astaghfirullah,” Arya benar-benar terkejut, sehingga dia langsung tertawa lepas sambil memegangi perutnya yang langsung menegang melihat penampilan istri kecil kesayangannya itu. melangkah keluar dari kamar mandi, berjalan mendekati nya.
“Mas kok tertawa seperti ingin menangis, memangnya ada yang lucu?” tanya Bunga polos, sampai-sampai Arya mengeluarkan air matanya.
“ Ya, kamu itu lucu banget sayang, masa pakai linggery harus pakai dalaman? kaos dalaman aku lagi ha... ha... ha....” Ucap Arya mengelus gemes pipi Bunga yang sudah memerah.
“Mas pengen lihat kamu pakai nya tanpa ini, ayo ganti lagi sayang. atau mas yang bantu masanginnya mau?” kembali menggoda Bunga yang terlihat masih malu-malu meong.
Bunga kembali masuk kamar mandi dan memakai nya dengan benar, dia menatap pantulan wajah dan tubuhnya yang bisa dikatakan polos, karena yang melekat di tubuh nya dapat dikatakan tidak berfungsi.